Professional Documents
Culture Documents
Dr dr Sotianingsih SpPK
Lab RSD Rd Mattaher Jambi
ASAM BASA..
[H ]
+
pH
Acid Base
Hendersen-Hasselbalch
Normal PARU
pCO2
ASAM CO
CO22
KESEIMBANGAN ASAM BASA
20 mol karbondioksida / asam karbonat
70-100 mmol asam : asam sulfat dan
asam karbonat
Produk intermider : asam laktat, asam
beta hidroksibutirat, asam asetoasetat
Pengendalian dilakukan oleh sistem
penyangga, mekanisme pernafasan,
sistem pengendalian ginjal
PENYANGGA / BUFFER
Penyangga bikarbonat : campuran asam karbonat
(H2CO3) dan bikarbonat (HCO3-), merupakan
penyangga utama (jumlahnya paling besar) dalam cairan
ekstraseluler
Penyangga fosfat campuran dihidrofosfat (H2PO4=)
merupakan penyangga terpenting dalam cairan
intraseluler dan juga penyangga dalam urine untuk
ekskresi ion H+
Penyangga protein campuran H protein dan protein-
penyangga penting dalam cairan intraseluler dan plasma
Penyangga hemoglobin campuran HHb dan Hb-
penyangga utama SDM dalam darah
pH darah
pH darah arteri orang sehat antara 7,35-7,45
Asidemia : suatu keadaan yang ditandai dengan pH
darah < 7,35 atau kadar ion H+ > 45 nmol/l
Alkalemia : suatu keadaan yang ditandai dengan pH
darah > 7,45 atau kadar ion H+ < 35 nmol/l
Asidosis : suatu proses yang cenderung meng asam kan
cairan tubuh (peningkatan produksi ion H+). Asidosis
tidak harus diikuti oleh asidemia
Alkalosis : suatu proses yang cenderung mem basa kan
cairan tubuh ( penurunan kadar ion H+). Alkalosis tidak
harus diikuti alkalemia
Asidosis respiratorik : asidosis yang disebabkan
oleh gangguan pernafasan. Asidosis respiratorik
ditandai oleh peningkatan pCO2 atau tekanan
parsial gas CO2 dalam darah
Asidosis metabolik : asidosis yang tidak
disebabkan oleh gangguan pernafasan / disebut
juga asidosis non-respiratorik. Asidosis metabolik
ditandai oleh penurunan kadar HCO3 dalam
plasma
Alkalosis respiratorik : alkalosis yang
disebabkan oleh gangguan pernafasan.
Alkalosis respiratorik ditandai oleh
penurunan pCO2
Alkalosis metabolik : alkalosis yang tidak
disebabkan oleh gangguan pernafasan /
disebut juga alkalosis non-respiratorik.
Alkalosis metabolik ditandai oleh
peningkatan HCO3- dalam plasma
PENGENDALIAN
KESEIMBANGAN
ASAM BASA
PENGENDALIAN
Penyangga (buffer)
Pernafasan (respirasi)
Ginjal
ANION GAP
AG =
(kadar Na+) - (kadar HCO3-) - (kadar Cl-)
normal 8-16 mmol/l
pH pH
pH pH
Respiratori Alkalosis
30 Metabolik 20 atau,
40
Penyebab:
[ HCO3- ]
1) Nyeri
2) Histerik
30 20 3) Hipoksia
Normal
Alkalosis
Respiratori
20
Alkalosis
kompensasi = [HCO3 -] Respiratori
terkompensasi
10
7.0 7.2 7.4 7.6 7.8
pH
Asidosis Respiratori
50
PCO2 = 80 40
kompensasi
40 = [HCO3-]
Asidosis Penyebab:
Respiratori 1) PPOK, Gagal jantung
terkompensasi kronik, bbrp pnykt
[HCO3-]
paru
30 20 2) Obat anestesi
Asidosis
Respiratori
20
10
7.0 7.2 7.4 7.6 7.8
pH
Metabolic Asidosis
50
PCO2 = 80 40
40 Penyebab:
1) Kehilangan basa
(eg. diare)
[ HCO3- ]
2) Akumulasi asam
(diabetes, gagal ginjal)
30 20 3) Asidosis Tubular Ginjal
Asidosis
20 Metabolik
Asidosis
Metabolik
kompensasi = PCO2 terkompensasi
10
7.0 7.2 7.4 7.6 7.8
pH
Metabolic Alkalosis
50
PCO2 = 80 40
40
kompensasi = PCO2 Alkalosis
Metabolik Penyebab:
terkompensasi
[ HCO3- ]
20
10
7.0 7.2 7.4 7.6 7.8
pH
RESPON KOMPENSASI
Kompensasi ginjal terhadap asidosis resp. kronik
PPOK
Keto/Laktat
asidosis
RANGKUMAN GANGGUAN
KESEIMBANGAN ASAM BASA
TRADISIONAL
DISORDER pH PRIMER RESPON
KOMPENSASI
ASIDOSIS HCO3- pCO2
METABOLIK
DUA VARIABEL
Menentukan
VARIABEL VARIABEL
INDEPENDEN DEPENDEN