You are on page 1of 14

Lampiran 1.

Berita Acara

BERITA ACARA

Pada hari ini, Rabu tanggal 18 bulan April 2019 jam 06.00-06.15 WIB di
Instalasi Poli Hemodialisis RSD dr. Soebandi Jember telah dilaksanakan Kegiatan
terapi akupresur oleh mahasiswa Program Profesi Ners Fakultas Keperawatan
Universitas Jember. Kegiatan ini diikuti oleh 3 orang (daftar hadir terlampir).

Jember, 18 April 2019

Pembimbing Klinik
Instalasi Hemodialisis
RSD dr. Soebandi Jember

Ns. H. Mohamad Toha, S.Kep.


NIP. 19670902 199302 1 001
Lampiran 2: Daftar Hadir

DAFTAR HADIR

Kegiatan terapi akupresur pada klien penurunan kognitif oleh mahasiswa Program
Profesi Ners Universitas Jember. Pada hari Rabu Sabtu 18 April 2019 Jam 06.00-
06.15 WIB, bertempat di Wisma Teratai UPT PSTW Jember Kabupaten/Kota
Jember Provinsi Jawa Timur dihadiri oleh:

No. NAMA ALAMAT TANDA TANGAN

1. 1.

2. 2.

3. 3.

Jember, 18 April 2019

Pembimbing Klinik
Instalasi Hemodialisis
RSD dr. Soebandi Jember

Ns. H. Mohamad Toha, S.Kep.


NIP. 19670902 199302 1 001
Lampiran 3.

SATUAN ACARA PENYULUHAN (SAP)

Topik : Terapi akupresur


Sasaran : Pasien HD
Waktu : Jam 06.00 WIB
Hari/tanggal : Sabtu, tanggal 18, bulan April, tahun 2019
Tempat : Instalasi HD RDS dr. Soebandi Jember

1. Standar Kompetensi
Setelah diberikan pendidikan kesehatan dan simulasi terapi akupresur dapat
mengontrol dan menurunkan tekanan darah tinggi klien hipertensi.
2. Kompetensi Dasar
Setelah dilakukan pendidikan kesehatan dan simulasi selama 15 menit dan
keluarga mampu untuk:
a. Memahami tentang terapi akupresur
b. Memahami manfaat terapi akupresur
c. Memppraktikkan terapi akupresur
3. Pokok Bahasan
Terapi akupresur Sub Pokok Bahasan:
a. Definisi terapi akupresur
b. Tujuan dan manfaat terapi akupresur
c. Kontraindikasi terapi akupresur
d. Titik akupresur
4. Waktu
1 x 15 menit
5. Bahan/ Alat yang Diperlukan
Leaflet
6. Metode pembelajaran
a. Jenis model penyuluhan: Ceramah dan simulasi
b. Landasan teori: Demonstrasi
c. Landasan pokok:
a) menciptakan suasana pertemuan yang baik
b) Menjelaskan terapi akupresur
c) Memberikan kesempatan klien untuk bertanya
d) Mensimulasikan terapi akupresur
e) Meberikan kesempatan klien untuk mensimulasikan terapi akupresur
f) Mengevaluasi hasil latihan

