You are on page 1of 2

Organisasi

Perburuhan
Internasional
SEKILAS
ILO DI INDONESIA

“Tujuan utama ILO saat ini adalah mempromosikan kesempatan bagi laki-laki dan perempuan untuk
memperoleh pekerjaan yang layak dan produktif, dalam kondisi merdeka, setara, aman,
dan bermartabat”

Direktur Jenderal ILO Juan Somavia

Sekilas ILO
PROGRAM-PROGRAM ILO DI INDONESIA
Organisasi Perburuhan Internasional (ILO)
merupakan badan Perserikatan Bangsa-bangsa ILO mendukung Indonesia untuk mencapai tujuan
(PBB) dengan tanggung jawab internasional menciptakan lapangan kerja yang layak, melalui
khusus mengenai ketenagakerjaan, serta program dan kegiatan di tiga area utama.
berkantor pusat di Jenewa.
Menghapuskan Eksploitasi di Tempat Kerja:
Organisasi ini memiliki 180 negara anggota dan D Kemajuan yang efektif dengan pelaksanaan
bersifat unik di antara badan-badan PBB lainnya Rencana Aksi Nasional tentang Bentuk-bentuk
karena struktur tripartit yang dimilikinya Terburuk Pekerjaan untuk Anak.
D Meningkatkan manajemen migrasi kerja dan
menempatkan pemerintah, organisasi pengusaha
perlindungan yang lebih baik bagi pekerja/buruh
dan serikat pekerja/buruh pada posisi yang setara Indonesia, khususnya pekerja rumah tangga.
dalam menentukan program dan proses
pengambilan kebijakan. Penciptaan Lapangan Kerja untuk Mengurangi
Kemiskinan dan Pemulihan Mata Pencaharian,,
Wakil-wakil pengusaha dan pekerja/buruh – khususnya bagi Kaum Muda:
“mitra sosial” dalam ekonomi – mempunyai suara D Target Ketenagakerjaan dalam Rencana
yang setara dengan pemerintah dalam Pembangunan Jangka Menengah melalui
membentuk kebijakan dan program ILO. kebijakan dan program dengan penekanan pada
pertumbuhan lapangan kerja pro-kaum miskin.
ILO juga mendukung struktur tripatisme di dalam D Pelaksanaan program ketenagakerjaan dan mata
Negara-negara Anggotanya, dengan pencaharian yang intensif untuk wilayah terkena
mempromosikan dialog sosial antara pengusaha dampak krisis, khususnya Aceh, Sumatra Utara
dan serikat pekerja/buruh dalam dan sejumlah wilayah Indonesia timur.
D Sistem dan kebijakan pendidikan dan pelatihan
memformulasikan, dan jika dibutuhkan,
untuk membekali kaum muda dengan kemampuan
menerapkan kebijakan sosial dalam isu-isu sosial, kerja dan wiraswasta.
ekonomi dan sebagainya.
Dialog Sosial untuk Pertumbuhan Ekonomi serta
Objektif Strategis ILO Prinsip dan Hak Mendasar di Tempat Kerja:
D Penerapan peraturan dan praktik ketenagekerjaan
ILO berusaha mencapai tujuannya melalui empat yang sejalan dengan prinsip-prinsip dan hak-hak
kunci sasaran: mendasar di tempat kerja, termasuk dengan
memperkokoh administrasi ketenagakerjaan.
D Mempromosikan dan mewujudkan prinsip- D Para pengusaha dan serikat pekerja/buruh melalui
prinsip dan hak-hak mendasar di tempat kerjasama bipartit memperoleh hasil berupa
fleksibilitas pasar kerja dan keamanan kerja .
kerja;
D Menciptakan kesempatan yang lebih besar
Bidang-bidang penting lainnya bagi dukungan ILO
bagi perempuan dan laki-laki untuk terkait dengan program kesetaraan jender,
mendapatkan pekerjaan yang layak; pengembangan program-program HIV/AIDS di dunia
D Meningkatkan cakupan dan keefektifan kerja, serta meningkatkan jaminan sosial melalui
perlindungan sosial untuk semua; keselamatan dan kesehatan kerja (K3).
D Memperkuat tripartisme dan dialog sosial.
