You are on page 1of 6

BAB III

ASUHAN KEPERAWATAN SISTEM ENDOKRIN PADA KASUS PENYAKIT


DIABETES MILLITUS TIPE 1

A. Pengkajian

1. Identitas Pasien

Nama : Ny X

Umur : 25 Tahun

Jenis Kelamin: Perempuan

Agama : Islam

Suku : Jawa

Pendidikan :-

Alamat : Jln kemenangan

Pekerjaan : IRT

Dx Medis : Diabetes Militus tipe 1

2. Keluhan utama : Alasan mengapa keluarga membawa ibunya ke rumah sakit


(pada kasus tidak disebutkan)
3. Riwayat kesehatan sekarang : Tanyakan kepada keluarga pasien atau pasiennya
mengenai keluhan utama pasien dengan format PQRST
4. Riwayat kesehatan dahulu :-
5. Riwayat kesehatan keluarga :-
6. Pemeriksaan fisik : kesadaran apatis, turgor jelek, ekstremitas dingin dan
lembab, HR 108 x/mt, RR 30 x/mt, menangis lemah
tanpa keluar air mata sewaktu dilakukan pengambilan
darah.
7. Pemeriksaan laboratorium : gula darah puasa 419 mg/dl, gula darah postpandrial
573 mg/dl
B. Analisa Data
Data Etiologi Masalah
DO : turgor jelek, HR 108 Hiperglikemia Kekurangan volume cairan
x/mt, RR 573 x/mt, gula ↓
darah puasa 419 mg/dl, Peningkatan osmolitas CES
gula darah PP 573 mg/dl ↓
Shift cairan intrasel ke
ekstrasel

Filtrat glomerulus
meningkat

Glukosa >>, kapasitas
ginjal (konsentrasi > 180
mg/dl)

Glukosuria

Peningkatan reabsorpsi
H2O dan elektrolit tubulus
ginjal

Diuresis osmotik

Poliuri

Cairan tubuh <<

DO : BB 28 kg, usia 13 th Destruksi sel beta pankreas Perubahan nutrisi kurang


(BB ideal 45 kg, status ↓ dari kebutuhan
nutrisi 28/45 x 100% = Hipoinsulin
62,2%), gula darah puasa ↓
419 mg/dl, gula darah PP Gg. metabolisme
573 mg/dl ↓
Penurunan uptake glukosa
oleh sel

Penurunan pembentukan
ATP

<< glukosa ke intrasel

Starvasi sel

Merangsang hipotalamus

Rasa lapar terus

Poliphagia

Peningkatan glikolisis dan
glukoneogenesis

BB menurun
DO : kesadaran apatis, Asidosis metabolik Gangguan perfusi jaringan
ekstremitas dingin dan ↓
lembab pH darah menurun