7. Setting tempat
= klien

= simulator
Lampiran 4: SOP

STANDARD OF PROCEDURE

TEKNIK AKUPRESUR

FKEP
UNIVERSITAS
JEMBER
PROSEDUR NO NO REVISI: HALAMAN:
TETAP DOKUMEN:
TANGGAL DITETAPKAN OLEH:
TERBIT:
Pengertian Akupresur merupakan salah satu bentuk trapi sentuhan
(toch therapy) yang didasarkan pada prinsip ilmu
akupuntur dan pngobatan cina,dimana beberapa titik yang
terdapat pada permukaan tubuh dirangsang dngan
penekanan jari (Dupler, 2005) .
Tujuan Membangun kembali sel – sel dalam tubuh yang melemah
serta mampu membuat sistem pertahanan dan
meregenerasikan sel tubuh (Fengge, 2012) .
Indikasi 1. Pasien keadaan nyeri seperti nyeri kepala, migren,
nyeri bahu, nyeri lambung, nyeri haid,nyeri sendi dan
lain-lain.
2. Kelainan fungsional seperti asma, alergi, insomnia,
mual pada kehamilan.
3. Beberapa kelainan saraf seperti hemiparesis,
kesemutan, kelumpuhan muka.
4. Berbagai keadaan lain seperti mengurangi nafsu
makan, menurunkan kadar gula darah, meningkatkan
stamina, efek analgesik pada operasi dan lain-lain
(RSCM, 2008).
Kontraindikasi Akupresur tidak boleh dilakukan pada bagian tubuh yang
luka, bengkak, tulang retak atau patah dan kulit yang
terbakar (Sukanta, 2008) .
Persiapan Pasien 1. Pastikan identitas klien
2. Kaji kondisi klien terakhir
3. Beritahu dan jelaskan pada klien atau keluarga tentang
tindakan yang akan dilakukan
4. Jaga privasi klien
5. Posisikan klien senyaman mungkin
6. Pasien sebaiknya dalam keadaan berbaring, duduk atau
dalam posisi yang nyaman
Persiapan Alat 1. Alas bantu pemijatan
2. Sarung tangan (bila perlu)
3. Kapas alcohol
4. Bengkok
Prinsip Senam 1. Selalu memperhatikan tekanan darah sebelum dan
sesudah senam
2. Latihan dilakukan secara bertahap.
3. Latihan dilakukan secara teratur.
Cara Kerja CARA BEKERJA
Tahap Orientasi
1. Berikan salam, panggil klien dengan nama
kesukaannya
2. Perkenalkan nama dan tanggung jawab perawat
3. Jelaskan tujuan, prosedur, dan lamanya tindakan pada
klien dan keluarga
4. Berikan kesempatan kepada klien atau keluarga untuk
bertanya sebelum terapi dilakukan
Tahap Kerja
1. Jaga privasi klien dengan menutup tirai
2. Atur posisi klien dengan memposisikan klien pada
posisi terlentang (supinasi), duduk, duduk dengan
tangan bertumpu di meja, berbaring miring, atau
tengkurap dan berikan alas
3. Bantu melepaskan pakaian klien atau aksesoris yang
dapat mennghambat tindakan akupresur yang akan
dilakukan, jika perlu
4. Cuci tangan dan gunakan sarung tangan bila perlu
5. Cari titik-titik rangsangan yang ada di tubuh,
menekannya hingga masuk ke sistern saraf. Bila
penerapan akupuntur memakai jarum, akupresur hanya
memakai gerakan dan tekanan jari, yaitu jenis tekan
putar, tekan titik, dan tekan lurus.
6. Kemudian lakukan Penekanan pada 12 titik atau jalur
meridian utama tubuh dan 2 titik meridian tubuh
tambahan. Meridian tubuh adalah saluran untuk
menyebarkan chi (energi vital) ke seluruh tubuh.
7. Penekanan dilakukan sekitar 10-15 menit atau sampai
rasa sakitnya mulai berkurang.
Terminasi
1. Jelaskan pada klien bahwa terapi sudah selesai
dilakukan
2. Kaji respon klien setelah dilakukan terapi
3. Berikanreinforcement positif kepada klien
4. Rapikan pakaian klien dan kembalikan ke posisi yang
nyaman
5. Rapikan alat-alat
Hasil a. Subyektif
1) Klien mengatakan segar/ tidak pusing setelah
melakukan terapi akupresur.
b. Obyektif
1) Tekanan darah turun.
2) Wajah tampak senang.
3) Antusias.
4) Bersedia mempraktekkan secara mandiri.
HAL YANG Batasi gerakan pada klien yang memiliki keterbatasan fisik
PERLU berat
DIPERHATIKAN
Lampiran 5. Materi

