You are on page 1of 2

Nama: Fadhilah Sukmawati

NIM:P07220217013

Jurusan : D4 Keperawatan TK 2

Matakuliah: Keperawatan Jiwa

Gangguan Orientasi Realitas

Gangguan orientasi realitas adalah ketidakmampuan klien menilai dan berespon pada
realitas. Klien tidak dapat membedakan rangsang internal dan eksternal, tidak dapat
membedakan lamunan dan kenyataan. Klien tidak mampu memberi respon secara akurat,
sehingga tampak perilaku yang sukar dimengerti dan mungkin menakutkan.

Gangguan orientasi realitas disebabkan oleh fungsi otak yang terganggu yaitu fungsi
kogntif dan proses pikir ; fungsi persepsi, fungsi emosi, fungsi motorik, dan fungsi sosial.
Gangguan pada fungsi kognitif danpersepsi mengakibatkan kemampuan menilai dan menilik
terganggu. Gangguan fungsi emosi, motorik dan sosial mengakibatkan kemapuan berespon
terganggu yang tampak dari perilaku non verbal (ekspresi muka, gerakan tubuh ) dan perilaku
verbal (penampilan hubungan sosial). Oleh karena gangguan orientasi realitas terkait dengan
fungsi otak, maka gangguan atau respon yang timbul disebut pula respon neuro biologik.

Berpikir adalah suatu keaktifan pribadi manusia yang mengakibatkan penemuan yang
terarah kepada suatu tujuan (Purwanto, 1992)
Proses-proses berpikir (Sujanto, 1986) :
a Pembentukan pengertian : dari suatu masalah pikiran kita membuang ciri-ciri tambahan,
sehingga tinggal ciri-ciri yang tipis (yang tidak boleh tidak ada) pada masalah itu.
b Pembentukan pendapat : pikiran kita menggabungkan / menceraikan beberapapengertian
yang menjadi tanda khas dari masalah.
c Pembentukan keputusan : pikiran kita menggabungkan pendapat-pendapat tersebut.
d Pembentukan kesimpulan : pikiran kita menarik keputusan dari keputusan-keputusan yang
lain.
Waham adalah keyakinan tentang suatu pikiran yang kokoh, kuat, tidak sesuai dengan
kenyataan, tidak cocok dengan intelegensia dan latar belakang budaya, selalu dikemukakan
berulang-ulang dan berlebihan biarpun telah dibuktikan kemustahilannya atau kesalahannya
atau tidak benar secara umum. (Tim Keperawatan PSIK FK UNSRI, 2005).
D. Proses terjadinya Waham

1. Individu diancam oleh lingkungan, cemas dan merasa sesuatu yang tidak menyenangkan.

2. Individu mengingkari ancaman dari persepsi diri atau objek realitas yang menyalahartikan
kesan terhadap kejadian

3. Individu memproyeksikan pikiran, perasaan dan keinginan negative atau tidak dapat
diterima menjadi bagian eksternal

4. Individu memberikan pembenarn atau interpretasi personal tentang realita pada diri sendiri
atau orang lain.

A. Faktor Penyebab Terjadinya Waham

a. Faktor Biologis

1) Gangguan perkembangan otak, frontal dan temporal

2) Lesi pada korteks frontal, temporal dan limbik

3) Gangguan tumbuh kembang

4) Kembar monozigot, lebih beresiko dari kembar dua telur

b. Faktor Genetik

1) Gangguan orientasi realita yang ditemukan pada klien dengan skizoprenia

c. Faktor Psikologis

1) Ibu pengasuh yang cemas/over protektif, dingin, tidak sensitif

2) Hubungan dengan ayah tidak dekat/perhatian yang berlebihan

3) Konflik perkawinan

4) Komunikasi “double bind”

5) Sosial budaya

6) Kemiskinan

7) Ketidakharmonisan sosial

8) Stress yang menumpuk

You might also like