Professional Documents
Culture Documents
GUIDE BOOK
1. Latar Belakang
Keberadaan kereta api saat ini diharapkan bukan sekedar menjadi alat angkut saja, tetapi
juga mampu memberikan kepuasan pelayanan kepada masyarakat sebagai pengguna jasa kereta
api, dengan memberikan aspek kenyamanan, keamanan dan ketepatan waktu. Untuk mewujudkan
hal tersebut tentunya harus didukung oleh sumber daya manusia, sarana dan prasarana, serta
sistem atau manajemen yang tepat.
Salah satu faktor yang sangat mempengaruhi pelayanan kereta api ialah prasarana jalan rel.
Oleh karena itu performa dan kehandalan jalan rel ini harus benar-benar diperhatikan untuk
mendapatkan pelayanan yang optimal. Data tahun 2008 menunjukkan bahwa panjang jalan rel di
Indonesia kurang lebih 4700 km terbentang di Jawa dan Sumatera.
Dengan jumlah aset prasarana jalan rel yang ada tersebut, tentunya harus ada perawatan
baik itu perawatan berkala maupun mengembalikan fungsi guna menjaga performa dan kehandalan
dari prasarana tersebut. Performa dan kehandalan prasarana jalan rel ini dinilai berdasarkan
kemampuannya menerima beban dan kecepatan yang direncanakan.
Pelaksanaan perawatan jalan rel ini berada dibawah pengawasan Vice President Track and
Bridge melalui Manager Track Maintenance, sedangkan pelaksanaannya dilakukan oleh Kepala
Resort Jalan Rel yang bersangkutan.
1
PT. KERETA API (Persero)
Saat ini jumlah tenaga atau SDM yang terdapat di Resort ialah 1 + 8, dimana jumlah tersebut
hanya untuk menangani pekerjaan yang bersifat emergency, sementara pekerjaan perawatan
diserahkan kepada pihak ketiga (outsouring).
Permasalahan yang ada saat ini ialah kebutuhan tenaga kerja (outsourcing) untuk setiap
pekerjaan perawatan tidak terprediksi atau terhitung dengan jelas hampir diseluruh Resort yang
ada, sehingga dana yang dianggarkan tidak teralokasi dengan baik dan pekerjaanpun tidak terjadwal
dengan tepat. Oleh karena itu perlu dibuatkan suatu analisa atau perhitungan mengenaik kebutuhan
JO (jam orang) untuk pekerjaan perawatan jalan rel tersebut.
Dalam buku petunjuk ini akan dijelaskan mengenai ruang lingkup pekerjaan perawatan jalan
rel yang dipihak ketigakan (outsourcing), serta penjelasan tentang standar JO untuk setiap pekerjaan
dan analisanya termasuk dasar asumsi dalam mengambil standar tersebut.
2. Ruang Lingkup
Yang termasuk dalam lingkup pekerjaan perawatan jalan rel yang dipihak ketigakan
(outsourcing) antara lain :
A. Pekerjaan Perawatan Rel
1. Pemeliharaan Sambungan
a. Penelitian siar rel
Sepur raya
Sepur KA
b. Pemeriksaan sambungan
Sepur raya
Sepur KA
c. Pelumasan sambungan
Sepur raya
Sepur KA
d. Perbaikan sambungan
Sepur raya
Sepur KA
2
PT. KERETA API (Persero)
e. Angkatan sambungan
Manual sepur raya
Manual sepur KA
HTT sepur raya
HTT sepur KA
2. Pemeliharaan Rel Gongsol / Guide Rel
a. Pengencangan baut
b. Perbaikan sambungan
c. Penggantian / perbaikan rel penjaga di BH
3
PT. KERETA API (Persero)
E. Pekerjaan K3 (Lingkungan)
1. Perawatan Patok-Patok Tanda
2. Pembersihan Alur Roda
3. Pencabutan Rumput
4. Babatan Arit
5. Babatan Mesin
6. Semprotan Racun
7. Perawatan Selokan / Drainase
F. Pekerjaan Perawatan Wesel
1. Pemeriksaan Wesel / Persilangan
Sepur raya
Sepur KA
2. Angkatan dan Listringan Wesel Manual Menyeluruh
Sepur raya
Sepur KA
3. Angkatan dan Listringan Wesel HTT Menyeluruh
Sepur raya
Sepur KA
4. Pengencangan Baut-Baut
Sepur raya
Sepur KA
5. Perbaikan Alat Penambat Tirepon
6. Penelitian Batas Keamanan
Sepur raya
Sepur KA
7. Perbaikan yang Melebihi Batas Keamanan / Pengelasan
Sepur raya
Sepur KA
4
PT. KERETA API (Persero)
3. Analisa Pekerjaan
Berikut ini merupakan analisa pekerjaan perawatan jalan rel sesuai dengan ruang lingkup
diatas.
Definisi :
Siar rel merupakan celah yang terdapat diantara sambungan rel.
Frekuensi :
Pemeriksaan ini dilakukan 8 kali dalam 1 tahun (1 tahun = 8 kali) untuk sepur raya dan 4 kali dalam 1
tahun (1 tahun = 4 kali) untuk sepur KA.
Standar JO :
0.25 jam/titik ⇛ 1 titik pemeriksaan siar rel dikerjakan dalam 0.25 jam (1 titik = 15 menit)
atau (1 jam = 4 titik)
5
PT. KERETA API (Persero)
Langkah kerja :
1. Siapkan semua peralatan yang dibutuhkan seperti alat keselamatan kerja, alat tulis, dan alat
dokumentasi.
2. Pastikan waktu pemeriksaan dilakukan pada masa yang memungkinkan temperatur setetap
mungkin dan berada ditengah-tengah antara temperatur maksimum dan minimum. Kondisi
yang paling baik adalah pada waktu siang hari yang berawan.
3. Periksa semua titik siar yang ada satu per satu.
4. Lakukan pemeriksaan lebar siar dan kondisi siar apakah defect / cacat / aus / gompal.
5. Lakukan penelitian terhadap rayapan rel, terutama pada titik-titik yang paling mungkin terjadi
rayapan yaitu bagian ujung landai menurun pada sepur tunggal, serta daerah awal dan akhir
pengereman.
Untuk penelitian terhadap siar dan rayapan rel mengacu pada Perjana Bagian 2.7C
6. Catat semua informasi tersebut termasuk lokasi (km/hm) dan panjang rel.
3.2. Pemeriksaan Sambungan
Definisi :
6
PT. KERETA API (Persero)
Sambungan merupakan titik sambung antara satu panjang rel dengan panjang rel lainnya yang
disambung dengan menggunakan plat sambung.
Standar JO :
0.5 jam/titik ⇛ 1 titik pemeriksaan sambungan dikerjakan dalam 0.25 jam (1 titik = 30
menit) atau (1 jam = 2 titik)
7
PT. KERETA API (Persero)
Langkah kerja :
1. Siapkan semua peralatan yang dibutuhkan seperti alat keselamatan kerja, alat tulis, dan alat
dokumentasi.
2. Periksa semua titik sambungan yang ada satu per satu.
3. Lakukan pemeriksaan terhadap kerusakan menurut fungsi sambungan (baut sambung kendor /
rusak / hilang), plat sambung retak / putus / tidak utuh.
4. Lakukan Pemeriksaan terhadap kerusakan menurut kelengkapan (baut sambung tidak lengkap,
plat sambung tidak lengkap / utuh, penambat kendor / rusak / hilang.
5. Catat semua informasi tersebut termasuk lokasi (km/hm) dan panjang rel.
Definisi :
Sambungan merupakan titik sambung antara satu panjang rel dengan panjang rel lainnya yang
disambung dengan menggunakan plat sambung.
Frekuensi :
Pelumasan ini dilakukan 8 kali dalam 1 tahun (1 tahun = 8 kali) untuk sepur raya dan 4 kali dalam 1
tahun (1 tahun = 4 kali) untuk sepur KA.
