You are on page 1of 11

A.

Sejarah Penemuan Unsur Radioaktif

Berawal dari penemuan sinar X pada tahun 1895 oleh Wilhelm Konrad
Rontgen (1845 - 1923) bahwa beberapa unsur dapat memancarkan sinarsinar
tertentu. Para ahli tertarik untuk mengadakan penelitian tentang unsur tersebut.
Setahun kemudian Antoine Henre Becquerel (1852 - 1908) mengamati garam
uranik sulfat (K2UO2(SO4)2) memancarkan sinar (radiasi) secara spontan. Gejala
ini dinamakan keradioaktifan, sedangkan unsur yang memancarkan radiasi disebut
unsur radioaktif.

Pada tahun 1898, Marie Sklodowska Curie (1867 - 1934) bersama


suaminya, Pierre Curie (1859 - 1906) berhasil menemukan dua unsur radioaktif
yaitu Polonium (Po) dan Radium (Ra). Karena jasa mereka di bidang
keradioaktifan pada tahun 1903, Henry Bequerel bersama Pierre dan Marie Curie
memperoleh hadiah nobel.

b. sinar radioaktif

1. sinar alfa (α)

Sinarvalfa merupakan partikel bermuatan positif dengan daya tembus yang kecil
(2.8 cm – 8,5 cm di udara ). Kecepatan radiasi sinar alfa sekitar 1,5 x 107 m s -1
.
sinar alfa merupakan inti atom belum dengan muatan +2

Sinar alfa = 24α = 24He

2. sinar beta (β)

Sinar beta merupakan partikel bermuatan negative dengan daya tembus lebih
besar dari sinar alfa ( 100 kali sinar alfa ). Kecepatan radiasi sinar beta mendekati
kecepatan cahaya dan sinar beta bermassa sangat kecil (5,5 x 10-4 sma) sehingga
sering di anggap tidak bermassa. Sinar beta berasal dari neutron yang berubah
menjadi proton dan electron (sinar beta).

Sinar alfa = -10β = -10e


3. sinar gamma

Sinar gamma di hasilkan bersamaan dengan radiasi sinar alfa atai radiasi sinar
beta.sinar gamma merupakan gelombang elektromagnatik berenergi tinggi dengna
panjang gelombang yang pendek.sinar gamma tidak bermuatan, tidak bermassa
dan tidak memiliki daya tembus besar, yaitu 10.000 kali sinar alfa (dapat
menembus logam timbel setebal 20 – 25 cm).

Sinar gamma = 00ϒ

C. struktur inti

Selama menyelidiki sifat-sifat partikel alfa pada tahun 1990, Rutherford bahwa
atom memiliki inti atom yang sangat kecil, bermuatan positif ( jari jari inti atom
10-13 cm, srdannnnngkan jari-jari atom 10-8 cm ) dan hamper seluruh massa atom
terpusat padanya. Inti atom terdiri atas proton dan neutron. Partikel penyusun inti
ini di sebut nucleon. Suatu inti atom yang di tandai dengan jumlah proton dan
neutron tertentu di sebut nuklida.

A
Z X

Dimana A = nomor massa = jumlah proton + jumlah neutron

Z = nomor atom = jumlah proton

Nuklida yang mempunyai jumlah proton sama, tetepi mempunyai jumlah proton
yang berbeda di sebut isotop.

Contoh

12 14
6 C dengan 6 C

Proton 6 6

Neutron 12 – 6 =6 14 – 6 = 8

Nuklida yang mempunyai jumlah (proton = neutron sama ), tetapi jumlah


protonnya berbeda di sebut isobar
Contoh

14
6 C dengan 714C

Jumlah (proton + neutron ) = 14 14

Jumlah proton 6 7

Nuklida yang mempunyai jumlah neutron yang sama di sebut isoton.

Contoh

14
6 C dengan 816O

Jumlah neutron = 14- 6 = 8 16 – 8 = 8

Jumlah proton = 6 8

1. stabilitas

suatu informasi yang menarik tentang struktur inti adalah hubungan antara
perbandingan neutron dan proton dengan kestabilan nuklidanya.jika jumlah
neutron dan jumlah proton untuk nuklida- nuklida yang stabil grafik, maka akan
di peroleh pita kestabilan seperti di tunjuk pada gambar

pada gambar tersebut, terlohat bahwa untuk nukida stabil dengan nomor atom
kecil (< 20), perbandingan n/p mendekati 1. Titik –titik pada gambar tersebut
merupakan daerah kestabilan nuklida. Nuklida-nuklida yang perbandingan n/p nya
di luar pita kestabilan (di luar titik- titik ) adalah tidak stabil dan di sebut nuklida
radioaktif nukida ini akan cenderung menyesuaikan perbandingan n/p nya agar
menjadi stabil.

