Professional Documents
Culture Documents
mencapai masyarakat yang adil dan makmur berdasarkan pancasila dan Undang –
masyarakat serta memberikan jasa bank lainnya. Dalam hal ini bankmemberikan
jasa kepada nasabahnya yaitu memberikan kredit, menyimpan dana dalam bentuk
tabungan, deposito, giro, dan jasa dalam lalu lintas pembayaran dan peredaran uang
dan jasa – jasa lain yang selalu berkembang sesuai dengan perkembangan teknologi
menyatakan Bank adalah badan usaha yang menghimpun dana dari masyarakat
dalam bentuk simpanan dan menyalurkan dana kepada masyarkat dalam bentuk
1
2
kredit dan atau bentuk – bentuk lainnya dalam rangka meningkatkan taraf hidup
industri ataupun jasa, bank dalam kegiatannya juga diarahkan untuk dapat
pelaksanaan fungsi perusahaan maka bidang keuangan sebagai salah satu dari
Laporan keuangan yang lengkap meliputi Neraca, Laporan Laba Rugi, Laporan
perubahan posisi keuangan, catatan dan laporan lain serta materi penjelasan yang
memrupakan bagian integral dari laporan keuangan. Disamping itu juga termasuk
skedul dan informasi tambahan yang berkaita dengan laporan tersebut ( Ikatan
perusahaan.
2
3
merupakan salah satu langkah awal untuk mencapai tujuan perusahaan dalam
yang ada serta hambatan yang dihadapi. Dengan adanya perenacanaan yang baik
akan berpengaruh terhadap biaya, titik impas ( Break Event Point ), dan laba
Salah satu teknik analisis yang dapat dipergunakan oleh manajemen dalam
Break Even adalah satu cara untuk mengetahui volume penjualan minimum agar
suatu perusahaan tidak menderita rugi tetapi juga belum memperoleh laba. Laba
adalah selisih yang tertinggal dari suatu hasil penjualan dan biaya – biaya yang
dikeluarkan dalam suatu kegiatan usaha pada suatu masa tertentu. Jadi laba pada
dasarnya di pengaruhi oleh tiga faktor yaitu biaya, harga jual dan volume penjualan.
Laba tidak harus mengalami peningkatan, kadang kala terjadi fluktuasi laba yang
berikutnya. Salah satu teknik yang menolong manajemen dalam penentuan laba di
3
4
tahung berikutnhya adalah analisis Break Even Point. Analisis dapat mencegah
keuntungan dan tidak juga mengalami kerugian atau Break Even ( Harnanto, 2003:
444 ).
penjualan pada tahun berikutnya sesuai dengan tingkat laba yang diinginkan.
analisis ini bisa digunakan untuk merencanakan laba dan secara perhitungan
ekonomi Break Even Point sangat membantu dalam manajemen untuk mengetahui
dengan keluarnya Undang – Undang RI No. 10 Tahun 1998 maka jenis perbankan
terdiri dari :
1. Bank Umum
4
5
Demikian halnya dengan PT. BPR Desa Sanur merupakan salah satu dari
sekian BPR yang ada di daerah Denpasar dengan bidang usaha yaitu memberikan
kredit, menerima simpanan dalam bentuk deposito berjangka, tabungan, dan atau
ketat berusaha agar mampu bersaing secara sehat. Hal ini tidak terlepas dari
Untuk lebih jelasnya akan disajikan data jumlah debitur yang dicapai oleh
PT. BPR DESA SANUR pada tahun 2013 secara rinci dapat dilihat pada table
berikut :
5
6
Tabel 1
Jumlah Debitur Pada
PT. BPR DESA SANUR
Tahun 2013
Dari uraian tabel di atas terlihat bahwa jumlah debitur PT. BPR DESA
SANUR dari bulan Januari hingga Desember tidak mengalami perubahan yaitu
pada angka 1625 debitur, tetapi jika dilihat dari realisasi kredit maka dapat dilihat
bahwa realisasi kredit dari bulan Januari hingga bulan Desember mengalami
perubahan
6
7
B. Perumusan Masalah
1. Berapakah tingkat penjualan kredit yang harus dicapai oleh pihak perusahaan
2. Berapakah jumlah penjualan kredit yang harus di capai perusahaan tahun 2013
3. Berapakah besar penurunan penjualan ( margin of safety ) pada tahun 2013 yang
tahun 2013.
