Tata surya merupakan sebuah sistem galaksi yang terdiri dari bintang, planet dan benda

benda luar angkasa lainnya. Dalam tata surya kita sendiri terdiri dari bintang atau dapat kita
sebut sebagai matahari sebagi pusatnya dan planet planet yang mengitarinya. Namun tidak
menutup kemungkinan masih ada tata surya lain selain dari matahari itu sendiri, yang jarak-
jarak planetnya atau mungkin seberapa besar dan banyak pelanetnya belum bisa kita ketahui.
Pada zaman dahulu (yunani kuno) terdapat pemahaman Geosentris atau dapat disebut Bumi
sebagai pusatnya dan benda benda langit lain mengitari Bumi. Kemudian pemahaman
tersebut di ganti menjadi Heliosentris atau matahari sebagai pusat. Pemahaman Heliosentris
lebih masuk akal karena pada planet merkurius dan venus selalu lebih dekat dengan matahari
dengan acuan planet bumi yang disebut sudut elorasi, yang berbentuk sudul lancip dan hal
tersebut yang dapat mengkategorikan sebagai planet dalam. Penyataan tersebut lebih masuk
akan dibandingplanet Bumi menjadi pusatnya (Geosentris) dimana planet venus yang
mengikuti matahari atau disebut Epicycle. Anggota planetdalam sendiri yaitu merkurius,
venus , dan bumi dan yang lainnya merupakan anggota planet luar.

Ketika planet dalam dan matahari lurus dengan planet bumi disebut sebagai fase konjungsi
minor, dan pada posisi sebaliknya disebut fase konjungsi mayor. Pada posisi lainnya namanya
fase kuadratur atas dan kuadratur bawah atau kuadratur barat dan kuadratur timur.
Sedangkan untuk planet luar hanya terjadi sekali konjungsi. Ada keadaan atau fase lain antara
bumi dengan bulan yaitu keadaan oposisi, hal yang dapat menyebabkan terjadinya bulan
purnama pada bumi, dimana Matahari, Bumi, dan Bulan dalam garis lurus. Keadaan oposisi
sendiri merupakan keadaan paling jelas untuk mengamati sebuah benda langit hasil pantulan
matahari, karena saat oposisi planet bagian depan terkena cahaya matahari dan mantul ke
bumi. Ciri-ciri dari keadaan atau fase oposisi yaitu ketika matahari dalam kedaan akan
terbenam dan bulan terbit.