Nuklida di atas pita kestabilan

Nuklida di atas pita kestabilan


Mempumyai kelebihan neutron dan kekurangan proton. Agar satbil ia akan
bersaha mengurangi neutron dan menambah proton. Untuk itu dapat dilakukan
dengan cara berikut :

a. mengubah neutron menjadi proton dengan emisi β

0
1
n →11p + -10e (β)

Contoh

6
14
C → 714N + -10e (β)

B. emisi neutron ( 01n )

Contoh

53
137
I → 53136I + 01n

c. emisi alfa (α)

unsure-unsur yang nomor atomnya lebih kecil dengan 83 dengan jumlah proton +
neutron lebih dari 208 umunya mengemisi alfa (α)

contoh

216
84 Po → 82212Pb + 24He (α)

3. nuklida di bawah pita kestabilan

nuklida di bawah pita kestabilan kelebihan proton dan kekurangan neutron. Agar
stabil ia kan berusaha mengurangi proton dan menambah neutron dengan cara
berikut:

a. emisi positron

1
1 P → 01n + 10 e

Contoh

11
6 C → 511 B + 10e
b. menamgkap electron

1
1 P + -10 e → 01n

Contoh

7
4 Be + -10e → 37Li

40
19 K + -10e → 1840Ar

4. peluruhan

Inti yang tidak stabil akan mengalami peluruhan yaitu proses perubahan
dari inti yang tidak stabil menjadi inti yang lebih stabil.

Inti yang terletak di atas pita kestabilan, memiliki harga n/p terlalu besar
(kelebihan neutron), akan mencapai kestabilan dengan cara:

a. Memancarkan sinar (elektron)

Pada proses ini terjadi perubahan neutron menjadi proton.

1
0 n → 11p + -10e

Contoh

14
6 C → 714N + -10e

35
16 S → 1735Cl + -10e

b. Memancarkan neutron Proses ini jarang terjadi di alam, hanya beberapa


inti radioaktif yang mengalami proses ini.

Contoh:

5
2 He → 24He + -10e

Inti yang terletak di bawah pita kestabilan memiliki harga n/p yang terlalu
kecil (kelebihan proton), akan mencapai kestabilan dengan cara:
a. Memancarkan positron Pada proses ini terjadi perubahan proton menjadi
neutron.

1
1 p → 01n + -10e

Contoh

11
6 C → 511B + -10e

b. Memancarkan proton (proses ini jarang terjadi)

33
16 S →m1532 p + 11p

c. Menangkap elektron Elektron terdekat dengan inti (elektron di kulit K)


ditangkap oleh inti atom sehingga terjadi perubahan

1
1 p + -10 e →01n

Contoh

40
19 K + -10 e → 1840 Ar

90
42 Mo + -10e → 4190 Nb

Reaksi inti

Kegunaan radioaktif

antara lain sebagai berikut.

A. Sebagai Perunut

1. Bidang Kedokteran Digunakan sebagai perunut untuk mendeteksi berbagai


jenis penyakit, antara lain(Martin S. Silberberg, 2000: 1066):

a. 24Na, mendeteksi adanya gangguan peredaran darah.

b. 59Fe, mengukur laju pembentukan sel darah merah.


c. 11C, mengetahui metabolisme secara umum.

d. 131I, mendeteksi kerusakan pada kelenjar tiroid.

e. 32P, mendeteksi penyakit mata, liver, dan adanya tumor.

2. Bidang Industri

Digunakan untuk meningkatkan kualitas produksi, seperti pada:

a. Industri makanan, sinar gama untuk mengawetkan makanan, membunuh


mikroorganisme yang menyebabkan pembusukan pada sayur dan buah-buahan.

b. Industri metalurgi, digunakan untuk mendeteksi rongga udara pada besi cor,
mendeteksi sambungan pipa saluran air, keretakan pada pesawat terbang, dan lain-
lain.

c. Industri kertas, mengukur ketebalan kertas.

d. Industri otomotif, mempelajari pengaruh oli dan aditif pada mesin selama mesin
bekerja.

3. Bidang Hidrologi

a. 24Na dan 131I, digunakan untuk mengetahui kecepatan aliran air sungai.

b. Menyelidiki kebocoran pipa air bawah tanah.

c. 14C dan 13C, menentukan umur dan asal air tanah.

4. Bidang Kimia

Digunakan untuk analisis penelusuran mekanisme reaksi kimia, seperti:

a. Dengan bantuan isotop oksigen–18 sebagai atom perunut, dapat ditentukan asal
molekul air yang terbentuk.

b. Analisis pengaktifan neutron


. c. Sumber radiasi dan sebagai katalis pada suatu reaksi kimia. d. Pembuatan
unsur-unsur baru.