1. Tujuan Penelitian
adalah :
7
8
ditolerir agar PT. BPR Desa Sanur tidak mengalami kerugian di tahun 2013.
2. Kegunaan Penelitian
a. Bagi Mahasiswa
pemecahannya.
b. Bagi perusahaan
Digunakan sebagai sumbangan pemikiran bagi PT. BPR Desa Sanur dan
sendiri.
B. Tinjauan Pustaka
8
9
1 Landasan Teori
a. Pengertian Perencanaan
kemudian memilih salag satu dari berbagai alternatif – alternatif tersebut yang
paling baik dan cocok dari tujuan organisasi ( Krismiaji, 2005: 2).
dan membuat serta menggunakan asumsi – asusmsi mengenai masa yang akan
yang diperlukan untuk mencapai hasil yang diinginkan ( G.R Terry, 2005:92 ).
9
10
mewujudkan maksud dan sasaran tertentu yang telah ditentukan sebelum nya
dan telah di rumuskan dengan baik oleh perusahaan atau organisasi ( M.L
Jadi dari definisi – definisi yang telah di sajikan diatas maka dapat di
tarik kesimpulan bahwa perencanaan adalah suatu proses yang ada dalam
yang ditetapkan.
b. Pengertian Laba
Tujuan dari pada berdirinya suatu perusahaan baik besar maupun kecil
adalah pasti berorientasi pada Laba atau keuntungan yang sesuai dengan
usahanya.
Perusahaan dikatakan memperoleh laba jika biaya – biaya lebi kecil dari
penjualan.
Laba adalah kenaikan unsur netto berasal dari peristiwa unsur total dan
bukan dari penyerahan jasa kepada pelanggan ( Selamet Sugiri dan Agus
Riyanto, 2008: 34 ).
10
11
Laba adalah selisih lebih yang di dapat antara pendapatan dan biaya
Laba secara umum adalah selisih dari pendapatan di atas biaya – biaya
dalam jangka waktu ( periode ) tertentu. Laba sering digunakan sebagai suatu
hasil investasi ) dan kondisi perusahaan masi sama baiknya dengan di awal
bahwa laba adalah selisih antara pendapatan suatu perusahaan dengan biaya
2 Pengertian penjualan
barang maupun jasa sehingga tujuan dapat tercapai yaitu untuk memperoleh
jasa dan di catat untuk suatu periode akuntansi tertentu baik berdasarkan kas (
11
12
yang dilakukan oleh pihak hotel untuk menjual seluruh kamarnya yang tersedia
yang merupakan sasaran akhir dari kegiatan lainnya, sehingga apa yang
menjadi tujuan hotel dapat tercapai yaitu memperoleh laba atau keuntungan.
a Pengertian Biaya
periode.
12
13
Biaya adalah kas atau nilai serta kas yang di korbankan untuk barang
atau jasa yang di harapkan memberi manfaat pada saat ini atau di masa
satuan uang yang telah terjadi atau yang kemungkinan kemungkinan akan
2003: 4 ).
perusahaan saat sekarang atau periode yang akan datang ( Krismiaji, 2005:
18 ).
tentukan.
13
14
b Klasifikasi Biaya
informasi yang penting. Jadi tujuan dari klasifikasi biaya ini adalah untuk
berikut :
aktivitas perusahaan.
produk jadi.
14
15
d) Biaya keuangan adalah semua biaya yang telah terjadi atau yang telah
dibebabnkan.
a Pengeluaran Modal
akan datang.
b Pengeluaran Penghasilan
a Biaya Tetap
15
16
b Biaya Variabel
16
17
tidak sebanding.
1) Biaya Langsung
tertentu.
1) Biaya Terkendali
17
18
keputusan.
dikelompokan didalam :
1) Biaya Relevan
172).
diinginkan oleh perusaahaan untuk masa yang akan datang. Oleh sebab itu
untuk mencapai laba perlu disusun perencanaan laba agar manajemen keuangan
18
19
perusahaan untuk mendapat laba yang paling baik atau menguntungkan dimana
Dengan adanya perencanaan laba yang baik dan cermat dapat dipakai
sebagai dasar bertindak untuk melaksanakan sesuatu di masa yang akan datang.
keputusan.
komprehensif ).
