You are on page 1of 20

ASKEP OBESITAS

OLEH ; Kelompok 12

Nama ;1. Since A. Tanrubun (P1608100)

2. Asnath D. Maulota (P1608107)

3. Yuliana S, Akihary (P1608067)

4. Monalisa Taniwel (P1608061)

YAYASAN BANGUN PERSADA

STIKES PASAPUA

AMBON

2018
KATA PENGANTAR

Puji syukur kehadirat Allah SWT yang telah melimpahkan rahmat dan hidayahnya
kepada kami sehingga kami dapat menyelesaikan makalah ini dengan baik. Makalah ini
disusun untuk memenuhi tugas dari mata kuliah IT. Dalam makalah ini kami membahas
tentang “Obesitas” .

Penyusunan makalah ini masih jauh dari sempurna, untuk itu penulis membuka diri
untuk menerima berbagai masukan dan kritikan dari semua pihak.Penulis berharap semoga
makalah ini bermanfaat bagi penulis dan bagi pembaca khususnya.
DAFTAR ISI

LEMBAR JUDUL .................................................................................................................... i

KATA PENGANTAR.............................................................................................................. ii

DAFTAR ISI............................................................................................................................ iii

BAB I PENDAHULUAN

A. Latar Belakang Masalah....................................................................................................... 1

B. Rumusan Masalah................................................................................................................. 1

C. Tujuan Penulisan.................................................................................................................. 2

BAB II TINJAUAN TEORI

A. Pengertian Obesitas.............................................................................................................. 3

B. Klasifikasi............................................................................................................................ 3

C. Komplikasi........................................................................................................................... 3

D. Etiologi ............................................................................................................................... 5

E. Manifestasi klinis................................................................................................................. 7

G. Patofisiologi pada obesitas.................................................................................................. 8

H. Penatalaksanaan................................................................................................................... 8

I. Pemeriksaan Diagnostik....................................................................................................... 10

BAB III Konsep Asuhan Keperawatan

A. Pengkajian..........................................................................................................................11

B. Diagnosa keperawatan yang mungkin muncul.................................................................. 12

C. Perencanaan....................................................................................................................... 12

BAB IV PENUTUP

4.1 Kesimpulan....................................................................................................................... 15

4.2 Saran................................................................................................................................. 15

DAFTAR PUSTAKA
BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang Masalah

Pada awalnya obesitas di pandang sebagai tren atau gaya hidup sebagai tanda
kesuksesan seseorang, dengan memiliki badan yang gemuk menandakan seseorang hidup
berkecukupn. Namun sekarang obesitas telah menjadi masalah yang serius karena memicu
timbulnya berbagai komplikasi penyakit yang menyertainya. Masalah obesitas kini telah
menjadi perhatian khusus badan kesehatan dunia

Perhatian tidak hanya ditujukan kepada jumlah lemak yang ditimbun, tetapi juga
kepada lokasi penimbunan lemak tubuh.Pola penyebaran lemak tubuh pada pria dan wanita
cenderung berbeda.Wanita cenderung menimbun lemaknya di pinggul dan bokong, sehingga
memberikan gambaran seperti buah pir.Sedangkan pada pria biasanya lemak menimbun di
sekitar perut, sehingga memberikan gambaran seperti buah apel.

Masalah ini yang menjadikan bahasan dalam asuhan keperawatan dengan obesitas
menjadi sangat menarik untuk di angkat dan di pelajari kelompok kami, semoga apa yang
kami tulis dalam karya kami dapat menjadi sesuatu yang berguba bagi kami mahasiswa
keperawatan khususnya dan khalayak ramai pada umunya.