Peningkatan PCO2 dan
penurunan PO2

Kompensasi ventilasi
menurun

Napas cepat dan dalam

RR meningkat

Penurunan perfusi ke otak
dan perifer

C. Rencana Asuhan Keperawatan

Diagnosa Tujuan NIC NOC


Kekurangan volume Setelah dilakukan - Berikan cairan adekuat - Mempertahankan hidrasi
cairan berhubungan tindakan keperawatan dengan NaCl 0,9%. 8 dan volume cairan
dengan diuresis osmotik diharapkan kebutuhan jam pertama 50% - Mengetahui fungsi ginjal
ditandai dengan turgor cairan dan elektrolit kebutuhan (kebutuhan dan keefektifan terapi
jelek terpenuhi, dengan total 1660 cc= 50% x yang diberikan
kriteria hasil : 1660 = 830 cc/8 jam =
a. - Mempertahankan 104 cc/jam = 1,7
urine output sesuai cc/menit = 26
dengan usia, usia 8 th- tetes/menit)
14 th = 900-1800 ml - Pantau intake dan output
dalam batas normal serta catat berat jenis
b. - Berat jenis urine urin.
normal 1003- 1030 - Setelah output urin
c. - Tidak ada tanda-tanda mendekati normal (1
dehidrasi, elastisitas ml/kgBB/jam), berikan
turgor kulit baik, dan kalium melalui infus 20-
tidak ada rasa haus 40 meQ/L diencerkan
yang berlebihan dengan aquabidest 100
d. - Tekanan nadi perifer ml, diberikan dengan
jelas, HR 60-100 RR tetesan lambat
12-20
e. - Mukosa lembab
Perubahan nutrisi kurang Setelah dilakukan - Berikan terapi insulin - Insulin membantu
dari kebutuhan tubuh asuhan keperawatan, secara teratur melalui memindahkan glukosa
berhubungan dengan klien menunjukkan intravena 0,1 ke dalam sel dan
defisiensi insulin ditandai status nutrisi adekuat unit/kgbb/jam mengendalikan gula
dengan BB turun, pasien ; menghabiskan - Berikan makanan cair darah
lemah makanan, dengan yang mengandung nutrisi - Pemberian makanan
kriteria hasil : dan elektrolit. melalui oral lebih baik
- Pasien dapat Selanjutnya memberikan diberikan pada klien
mencerna jumlah makanan yang lebih sadar dengan fungsi
kalori atau nutrien padat gastrointestinal baik
yang tepat dan - Konsultasi dengan ahli - Sangat bermanfaat
menunjukkan tingkat diet (gizi) dan tentukan dalam perhitungan dan
energy program diet dan jumlah penyesuaian diet untuk
- BB mengalami kalori yang dibutuhkan memenuhi kebutuhan
penambahan hingga 2 - Observasi tanda-tanda nutrisi pasien
kg/minggu hipoglikemia - Metabolisme
- Tidak menunjukkan - Identifikasi makanan karbohidrat mulai terjadi
tanda-tanda yang disukai atau dan gula darah akan
malnutrisi dikehendaki termasuk berkurang dan
kebutuhan etnik/ kultur sementara tetap
diberikan insulin, maka
hipoglikemia dapat
terjadi
- Jika makanan yang
disukai paien dapat
dimasukkan dalam
pencernaan makanan,
kerjasama ini dapat
diupayakan setelah
pulang
Gangguan perfusi Mempertahankan - Ajarkan pasien untuk - Dengan mobilisasi
berhubungan dengan sirkulasi perifer tetap melakukan mobilisasi meningkatkan sirkulasi
melemahnya/menurunnya normal. - Ajarkan tentang faktor- darah
aliran darah ke perifer Kriteria Hasil : faktor yang dapat - Meningkatkan
ditandai dengan – Denyut nadi perifer meningkatkan aliran melancarkan aliran
ekstremitas dingin dan teraba kuat dan reguler darah : Tinggikan kaki darah balik sehingga
lembab - Ekstremitas teraba sedikit lebih rendah dari tidak terjadi oedema.
hangat jantung ( posisi elevasi - Kolestrol tinggi dapat
- Sensorik dan motorik pada waktu istirahat ), mempercepat terjadinya
membaik hindari penyilangkan arterosklerosis, merokok
kaki, hindari balutan dapat menyebabkan
ketat, hindari terjadinya vasokontriksi
penggunaan bantal, di pembuluh darah,
belakang lutut dan relaksasi untuk
sebagainya. mengurangi efek dari
- Ajarkan tentang stres.
modifikasi faktor-faktor - Pemberian vasodilator
resiko berupa : Hindari akan meningkatkan
diet tinggi kolestrol, dilatasi pembuluh darah
teknik relaksasi, sehingga perfusi
menghentikan kebiasaan jaringan dapat
merokok, dan diperbaiki, sedangkan
penggunaan obat pemeriksaan gula darah
vasokontriksi. secara rutin dapat
- Kerja sama dengan tim mengetahui
kesehatan lain dalam perkembangan dan
pemberian vasodilator, keadaan pasien, HBO
pemeriksaan gula darah untuk memperbaiki
secara rutin dan terapi oksigenasi daerah
oksigen ( HBO ). ulkus/gangren.

You might also like