You are on page 1of 8

BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang
B. Rumusan Masalah
1. Apakah pengertian dari motivasi?
2. Apa saja jenis motivasi?
3. Apa saja teori yang menjelaskan motivasi?
4. Bagaimana cara meningkatkan motivasi?
5. Apa saja indicator yang dapat digunakan untuk menilai apakah seseorang
termotivasi?
6. Apakah fungsi dari motivasi?
C. Tujuan
1. Tujuan umum
Untuk mengetahui secara umum mengenai motivasi
2. Yujuan khusus
a. Untuk mengetahui pengertian motivasi.
b. Untuk mengetahui macam-macam motivasi.
c. Untuk mengetahui teori-teori motivasi.
d. Untuk mengetahui cara-cara memotivasi.
e. Untuk mengetahui indokator orang yang termotivasi.
f. Untuk mengetahui fungsi dari motivasi.
D. Sistematika Penulisan
Makalah ini berisi tentang konsep motivasi yang ditulis dan diajukan untuk
memenuhi tugas mata kuliah Pengembangan Kepribadian.
Makalah ini memiliki sistematika penulisan yang dibagi menjadi 3 bab utama,
yakni bab I merupakan pendahuluan yang berisi latar belakang dari konsep motivasi,
tujuan dari pembuatan makalah ini yang terdiri dari tujuan utama dan tujuan khusus serta
sistematika penulisan dari makalah ini.
Bab II merupakan tinjauan teori yang berisi beberapa pembahasan yaitu
pembahasan tentang konsep motivasi dan menjelaskan dari tujuan pembuatan makalah
ini.
Bab III merupakan penutup dari makalah ini yang berisi kesimpulan dari
pembahasan dalam makalah ini dan berisi saran untuk keperawatan untuk masa yang
akan datang

BAB II

TINJAUAN TEORI

A. Pengertian Motivasi
Kata motivasi berasal dari bahasa inggris yaitu motivation. Kata salanya ialah
motive yang juga telah diartikan ke bahasa Malaysia menjadi motif yang mempunyai arti
tujuan. Motivasi dapat diartikan sebagai sebab, tujuan, atau pendorong, maka tujuan
seseorang itulah yang sebenarnya menjadi penggerak utama baginya untuk berusaha
keras mencapai atau mendapatkan apa yang diinginkannya dengan cara yang positif atau
negatif. Jadi motivasi dapat didefinisikan sebagai sesuatu yang menggerakkan dan
mengarahkan seseorang dalam tindakan-tindakannya baik tindakan positif atau negatif.
Pengertian dari motivasi tercakup berbagai aspek tingkah atau perilaku manusia
yang dapat mendorong seseorang untuk berperilaku atau tidak berperilaku. Namun dalam
istilah berikut ini, motivasi adalah dorongan manusia untuk bertindak dan
berperilaku. Sedangkan pengertian motivasi di kehidupan sehari-hari, motivasi dapat
diartikan sebagai proses yang dapat memberikan dorongan atau rasangan kepada
karyawan sehingga mereka bersedia bekerja dengan ikhlas dan tidak terbebani
(Saydam, 2000: 326).
Motivasi ialah dorongan yang dimiliki seseorang untuk berbuat sesuatu, sedangkan
motif adalah kebutuhan (need), keinginan (wish), dorongan (desire) atau impuls.
Motivasi merupakan dorongan yang dimiliki seorang individu yang dapat
merangsang untuk dapat melakukan tindakan-tindakan atau sesuatu yang menjadi dasar
atau alasan seseorang untuk berperilaku atau melakukan sesuatu. Motivasi kerja
dapat diartikan sebagai dorongan yang terdapat pada diri seseorang sehingga ia
terdorong untuk melakukan suatu kegiatan yang berkaitan dengan suatu pekerjaan.
Motivasi seseorang dapat diperoleh dari kebutuhannya.
Motivasi merupakan serangkaian sikap dan nilai-nilai yang dapat memberikan
pengaruh terhadap setiap individu yang dapat mencapai hal yang lebih nyata dengan
tujuan individu. Moral dan nilai merupakan suatu tidak terlihat atau nampak yang
memberikan dorongan seseorang untuk bertingkah laku dalam mencapai tujuan.
Dorongan tersebut terdiri dari dua komponen, yaitu : arah perilaku (kerja untuk
mencapai tujuan), dan kekuatan perilaku (seberapa kuat usaha individu dalam bekerja)
motivasi meliputi perasaaan, pikiran, dan pengalaman masa lalu yang dimiliki oleh
seseorang. Selain itu motivasi diartikan sebagai dorongan yang dimiliki seorang
individu untuk berperilaku atau bertindak karena mereka ingin melakukan perbuatan
yang dapat mencapai tujuan atau keberhasilan. Apabila individu memiliki motivasi yang
kuat mereka akan melakukan suatu tindakan yang positif untuk melakukan sesuatu,
karena dapat mencapai tujuan mereka (Rivai, 2013 : 607).
Morgan (dalam Soemanto, 1987) mengemukakan bahwa motivasi bertalian dengan
tiga hal yang sekaligus merupakan aspek-aspek dari motivasi. Ketiga hal tersebut adalah
keadaan yang mendorong perilaku (motivating states), tingkah laku yang didorong oleh
keadaan tersebut (motivated behavior), dan tujuan daripada tingkah laku tersenut (goals
or end such behavior).