B. Rumusan masalah

1. Bagaimana pengertian dari obesitas?

2. Bagaimana klasifikasi dari obesitas?

3. Bagaimana komplikasi dari obesitas?

4. Bagaimana etiologi dari obesitas?

5. Bagaimana manifestasi klinis dari obesitas?

6. Bagaimana patofisiologi dari obesitas?

7. Bagaimana penatalaksanaan dari obesitas?

8. Bagaimana pemeriksaan Diagnostik dari obesitas?


C. Tujuan Penulisan

Tujuan umum penulisan makalah ini adalah sebagai pemenuhan tugas Sistem
Pencernaan II yang berjudul “Obesitas”.Tujuan khusus penulisan makalah ini adalah
menjawab pertanyaan yang telah dijabarkan pada rumusan masalah agar penulis ataupun
pembaca tentang konsep skoliosis serta proses keperawatan dan pengkajiannya.
BAB II

TINJAUAN TEORI

A. Pengertian Obesitas

Obesitas atau kegemukan didefinisikan sebagai kelebihan akumulasi lemak tubuh


sedikitnya 20 % dari berat rata-rata untuk usia. Prognosis umum untuk peningkatan dan
mempertahankan penurunan berat badan buruk.Namun keinginan untuk pola hidup lebih
sehat dan penurunan faktor resiko sehubungan dengan ancaman penyakit terhadap hidup
memotivasi beberapa orang mengikuti diet dan program penurunan berat badan.

B. Klasifikasi

Obesitas digolongkan menjadi 3 kelompok:

1. Obesitas ringan : kelebihan berat badan 20-40%

2. Obesitas sedang : kelebihan berat badan 41-100%

3. Obesitas berat : kelebihan berat badan >100% ( ditemukan sebanyak 5% dari antara
orang-orang yang gemuk)

 berat badan di bawah normal 18.5–24.9


 Normal 25.0–29.9
 normal tinggi 30.0–34.9
 Obesitas tingkat 1 35.0–39.9
 Obesitas tingkat 2 ≥ 40.0

C. Komplikasi

Seorang obesitas menghadapi risiko masalah kesehatan yang berat, antara lain:

1. Hipertensi.

Penambahan jaringan lemak meningkatkan aliran darah. Peningkatan kadar insulin


berkaitan dengan retensi garam dan air yang meningkatkan volum darah. Laju jantung
meningkat dan kapasitas pembuluh darah mengangkut darah berkurang.Semuanya dapat
menungkatkan tekanan darah.
2. Diabetes.

Obesitas merupakan penyebab utama DM t2.Lemak berlebih menyebabkan resistensi


insulin, dan hiperglikemia berpengaruh negatif terhadap kesehatan.

3. Penyakit jantung koroner dan Stroke

Penyakit-penyakit ini merupakan penyakit kardiovaskular akibat aterosklerosis.

4. Osteoartritis.

Morbid obesity memperberat beban pada sendi-sendi.

5. Apnea tidur.

Obesitas menyebabkan saluran napas yang menyempit yang selanjutnya


menyebabkan henti napas sesaat sewaktu tidur dan mendengkur berat.

6. Asthma

Anak dengan BBL atau obes cenderung lebih banyak mengalami serangan asma atau
pembatasan keaktifan fisik.

7. Kanker

Banyak jenis kanker yang berkaitan dengan BBL misalnya pada perempuan kanker
payudara, uterus, serviks, ovarium dan kandung empedu; pada lelaki kanker kolon, rektum
dan prostat.

8. Penyakit perlemakan hati

Baik peminum alkohol maupun bukan dapat mengidap penyakit perlemakan hati (non
alcoholic fatty liver disease = NAFLD) atau non alcoholic steatohepatitis (NASH) yang dapat
berkembang menjadi sirosis.

9. Penyakit kandung empadu

Orang dengan BBL dapat menghasilkan banyak kolesterol yang berisiko batu
kandung empedu.
D. Etiologi

Obesitas dapat di sebabkan oleh beberapa faktor antara lain , keturunan,pola makan,
obat-obatan,psikososial ekonomi, aktivitas, pola pikir dan konsentrasi intake makanan

a. Genetik

Obesitas jelas menurun dalam keluarga. Namun peran genetik yang pasti untuk
menimbulkan obesitas masih sulit ditentukan, karena anggota keluarga umumnya memiliki
kebiasaan makan dan pola aktivitas fisik yang sama. Akan tetapi, bukti terkini menunjukkan
bahwa 20-25% kasus obesitas dapat disebabkan faktor genetik. Gen dapat berperan dalam
obesitas dengan menyebabkan kelainan satu atau lebih jaras yang mengatur pusat makan dan
pengeluaran energi serta penyimpanan lemak. Penyebab monogenik (gen tunggal) dari
obesitas adalah mutasi MCR-4, yaitu penyebab monogenik tersering untuk obesitas yang
ditemukan sejauh ini, defisiensi leptin kongenital, yang diakibatkan mutasi gen, yang sangat
jarang dijumpai dan mutasi reseptor leptin, yang juga jarang ditemui.

