You are on page 1of 2

Nama : Syintia Anugrah Saga

Jurusan: D4 Keperawatan tk 2

NIM; P07220217032

Mata Kuliah: Keperawatan Jiwa

Gangguan Orientasi Realira (GOR)

Waham merupakan salah satu gangguan orientasi realita. Gangguan orientasi realitas adalah
ketidakmampuan klien menilai dan berespon pada realitas. Klien tidak dapat membedakan
rangsang internal dan eksternal, tidak dapat membedakan lamunan dan kenyataan. Klien
tidak mampu memberi respon secara akurat, sehingga tampak perilaku yang sukar dimengerti
dan mungkin menakutkan.

Gangguan orientasi realitas disebabkan oleh fungsi otak yang terganggu yaitu fungsi kogntif
dan proses pikir ; fungsi persepsi, fungsi emosi, fungsi motorik, dan fungsi sosial. Gangguan
pada fungsi kognitif danpersepsi mengakibatkan kemampuan menilai dan menilik terganggu.
Gangguan fungsi emosi, motorik dan sosial mengakibatkan kemapuan berespon terganggu
yang tampak dari perilaku non verbal (ekspresi muka, gerakan tubuh ) dan perilaku verbal
(penampilan hubungan sosial). Oleh karena gangguan orientasi realitas terkait dengan fungsi
otak, maka gangguan atau respon yang timbul disebut pula respon neuro biologik.

Gangguan orientasi realitas umumnya ditemukan pada klien Skizofrenia dan psikomatik lain.
Blueler mengidentifikasikan gejala skizofrenia sebagai :” 4 A” yang ditambah dengan “2 A”
sebagai berikut : gangguan asosiasi, afek, ambivalen, autistik dan ditambah dengan gangguan
atensi (perhatian) dan aktivitas. Gejal sekunder dari skizofrenia adalah halusinasi, waham,
dan gangguan daya ingat.
Berpikir adalah gejala jiwa yang dapat menetapkan hubungan-hubungan antara ketahuan-
ketahuan kita (Sujanto, 1986)
Berpikir adalah suatu proses dialektis yaitu selama kita berpikir, fikiran kita mengadakan
tanya jawab dengan pikitan kita untuk dapat meletakkan hubungan-hubungan antara ketahuan
kita dengan tepat.
Berpikir adalah suatu keaktifan pribadi manusia yang mengakibatkan penemuan yang terarah
kepada suatu tujuan (Purwanto, 1992)
Proses-proses berpikir (Sujanto, 1986) :
a Pembentukan pengertian : dari suatu masalah pikiran kita membuang ciri-ciri tambahan,
sehingga tinggal ciri-ciri yang tipis (yang tidak boleh tidak ada) pada masalah itu.
b Pembentukan pendapat : pikiran kita menggabungkan / menceraikan beberapapengertian
yang menjadi tanda khas dari masalah.
c Pembentukan keputusan : pikiran kita menggabungkan pendapat-pendapat tersebut.
d Pembentukan kesimpulan : pikiran kita menarik keputusan dari keputusan-keputusan yang
lain.
Proses pikir. Proses informasi yang tidak berfungsi dengan baik akan mempengaruhi proses
berpikir sehingga memberi dampak pada proses komunikasi. Dalam berkomunikasi mungkin
inkoheren, tidak berhubungan, berbelit dan tidak logis. Klien tidak mampu mengorganisirdan
menyusun pembicaraan yang logis dan koheren. Ketidakmampuan klien ini sering membuat
lingkungan takut dan merasa aneh terhadap klien. Perawat hendaknya mengidentifikasi
beberapa respon verbal dan nonverbal klien serta melakukan validasi.

waham adalah suatu keyakinan yang salah yang di pertahankan secara kuat/terus menerus
namun tidak sesuai dengan kenyataan (budi Anna dkk, 2007)
keyakinan yang salah yang secara kokoh di pertahankan walaupun tidak diyakini oleh orang
lain dan bertentangan dengan realita normal
Waham adalah keyakinan klien yang tidak sesuai dengan kenyataan tetpi dipertahankan dan
tidak dapat di rubah secara logis oleh orang lain. keyakian ini berasal dari pemikiran dimana
sudah kehilangan kontrol (Dep Kes RI,1994)

Proses terjadinya Waham


1. Individu diancam oleh lingkungan, cemas dan merasa sesuatu yang tidak menyenangkan
2. individu menginginkan ancaman dari persepsi diri atau objek realitas yang
menyalahartikan kesan terhadap kejadian
3. individu memproyeksikan pikiran, perasaan dan keinginan negatif atau dapat diterima
menjadi bagian eksternal
4. individu memberikan pebenaran atau interprestasi personal tentang realita pada diri sendri
atau orang lain

You might also like