B. Macam-Macam Motivasi
1. Motivasi Intrinsik
Motivasi intrinsik adalah motif-motif yang menjadi aktif atau berfungsinya
tidak perlu dirangsang dari luar, karena dalam diri setiap individu sudah ada
dorongan untuk melakukan sesuatu.
2. Motivasi Ekstrinsik
Motivasi ekstrinsik adalah motif-motif yang aktif dan berfungsinya karena
adanya perangsang dari luar.
C. Teori motivasi
1. Teori Kebutuhan McClelland
Teori ini memfokuskan pada tiga kebutuhan, yaitu:
a. Kebutuhan berprestasi, yaitu dorongan untuk melebihi, mencapai standar-
standar, berusaha keras untuk berhasil.
b. Kebutuhan berkuasa, yaitu kebutuhan untuk membuat individu lain berperilaku
sedemikian rupa sehingga mereka tidak akan berperilaku sebaliknya.
c. Kebutuhan berafiliasi, yaitu keinginan untuk menjalin suatu hubungan dengan
orang lain yang ramah dan akrab.
2. Teori Herzberg (teori dua factor)
Teori yang dikembangkan Herzberg dikenal dengan “model Dua Faktor” dari
motivasi, yaitu factor motivasional dan factor hygiene atau pemeliharaan. Menurut
teori ini yang dimaksud faktor motivasional adalah hal-hal yang mendorong
berprestasi yang sifatnya intrinsic, yang berarti bersumber dalam diri seseorang,
sedangkan yang dimaksud faktor hygiene atau pemeliharaan adalah faktor-faktor
yang sifatnya ekstrinsik yang bebarti bersumber dari luar diri. Menurut Herzberg,
yang tergolong sebagai faktor motivasiobnal antara lain pekerjaan seseorang,
keberhasilan yang diraih, kesempatan bertumbuh, kemajuan dalam berkarier, dan
pengakuan orang lain. Sedangkan faktor-faktor hygiene atau pemeliharaan
mencakup status seseorang dalam organisasi, hubungan seseorang dengan rekan-
rekan kerjanya.
Salah satu tantangan dalam memahami dan menerapkan teori Herzberg ialah
memperhitungkan dengan tepat faktor mana yang lebih berpengaruh kuat dalam
kehidupan seseorang, apakah yang bersifat intrinsic atau ekstrinsik.
3. Teori Victor H. Vroom (teori harapan)
Victor H. Vroom dalam bukunya yang berjudul “Work and Motivation”
mengemukakan suatu teori yang disebutnya sebagai “Teori Harapan”. Menurut
teori ini, motivasi merupakan akibat suatu hasil yang ingin dicapai oleh seseorang
dan perkiraan yang bersangkutan bahwa tindakannya akan mengarah kepada hasil
yang diinginkannya itu. Artinya, apabila seseorang sangat menginginkan sesuatu
dan jalannya tampak terbuka untuk memperolehnya, yang bersangkutan akan
berupaya mendapatkannya.
Dinyatakan dengan cara yang sedrhana, teori harapan nerkata bahwa jika seseorang
menginginkan sesuatu dan harapan untuk memperoleh sesuatu itu cukup besar
maka, seseorang akan sangat terdorong untuk memperoleh hal yang diinginkannya
itu. Sebaliknya, jika harapan memperoleh hal yang diinginkannya itu tipis, maka
motivasinya untuk berupaya akan menjadi rendah.

D. Cara-cara Memotivasi
1. Pujian
2. Hadiah
3. Saingan atau kompetisi

E. Indicator orang yang termotivasi


Ciri-ciri orang termotivasi antara lain tidak mudah putus asa dalam menyelesaikan
suatu pekerjaan, selalu merasa ingin membuat prestasinya semakin meningkat.
Sardiman (2009) mengemukakan motivasi yang ada pada setiap orang itu memiliki ciri-
ciri sebagai berikut :
1) Tekun menghadapi tugas
2) Ulet menghadapi kesulitan
3) Menunjukkan minat terhadap macam-macam masalah
4) Lebih senang bekerja mandiri
5) Cepat bosan pada tugas-tugas yang rutin
6) Dapat mempertahankan pendapatnya
7) Tidak mudah melepaskan hal yang diyakini itu