Semua bentuk penyebab monogenik tersebut hanya terjadi pada sejumlah kecil
persentase dari seluruh kasus obesitas. Banyak variasi gen sepertinya berinterakasi dengan
faktor lingkungan untuk mempengaruhi jumlah dan distribusi lemak

b. Aktivitas fisik

Gaya hidup tidak aktif dapat dikatakan sebagai penyebab utama obesitas. Hal ini
didasari oleh aktivitas fisik dan latihan fisik yang teratur dapat meningkatkan massa otot dan
mengurangi massa lemak tubuh, sedangkan aktivitas fisik yang tidak adekuat dapat
menyebabkan pengurangan massa otot dan peningkatan adipositas. Oleh karena itu pada
orang obesitas, peningkatan aktivitas fisik dipercaya dapat meningkatkan pengeluaran energi
melebihi asupan makanan, yang berimbas penurunan berat badan

Tingkat pengeluaran energi tubuh sangat peka terhadap pengendalian berat tubuh.
Pengeluaran energi tergantung dari dua faktor:

1) tingkat aktivitas dan olahraga secara umum;

2) angka metabolisme basal atau tingkat energi yang dibutuhkan untuk


mempertahankan fungsi minimal tubuh. Dari kedua faktor tersebut metabolisme basal
memiliki tanggung jawab duapertiga dari pengeluaran energi orang normal. Meski
aktivitas fisik hanya mempengaruhi sepertiga pengeluaran energi seseorang dengan berat
normal, tapi bagi orang yang memiliki kelebihan berat badan aktivitas fisik memiliki peran
yang sangat penting. Pada saat berolahraga kalori terbakar, makin banyak berolahraga maka
semakin banyak kalori yang hilang.Kalori secara tidak langsung mempengaruhi sistem
metabolisme basal. Orang yang duduk bekerja seharian akan mengalami penurunn
metabolisme basal tubuhnya. Kekurangan aktifitas gerak akan menyebabkan suatu siklus
yang hebat, obesitas membuat kegiatan olahraga menjadi sangat sulit dan kurang dapat
dinikmati dan kurangnya olahraga secara tidak langsung akan mempengaruhi turunnya
metabolisme basal tubuh orang tersebut. Jadi olahraga sangat penting dalam penurunan berat
badan tidak saja karena dapat membakar kalori, melainkan juga karena dapat membantu
mengatur berfungsinya metabolisme normal

c. Perilaku makan

Faktor lain penyebab obesitas adalah perilaku makan yang tidak baik. Perilaku makan
yang tidak baik disebabkan oleh beberapa sebab, diantaranya adalah karena lingkungan dan
sosial.Hal ini terbukti dengan meningkatnya prevalensi obesitas di negara maju. Sebab lain
yang menyebabkan perilaku makan tidak baik adalah psikologis, dimana perilaku makan
agaknya dijadikan sebagai sarana penyaluran stress. Perilaku makan yang tidak baik pada
masa kanak-kanak sehingga terjadi kelebihan nutrisi juga memiliki kontribusi dalam obesitas,
hal ini didasarkan karena kecepatan pembentukan sel-sel lemak yang baru terutama
meningkat pada tahun-tahun pertama kehidupan, dan makin besar kecepatan penyimpanan
lemak, makin besar pula jumlah sel lemak. Oleh karena itu, obesitas pada kanak-kanak
cenderung mengakibatkan obesitas pada dewasanya nanti