Terapi Akupresur
A. Definisi
Akupresur merupakan terapi tusuk jari dengan memberikan penekanan dan
pemijatan pada titik tertentu pada tubuh yang didasarkan pada prinsip ilmu
akupunktur (Fengge, 2012). Penekanan ujung-ujung jari tangan pada daerah
tertentu dipermukaan kulit yang berdampak positif terhadap kondisi fisik, mental
dan sosial (Hartono, 2012). Terapi akupresur merupakan pengembangan dari ilmu
akupuntur, sehingga pada prinsipnya metode terapi akupresur sama dengan
akupuntur yang membedakannya terapi akupresur tidak menggunakan jarum
dalam proses pengobatannya. Akupresur berguna untuk mengurangi ataupun
mengobati berbagai jenis penyakit dan nyeri serta mengurangi ketegangan dan
kelelahan.
Proses pengobatan dengan tehnik akupresur menitikberatkan pada titik–titik
saraf di tubuh. Titik–titik akupresur terletak pada kedua telapak tangan dan kedua
telapak kaki. Di kedua telapak tangan dan kaki kita terdapat titik akupresur untuk
jantung, paru–paru, ginjal, mata, hati, kelenjar tiroid, pankreas, sinus dan otak
(Fengge, 2012).
B. Tujuan dan Manfaat
Manfaat akupresur antara lain membantu dalam pengelolaan stres,
menenangkan ketegangan syaraf, dan meningkatkan relaksasi tubuh. Teknik terapi
ini menggunakan jari tangan yang dilakukan pada titik yang berhubungan dengan
penyakit hipertensi. Pijatan-pijatan pada titik tertentu dalam terapi akupresur
dapat merangsang gelombang saraf sehingga mampu melancarkan aliran darah,
merelaksasikan spasme, dan menurunkan tekanan darah (Hartono, 2012).
Teknik pengobatan akupresur bertujuan untuk membangun kembali sel- sel
dalam tubuh yang melemah serta mampu membuat sistem pertahanan dan
meregenerasi sel tubuh (Fengge, 2012). Umumnya penyakit berasal dari tubuh
yang teracuni, sehingga pengobatan akupresur memberikan jalan keluar
meregenerasikan sel-sel agar daya tahan tubuh kuat untuk mengurangi sel-sel
abnormal.
Dalam pengobatan akupresur tidak perlu makan obat-obatan, jamu dan
ramuan sebab dengan terapi akupresur tubuh kita sudah lengkap kandungan obat
dalam tubuh jadi tinggal diaktifkan oleh sel-sel syaraf dalam tubuh. Tubuh
manusia memiliki kemampuan memproduksi zat–zat tertentu yang berguna untuk
ketahanan tubuh. Jika ditambah obat-obatan, yang terjadi adalah kelebihan dosis
yang justru akan mengakibatkan kerusakan organ tubuh terutama ginjal (Fengge,
2012).
Akupresur terbukti bermanfaat untuk pencegahan penyakit, penyembuhan
penyakit, rehabilitasi (pemulihan) dan meningkatkan daya tahan tubuh. Untuk
pencegahan penyakit, akupresur dipraktikan pada saat–saat tertentu secara teratur
sebelum sakit, tujuannya untuk mencegah masuknya penyebab penyakit dan
mempertahankan kondisi tubuh. Melalui terapi akupresur penyakit pasien dapat
disembuhkan karena akupresur dapat digunakan untuk menyembuhkan keluhan
sakit dan dipraktikan ketika dalam keadaan sakit. Akupresur juga dapat
bermanfaat sebagai rehabilitasi (pemulihan) dengan cara meningkatkan kondisi
kesehatan sesudah sakit. Selain itu, akupresur juga bermanfaat untuk
meningkatkan daya tahan tubuh (promotif) walaupun tidak sedang dalam keadaan
sakit (Fengge,2012).
C. Cara Pemijatan
Pemijatan akupresur sebaiknya dilakukan jangan terlalu keras dan membuat
pasien kesakitan. Pemijatan yang benar harus dapat menciptakan sensasi rasa
(nyaman, pegal, panas, gatal, perih, kesemutan dan lain sebagainya). Apabila
sensasi rasa dapat tercapai maka disamping sirkulasi chi (energi) dan xue (darah)
lancar, juga dapat merangsang keluarnya hormon endorphin yaitu hormone sejenis
morfin yang dihasilkan dari dalam tubuh untuk memberikan rasa tenang (Hartono,
2012).
Penekanan dilakukan dengan ujung jari , pada saat awal harus dilakukan
dengan lembut kemudian secara bertahap kekuatan penekanan ditambah sampai
terasa sensasi yang ringan tetapi tidak sakit. Penekanan dapat dilakukan 30 detik
sampai 2 menit (Turana, 2004). Menurut NIC (2004) penekanan pada acupoint
dapat dilakukan 15 sampai 20 detik.
D. Hal-Hal yang diperhatikan dalam Melakukan Tindakan Akupresur