Hamzah B.Uno (2008: 23) mengemukakan bahwa ciri-ciri atau indikator motivasi
antara lain :

1) Adanya hasrat dan keinginan berhasil


2) Adanya dorongan dan kebutuhan dalam belajar
3) Adanya harapan dan cita-cita masa depan
4) Adanya penghargaan dalam belajar
5) Adanya kegiatan yang menarik dalam kegiatan belajar
6) Adanya lingkungan belajar yang kondusif

F. Fungsi motivasi
Motivasi memiliki fungsi bagi seseorang, karena motivasi dapat menjadikan
seseorang mengalami perubahan kearah yang lebih baik. Motivasi juga dapat
mendorong seseorang untuk melakukan sesuatu.
Sardiman (2007) menjelaskan motivasi akan mendorong seseorang untuk melakukan
sesuatu, karena motivasi memiliki fungsi seperti:
1. mendorong manusia untuk berbuat, jadi sebagai penggerak atau motor yang
melepaskan energi. Motivasi dalam hal ini merupakan motor penggerak dari
setiap kegiatan yang akan dikerjakan
2. menentukan arah perbuatan, yakni kearah tujuan yang hendak dicapai.
Dengan demikian motivasi dapat memberikan arah dan kegiatan yang harus
dikerjakan sesuai dengan rumusan tujuannya
3. menyeleksi perbuatan yakni menentukan perbuatan-perbuatan apa yang harus
dikerjakan yang serasi guna mencapai tujuan, dengan menyisihkan perbuatan-
perbuatan yang tidak bermanfaat lagi bagi tujuan tersebut.”

Oemar Hamalik (2004: 175) menjelaskan fungsi motivasi antarlain : mendorong


timbulnya kelakuan atau suatu perbuatan. Perbuatan belajar akan terjadi apabila
seseorang tersebut memiliki motivasi, sebagai pengarah, artinya dapat menjadi jalan
agar mampu menuju arah yang ingin dicapai, sebagai penggerak, berfungsi sebagai
mesin bagi mobil. Besar kecilnya motivasi akan menentukan cepat atau
lambatnya suatu pekerjaan.
Berdasarkan fungsi motivasi diatas dapat disimpulkan bahwa fungsi motivasi
adalah memberikan arah dalam meraih apa yang diinginkan, menentukan sikap atau
tingkah laku yang akan dilakukan untuk mendapatkan apa yang diinginkan dan juga
sebagai mendorong seseorang untuk melakukan aktivitas.

BAB III
PENUTUP

A. Kesimpulan
Kata motivasi berasal dari bahasa inggris yaitu motivation. Kata salanya ialah
motive yang juga telah diartikan ke bahasa Malaysia menjadi motif yang mempunyai arti
tujuan. Motivasi dapat diartikan sebagai sebab, tujuan, atau pendorong, maka tujuan
seseorang itulah yang sebenarnya menjadi penggerak utama baginya untuk berusaha
keras mencapai atau mendapatkan apa yang diinginkannya dengan cara yang positif atau
negatif. Jadi motivasi dapat didefinisikan sebagai sesuatu yang menggerakkan dan
mengarahkan seseorang dalam tindakan-tindakannya baik tindakan positif atau negatif.
Motivasi terbagi menjadi dua macam, yaitu motivasi intrinsic yang berasal dari diri
seseorang tersebut dan motivasi ekstrinsik yang berasal dari luar dirinya dan perlua
adanya rangsangan.
Seseorang yang termotivasi memiliki ciri-ciri tersendiri, yaitu tidak mudah putus
asa dalam menyelesaikan suatu pekerjaan, dan selalu merasa ingin membuat
prestasinya semakin meningkat. nSardiman (2009) mengemukakan motivasi yang ada
pada setiap orang itu memiliki ciri- ciri, yaitu tekun menghadapi tugas, ulet
menghadapi kesulitan, menunjukkan minat terhadap macam-macam masalah, lebih
senang bekerja mandiri, cepat bosan pada tugas-tugas yang rutin, dapat
mempertahankan pendapatnya, dan tidak mudah melepaskan hal yang diyakininya.

B. Saran
DAFTAR PUSTAKA

A.M, Sardiman. 2009. Interaksi dan Motivasi Belajar Mengajar. Jakarta: Rajawali Pers
Hamalik, Oemar. 2004. Proses Belajar Mengajar. Jakarta: Bumi Aksara
Saydam, Gouzali. 2000. Manajemen Sumber Daya Manusia (Human Resources
Management). Jakarta: Djambatan
Zainal, Veithzal Rivai, dkk. 2013. Manajemen sumber Daya Manusia Untuk Perusahaan
Dari Teori ke praktik. Jakarta: Rajawali Pers
http://eprints.uny.ac.id/8654/3/BAB 2 - 08416241010.pdf
http://repository.unika.ac.id/11107/3/11.30.0028 BAB II.pdf

You might also like