d.Hormonal

Dari segi hormonal terdapat leptin, insulin, kortisol, dan peptida usus.Leptin adalah
sitokin yang menyerupai polipeptida yang dihasilkan oleh adiposit yang bekerja melalui
aktivasi reseptor hipotalamus. Injeksi leptin akan mengakibatkan penurunan jumlah makanan
yang dikonsumsi. Insulin adalah anabolik hormon, insulin diketahui berhubungan langsung
dalam penyimpanan dan penggunaan energi pada sel adiposa. Kortisol adalah glukokortikoid
yang bekerja dalam mobilisasi asam lemak yang tersimpan pada trigliserida, hepatic
glukoneogenesis, dan proteolisis

e. Dampak penyakit lain

Faktor terakhir penyebab obesitas adalah karena dampak/sindroma dari penyakit lain.
Penyakit-penyakit yang dapat menyebabkan obesitas adalah hypogonadism, Cushing
syndrome, hypothyroidism, insulinoma, craniophryngioma dan gangguan lain pada
hipotalamus. Beberapa anggapan menyatakan bahwa berat badan seseorang diregulasi baik
oleh endokrin dan komponenen neural. Berdasarkan anggapan itu maka sedikit saja
kekacauan pada regulasi ini akan mempunyai efek pada berat badan
E. Manifestasi klinis

Obesitas dapat terjadi pada semua golongan umur, akan tetapi pada anak biasanya
timbul menjelang remaja dan dalam masa remaja terutama anak wanita, selain berat badan
meningkat dengan pesat, juga pertumbuhan dan perkembangan lebih cepat (ternyata jika
periksa usia tulangnya), sehingga pada akhirnya remaja yang cepat tumbuh dan matang itu
akan mempunyai tinggi badan yang relative rendah dibandingkan dengan anak yang
sebayanya.

Bentuk tubuh, penampilan dan raut muka penderita obesitas :

a. Paha tampak besar, terutama pada bagian proximal, tangan relatif kecil dengan jari – jari
yang berbentuk runcing.

b. Kelainan emosi raut muka, hidung dan mulut relatif tampak kecil dengan dagu yang
berbentuk ganda.

c. Dada dan payudara membesar, bentuk payudara mirip dengan payudara yang telah tumbuh
pada anak pria keadaan demikian menimbulkan perasaan yang kurang menyenangkan.

d. Abdomen, membuncit dan menggantung serupa dengan bentuk bandul lonceng, kadang –
kadang terdapat strie putih atau ungu.

e. Lengan atas membesar, pada pembesaran lengan atas ditemukan biasanya pada biseb dan
trisebnya

Pada penderita sering ditemukan gejala gangguan emosi yang mungkin merupakan
penyebab atau keadaan dari obesitas.

Penimbunan lemak yang berlebihan dibawah diafragma dan di dalam dinding dada bisa
menekan paru – paru, sehingga timbul gangguan pernafasan dan sesak nafas, meskipun
penderita hanya melakukan aktivitas yang ringan.Gangguan pernafasan bisa terjadi pada saat
tidur dan menyebabkan terhentinya pernafasan untuk sementara waktu (tidur apneu),
sehingga pada siang hari penderita sering merasa ngantuk.

Obesitas bisa menyebabkan berbagai masalah ortopedik, termasuk nyeri punggung


bawah dan memperburuk osteoartritis (terutama di daerah pinggul, lutut dan pergelangan
kaki).Juga kadang sering ditemukan kelainan kulit.Seseorang yang menderita obesitas
memiliki permukaan tubuh yang relatif lebih sempit dibandingkan dengan berat badannya,
sehingga panas tubuh tidak dapat dibuang secara efisien dan mengeluarkan keringat yang
lebih banyak.Sering ditemukan edema (pembengkakan akibat penimbunan sejumlah cairan)
di daerah tungkai dan pergelangan kaki.
F. Patofisiologi pada obesitas

Makanan yang adekuat, yang di sertai dengan ketidak seimbangan antara intake dan
out put yang keluar – masuk dalam tubuh akan menyebabkan akumulasi timbunan lemak
pada jaringan adiposa khususnya jaringan subkutan. Apabila hal ini terjadi akan timbul
berbagai masalah, diantaranya

Timbunan lemak pada area abdomen yang emnyebabkan tekanan pada otot-otot
diagfragma meningkat sehingga menggagu jalan nafas , BB yang berlebihan menyebabkan
aktifitas yang terganggu sehingga mobilitas gerak terbatasi dan timbul perasaan tidak
nyaman, obat-obatan golongan steroid yang memicu nafsu makan tidak terkontrol
mengakibatkan perubahan nutrisi yang berlebih, dan krisis kepercayaan diri karena timbunan
lemak pada tubuh telah mengubah bentuk badannya

G. Penatalaksanaan

Penatalaksanaan Obesitas dianjurkan agar melalui banyak cara secara bersama-sama.