8
PT. KERETA API (Persero)
Standar JO :
10 titik/jam ⇛ 10 titik pelumasan sambungan dikerjakan dalam 1 jam (1 jam = 10 titik).
Langkah kerja :
1. Siapkan semua peralatan yang dibutuhkan seperti alat keselamatan kerja, alat tulis, dan alat
dokumentasi.
2. Lumasi semua titik sambungan yang ada satu per satu.
Definisi :
Sambungan merupakan titik sambung antara satu panjang rel dengan panjang rel lainnya yang
disambung dengan menggunakan plat sambung.
9
PT. KERETA API (Persero)
Frekuensi :
Perbaikan ini dilakukan 8 kali dalam 1 tahun (1 tahun = 8 kali) untuk sepur raya dan 4 kali dalam 1
tahun (1 tahun = 4 kali) untuk sepur KA.
Standar JO :
2 jam/samb ⇛ 1 titik sambungan diperbaiki dalam 2 jam (1 samb = 2 jam)
10
PT. KERETA API (Persero)
Langkah kerja :
1. Siapkan semua peralatan yang dibutuhkan seperti alat keselamatan kerja, alat-alat kerja sesuai
kebutuhan dilapangan, alat tulis, dan alat dokumentasi.
2. Melepaskan sambungan dengan kunci tirepon atau baut, longgarkan seluruh alat penambat
pada sambungan. Kemudian dengan menggunakan kunci baut penyambung, lepaskan baut-
baut pada pelat penyambung.
3. Bersihkan rel dan pelat penyambung dengan sikat besi.
4. Jika terdapat rel defect, dapat diperbaiki dengan mengerinda.
5. Jika sambungan siar terlalu lebar, maka diperbaiki dengan pengedrekan rel atau dengan
menambahkan pastuk pada sambungan tersebut.
6. Jika terjadi kecrotan, maka bersihkan balas kecrotan tersebut.
7. Jika terjadi ambles pada tubuh baan, maka lakukan perbaikan tubuh ban dengan pemadatan.
8. Perbaiki kondisi bantalan.
9. Setelah semua kondisi pada sambungan normal, maka pasang kembali semua komponennya
dan kencangkan semua alat penambat dan pelat penyambung tersebut.
Definisi :
Angkatan sambungan merupaka perbaikan elevasi rel pada sambungan pelat untuk menghindari
terjadinya genjotan.
11
PT. KERETA API (Persero)
Pekerjaan angkatan yaitu perbaikan elevasi rel pada sambungan dengan rel disekitarnya dan
sebelahnya.
Merapihkan alat kerja di area kerja dan mengembalikan kondisinya ke bentuk yang ideal.
Pekerjaan angkatan sambungan ini disarankan dilakukan secara manual (bukan HTT).
Frekuensi :
Pekerjaan angkatan ini dilakukan 8 kali dalam 1 tahun (1 tahun = 8 kali) untuk sepur raya dan 4 kali
dalam 1 tahun (1 tahun = 4 kali) untuk sepur KA.
Standar JO :
Angkatan manual
3 jam/samb ⇛ 1 titik sambungan diperbaiki dalam 3 jam (1 samb = 3 jam)
Angkatan HTT
2 jam/samb ⇛ 1 titik sambungan diperbaiki dalam 2 jam (1 samb = 2 jam)
12
PT. KERETA API (Persero)
13
PT. KERETA API (Persero)
Tentukan titik A dan B dekat sambungan pada tiap rentangan rel. Kekurangan angkatan
tiap rel mungkin tidak mempunyai panjang yang sama dan titik A dan B untuk tiap
rentangan rel mungkin ditempatkan pada tempat yang berbeda.
Untuk pembacaan kekurangan angkatan lebih mudah,tempatkan teropong pada titik
pedoman (A atau B), titik yang lebih jauh dari sambungan.
Untuk cara pencarian TP dengan Teropong Lemaire dan Geismar mengacu pada Perjana
Bagian 2.1C
14
PT. KERETA API (Persero)
Catatan :
Untuk perbaikan siar rel, jangan putar / buka tirepon lebih dari 1 cm tingginya.
Nilai siar maksimum yang diizinkan selama pekerjaan adalah 25 mm.
Sewaktu perbaikan sambungan, nilai siar maksimum yang diizinkan adalah antara 25 mm dan
50 mm.
Pastuk sementara (rel pengisi) harus ditambah untuk mendapat satu siar dengan ukuran kurang
dari 25 mm.
Dilarang adanya nilai siar lebih dari 50 mm, walaupun menggunakan pastuk sementara.
Definisi :
Rel gongsol merupakan konstruksi rel yang dipasang pada lengkung (rel dalam) yang berfungsi untuk
mengurangi keausan rel luar.
Frekuensi :
Pekerjaan pengencangan baut ini dilakukan 4 kali dalam 1 tahun (1 tahun = 8 kali).
Standar JO :
12 m/jam ⇛ Pengencangan baut pada rel gongsol sepanjang 12 m diperbaiki dalam 1
jam (1 jam = 12 m)
15
PT. KERETA API (Persero)
Rel gongsol umumnya dipasang pada lengkung (rel dalam) ; Radius, R ≤ 250 m
Kalau tidak tersedia data, maka untuk 1 rel gongsol :
Panjang rel gongsol = MBA awal s/d MBA akhir
Langkah kerja :
1. Periksa semua baut.
2. Tandai baut yang kendor dengan kapur tulis.
3. Lumasi baut yang akan dikencangkan dengan pelumas.
4. Kencangkan baut yang yang dilumasi dengan kunci pas.
5. Bila perlu melakukan penggeseran posisi rel gonsol pada posisinya lakukan sebelum melakukan
pengencangan baut.
Definisi :
Rel gongsol merupakan konstruksi rel yang dipasang pada lengkung (rel dalam) yang berfungsi untuk
mengurangi keausan rel luar.
Frekuensi :
Pekerjaan perbaikan sambungan pada rel gongsol / guide rel dilakukan tiap 4 kali dalam 1 tahun (1
tahun = 4 kali).
16
PT. KERETA API (Persero)
Standar JO :
0.08 jam/m ⇛ Tiap 1 m perbaikan sambungan pada rel gongsol / guide rel dibutuhkan
waktu 5 menit (tiap 1 jam = 12 m)
Volume yang dirawat :
Sepanjang rel gongsol yang terpasang pada rel (bukan track).
Langkah kerja :
1. Siapkan semua peralatan yang dibutuhkan seperti alat keselamatan kerja, alat-alat kerja sesuai
kebutuhan dilapangan, alat tulis, dan alat dokumentasi.
2. Melepaskan sambungan :
a. Mula-mula dengan sebuah kunci tirepon atau baut, longgarkan seluruh alat penambat
pada sambungan.
b. Kemudian dengan mempergunakan kunci baut penyambung, lepaskan baut-baut pada
pelat penyambung.
c. Lakukan pelumasan menggunakan minyak pada baut sambung dan pelat sambung.
d. Keluarkan pelat penyambung dari kedua sisi rel.
3. Pembersihan pada sambungan
a. Pembersihkan rel dan pelat penyambung dilakukan dengan sikat besi.
17
PT. KERETA API (Persero)
b. Periksa apakah ada retakan atau cacad, dengan mempergunakan minyak tanah dan cermin
yaitu sebagai berikut :
Tuangkan minyak tanah ke rel kemudian lap dengan kain.
Retakan akan tampak jelas dalam bentuk garis basah pada rel.
4. Cara pelumasan / pemberian minyak
a. Minyak rel dal pelat penyambung pada bidang kontak seperti terlihat pada gambar.