19
20
manajemen.
menguntungkan.
9) Berperan sebagai tolak ukur atau standar untuk mengukur hasil kegiatan
pelaksanaan.
Jadi perencanaan laba dapat dikatan sebagai rencana yang telah disusun
20
21
biaya. Perbandingan dari penghasilan yang di raih dan anggaran biaya yang
hanya unutk menutupi biaya – biaya yang dikeluarkan. Hal ini yang disebut
Konsep Break Even yang dikenal juga dengan istilah pulang pokok
merupakan salah satu analisis dalam proses perencanaan jangka pendek atau
dalam jangkan waktu tertentu. Konsep jangka pendek Break Even ini
Break Even adalah suatu analisis unutk menentukan dan mencari jumlah
barang atau jasa yang harus dijual kepada konsumen pada harga tertentu
Break Even adalah titik pada saat mendapatkan penjualan cukup untuk
menutup semua biaya produksi dan pejualan tetap tidak ada laba yang
Ada juga pendapat lain yang mengatakan bahwa Break Even itu ialah
suatu titik pada saat pendapatan penjualan cukup untuk menutupi semua
biaya produksi dan biaya penjualan, tetapi tidak ada laba yang diperoleh (
Jadi dari pendapat di atas dapat di tarik kesimpulan bahwa Break Even
adalah suatu analisis untuk menetukan dan mencari jumlah barang atau jasa
yang harus di jual kepada konsumen pada harga tertentu untuk menutupi
21
22
biaya – biaya yang timbul serta mendapatkan keuntungan atau Profit yang
yaitu biaya tetap dan biaya variabel dan prinsip variabilitas biaya dapat
biaya tetap dan biaya variabel dengan tepat bukanlah pekerjaan yang
mudah karena ada beberapa biaya yang sifat nya “samar” atau biaya yang
mempunyai sifat tetap dan variabel. ( merupakan biaya tetap dan semi
variabel tetap dan variaebl tetap ). Terhadap biaya semi variabel ini harus
dilakukan pemisahan menjadi unsur tetap dan unsur variabel secara teliti
biaya satu per satu dan ditentukan sifat nya dengan mengingat perlu tidak
nya biaya yang bersangkutan dalam cara kerja yang efisien. Sedangkan
berdasarkan angka – angka atau data – data biaya pada waktu yang
22
23
b. Bahwa biaya tetap secara total akan selalu konstan pada sampai tingkat
kapasitas penuh. Biaya tetap adalah biaya yang akan selalu terjadi
kapasitas penuh ) akan dapat bekerja dengan efisien dan akan dapat
pada batas – batas tertentu atau pada tingkat – tingkat produksi atau
kegiatan tertentu biaya tetap akan mengalami perubahan. Oleh karena itu
biaya tetap hanya akan konstan pada suatu tingkat kapasitas tertentu.
terjadi misalnya biaya variabel yang berupa bahan mentah semakin besar
d. Harga jual per satuan barang tidak akan berubah berapa pun jumlah
satuan barang yang di jual atau tidak ada perubahan harga secara umum.
Hal yang demikian pun sulit ditemukan dalam kenyataan atau praktenya
sehari – hari.
23
24
e. Bahwa hanya ada satu barang yang di produksi atau dijual jika lebih dari
satu macam kombinasi atau komposisi penjualan ( Sales Mix ) akan tetap
Dalam analisis Break Even biaya semi variabel harus dipisahkan menjadi
biaya tetap dan biaya variabel. Untuk memisahkan biaya semi variabel ini
a. Metode titik tertinggi dan titik terendah ( high and low point method )
Dalam metode ini terlebih dahulu menentukan unsur biaya tetap dari
Metode ini menentukan total biaya tetap dan biaya variabel per unit
𝑛. ∑ 𝑥𝑦 − ∑ 𝑥. ∑ 𝑦
𝑏= 2
𝑛. ∑ 𝑥 2 − (∑ 𝑥)
∑𝑦 − 𝑏∑𝑥
𝑎=
𝑛
Keterangan :
24
25
a = Biaya tetap
b = Biaya variabel
x = Volume penjualan
menggunakan rumus :
𝐹𝐶
𝐵𝐸𝑃 ( 𝑄 ) =
𝑃 − 𝑉𝐶
25
26
Keterangan :
VC = Biaya variabel
FC = Biaya tetap
dijual.