Terdapat banyak pilihan antara lain:

1. Gaya hidup

Perubahan perilaku dan pengaturan makan.Prinsipnya mengurangi asupan kalori dan


meningkatkan keaktifan fisik, dikombinasikan dengan perubahan perilaku.Kata pepatah Cina
kuno “makan malam sedikit akan membuat Anda hidup sampai sembilan puluh sembilan
tahun”.Pertama usahakan mencapai dan mempertahankan BB yang sehat.Konsumsi kalori
kurang adalah faktor penting untuk keberhasilan penurunan BB. Pengaturan makan
disesuaikan dengan banyak faktor antara lain usia, keaktifan fisik. Makan jumlah sedang
makanan kaya nutrien, lemak rendah dan kalori rendah.Pilih jenis makanan dengan kepadatan
energi rendah seperti sayur-sayuran dan buah-buahan, jenis makanan sehat, jenis karbohidrat
yang berserat tinggi, hindari manis-manisan, kurangi lemak. Awasi ukuran porsi, dan hitung
kalori misalnya makanan yang diproses mengandung lebih banyak kalori daripada yang
segar. Perbanyak kerja fisik, olahraga teratur, dan kurangi waktu nonton TV.

2. Obat-obat anti obesitas

Ada obat yang mempunyai kerja anoreksian (meningkatkan satiation, menurunkan


selera makan, atau satiety, meningkatkan rasa kenyang, atau keduanya), contohnya
Phentermin.Obat ini hanya dibolehkan untuk jangka pendek.Orlistat menghambat enzim
lipase usus sehingga menurunkan pencernaan lemak makanan dan meningkatkan ekskresi
lemak dalam tinja dengan sedikit kalori yang diserap. Sibutramine meningkatkan statiation
dengan cara menghambat ambilan kembali monoamine neurotransmitters (serotonin,
noradrenalin dan sedikit dopamin), menyebabkan peningkatan senyawa-senyawa tersebut di
hipotalamus. Rimonabant termasuk kelompok antagonuis CB1, yang menghambat ikatan
cannabinoid endogen pada reseptor CB1 neuronal, sehingga menurunkan selera makan dan
menurunkan BB.Orlistat, sibutramin dan rimonabant dapat dipergunakan untuk jangka lama
dengan memperhatikan efek sampingnya; rimonabant masih ditunda di Amerika
Serikat.Sayangnya obat-obatan tersebut tiada yang dapat memenuhi harapan dan kebutuhan
Pintasan usus meliputi penurunan berat badan dengan cara malabsorbsi. Tindakan ini
kadang-kadang dilakukan dengan diversi biliopankreatik, yang memerlukan reseksi parsial
lambung dan eksisi kandung empedu dengan transeksi jejunum .jejunum proksimal
dianastomosiskan (orang.Oleh karena itu industri farmasi masih mengembangkan banyak
calon obat baru.

3. Pintasan Usus

Dihubungkan melalui pembedahan) ke ilium distal, dan jejunum distal


dianastomosiskan ke bagian sisa dari lambung.

4. Terapi Diet

Mengatur asupan makanan agar tidak mengkonsumsi makanan dengan jumlah


kalori yang berlebih, dapat dilakukan dengan diet yang terprogram secara benar. Diet rendah
kalori dapat dilakukan dengan mengurangi nasi dan makanan berlemak, serta
mengkonsumsi makanan yang cukup memberikan rasa kenyang tetapi tidak menggemukkan
karena jumlah kalori sedikit, misalnya dengan menu yang mengandung serat tinggi seperti
sayur dan buah yang tidak terlalu manis