Adapun hal-hal yang perlu diperhatikan dalam melakukan tindakan
akupresur yaitu:
1. Hindari melakukan pemijatan pada daerah kulit yang luka, bengkak, atau
trauma lainnya.
2. Setiap titik yang dipijat, perawat harus mengkaji respon klien, apabila
klien merasa terlalu sakit maka kurangi penekanan
3. Mempertahankan komunikasi terapeutik kepada pasien
4. Pada kasus pasien-pasien yang mempunyai riwayat penyakit tertentu
lakukan observasi keadaan umum dan tanda-tanda vital.
E. Komponen Dasar Akupresur
Ada tiga komponen dasar akupresur yaitu Ci Sie atau energi vital, sistem
meridian dan titik akupresur.
1. Ci Sie (EnergiVital)
Ci sering diartikan sebagai zat sari–sari makanan dan Sie adalah darah
sehingga secara singkat Ci Sie sering disebut sebagai energi vital. Ada dua
sumber asal energi vital yaitu energi vital bawaan dan energi vital didapat.
Energi vital bawaan berasal dari orang tua, maka sifat, watak, bakat, rupa,
kesehatan fisik dan mental dari kedua atau salah satu orang tua sering
muncul pada anaknya. Sementara itu, energi vital yang didapat bisa berasal
dari sari makanan yang diperoleh dari ibu (selama dalam kandungan)
maupun yang diperoleh sendiri sesudah lahir. Oleh karena itu, kondisi janin
sangat tergantung pada jenis makanan, air dan suhu udara yang diperoleh
ibu serta dukungan sosial dari lingkungannya. Kondisi Janin tidak terlepas
dari kondisi fisik, mental/psikis sang ibu. Energi vital inilah yang kemudian
memberikan kehidupan pada manusia (Fengge, 2012).
2. Sistem Meridian
Sistem meridian adalah saluran energi vital yang melintasi seluruh
bagian tubuh seperti jaring laba–laba yang membujur dan melintang untuk
menghubungkan seluruh bagian tubuh. Meridian merupakan bagian dari
sistem saraf, pembuluh darah dan saluran limpa. Fungsi meridian menurut
Fengge (2012) :
a) Menghubungkan bagian tubuh yang satu dengan yang lainnya (muka-
belakang, atas-bawah, samping kiri-kanan, bagian luar- bagian
dalam).
b) Menghubungkan organ tubuh yang satu dengan organ tubuh lainnya,
menghubungkan organ dengan panca indra dan jaringan tubuh yang
lain. Sifat hubungan ini bolak balik.
c) Menghubungkan titik–titik akupunktur/akupresur yang satu dengan
yang lainnya, menghubungkan titik akupunktur/akupresur dengan
organ dan menghubungkan jaringan tubuh dengan panca indra.
d) Merupakan saluran untuk menyampaikan kelainan fungsi organ ke
permukaan tubuh yang dapat diketahui melalui kelainan keadaan titik
pijat, panca indra atau jaringan tubuh lainnya.
e) Merupakan saluran bagi penyebab penyakit masuk ke dalam organ
baik penyebab dari luar tubuh maupun penyebab penyakit dari dalam
tubuh.
3. Titik akupresur
Titik akupresur ialah bagian atau lokasi di tubuh sebagai tempat
berakumulasinya energi vital. Pada titik akupresur inilah akan dilakukan
pemijatan terapi akupresur. Di dalam tubuh kita terdapat banyak titik
akupresur, kurang lebih berjumlah 360 titik akupresur yang terletak di
permukaan tubuh dibawah kulit. Pertama kali yang harus diperhatikan
sebelum melakukan pijat akupresur adalah kondisi umum si penderita. Pijat
akupresur tidak boleh dilakukan terhadap orang yang sedang dalam keadaan
yang terlalu lapar atau pun terlalu kenyang; dalam keadaan terlalu
emosional dan pada perempuan yang sedang dalam kondisi hamil (Fengge,
2011).
Pijatan bisa dilakukan setelah menemukan titik meridian yang tepat
yaitu timbulnya reaksi pada titik pijat berupa rasa nyeri, linu atau pegal.
Dalam terapi akupresur pijatan bisa dilakukan dengan menggunakan jari
tangan (jempol dan jari telunjuk). Semua titik pijat berpasangan kecuali
untuk jalur meridian Ren dan Tu. Lama dan banyaknya tekanan (pemijatan)
tergantung pada jenis pijatan. Pijatan untuk menguatkan (Yang) dapat
dilakukan dengan maksimal 30 kali tekanan, untuk masing masing titik- titik
dan pemutaran pemijatannya secara jarum jam sedangkan pemijatan yang
berfungsi melemahkan (Yin) dapat dilakukan dengan minimal 50 kali
tekanan dan cara pemijatannya berlawanan jarum jam (Fengge, 2011).