b) Perhitungan Break Even atas dasar sales dalam rupiah dapat dilakukan
𝐹𝐶
𝐵𝐸𝑃 (𝑅𝑝) =
𝑉𝐶
1− 𝑆
Keterengan :
FC = Biaya tetap
VC = Biaya variabel
S = Volume penjualan
𝐹𝐶
Penjualan minimal = 𝑉𝐶
1−( +𝑃𝑀)
𝑆
26
27
Keterangan :
FC = Biaya tetap
VC = Biaya variabel
S = Penjualan
PM = Profit margin
menetapkan sasaran dan tujuan perusahaan, sebab dengan analisis Break Even
dapat diketahui hubungan penjualan, produksi, harga jual, biaya,rugi dan laba.
Adapun kegunaan lain dari Break Even ( Abdulah Halim, 2007 : 408 ) sebagai
berikut :
27
28
batas jarak dimana jika menurunnya penjualan melampaui batas jarak tersebut
presentase.
boleh turun agar perusahaan tidak menderita rugi. Dengan kata lain Margin of
28
29
diharapkan.
29
30
dari volume penjualan berpengaruh pada laba operasi bersih ( Mulyadi, 2005 :
258 ).
𝑀𝑎𝑟𝑔𝑖𝑛 𝐾𝑜𝑛𝑡𝑟𝑖𝑏𝑢𝑠𝑖
Degree of Operating Leverage =
𝐿𝑎𝑏𝑎
a. Pengertian BPR
30
31
b) Memberikan kredit,
a) Menerima simpanan berupa giro dan ikut serta dalam lalu lintas
pembayaran,
d) Melakukan perasuransian,
diatas.
31
32
C. Publikasi Sebelumnya
Md. Oktarini Astini dengan judul “Analisis Biaya – volume – laba Untuk mencapai
tingkat laba pada RSU Dharma Yadnya di Denpasar”. Adapun hasil penelitian
tersebut semua perencanaan yang telah dilakukan oleh pihak manajemen berjalan
adalah :
Dan penelitian yang kedua dilakukan oleh Ni Made Ayu Parwathi dengan judul
Target Laba Pada Percetakan Gema Denpasar”. Adapun hasil dari penelitian
tahun dan lokasi penelitian yang berbeda. Dan teknik analisis yang berbeda
32
33
D. Kerangka Pemikiran
sembarangan makan penulis melakukan analisis yang benar – benar tepat untuk
mengetahui perencanaan laba yang harus dicapai dan titik Break Even Point suatu
perusahaan
terhadap analisis Break Even Point, Analisis Margin of Safety, Analisis penjualan
perbaikan perusahaan.
Gambar 1
Kerangka Pemikiran Penelitian
Laporan
Laba - Rugi
Pengaruh
Penjualan Minimal Persentase perubahan
Penjualan
Untuk Mencapai batas aman persentase
dalam BEP
Target Laba penjualan DOL terhadap
target laba
E. Metode Penelitian
1. Tempat Penelitian
Penelitian ini dilakukan di PT. BPR DESA SANUR jalan Danau Buyan III/2.
2. Objek Penelitian
34
35
Yang menjadi objek penelitian disini adalah Analisis Break Even Point sebagai
Dalam penelitian ini variabel – variabel yang diteliti dapat dibagi manjadi :
1. Volume penjualan
2. Biaya
3. Laba
1. Volume penjualan adalah besarnya jumlah kredit yang yang diberikan pada
2. Biaya adalah pengorbanan sumber ekonomis yang diukur dalam satuan uang
yang dikeluarkan oleh PT. BPR DESA SANUR untuk memperoleh barang dan
jasa seperti biaya gaji, biaya perlengkapan dan lain – lain selama 2013. Adapun
biaya – biaya yang dikeluarkan oleh PT. BPR DESA SANUR sebagai berikut
a. Biaya tetap adalah biaya yang dikeluarkan PT. BPR DESA SANUR dimana
jumlah total nya tetap dalam satu periode tertentu, misalnya biaya pajak dan
35
36
b. Biaya variabel adalah biaya yang dikeluarkan PT. BPR DESA SANUR
c. Biaya semi variabel adalah biaya yang dikeluarkan PT. BPR DESA
3. Laba adalah hasil penjualan setelah dikurangi biaya – biaya yang dikeluarkan
D. Jenis Data
1. Menurut Sifatnya :
a. Data Kuantitatif
Yaitu data – data yang merupakan angka – angka yang dapat dihitung seperti
b. Data Kualitatif
Yaitu data yang tidak berupa data angka – angka tetapi merupakan
karyawan.