5. Aktifitas Fisik

Peningkatan aktifitas fisik merupakan komponen penting dari program


penurunan berat badan, walaupun aktifitas fisik tidak menyebabkan penurunan berat
badan lebih banyak dalam jangka waktu enam bulan. Untuk penderita obesitas, terapi harus
dimulai secara perlahan, dan intensitas sebaiknya ditingkatkan secara bertahap. Penderita
obesitas dapat memulai aktifitas fisik dengan berjalan selama 30 menit dengan jangka waktu
3 kali seminggu dan dapat ditingkatkan intensitasnya selama 45 menit dengan jangka
waktu 3 kali seminggu dan dapat ditingkatkan intensitasnya selama 45 menit dengan jangka
waktu 5 kali seminggu

6. Terapi perilaku

Untuk mencapai penurunan berat badan dan mempertahankannya, diperlukan suatu


strategi untuk mengatasi hambatan yang muncul pada saat terapi diet dan aktifitas fisik.
Strategi yang spesifik meliputi pengawasan mandiri terhadap kebiasaan makan dan aktifitas
fisik, manajemen stress, stimulus control, pemecahan masalah, contigency management,
cognitive restructuring dan dukungan sosial
7. Farmakoterapi

Farmakoterapi merupakan salah satu komponen penting dalam program manajemen


berat badan.Sirbutramine dan orlistat merupakan obat-obatan penurun berat badan yang telah
disetujui untuk penggunaan jangka panjang.Sirbutramine ditambah diet rendah kalori dan
aktifitas fisik efektif menurunkan berat badan dan mempertahankannya.Orlistat menghambat
absorpsi lemak sebanyak 30 persen. Dengan pemberian orlistat, dibutuhkan
penggantian vitamin larut lemak karena terjadi malabsorpsi parsial

H. Pemeriksaan Diagnostik

1. Pemeriksaan metabolik atau endorin :

Dapat menyatakan ketidaknormalan misalnya hipotiroidisme, hipogonadisme,


peningkatan pada insulin, hiperglikemi.Dapat juga menyebabkan gangguan
neuroendokrin dalam hipotalamus yang mengakibatkan berbagai gangguan kimia.

2. Pemeriksaan antropometrik : Dapat memperkirakan rasio lemak dan otot.


BAB III

KONSEP ASUHAN KEPERAWATAN DENGAN OBESITAS

A. Pengkajian

1. Identitas pasien
2. Riwayat kesehatan

 Riwayat Kesehatan sekarang : keluhan pasien saat ini


 Riwayat Kesehatan masa lalu : kaji apakah ada keluarga dari pasien yang
pernah menderita obesitas
 Riwayat kesehatan keluarga : kaji apakah ada ada di antara keluarga yang
mengalami penyakit serupa atau memicu
 Riwayat psikososial,spiritual : kaji kemampuan interaksi sosial , ketaatan
beribadah , kepercayaan
3. Pemerikasaan fisik :
 Sistem kardiovaskuler : Untuk mengetahui tanda-tanda vital, ada tidaknya
distensi vena jugularis, pucat, edema, dan kelainan bunyi jantung.
 Sistem respirasi : untuk mengetahui ada tidaknya gangguan kesulitan napas
 Sistem hematologi : Untuk mengetahui ada tidaknya peningkatan leukosit
yang merupakan tanda adanya infeksi dan pendarahan, mimisan.
 Sistem urogenital : Ada tidaknya ketegangan kandung kemih dan keluhan
sakit pinggang.
 Sistem muskuloskeletal : Untuk mengetahui ada tidaknya kesulitan dalam
pergerakkan, sakit pada tulang, sendi dan terdapat fraktur atau tidak.
 Sistem kekebalan tubuh : Untuk mengetahui ada tidaknya pembesaran
kelenjar getah bening
4. Pemeriksaan penunjang :

Pemeriksaan metabolik / endokrin dapat menyatakan tak normal, misal :


hipotiroidisme, hipopituitarisme, hipogonadisme, sindrom cushing (peningkatan kadar
insulin)

5. pola fungsi kesehatan

a) Aktivitas istirahat

Kelemahan dan cenderung mengantuk, ketidakmampuan / kurang keinginan


untuk beraktifitas.