5. Pengencangan sambungan
a. Baut pelat penyambung sekarang dapat dipasang lagi dan dikencangkan dengan kunci.
b. Selanjutnya tirpon / lockspike dapat dikencangkan / dimasukkan dengan menggunakan
kunci tirepon / palu untuk lockspike.
c. Jika tirepon / lockspike rusak atau usang, gantilah dengan yang baru.
d. Baut harus dilengkapi dengan cincin pegas.
e. Pengencangan sambungan harus diperhatikan; sambungan yang dikencangkan terlalu kuat
bias menimbulkan jalan rel ngulet walaupun nilai siar besar.
f. Penggunaan kunci baut penyambung dengan perpanjangan pegangan dilarang.
Definisi :
Rel penjaga di BH semacam rel gongsol yang berfungsi sebagai pengaman di BH atau jembatan.
18
PT. KERETA API (Persero)
Perbaikan terhadap rel penjaga mengalami pembengkokan berat arah melintang dan tegak
lurus.
Penggantian / perbaikan terhadap rel penjaga yang mengalami karat dan keausan.
Pengencangan tirepon pada rel penjaga / guide rel yang kendor.
Penggantian pada baut / tirepon penahan pada rel penjaga yang berkarat dan aus.
Penggantian terhadap rel sambungan pada rel penjaga yang rusak berat / hilang.
Perbaikan jarak antara rel penjaga dengan rel atau jarak antar sambungan terlalu jauh (tidak
sesuai toleransi).
Keausan pada rel penjaga / guide rel 10 mm.
Frekuensi :
Pekerjaan penggantian / perbaikan rel penjaga di BH dilakukan 4 kali dalam 1 tahun (1 tahun = 4
kali).
Standar JO :
1.96 jam/m ⇛ Tiap 1 m penggantian / perbaikan rel penjaga di BH dibutuhkan waktu
1,96 jam (tiap 1 m’ = 1,96 jam)
19
PT. KERETA API (Persero)
Langkah kerja :
1. Siapkan semua peralatan yang dibutuhkan seperti alat keselamatan kerja, alat-alat kerja sesuai
kebutuhan dilapangan, alat tulis, dan alat dokumentasi.
2. Lakukan perbaikan jarak guide rel dengan rel, dengan mengendorkan penambatnya terlebuh
dahulu.
3. Lumasi seluruh komponen guide rel dengan pelumas.
4. Kencangkan alat penambat yang kendor.
5. Untuk pekerjaan pengencangan sambungan guide rel (rel penjaga di BH), langkah kerjanya
mengacu pada ”Langkah kerja : 3.6. Pengencangan Baut Pada Rel Gongsol”
6. Untuk pekerjaan perbaikan sambungan guide rel (rel penjaga di BH), langkah kerjanya mengacu
pada ”Langkah kerja : 3.7. Perbaikan Sambungan Pada Rel Gongsol”
7. Lakukan penggantian guide rel bila telah rusak atau aus.
Definisi :
Alat penambat merupakan komponen jalan rel yang berfungsi untuk menambatkan rel dengan
bantalan dan menjaga kedudukan rel tetap pada posisinya.
20
PT. KERETA API (Persero)
Frekuensi :
Pemeriksaan alat penambat dilakukan 4 kali dalam 1 tahun (1 tahun = 4 kali).
Standar JO :
20 m/jam ⇛ Dalam 1 jam pemeriksaan alat penambat dapat dilakukan sepanjang 20
m (1 jam = 20 m)
Langkah kerja :
1. Siapkan semua peralatan yang dibutuhkan seperti alat keselamatan kerja, alat tulis, dan alat
dokumentasi.
2. Periksa seluruh panjang rel yang memiliki alat penambat rigid (tirepon).
3. Lakukan pemeriksaan terhadap kerusakan menurut fungsi penambat (kendor / rusak / hilang).
4. Catat semua informasi tersebut.
Definisi :
Alat penambat merupakan komponen jalan rel yang berfungsi untuk menambatkan rel dengan
bantalan dan menjaga kedudukan rel tetap pada posisinya.
21
PT. KERETA API (Persero)
Pengencangan dilakukan pada penambat tirepon dan baud sindik yang kendor.
Pengencangan dilakukan dengan alat-alat hand tool yang sesuai (kunci dop tirepon dan kunci
pas) → Manual.
Pengencangan dilakukan dilokasi yang sesuai dengan hasil pemeriksaan.
Pengencangan alat penambat yang tidak terlalu parah dapat dilakukan bersamaan dengan
pemriksaan alat penambat.
Frekuensi :
Pengencangan alat penambat dilakukan 4 kali dalam 1 tahun (1 tahun = 4 kali).
Standar JO :
10 m/jam ⇛ Dalam 1 jam pengencangan alat penambat dapat dilakukan sepanjang
10 m (1 jam = 10 m)
Langkah kerja :
1. Siapkan semua peralatan yang dibutuhkan seperti alat keselamatan kerja, alat tulis, peralatan
kerja, dan alat dokumentasi.
2. Kencangkan semua alat penambat dengan kunci dop tirepon.
22
PT. KERETA API (Persero)
3.11. Angkatan dan Listringan Pilih-Pilih Untuk Oprit BH dan Oprit Perlintasan
Definisi :
Landai peralihan antara track dengan BH atau Perlintasan karena BH atau perlintasan biasanya
mempunyai elevasi yang lebih tinggi.
Angkatan dan listringan pilih-pilih untuk oprit BH dan oprit perlintasan, meliputi :
Angkatan dilakukan dengan manual atau HTT.
Oprit untuk BH dan 5 ‰.
Angkatan dan listringan dikerjakan 20 m'sp kanan dan kiri BH (total menjadi 40 m'sp).
Angkatan dan listringan dikerjakan 20 m'sp kanan dan kiri JPL (total menjadi 40 m'sp).
Pekerjaan oprit dilakukan untuk seluruh BH atau jembatan rasuk dan jembatan dinding
(jembatan yang tidak bisa di MTT), serta JPL resmi > 3 m dilakukan oprit.
Untuk JPL resmi < 3 m tidak dilakukan oprit (pekerjaan emergency).
BH / JPL
Frekuensi :
Pekerjaan ini dilakukan setiap 6 bulan sekali (1 tahun = 2 kali).
Standar JO :
Angkatan manual
3 jam/samb ⇛ 1 titik sambungan diperbaiki dalam 3 jam (1 samb = 3 jam)
Angkatan HTT
2 jam/samb ⇛ 1 titik sambungan diperbaiki dalam 2 jam (1 samb = 2 jam)
23
PT. KERETA API (Persero)
Langkah kerja :
1. Pengoptikan
a. Pasang teropong ditengah BH atau perlintasan tanpa ganjel dan rambu diujung BH sebagai
TP (Titik Pedoman) tanpa ganjel, atur pembacaan teropong pada garis dasar 0 rambu.
b. Pindahkan rambu +/- 5 m dari ujung BH/JPL untuk membuat TPT (Titik Pedoman
Tambahan), misalkan terbaca 4 mm, timbang rentangan sebelahnya, misal hasil timbangan
+1 mm, maka pada titik tersebut ditulis 4 TPT 3.
c. Lakukan langkah sama pada ujung lainnya.
24
PT. KERETA API (Persero)
d. Angkat jalan rel dari TP diujung BH/JPL sampai TPT, sehingga dari TP ke TPT menjadi sama
tinggi/rata.
e. Dari TPT ke TP berikutnya dibuat landai peralihan dengan variasi sedemikian rupa sehingga
kelandaian maksimal 5 ‰.
Dengan Manual
a. Angkat rel dengan dongkrak sampai kedudukan angkatan yang telah direncanakan.
b. Pecok balas pada bantalan yang sama pada dua sisi.
25
PT. KERETA API (Persero)
c. Gorek bagian samping atas lapisan dasar bantalan menggunakan bagian daun
belincong. Kemudian masukkan dan pecok balas dibawah bantalan dengan bagian
bodem dari belincong. Lakukan pemecokan secara bersamaan agar hasilnya padat.
d. Bagian tengah dan ujung bantalan jangan dipecok
e. Masukkan kembali balas dengan garpu dan atur kembali profil balas, buang balas
kotor dari rel.
f. Pecok bagian dari tiap sisi rel selebar 0,2 m, pelaksanaannya harus lebih kuat pada
bagian bawah rel.
