Nama : Ramzani Lutfi Syarifah

Nomor Absen : 26
Kelas : X MIPA 1

Muslimah Hebat
di Abad Pertengahan
Ilmuwan muslim yang sering kita ketahui adalah Ibnu Sina, Al-Khawarizmi, dan Ibnu
Haithman, bukan? Maka sekarang penulis akan mengulas mengenai seorang ilmuwan muslimah
yang pada saat itu kondang di abad pertengahan. Beliau adalah Mariyam “Al-Astrolabiya” al-
Ijliya.
Mariyam hidup sekitar Abad 10 Masehi. Sayangnya, tidak banyak yang diketahui
tentang identitasnya. Bahkan nama Mariyam pun adalah nama yang disandangkan padanya oleh
the Syrian Archaeological Society. Dan “Al-Astrolabiya” tidak lain adalah julukan yang
diberikan oleh para ilmuwan Eropa kepadanya atas jasanya dalam bidang astronomi. Orang-
orang lebih banyak mengenalnya melalui karyanya yang luar biasa, yaitu Astrolabe.
Astrolabe yang berarti (star finder) atau alat pemburu bintang, adalah GPS pertama di
dunia. Inilah alat pertama yang digunakan untuk menentukan lokasi, waktu (tahun, bulan dan
tanggal), dan peredaran matahari. Menurut Harold Williams seorang ahli di bidang astrofisika
(Astrophysicist), Astrolabe adalah alat penghitung astronomi yang paling penting sebelum
komputer digital ditemukan dan instrumen observasi astronomi yang paling penting sebelum
teleskop ditemukan.

Meski teknologi pembuatan Astrolabe ini sudah ditemukan sejak zaman Yunani kuno
dan juga sempat dikembangkan oleh banyak ilmuan Muslim, tetapi Mariyam membuat desain
dan teknik pembuatannya lebih rumit, inovatif, dan lebih presisi. Menurut Prof. Saleem Al-
Husaini, yang dikutip dari Arab Times, “Mariyam adalah Muslimah pertama pembuat cikal alat
transportasi dan komunikasi untuk dunia modern. Pekerjaan yang dilakukannya rumit dan
berkaitan dengan persamaan matematis tapi ia mampu membuktikan kemampuannya dalam
bidang ini”.
Meski tidak banyak yang diketahui tentangnya, namun sosoknya begitu menginspirasi
para ilmuwan modern, khusus di kalangan ahli astronomi. Pada tahun 1990, seorang astronom
bernama Hendry E. Holt menemukan sabuk utama asteroid 7060 di pusat observasi Palomar. Ia
menamakan temuannya ini dengan ’Al-‘Ijliya’, untuk menghormati wanita hebat dari abad ke 10
Masehi ini.
Nah, setelah membaca riwayat singkat dari perjalanan seorang ilmuwan muslimah yang
masyaAllah hebatnya, maka bisa kita simpulkan bahwasanya menuntut ilmu wajib untuk lelaki
maupun wanita. Wanita selayaknya harus aktif mencari ilmu apa saja agar berwawasan luas
karena wanitalah yang pertama kali dekat dengan anaknya. Dengan wawasan yang luas, maka
akan mengajarkan pada anak-anak nya kelak, sehingga tercipta generasi yang cerdas.

Ilmu adalah cahaya yang menerangi seorang hamba sehingga paham cara beribadah
kepada Rabb-Nya. Dan dengan ilmu, wanita menjadi paham apa saja yang menjadi
kewajibannya, yang halal dan haram, dan bagaimana cara beribadah.

Menuntut ilmu berarti mencari kebaikan, wanita sholehah akan memikirkan kebaikan
untuk diri sendiri, keluarga, dan orang-orang di sekitarnya, tentunya senantiasa berfikir apa saja
manfaat yang bisa dia lakukan. Menuntut ilmu tandanya jauh dari kemalasan dan berniat
menghilangkan kebodohan dalam dirinya. Menuntut ilmu juga pertanda taqwa kepada Allah
SWT, dalam melaksanakan perintah Nya, mendapatkan pahala Nya, dan selamat dari azab Nya.

Dalam menuntut ilmu, wanita harus sungguh-sungguh dan memiliki semangat yang
tinggi dan doa untuk meraih keridhoan Allah, berusaha dan berdoa dalam menuntut ilmu agar
dimudahkan jalannya dan ilmunya tidak sia-sia. Menuntut ilmu bertujuan untuk memperbaiki
diri dan menjadi orang yang bermanfaat, bukan hanya bertujuan untuk duniawi saja misalnya
menuntut ilmu semata mata hanya untuk mengejar status sosial atau uang, harus di niatkan
dalam hati karena ibadah kepada Allah SWT.

Jadi, untuk sahabat sholehahku semuanya, tetaplah semangat untuk menuntut ilmu.
InsyaAllah, setiap kelelahan yang kalian dapat dalam belajar dan kalian sudah meniatkannya
karena Allah, lelahmu akan menjadi Lillah. ^^

Sumber : https://ganaislamika.com/beberapa-muslimah-hebat-dari-abad-
pertengahan-2-para-ilmuwan-dan-seniman/ dengan beberapa perubahan