b) Sirkulasi
Pola hidup mempengaruhi pilihan makan, dengan makan akan dapat
menghilangkan perasaan tidak senang : frustasi

c) Makanan / cairan

Mencerna makanan berlebihan

d) Kenyamanan

Pasien obesitas akan merasakan ketidaknyamanan berupa nyeri dalam


menopang berat badan atau tulang belakang

e) Pernafasan

biasanya mengalami dipsnea

f) Seksualitas

Pasien dengan obesitas biasanya mengalami gangguan menstruasi dan


amenouria

B. Diagnosa keperawatan yang mungkin muncul


1. Perubahan nutrisi lebih dari kebutuhan tubuh yang berhubungan dengan intake
makanan yang lebih
2. Gangguan pencitraan diri yang berhubungan dengan biofisika atau psikosial
pandangan px tehadap diri
3. Hambatan interaksi sosial yang berhubungan dengan ungkapan atau tampak tidak
nyaman dalam situasi sosial
4. Pola napas tak efektif yang berhubungan dengan penurunan ekspansi paru, nyeri ,
ansietas , kelemahan dan obstruksi trakeobronkial

C. Perencanaan

Setelah pengumpulan data, megelompokkan dan menentukan diagnosa keoerawatan


yang mungkin muncul, maka tahapan selanjutnya adalah menentukkan prioritas, tujuan dan
rencana tindakkan keperawatan.

Diagnosa 1

1. Perubahan nutrisi: lebih dari kebutuhan tubuh yang berhubungan dengan intake
makanan yang lebih

Tujuan : Kebutuhan nutrisi kembali normal

Kriteria hasil : Perubahan pola makan dan keterlibatan individu dalam program
latihan
Menunjukan penurunan berat badan

Intervensi :

1. Kaji penyebab kegemukan dan buat rencana makan dengan pasien


2. Timbang berat badan secara periodik
3. Tentukan tingkat aktivitas dan rencana program latihan diet
4. Kolaborasi dengan ahli gizi untuk menentujan keb kalori dan nutrisi untuk
penurunan berat badan
5. Kolaborasi dengan dokter dalam pemberian obat penekan nafsu makan
(ex.dietilpropinion)

Rasional :

1. Mengidentifikasi / mempengaruhi penentuan intervensi


2. Memberikan informasi tentang keefektifan program
3. Mendorong px untuk menyusun tujuan lebih nyata dan sesuai dg rencana
4. Kalori dan nurtisi terpenuhi secara normal
5. Penurunan berat badan

Diagnosa 2

2. Gangguan pencitraan diri b.d biofisika atau psikosial pandangan px tehadap diri

Tujuan : Menyatakan gambaran diri lebih nyata

Kriterian hasil : Menunjukkan beberapa penerimaan diri dari pandangan idealisme

Mengakui indiviu yang mempunyai tanggung jawab sendiri

Intervensi :

1. Beri privasi kepada px selama perawatan


2. Diskusikan dengan px tentang pandangan menjadi gemuk dan apa artinya bagi px
trsebut
3. Waspadai mitos px / orang terdekaT
4. Tingkatkan komunikasi terbuka dengan px untuk menghondari kritik
5. Waspadai makan berlebihan
6. Kolaborasi dengan kelompok terapi

Rasional ;

1. Individu biasanya sensitif terhadap tubuhnya sendiri


2. Pasien mengungkapkan beban psikologisnya
3. Keyakinan tentang seperti apa tubuh yang ideal atau motifasi dapat menjadi upaya
penurunan berat badan
4. Meningkatkan rasa kontrol dan meningkatkan rasa ingin menyelesaikan masalahnya
5. Pola makan terjaga
6. Kelompok terapi dapat memberikan teman dan motifasi

Diagnosa 3

3. Hambatan interaksi sosial b.d ungkapan atau tampak tidak nyaman dalam situasi
sosial

Tujuan : Mengungkapkan kesadaran adanya perasaan yang menyebabkan interaksi sosial


yang buruk

Kriteria hasil : Menunjikan peningkatan perubahan positif dalam perilaku sosial dan
interpersonal

Intervensi :

1. Kaji perilaku hubungan keluarga dan perilaku sosial


2. Kaji penggunaan ketrampilan koping pasien
3. Rujuk untuk terapi keluarga atau individu sesuai dengan indikasi

Rasional :