Definisi :
Sebelum pemecokan MTT maka lahan haris dioptik maksimal 2 hari sebelum di pecok. Bila lebih dari
2 hari harus dilakukan pengoptikan ulang.
Frekuensi :
Pekerjaan ini dilakukan setiap 6 bulan sekali (1 tahun = 2 kali), sesuai dengan siklus MTT.
26
PT. KERETA API (Persero)
Standar JO :
3 km/7 jam/3 orang ⇛ Dalam 7 jam pengoptikan dapat dilakukan sepanjang 3 km oleh 3
orang, minimal pekerjaan ini dilakukan oleh 3 orang (3 orang
dalam menyelesaikan 3 km pengoptikan dalam 7 jam) atau (7
jam/km).
27
PT. KERETA API (Persero)
Definisi :
Suatu tindakan pengukuran nilai anak panah pada lengkung dengan maksud untuk mengetahui
kondisi geometri dari lengkung tersebut.
Frekuensi :
Frekuensi perbaikan lengkung mengacu pada R.13 BAB.II Ps.IV, (Perjana 1984, Lamp. D.141) dimana
frekuensi perbaikannya di bagi berdasarkan radius lengkung.
R ≤ 500 4 kali/tahun
500 < R < 1000 2 kali/tahun
R ≥ 500 1 kali/tahun
Standar JO :
R ≤ 500 20 m/jam
500 < R < 1000 50 m/jam
R ≥ 500 50 m/jam
28
PT. KERETA API (Persero)
Volume pemeriksaan lengkung dihitung sepanjang total Lengkung (MBA awal s/d MBA akhir)
dalam satuan meter (m).
Panjang lengkung (MBA awal s/d MBA akhir) = Panjang lengkung penuh + (1 x Panjang lengkung
peralihan).
Langkah kerja :
1. Cek jadwal pemeriksaan lengkung dan data / register lengkung, jika belum sesuai kondisi
sekarang lakukan kegiatan no. 2, 3, 4.
2. Revisi register lengkung berdasarkan kecepatan dan radius
a. Diketahui nilai V (kecepatan) berdasarkan Gapeka
b. Berdasarkan nilai V, hitung R min dengan rumus = 0,054V2
29
PT. KERETA API (Persero)
30
PT. KERETA API (Persero)
Definisi :
Suatu tindakan perbaikan berupa angkatan dan listringan pada lengkung dengan tujuan
mengembalikan kondisi geometri ke bentuk semula.
Frekuensi :
31
PT. KERETA API (Persero)
Frekuensi perbaikan lengkung mengacu pada R.13 BAB.II Ps.IV, (Perjana 1984, Lamp. D.141) dimana
frekuensi perbaikannya di bagi berdasarkan radius lengkung.
R ≤ 500 4 kali/tahun
500 < R < 1000 2 kali/tahun
R ≥ 500 1 kali/tahun
Standar JO :
R ≤ 500 20 m/jam
500 < R < 1000 50 m/jam
R ≥ 500 50 m/jam
32
PT. KERETA API (Persero)
Untuk pekerjaan manual : 1 set mistar angkatan lengkap, 20 m benang nilon, 4 buah HTT,
3 unit dongkrak angkatan, 2 buah garpu, 1 unit timbangan sepur, 1 buah meteran panjang
50 m, 1 buah meteran saku panjang 5 m, 1 buah mistar baja panjang 30 cm, 1 batang
kapur besi.
Langkah kerja :
A. Pekerjaan Listringan Metoda Manual
Pekerjaan listringan menggunakan linggis :
1. 3 linggis dimuka sesuai arah geseran, selain untuk membantu dorongan juga untuk
melonggarkan jepitan balas pada bantalan.
2. 3 linggis di belakang titik yang akan digeser, untuk mendorong rel. Posisi linggis ini lebih
tegak dibandingkan linggis didepan.
3. Ujung linggis ditancapkan ± 20 cm kedalam balas, dan sentuhkan linggis pada kaki rel.
4. Gorek ujung bantalan arah geseran, agar penggeseran tidak terlalu berat, terutama bila
geseran besar.
5. Gerakkan terlebih dahulu 3 didepan secara bersamaan untuk melonggarkan jepitan balas
pada bantalan, kemudian secara bersamaan dengan linggis belakang, dorong rel sehingga
geseran terpenuhi.
6. Untuk mencegah titik sebelahnya yang telah dilestreng bergerak dari kedudukannya,
pindahkan satu atau dua linggis untuk menahan rel dari arah yang berlawanan dengan
arah geseran.
7. Setelah rel tergeser, tahan dulu linggis untuk memadatkan balas pada ujung bantalan yang
berlawanan arah geseran dengan menggunakan bodem belincong.
8. Cabut linggis dan pindahkan ke titik geseran selanjutnya. Lakukan kegiatan yang sama
sampai seluruh daerah yang dilestreng selasai.
33
PT. KERETA API (Persero)
9. Rapihkan balas, bila balasnya cukup, perbaiki profil balas. Bahu balas jangan kurang dari 35
cm.
10. Toleransi geseran antara 2-3 mm, karena rel cenderung bergerak kembali ke posisi semula.
11. Khusus untuk bantalan besi, gorekkan ujung bantalan dilakukan agak dalam agar kait pada
ujung bantalan dapat bergerak bebas.
2. 2 dongkrak ditempatkan pada di sisi dalam rel pada rel luar dengan jarak 6-7 spasi
bantalan.
3. 1 dongkrak ditempatkan di sisi luar rel pada rel dalam arah titik yang akan digeser.
4. Buat tanda lokasi dongkrak dengan kapur pada kaki rel sesuai arah geseran.
5. Pecok dulu kedua rentangkan rel pada satu garis bersilangan.
6. Posisikan pelat pemecok terlebih dahulu pada posisi vertikal terhadap bantalan, sehingga
memungkinkan alat dimasukkan dalam balas tanpa penggorekan.
34
PT. KERETA API (Persero)
7. Gerakkan pegangan kebawah serta digoyang ke kiri dan kanan untuk memasukkan pelat
pemadat kebawah bantalan.
8. Getaran membuat ruang yang cukup untuk balas masuk. Lalu gerakkan maju mundur
diulangi terus sampai pemecokan selesai sepenuhnya.
9. Untuk bantalan beton, hindari terjadinya penyentuhan terhadap bantalan ketika
memasukkan alat, agar bantalan tidak rusak.
10. Spasi bantalan harus diberi balas yang cukup agar pelat pemecok dapat menghasilkan
pemadatan yang baik.
11. Nilai pengangkatan antara 10-15 mm diatas titik pedoman dengan menggunakan pelat
ujung ketebalan 10 mm.
C. Pekerjaan Angkatan
1. Keluarkan balas selebar 20 cm dari tiap sisi rel dan sedalam 5 cm dibawah garis dasar
bantalan dengan menggunakan sekop atau belincong
2. Letakkan balas pada ujung bantalan sejajar rel
3. Angkat rel dengan dongkrak sampai kedudukan angkatan yang telah direncanakan
4. Pecok balas pada bantalan yang sama pada dua sisi dengan menggunakan HTT atau
Bodem.
5. Gorek bagian samping atas lapisan dasar bantalan menggunakan bagian daun belincong.
Kemudian masukkan dan pecok balas dibawah bantalan dengan bagian bodem dari
belincong atau menggunakan HTT. Lakukan pemecokan secara bersamaan agar hasilnya
padat
6. Bagian tengah dan ujung bantalan jangan dipecok
7. Masukkan kembali balas dengan garpu dan atur kembali profil balas, buang balas kotor
dari rel
8. Pecok di sisi bantalan dari bagian as rel selebar 0,2 m seperti gambar dibawah,
pelaksanaannya harus lebih kuat pada bagian bawah rel.