5. Bidang Biologi

a. Mengubah sifat gen dengan cara memberikan sinar radiasi pada gen-gen
tertentu.

b. Menentukan kecepatan pembentukan senyawa pada proses fotosintesis


menggunakan radioisotop C–14.

c. Meneliti gerakan air di dalam batang tanaman

d. Mengetahui ATP sebagai penyimpan energi dalam tubuh dengan menggunakan


radioisotop 38F.

6. Bidang Pertanian

a. 37P dan 14C, mengetahui tempat pemupukan yang tepat.

b. 32P, mempelajari arah dan kemampuan tentang serangga hama.

c. Mutasi gen atau pemuliaan tanaman.

d. 14C dan 18O, mengetahui metabolisme dan proses fotosintesis.

7. Bidang Peternakan

a. Mengkaji efisiensi pemanfaatan pakan untuk produksi ternak.

b. Mengungkapkan informasi dasar kimia dan biologi maupun antikualitas pada


pakan ternak.

c. 32P dan 35S, untuk pengukuran jumlah dan laju sintesis protein di dalam usus
besar.

d. 14C dan 3H, untuk pengukuran produksi serta proporsi asam lemak mudah
menguap di dalam usus besar.
B. Sebagai Sumber Radiasi

1. Bidang Kedokteran Digunakan untuk sterilisasi radiasi, terapi tumor dan


kanker.

2. Bidang Industri Digunakan untuk:

a. Perbaikan mutu kayu dengan penambahan monomer yang sudah diradiasi, kayu
menjadi lebih keras dan lebih awet.

b. Perbaikan mutu serat tekstil dengan meradiasi serat tekstil, sehingga titik leleh
lebih tinggi dan mudah mengisap zat warna serta air.

c. Mengontrol ketebalan produk yang dihasilkan, seperti lembaran kertas, film,


dan lempeng logam.

d. 60Co untuk penyamakan kulit, sehingga daya rentang kulit yang disamak
dengan cara ini lebih baik daripada kulit yang disamak dengan cara biasa.

3. Bidang Peternakan

Digunakan untuk:

a. Mutasi gen dengan radiasi untuk pemuliaan tanaman.

b. Pemberantasan hama dengan meradiasi serangga jantan sehingga mandul.

c. Pengawetan bahan pangan dengan radiasi sinar-X atau gama untuk membunuh
telur atau larva.

d. Menunda pertunasan pada bawang, kentang, dan umbi-umbian untuk


memperpanjang masa penyimpanan.

Dampak Unsur Radioaktif

Bagaikan dua sisi mata uang, selain memiliki banyak manfaat, sifat radioaktif juga
memberikan dampak terhadap kehidupan manusia. Apa saja dampak negatif dari
pemanfaatan sifat radioaktif di dalam kehidupan?
a. Dampak Radiasi

Radiasi yang dihasilkan dari peluruhan radioisotop berbahaya bagi


kesehatan manusia. Radiasi dapat mempercepat pembelahan sel tubuh. Efek
radiasi terhadap tubuh manusia ini dipengaruhi oleh banyaknya radiasi, jenis
radiasi, dan lama penyinaran. Semakin banyak dan semakin lama radiasi yang
diterima oleh tubuh, semakin besar pula dampak yang diterima tubuh. Di antara 3
radiasi alfa, beta, dan gama, radiasi sinar gama yang paling berbahaya. Ini
disebabkan oleh kemampuan sinar gama yang dapat menembus kulit, sel, tulang,
dan tubuh bagian dalam.

Untuk menjaga agar penggunaan radioisotop tidak berbahaya, perlu


adanya petunjuk mengenai dosis radiasi yang boleh masuk ke dalam tubuh. Dalam
hal ini, para peneliti terus-menerus melakukan penelitian.

b. Dampak Reaksi Berantai yang Tidak Terkendali

Jika dapat dikendalikan, reaksi berantai dapat dimanfaatkan sebagai sumber


energi listrik. Bagaimana jika tidak dikendalikan? Jika ini yang terjadi, tragedi
kemanusiaan yang akan muncul. Reaksi berantai yang tidak terkendali mampu
menghasilkan energi yang sangat besar dalam waktu singkat. Anda tentu
mengetahui peristiwa pengeboman kota Hiroshima dan Nagasaki pada 1945 oleh
Amerika Serikat. Pada Perang Dunia II (PD II) tersebut, tentara Amerika Serikat
menjatuhkan bom atom ke dua kota di Jepang. Ribuan orang tewas seketika hanya
dalam hitungan detik. Bom atom yang dijatuhkan Amerika Serikat tersebut dibuat
dengan menggunakan prinsip reaksi berantai yang tidak terkendali. Apa sikap
Anda setelah mengetahui dampak positif dan negatif dari reaksi berantai ini?

You might also like