1. Keluarga dapat membantu merubah perilaku sosial pasien


2. Mekanisme koping yang baik dapat melindungi pasien dari perasaan kesepian isolasi
3. Pasien mendapat keuntungan dari keterlibatan orang terdekat untuk memberi
dukungan

Diagnosa 4

4. Pola napas tak efektif yang berhubungan dengan penurunan ekspansi paru, nyeri ,
ansietas , kelemahan dan obstruksi trakeobronkial

Tujuan : Mengembalikan pola napas normal

Kriteria hasil ; Mempertahankan ventilasi yang adekuat

Tidak mengalami sianosis atau tanda hipoksia lain

Intervensi :

1. Awasi , auskultasi bunyi napas


2. Tinggikan kepala tempat tidur 30 derajat
3. Bantu lakukan napas dalam, batuk menekan insisi
4. Berikan O2 tambahan / alat pernapasan lain

Rasional :

1. Peranapasan mengorok/ pengaruh anastesi menurunkan ventilasi, potensial


atelektasis, hipoksia
2. Mendorong pengembangan diafragma sehingga ekspansi paru optimal, pasien lebih
nyaman
3. Ekspansi paru maksimal, pembersihan jalan napas, resiko atelektasis minimal
4. Memaksimalkan sediaan O2 untuk pertukaran dan penurunan kerja napas
BAB IV

PENUTUP

A. Kesimpulan

Kegemukan (obesitas) didefinisikan sebagai kelebihan akumulasi lemak rubuh


sedikitnya 25% dari berat rata-rata untuk usia., jenis kelamin, dan tinggi badan. Prognosis
umum untuk peningkatan dan mempertahankan penurunan berat badan buruk.Namun,
keinginan pola hidup lebih sehat Dn penurunan factor risiko sehubungan dengan ancaman
penyakit terhadap hidup memotivasi beberapa orang untuk mengikuti diet dan program
penurunan berat badan.Obesitas juga merupakan suatu keadaan patologis dengan terdapatnya
penimbuan lemak yang berlebihan daripada yang diperlukan untuk fungsi tubuh.Masalah gizi
karena kelebihan kalori biasanya disertai kelebihan lemak dan protein hewani, kelebihan serat
dan mikro nutrien.

Obesitas terjadi karena adanya kelebihan energi yang disimpan dalam bentuk jaringan
lemak. Gangguan keseimbangan energi ini dapat disebabkan oleh faktor eksogen (obesitas
primer) sebagai akibat nutrisional (90%) dan faktor endogen (obesitas sekunder) akibat
adanya kelainan hormonal, sindrom atau defek genetik (meliputi 10%).

Faktor yang menentukan antara lain :

a. Faktor Genetik
b. Faktor Psikologis (gangguan emosi)
c. Faktor Neurogenik ( gangguan hormon)
d. Faktor Nutrisi
e. Aktivitas fisik

B. SARAN

1. Di dalam menentukan intervensi keperawatan telebih mengenai program diet, harus


lebih banyak berdiskusi dengan klien.
2. Untuk klien dengan obesitas, harus lebih mengutamakan pengaturan pola makan yang
baik untuk menghindari kemungkinan buruk yang bisa terjadi.
3. Dalam perawatan klien, sebaiknya banyak melibatkan orang terdekat klien, mulai
dari keluarga,, mulai dari keluarga,abat samapi teman akrab klien.
DAFTAR PUSTAKA

NANDA, Diagnosa Keperawatan : Definisi dan Klasifikasi 2005-2006

Mansjoer, Arif., et all. (1999). Kapita Selekta Kedokteran. Fakultas Kedokteran UI : Media
Aescullapius

Barbara C long.(1996). Perawatan Medical Bedah. Pajajaran Bandung

Guytion & Hall, Buku Ajar Fisiologi Kedokteran Edisi 9, Penerbit Buku Kedokteran EGC

Kapita Selekta Kedokteran Edisi Jilid Kedua, Media Aesculapius, FKUI 2000

http://id.wikipedia.org/wiki/Obesitas

You might also like