35
PT. KERETA API (Persero)
Definisi :
Selokan pada terowongan merupakan konstruksi saluran disebelah kanan dan kiri jalan rel yang
berfungsi untuk mengalirkan air, yang berada di dalam terowongan (konstruksi Bangunan Hikmat
untuk jalan kereta api yang dibuat dengan cara menembus gunung / bukit).
36
PT. KERETA API (Persero)
Pembersihan selokan / drainase disebelah kanan dan kiri jalan rel sepanjang terowongan dari
kotoran sampah, rumput dan endapan tanah / pasir sehingga kedalaman selokan kembali
normal.
Pengangkutan kotoran sampah, rumput dan tanah / pasir keluar dari terowongan dan dibuang
ketempat yang tidak mengganggu jalan rel.
Frekuensi :
Perawatan ini dilakukan 6 bulan sekali (1 tahun = 2 kali) untuk setiap terowongan.
Standar JO :
10 m/jam ⇛ Dalam 1 jam perawatan selokan /drainase terowongan dapat dilakukan
sepanjang 10 m (1 jam = 10 m)
Langkah kerja :
Membawa data yang diperlukan, APD dan alat-alat kerja yang diperlukan ke lokasi terowongan
yang salurannya akan dirawat.
37
PT. KERETA API (Persero)
Membersihkan selokan dari kotoran sampah, rumput dan endapan tanah / pasir dengan
cangkul dan cetok.
Dengan menggunakan pengki mengangkut kotoran sampah, rumput dan endapan tanah / pasir
keluar dari terowongan dan membuangnya pada tempat yang tidak mengganggu jalan rel.
Mendokumentasikan kegiatan yang telah dilakukan.
Definisi :
Patok tanda merupakan benda-benda yang berfungsi sebagai petunjuk / peringatan yang digunakan
didalam operasional kereta api. Yang termasuk dalam tanda-tanda tersebut adalah : (R13 halaman
66-69)
Patok bebas, papan batas dari halaman dipo lokomotif.
Patok busur, penunjuk landai , papan pembatas kecepatan, patok KM dan HM, papan spoor
simpang.
Berbagai papan peringatan antara lain yang dengan tulisan “dilarang masuk”, semboyan 35,
tunggu juru langsir dan lain sebagainya.
Tanda jarak, antara lain patok tanda bebas.
Papan yang memberi petunjuk adanya benda terbenam dalam tanah seperti kabel pipa dan
lain-lain.
Frekuensi :
Perawatan ini dilakukan 12 bulan sekali (1 tahun = 1 kali) untuk setiap patok tanda.
Standar JO :
2 jam/patok ⇛ Perawatan 1 patok tanda dapat dilakukan dalam 2 jam (1 patok = 2 jam)
Volume yang dirawat :
Jumlah seluruh patok yang ada di wilayah kerja yang bersangkutan.
38
PT. KERETA API (Persero)
Langkah kerja :
Membawa data yang diperlukan, APD dan alat-alat kerja yang diperlukan ke lokasi.
Mengembalikan patok-patok tanda ke posisi yang benar.
Melakukan pengecatan dan memperbaiki angka / tulisan.
Jika patok-patok tanda hilang / rusak, membuat patok-patok tanda yang baru.
Mendokumentasikan kegiatan yang telah dilakukan.
Definisi :
Alur roda merupakan ruang antara sisi dalam rel kereta api dengan sisi luar benda-benda tetap
didalam sepur pada perlintasan yang disediakan untuk mengakomodir bandasi roda kereta api agar
bisa melewati perlintasan dengan lancar.
39
PT. KERETA API (Persero)
Frekuensi :
Perawatan ini dilakukan 3 bulan sekali (1 tahun = 4 kali) untuk setiap perlintasan.
Standar JO :
2 jam/jpl ⇛ Pembersihan alur roda 1 JPL dapat dilakukan dalam 2 jam (1 JPL = 2
jam)
Langkah kerja :
Membawa data yang diperlukan, APD dan alat-alat kerja yang diperlukan ke lokasi.
Membersihkan alur roda pada perlintasan dari kotoran sampah/rumput dengan sapu lidi.
Mengeluarkan endapan tanah / pasir pada alur roda, sehingga ruang yang tersedia tercukupi
(lebar alur roda 40 mm dan dalam alur roda 37 mm).
Mengangkut endapan tanah / pasir dengan ember keluar dari perlintasan dan membuang ke
tempat yang tidak mengganggu jalan rel.
Mendokumentasikan kegiatan yang telah dilakukan.
Definisi :
-
40
PT. KERETA API (Persero)
Frekuensi :
Pencabutan rumput ini dilakukan sebanyak 8 kali dalam 1 tahun (1 tahun = 8 kali) atau dilakukan
setiap1,5 bulan sekali.
Standar JO :
5 m’sp/jam ⇛ Pencabutan rumput sepanjang 5 m’sp dapat dilakukan dalam 1 jam (1
jam = 5 m’sp) atau (1 m’sp = 12 menit).
Langkah kerja :
Membawa alat keselamatan kerja, dan alat (pengki) ke lokasi kerja.
41
PT. KERETA API (Persero)
Lakukan pencabutan rumput disekitar daerah sepanjang track, lalu sampah-sampah atau
rumput di buang ke tong sampah / tempat pembuangan sampah jika perlu dibakar sampahnya.
Definisi :
Membabat rumput dengan peralatan sederhana arit.
Frekuensi :
Pembabatan rumput ini dilakukan sebanyak 4 kali dalam 1 tahun (1 tahun = 4 kali) atau dilakukan
setiap 3 bulan sekali.
Standar JO :
10 m’sp/jam ⇛ Pencabutan rumput sepanjang 10 m’sp dapat dilakukan dalam 1 jam (1
jam = 10 m’sp) atau (1 m’sp = 6 menit).
42
PT. KERETA API (Persero)
Langkah kerja :
Membawa alat keselamatan kerja, dan alat arit + pengki ke lokasi kerja.
Lakukan pembabatan rumput disekitar daerah sepanjang track dari 2,15 m dari as track sampai
5,75 m dari as track), lalu sampah-sampah atau rumput dikumpulkan dan dibuang ke tempat
pembuangan sampah jika perlu dibakar sampahnya.
Definisi :
Membabat rumput dengan peralatan mesin pemotong rumput.
Frekuensi :
Pembabatan rumput ini dilakukan sebanyak 4 kali dalam 1 tahun (1 tahun = 4 kali) atau dilakukan
setiap 3 bulan sekali.
Standar JO :
30 m’sp/jam ⇛ Pencabutan rumput sepanjang 30 m’sp dapat dilakukan dalam 1 jam (1
jam = 30 m’sp) atau (1 m’sp = 2 menit).
43
PT. KERETA API (Persero)
Dimana Volume, (D) = panjang rumput yang tumbuh (lihat Volume D pada ”Penjelasan volume
yang dirawat” pada point 3.18. Pencabutan Rumput)
Dimana Volume, (E) = panjang rumput yang dikerjakan dengan babatan arit (lihat Volume E
pada ”Penjelasan volume yang dirawat” pada point 3.19. Babatan Arit)
Lingkup = mulai dari kaki balas (± 2.15 m dari as sepur) sampai ketepi selokan (5.75 dari as
sepur) ; Lingkup ini merupakan batas minimal, namun dilapangan dapat dilakukan lebih dari itu
tergantung kondisi dilapangan
Pekerjaan ini situasional, yang bisa dikerjakan atau terjangkau dengan arit, sedangkan yang
tidak bisa maka dilakukan dengan mesin
INGAT!!!... Volume m'sp yang tumbuhi rumput = m'sp babatan arit + m'sp babatan mesin
Langkah kerja :
Membawa alat keselamatan kerja, dan alat mesin babat + pengki ke lokasi kerja.