2. Menurut Sumbernya :
Data sekunder adalah data yang berupa jumlah penjualan kamar, struktur
36
37
b. Observasi
pengamatan secara langsung terhadap objek yang diteliti seperti data yang
c. Dokumentasi
1. Analisis Kuantitatif
37
38
Y = a + b.x
𝑛. ∑ 𝑥𝑦 − ∑ 𝑥. ∑ 𝑦
𝑏= 2
𝑛. ∑ 𝑥 2 − (∑ 𝑥)
∑𝑦 −𝑏∑𝑥
𝑎=
𝑛
a = Biaya tetap
b = Biaya variabel
x = Volume penjualan
y = Total biaya
n = Periode Waktu
yaitu :
menggunkan rumus :
38
39
𝐹𝐶
𝐵𝐸𝑃 ( 𝑄 ) =
𝑃 − 𝑉𝐶
Keterangan :
VC = Biaya variabel
FC = Biaya tetap
dijual.
𝐹𝐶
𝐵𝐸𝑃 (𝑅𝑝) =
𝑉𝐶
1− 𝑆
Keterengan :
FC = Biaya tetap
VC = Biaya variabel
S = Volume penjualan.
39
40
𝐹𝐶
Penjualan minimal = 𝑉𝐶
1−( +𝑃𝑀)
𝑆
Keterangan :
FC = Biaya tetap
VC = Biaya variabel
S = Penjualan
PM = Profit margin
40
41
𝑀𝑎𝑟𝑔𝑖𝑛 𝐾𝑜𝑛𝑡𝑟𝑖𝑏𝑢𝑠𝑖
Degree of Operating Leverage =
𝐿𝑎𝑏𝑎
2. Analisis Kualitatif
berbentuk angka dan dilakukan dengan menguraikan hal – hal yang dapat
G. Sistematika Penulisan
beberapa bab dan tiap bab akan terdiri dari sub – sub bab. Secara terperinci uraian
BAB I PENDAHULUAN
Di dalam bab ini menjelaskan landasan teori dari masalah yang hendak
41
42
Di dalam bab ini menjelaskan antara lain tempat dan objek penelitian,
Di dalam bab ini merupakan bab yang isinya mengenal deskripsi data,
BAB VI PENUTUP
Di dalam bab ini merupakan bab terakhir yang terdiri dari simpulan yang
42
43
DAFTAR PUSTAKA
Ayu Parwathi Ni Made ( 2001 ), Analisis Break Even Point dalam Perencanaan
Penjualan Untuk Mencapai Target Laba Pada Percetakan Gema Denpasar,
Skripsi Sarjana Jurusan Akuntansi pada Fakultas Ekonomi Universitas
Warmadewa.
43
44
G.R Terry ( 2005 ), Dalam buku Krismiaji ( 2005 ), Dasar – dasar Akuntansi
Manajemen, Cetakan pertama, Penerbit Unit Penerbit.
Malayu S.P. Hasibuan ( 2005 ), Manajemen dasar – dasar pengertian dan masalah, edisi
Revisi cetakan keempat, Penerbit Sinar Grafika Offset.
Ni Md. Oktarini Astini ( 2008 ), Analisis Biaya – volume – laba Untuk mencapai
tingkat laba pada RSU Dharma Yadnya di Denpasar, Skripsi Sarjana Jurusan
Akuntansi pada Fakultas Ekonomi Universitas Warmadewa.
Slamet Sugiri dan Agus Riyanto ( 2008 ), Dasar – Dasar Akuntansi Manajemen, Edisi
Ketujuh Cetakan Pertama, Penerbit Graha Ilmu.
Susilo, Y.Sri, Sigit Triandaru, dan A. Totok Budi Santoso ( 2000 ), Bank dan Lembaga
Keuangan Lainnya, Cetakan Pertama, Penerbit-Salemba Empat, Jakarta.
44