Professional Documents
Culture Documents
DISUSUN OLEH :
Merupakan kejang yang terkait dengan gejala demam dan usia, serta tidak
didapatkan infeksi intrakranial ataupun kelainan lain diotak. Demam adalah kenaikan
suhu tubuh lebih dari 38oC rektal atau lebih 37,8oC aksila. Pendapat para ahli, kejang
demam terbanyak terjadi pada waktu anak berusia antara 3 bulan sampai dengan 5
tahun. Berkisar 2% - 5% anak dibawah usia 5 tahun pernah mengalami bangkitan
kejang demam. Lebih dari 90% kasus kejang demam terjadi pada anak berusia antara 6
bulan sampai 22 bulan, insiden bangkitan kejang demam besar kemungkinan terjadi
usia 18 bulan. (jurnal sari pediatri, vol.12, No.3, Oktober 2010)
Kejang demam atau febrile convulsion ialah bangkitan kejang yang terjadi pada
kenaikan suhu tubuh (suhu rectal diatas 38oC ) yang disebabkan oleh proses
ekstrakranium (Hasan & Alatas,dkk,2002)
Pengumpulan Data
1. Biodata
a. Identitas klien
Meliputi nama, umur, jenis kelamin, pekerjaan, status, suku/bangsa, diagnosa,
tanggal masuk, tanggal pengkajian, no. medical record, dan alamat.
2. Breathing (pola nafas) karena pada kejang yang berlangsung lama misalnya lebih 15
menit biasanya disertai apnea, Na meningkat, kebutuhan O2 dan energi meningkat
untuk kontraksi otot skeletal yang akhirnya terjadi hipoxia dan menimbulkan
terjadinya asidosis. Tindakan yang dilakukan :
a. Mengatasi kejang secepat mungkin
Diberikan antikonvulsan secara intravena jika klien masih dalam keadaan kejang,
ditunggu selama 15 menit, bila masih terdapat kejang diulangi suntikan kedua
dengan dosis yang sama juga secara intravena. Setelah 15 menit suntikan ke 2
masih kejang diberikan suntikan ke 3 dengan dosis yang sama tetapi melalui
intramuskuler, diharapkan kejang akan berhenti. Bila belum juga berhenti dapat
diberikan fenobarbital atau paraldehid 4 % secara intravena.
b. Usahakan agar jalan nafas bebas untuk menjamin kebutuhan oksigen
Evaluasi :
a) RR dalam batas normal
b) Tidak terjadi asfiksia
c) Tidak terjadi hipoxia