Cek bahan bakar pada mesin babat dan hati-hati menggunakan mesin babat tersebut.
Lakukan pembabatan rumput disekitar daerah sepanjang track dari 2,15 m dari as track sampai
5,75 m dari as track), lalu sampah-sampah atau rumput dikumpulkan dan dibuang ke tempat
pembuangan sampah jika perlu dibakar sampahnya.
Definisi :
Penyemprotan racun untuk mencegah atau memperlambat tumbuhnya rumput pada track.
Frekuensi :
44
PT. KERETA API (Persero)
Penyemprotan ini dilakukan sebanyak 8 kali dalam 1 tahun (1 tahun = 8 kali) atau dilakukan setiap
1,5 bulan sekali.
Standar JO :
30 m’sp/jam ⇛ Pencabutan rumput sepanjang 30 m’sp dapat dilakukan dalam 1 jam (1
jam = 30 m’sp) atau (1 m’sp = 2 menit).
Langkah kerja :
Membawa alat keselamatan kerja, dan alat penyemprotan+cairan racun ke lokasi kerja.
Lakukan penyemprotan disekitar daerah sepanjang track (as track sampai 2,85m / ujung
berman) secukupnya.
Definisi :
-
Pekerjaan perawatan selokan / drainase, meliputi :
45
PT. KERETA API (Persero)
Selokan dibersihkan dari kotoran atau tumpukan tanah / pasir sehingga menjaga dasar saluran
selokan agar terhindar adanya genangan air (kemiringan dasar selokan).
Frekuensi :
Perawatan selokan ini dilakukan sebanyak 2 kali dalam 1 tahun (1 tahun = 2 kali) atau dilakukan
selama 6 bulan sekali.
Standar JO :
2.5 m/jam ⇛ Perawatan selokan / drainase sepanjang 2.5 m dapat dilakukan dalam 1
jam (1 jam = 2,5 m) atau (1 m = 24 menit).
Langkah kerja :
Membawa alat keselamatan kerja, cangkul, sendok spesi, dan pengki ke lokasi kerja.
Lakukan pekerjaan pembersihan selokan seperti kotoran (rumput dan sampah), dan endapan
tumpukan tanah atau pasir lalu dibuang sejauh mungkin dari selokan.
Definisi :
Wesel adalah bagian jalan KA yang merupakan tempat berpindahnya jalur titik rawan pada KA, maka
harus diperhatikan dengan seksama pemeliharaan agar :
Semua komponen wesel harus pada posisi yang benar, tidak rusak dan aman dilalui KA.
46
PT. KERETA API (Persero)
Agar sedini mungkin diketahui setiap ada penyimpangan kerusakan , kekurangan komponen
cepat diatasi
Frekuensi :
Pemeriksaan ini dilakukan 4 kali dalam 1 tahun (1 tahun = 4 kali) untuk sepur raya dan 2 kali dalam 1
tahun (1 tahun = 2 kali) untuk sepur KA.
Standar JO :
4 jam/wesel ⇛ Pemeriksaan 1 wesel dapat dilakukan dalam 4 jam (1 wesel = 4 jam)
Langkah kerja :
47
PT. KERETA API (Persero)
Menyiapkan dan memastikan peralatan yang dibutuhkan, termasuk kelengkapan gambar wesel
terkait.
Memeriksa kelengkapan dari alat-alat penambat, klos, baut-baut dan bantalan.
Memeriksa kerusakan-kerusakan meliputi kerusakan alat-alat penambat, klos, baut-baut.
kerusakan lidah, kerusakan bantalan, kondisi balas mati/ kecrotan.
Untuk baut kendor dan kerusakan ringan bisa segera diperbaiki ditempat dengan peralatan
yang sudah dibawa.
Kerusakan-kerusakan dicatat dan didokumentasikan lalu segera dilaporkan.
Definisi :
Lestrengan dan angkatan pada wesel merupakan kegiatan perawatan yang memiliki siklus
perawatan tertentu setiap tahunnya. Dalam pelaksanaannya dapat menggunakan metode manual
mapun semi mekanik (HTT).
Frekuensi :
Pemeriksaan ini dilakukan 4 kali dalam 1 tahun (1 tahun = 4 kali) untuk sepur raya dan 2 kali dalam 1
tahun (1 tahun = 2 kali) untuk sepur KA.
Standar JO :
Manual
60 jam/wesel ⇛ 1 wesel diperbaiki dalam 60 jam (1 wesel = 60 jam)
HTT
6 jam/wesel ⇛ 1 wesel diperbaiki dalam 6 jam (1 wesel = 6 jam)
48
PT. KERETA API (Persero)
1. Sepur raya
Volume = Volume, (G)
Dimana Volume, (G) = Jumlah wesel / persilangan di sp. raya saja (lihat Volume G pada
”Penjelasan volume yang dirawat” pada point 3.23. Pemeriksaan Wesel / Persilangan)
Pekerjaan ini disarankan dengan Manual.
2. Sepur KA
Pekerjaan ini dapat dikerjakan dengan Manual atau HTT
Volume, (I) = Jumlah wesel yang dapat dikerjakan dengan Manual
Volume, (J) = Jumlah wesel yang dapat dikerjakan dengan HTT (atau)
Volume, (J) = Volume, (H) - Volume, (I)
Dimana Volume, (H) = Jumlah wesel / persilangan di sp. KA saja (lihat Volume H pada
”Penjelasan volume yang dirawat” pada point 3.23. Pemeriksaan Wesel / Persilangan
Dimana Volume, (I) = Jumlah wesel yang dapat dikerjakan dengan Manual (lihat Volume G
pada ”Penjelasan volume yang dirawat” pada point 3.24. Angkatan dan Listringa Wesel
dengan Manual dan HTT).
Pekerjaan angkatan & listringan wesel sp. KA dapat dikerjakan dengan Manual maupun
HTT (situasional)
INGAT!!!... Volume, (H) = Volume, (I) + Volume, (J
49
PT. KERETA API (Persero)
Peralatan listringan manual antara lain : dongkrak lestrengan 4 buah atau linggis listringan 6
buah, benang nilon 1 rol, sekop garpu 6 buah, bendera merah hijau 2 buah, meteran 1 buah,
seperangkat alat HTT (4 unit), spidol 1 buah.
Langkah kerja :
A. Listringan pada wesel
Panjang wesel dari sambungan depan sampai sambungan belakang antara 30-35 m
tergantung dari sudut wesel.
Pergunakan rel luar sepur lurus untuk pedoman lestrengan. Untuk kelurusan wesel diambil
titik pedoman pada jarak yang tidak terlalu jauh dari sambungan depan dan sambungan
belakang.
Karena konstruksi wesel, maka tidak mungkin menarik benang nilon pada dalam sepur.
Hanya alat kedudukan benang yang bisa dipergunakan dan sisi luar sepur lurus yang
dijadikan pedoman kelurusan.
Langkah pelaksanaannya adalah sebagai berikut:
Langkah 1 :
1. Tentukan satu titik untuk pedoman sejarak -/+ 5 m sebelum sambungan depan dan -
/+ 5 m sesudah sambungan belakang wesel.
2. Pasang alat kedudukan benang dari titik tersebut dan tarik benang nilon dengan
kencang.
3. Panjang benang nilon ditarik adalah 35 + 10 = 45 m, tentu akan ada lendutan
ditengah-tengah rentangan.
Langkah 2:
Dari rentangan benang nilon dapat diperiksa kemungkinan yang terjadi :
50
PT. KERETA API (Persero)
Langkah 3:
1. Tandai posisi dongkrak pada kaki rel dan gorek balas untuk penempatan dongkrak.
2. Pasang dongkrak sedemikian rupa sehingga setiap rentangan rel didorong sekurang-
kurangnya 1 dongkrak, untuk rel luar arah geseran dipasang 2 dongkrak :
51
PT. KERETA API (Persero)
Langkah 4 :
1. Geseran rel dimulai dari depan A, pergunakan 3 atau 6 dongkrak, terutama untuk
bagian lidah, jantung, dan jarum wesel. Karena geseran pada bagian wesel tersebut
cukup berat:
2. Atur posisi benang pada alat kedudukan benang 20 mm dari sisi luar rel.
3. Geser semua titik dongkrak sampai jarak dari rel ke benang nilon 20 mm, lebihkan
geseran +/- 2mm karena rel cenderung akan kembali ke posisi semula.