Tujuan-tujuan tersebut diwujudkan dengan cara: KONVENSI-KONVENSI YANG TELAH
DIRATIFIKASI INDONESIA
1. Memformulasikan berbagai kebijakan dan
program internasional untuk mempromosikan Konvensi ILO merupakan perjanjian-perjanjian
hak-hak asasi manusia, meningkatkan kondisi internasional, tunduk pada ratifiksi negara-negara
kerja dan memperluas kesempatan kerja; anggota. Indonesia merupakan negara pertama di Asia
2. Menciptakan standar internasional dan ke-lima di dunia yang telah meratifikasi seluruh
Konvensi pokok ILO. Sejak menjadi anggota tahun 1950,
ketenagekerjaan – didukung dengan sistem Indonesia telah meratifikasi 17 konvensi.
unik untuk mengawasi pelaksanaan mereka –
yang berfungsi sebagai petunjuk kewenangan KONVENSI-KONVENSI INTI
internasional dalam melaksanakan kebijakan
ke dalam pelaksanaannya;
NO KONVENSI TAHUN
3. Program kerjasama teknis internasional
ekstensif yang diformulasikan dan 29 Konvensi Kerja Paksa (1930) 1950
98 Konvensi Hak Berorganisasi dan 1957
dilaksanakan melalui kemitraan aktif dengan
Berunding Bersama/Secara Kolektif
konstituen, untuk membantu negara-negara
(1949)
melaksanakan kebijakan tersebut dengan 100 Konvensi Kesamaan Pengupahan 1958
efektif; (1951)
4. Pelatihan, pendidikan, penelitian dan 87 Konvensi Kebebasan Berserikat dan 1998
penerbitan publikasi untuk membantu upaya- Perlindungan atas Hak Berorganisasi
upaya tersebut. (1948)
105 Konvensi Penghapusan Kerja Paksa 1999
Struktur ILO (1957)
111 Konvensi Diskriminasi (Pekerjaan dan 1999
ILO bekerja berdasarkan pedoman dari Dewan Jabatan) (1958)
Eksekutif ILO (Governing Body), yang terdiri dari 138 Konvensi Usia Minimum (1973) 1999
28 wakil pemerintahan, 14 wakil pekerja/buruh 182 Penghapusan dan Tindakan Segera 2000
dan 14 wakil pengusaha. Mereka bertugas Penghapusan Bentuk-bentuk Terburuk
Pekerjaan untuk Anak (1999)
mengambil keputusan mengenai tindakan yang
akan mempengaruhi kebijakan ILO,
mempersiapkan rancangan program dan KONVENSI-KONVENSI LAIN
anggaran, yang kemudian diserahkan kepada K. 19: Persamaan dan Perlakuan bagi Pekerja Nasional dan
Konferensi Ketenagakerjaan Internasional (ILC) Asing dalam hal Ganti Rugi atas Kecelakaan Kerja (1925);
untuk disetujui, serta memilih Direktur Jenderal. K. 27: Pemberian Tanda atas Berat BArang yang Diangkut
Kapal Laut (1929);
ILC mengadakan pertemuan setiap bulan Juni K. 45: Mempekerjakan Perempuan di Bawah Tanah dalam
Berbagai Macam Pekerjaan Tambang;
tiap tahunnya di Jenewa. Para delegasi K. 69: Sertifikasi Juru Masak Kapal (1946);
didampingi oleh para penasihat teknis. Setiap K. 81: Inspeksi Ketenagakerjaan (1947);
negara anggota, termasuk Indonesia, memiliki K. 88: Lembaga Pelayanan Penempatan Tenaga Kerja (1948);
hak untuk mengirimkan empat delegasi ke ILC – K. 120: Kebersihan di Tempat Dagang dan Kantor;
dua dari pemerintah dan masing-masing satu K. 106: Istirahat Mingguan di Perdagangan dan Kantor (1957);
K. 144: Konsultasi Tripartit untuk Mempromosikan
mewakili pekerja dan pengusaha. Mereka dapat Pelaksanaan Standar Perburuhan Internasional (1976).
mengemukakan pendapat dan melakukan
pemungutan suara secara mandiri.

Kantor ILO Jakarta


Menara Thamrin Lantai 22
Jl. M.H. Thamrin Kav. 3
Jakarta 10250, INDONESIA
Tel. 021 - 391 3112
Faks. 021 - 310 0766
Email: Jakarta@ilo.org
Situs: www.ilo.org/jakarta

You might also like