4. Bila perlu gorek balas diujung bantalan arah geseran.
5. Penggeseran hanya sampai 4 m sebelum C, agar pedoman tidak ikut tergeser.
Langkah 5 :
1. Pindah sutua alat kedudukan benang ke B, dan satu lagidipasang 4 m sebelum C.
2. Atur kedudukan benang dengan jarak 20 mm dari sisi rel luar.
3. Kemudian lakukan kegiatan yang sama dengan diatas sehingga rentangan A ke C dan
C ke B menjadi lurus.
Langkah 6:
1. Rapihkan kembali balas, balas kotor agar dibersihkan atau dibuang. Tambahkan balas
bila pada ujung bantalan kurang dari 35 cm, bila tidak ada persediaan ambil dari
sekitarnya yang balasnya berlebih.
2. Ratakan balas jangan sampai melampaui ketinggian permukaan atas bantalan
sehingga tidak mengganggu pergerakan lidah.
Menurunkan dongkrak
1. Turunkan dongkrak belakang lebih dahulu.
52
PT. KERETA API (Persero)
3. Pindahkan rambu pada sambungan, angkat sambungan rel dengan dongkrak sehingga
pada teropong terbaca nol.
53
PT. KERETA API (Persero)
4. Kemudian pindahkan rambu ke belakang jarum (bt. No. 47), angkat rel dengan
dongkrak sehingga pada teropong terbaca nol.
5. Angkat rentangan sebelahnya dengan mistar timbangan, pecok balas dibawah
bantalan sampai padat.
6. Pindahkan rambu ke bantalan jarum (bt. No. 42), angkat rel dengan 4 dongkrak
sekaligus secara bersamaan dan dengan bantuan mistar timbangan (atau putar
teropong ke arah titik dongkrak) sehingga pertinggian setiap rentangan nol, pecok
blas dibawah bantalan sampai padat.
7. Pindahkan rambu ke depan jarum ( bt. No. 32 ), angkat rel dengan 4 dongkrak
sekaligus dan dengan bantuan mistar timbangan hingga pertinggian setiap rentangan
nol.
8. Selanjutnya pindahkan rambu ke bantalan dan sambungan depan. Lakukan kegiatan
yang sama dengan diatas, sehingga seluruh rentangan terangkat dan dipecok dengan
baik.
9. Pindahkan rambu ke TP. D (4-6 m sesudah sambungan arah sepur belok). Putar
teropong dan arahkan ke rambu tersebut, garis bidik diatur kembali pada garis bidik
diatur kembali pada garis nol rambu.
10. Angkat rel pada titik dongkrak sehingga pembacaan pada teropong nol.
11. Pecok seluruh bantalan hingga padat, kemudian rapihkan balas pada sepur tersebut.
Catatan :
Contoh diatas adalah wesel R. 54 dengan jumlah bantalan 50 batang, untuk wesel lain
agar disesuaikan. Pedomannya jarak antara titik dongkrak 5-6 spasi bantalan.
Bila mempergunakan Teropong Lemaire, metode yang dipergunakan sama dengan
Geismar.
Akan tetapi, diperlukan adanya TP pembantu disekitar pertengahan wesel, karena
jarak pembidikan teropong ini terbatas.
Pembidikan dan pengangkatan dikakukan dari TP. A ke TP. C (TP pembantu ) dan dari
TP. C ke TP. B.
54
PT. KERETA API (Persero)
Selanjutnya dari salah satu rentangan dibelakang jarum arah sepur belok, pembidikan
dan pengangkatan dikakukan ke TP. D (satu spasi dongkrak didepan sambungan)
Penggunaan teropong dan rambu tanpa ganjel
Untuk wesel-wesel terlayan sepusat, jangan lupa koordinasi dengan pihak sintel.
Definisi :
Kegiatan memeriksa, pengencangan setiap baut dan pelumasan pelat sambung yang terdapat pada
wesel yang salah satunya betujuan untuk mencegah ausnya kloss ataupun pecahnya kloss akibat
kendornya baut.
Frekuensi :
Pengencangan baut wesel ini dilakukan 4 kali dalam 1 tahun (1 tahun = 4 kali) untuk satu wesel.
55
PT. KERETA API (Persero)
Standar JO :
Wesel sepur raya
2 jam/wesel ⇛ 1 wesel pengencangannya dapat dilakukan dalam 2 jam (1 wesel = 2
jam)
Wesel sepur KA
3 jam/wesel ⇛ 1 wesel pengencangannya dapat dilakukan dalam 3 jam (1 wesel = 3
jam)
Langkah kerja :
Kegiatan pengencangan baut dilakukan bersamaan dengan pemeriksaan kelengkapan baut.
Baut dipukul dengan palu untuk memeriksa kekencangannya.
Setiap baut langsung dikencangkan
56
PT. KERETA API (Persero)
Untuk bagian yang kondisi bautnya tidak lengkap, langsung dilengkapi dan dikencangkan (untuk
itu setiap juru periksa diharuskan membawa cadangan baut sebelum ke lokasi wesel yang
dirawat).
Setiap baut yang hilang dan diganti baru dicatat, hasil catatan diserahkan pada SK yang
bertanggung jawab di wilayahnya.
Khusus untuk pelat sambung, proses pemeriksaan dan pengencangan diikuti dengan kegiatan
pelumasan.
Definisi :
Kegiatan memeriksa, pengencangan dan penggantian alat penambat yang rusak atau hilang.
Frekuensi :
Pengencangan alat penambat ini dilakukan 2 kali dalam 1 tahun (1 tahun = 2 kali) untuk satu wesel.
Standar JO :
5 jam/wesel ⇛ Pemeriksaan 1 wesel dapat dilakukan dalam 5 jam (1 wesel = 5 jam)
Volume yang dirawat :
Jumlah wesel yang ada diwilayah kerja yang bersangkutan, yang dibedakan atas sepur raya dan
sepur KA.
57
PT. KERETA API (Persero)
Langkah kerja :
1. Sebelum pengencangan tirepon/Baut, buat suatu tanda garis pada tiap kepala tirepon ataupun
mur Baut dan pada pelat landas.
2. Tanda pada pelat landas dibuat dengan jarak 10 mm dari tanda pada tirepon/Baut. Dengan
menggunakan alat pemberian tanda untuk mengencangkan.
3. Tirepon yang tidak kokoh, dijumlahan sepert tirepon yang melalui tanda pada pelat landas.
4. Jika jumlah tirepon/Baut yang melewati tanda pada pelat landas lebih dari 1/3 jumlah
tirepon/Baut pada Sesudah pengencangan, periksa bahwa tirepon/Baut melewati tanda pada
pelat landas.
5. Kegiatan pengencangan baut dilakukan bersamaan dengan pemeriksaan kelengkapan baut
yeng melewati tanda pada pelat landas
6. Setiap baut langsung dikencangkan (pengujian bagi baut yang kencang dan pengencangan bagi
baut kendor).
7. Untuk bagian yang kondisi bautnya tidak lengkap, langsung dilengkapi dan dikencangkan (untuk
itu setiap juru periksa diharuskan membawa cadangan baut sebelum ke lokasi wesel yang
dirawat).
8. Setiap baut yang hilang dan diganti baru dicatat, hasil catatan diserahkan pada SK yang
bertanggung jawab di wilayahnya.
58
PT. KERETA API (Persero)
9. Untuk Tirepon mengencangkan penjepit secara langsung ke bantalan. Puntiran mesin pengikat
tirepon, diatur dengan nilai sebagai berikut :
Umur bantalan 10 tahun, nilai puntiran = 6 m/kg
Umur bantalan 10 tahun, nilai puntiran = 8 m/kg
Definisi :
Penelitian batas keamanan adalah suatu kegiatan meneliti atau memeriksa batas -batas toleransi
yang diijinkan suatu material boleh berkurang atau aus dengan tujuan menjaga kondisi geometri
jalan rel
Frekuensi :
Pekerjaan angkatan ini dilakukan 4 kali dalam 1 tahun (1 tahun = 4 kali) atau setiap 3 bulan sekali
untuk sepur raya, dan 2 kali dalam 1 tahun (1 tahun = 2 kali) atau setiap 6 untuk sepur KA.
Standar JO :
1. Sepur raya
2 jam/wesel ⇛ 1 wesel diperbaiki dalam 2 jam (1 samb = 2 jam)
2. Sepur KA
3 jam/wesel ⇛ 1 wesel diperbaiki dalam 3 jam (1 samb = 3 jam)
59
PT. KERETA API (Persero)
Jumlah wesel yang ada diwilayah kerja yang bersangkutan, yang dibedakan atas sepur raya dan
sepur KA.
Langkah kerja :
1. Menyiapkan alat, personil dan form pemeriksaan wesel (D.145).
2. Periksa lebar sepur dengan timbangan dan lebar alur dengan jangka sorong.
3. Baca hasil pemeriksaan yang tertera pada alat.
4. Catat hasil pemeriksaan pada wesel kemudian dicatat pada form pemeriksaan wesel (D.145),
dilaporkan dan bila perlu didokumentasikan / foto.
60
PT. KERETA API (Persero)
Definisi :
Perbaikan yang melebihi batas keamanan adalah suatu kegiatan atau pekerjaan memperbaiki
material yang telah melewati batas keamanan/toleransi dengan tujuan untuk mengembalikan pada
kondisi semula.
61
PT. KERETA API (Persero)
Frekuensi :
Pekerjaan angkatan ini dilakukan 4 kali dalam 1 tahun (1 tahun = 4 kali) atau setiap 3 bulan sekali
untuk sepur raya, dan 2 kali dalam 1 tahun (1 tahun = 2 kali) atau setiap 6 untuk sepur KA.
Standar JO :
21 jam/wesel ⇛ 1 wesel diperbaiki dalam 21 jam (1 wesel = 21 jam)
Langkah kerja :
62
PT. KERETA API (Persero)
a. Point protection
Jarak point protection kurang dari 1033 mm dan siar rel tidak sesuai dengan persyaratan
yang ada karena aus (lebih lebar).
Perbaikan :
a. Mengganti plat ganjel baru pada klos rel paksa sehingga lebar alur rel paksa menjadi
34 mm.
Langkah Pengerjaan :
1. Menyiapkan peralatan dan personil yang dibutuhkan.
2. Membuka baut pada rel paksa.
3. Lepas rel paksa.
4. Cek plat ganjel, sekaligus dibersihkan.
5. Ganti plat ganjel baru.
6. Pasang rel paksa.
7. Pasang baut.
8. Ukur siar rel (harus menjadi 34 mm).
63
PT. KERETA API (Persero)
5. Pasang baut
6. Ukur siar rel (harus menjadi 34 mm)
Jarak point protection lebih dari 1033 mm dan siar rel tidak sesuai dengan
persyaratan (lebih kecil)
Perbaikan :
Rel paksa digeser ke dalam dengan cara diberi baut pengganjal di bagian dudukan rel
paksa
Langkah Pengerjaan :
1. Menyiapkan peralatan dan personil yang dibutuhkan
2. Membuka baut pada rel paksa
3. Melepas rel paksa
4. Mengukur ketebalan plat ganjal untuk mengisi kekurangan jarak
5. Memasang ring yang sesuai dengan ukuran yang dibutuhkan
6. Memasang kembali rel paksa sehingga jarak menjadi 1033 mm
7. Pasang baut
8. Ukur jarak point protection dan siar rel
64
PT. KERETA API (Persero)
Langkah Pengerjaan :
1. Menyiapkan peralatan dan personil yang dibutuhkan
2. Lepas baut pada plat sambung
3. Lepas plat sambung
4. Pasang plat sambung baru
5. Pasang baut
6.
Peralatan yang diperlukan :
1. Kunci pas
2. Plat sambung
3. Baut
c. Lebar siar (voog) pada sambungan belakang jarum, depan jarum, ujung lantak, belakang lidah
terlalu lebar
Perbaikan :
a. Menggedrek rel
Langkah Pengerjaan :
1. Menyiapkan peralatan dan personil yang dibutuhkan
2. Melepas sambungan pada siar yang lebar
3. Mengendorkan alat penambat dikedua ujung rel
65
PT. KERETA API (Persero)
4. Melepas sambungan pada sisi ujung bentangan rel yang akan didrek (siar yang
sempit)anga
5. Angkat rel pada siar yang sempit sebagai tempat tumpuan penggedrekan
6. Dorong ujung rel pada siar yang sempit dengan menggunakan potongan rel panjang 2
m sampai mencapai lebar siar yang diijinkan
7. Alat penambat dikencangkan
8. Plat sambung dipasang
9. Ukur lebar siar (harus sesuai dengan syarat yang diijinkan)
10.
Peralatan yang diperlukan :
1. Kunci pas
2. Pembuka alat penambat
3. Potongan rel
4. Baut
5. Mal ukur (jangka sorong)
66
PT. KERETA API (Persero)
c. Jarum, rel lantak, rel sayap (vang rel), lidah bagian belakang diganti
Langkah Pengerjaan :
1. Menyiapkan peralatan dan personil yang dibutuhkan
2. Melepas plat sambung
3. Melepas alat penambat
4. Melepas jarum, rel lantak, rel sayap (vang rel), lidah bagian belakang
5. Pasang jarum, rel lantak, rel sayap (vang rel), lidah bagian belakang baru
6. Pasang alat penambat, kencangkan
7. Pasang plat sambung
8. Ukur jarak atau lebar alur (sesuai dengan syarat yang diijinkan)
9.
Peralatan yang diperlukan :
1. Kunci pas
2. Pembuka alat penambat
3. Jarum, rel lantak, rel sayap (vang rel), lidah bagian belakang yang sesuai
4. Baut
5. Mal ukur (jangka sorong).
67
PT. KERETA API (Persero)
4. Penutup
Dengan adanya analisa ini diharapkan permasalahan yang dikemukan diawal yaitu kebutuhan
tenaga kerja (outsourcing) untuk setiap pekerjaan perawatan tidak terprediksi atau terhitung
dengan jelas hampir diseluruh Resort yang ada, tidak terjadi lagi,sehingga dana yang dianggarkan
dapat teralokasi dengan baik.
Buku ini merupakan panduan analisa perhitungan JO untuk pekerjaan pemeliharaaan jalan
rel di lapangan. Buku ini merupakan standar baku yang dimiliki saat ini, namun analisa-analisa yang
ada didalamnya dapat berubah setiap saat, tergantung situasi dan kebutuhan dilapangan. Oleh
karena itu setiap petunjuk dan pengisian serta analisa yang ada harus dipahami dengan benar.
68
PT. KERETA API (Persero)
5. Daftar Referensi
Analisa yang ada dalam perhitungan JO untuk pemeliharaan jalan rel ini, antara lain mengacu
pada :
1. Perjana.
2. Reglemen 11.
3. Reglemen 13.
4. Peraturan Dinas 10.
5. Instruksi Vice President Track and Bridge (TJ).
6. Instruksi Manager Track Maintenance (TJT).
7. Materi-materi yang didapat dari Balai-Balai Pelatihan PT. Kereta Api Indonesia (Persero).
8. Sumber-sumber lain dari berbagai website.
69