Menurut Fengge (2012), terdapat tiga macam titik akupresur yaitu :


a) Titik akupresur umum
Titik akupresur umum ini terdapat di sepanjang saluran meridian.
Setiap titik umum diberi nama oleh penemunya dalam bahasa Tionghoa
yang memiliki arti tersendiri dan diberi nomor yang bersifat universal.
b) Titik akupresur istimewa
Titik akupresur istimewa adalah titik yang berserakan (tidak
menentu), ada yang dijalur meridian dan ada pula yang di luar jalur
meridian. Tiap-tiap titik umum mempunyai nama dan fungsi masing–
masing. Misalnya, Lamwei, berfungsi sebagai titik untuk mengobati
penyakit ususbuntu.
c) Titik nyeri (Yes Point)
Titik nyeri berada di daerah keluhan (daerah yang mengalami
masalah) misalnya sakit perut, sakit kepala, dan lain–lain. Untuk
menemukan titik nyeri ini adalah dengan meraba keluhan kemudian cari
titik yang paling sensitif atau nyeri. Titik ini hanya berfungsi sebagai
penghilang rasa sakit setempat saja, tetapi sering juga berpengaruh pada
jaringan tubuhlainnya.
F. Kontra indikasi
Menurut Hartono (2012) dan Sukanta (2008), ada beberapa hal yang perlu
diperhatikan dalam pemijatan akupresur, antara lain :
a. Kebersihan terapis
Mencuci tangan dengan air yang mengalir dan menggunakan sabun
antiseptic sebelum melakukan dan setelah melakukan terapi sangatlah
penting. Hal tersebut dilakukan untuk mencegah penularan penyakit antara
terapis dengan pasien.
b. Bagian-bagian yang tidak dapat dipijat
Pemijatan yang dapat dilakukan pada kondisi kulit terkelupas/luka,
tepat pada bagian tulang yang patah, dan tepat bagian yang bengkak, tulang
retak atau patah dan kulit yang terbakar.
c. Pasien dalam kondisi gawat
Penyakit-penyakit yang tidak boleh dipijat adalah tiga penyakit yang
dapat menyebabkan kematian tiba-tiba, yaitu ketika terjadi serangan
jantung, gagal napas oleh paru-paru dan penyakit pada saraf otak (misalnya
stroke, pecah pembuluh darah, dan cidera otak). Apabila terapis
menemukan gejala-gejala diatas segera rujuk ke rumah sakit karena
penanganan yang keliru dapat menyebabkan pasien terlambat mendapatkan
pengobatan yang lebih baik.
G. Titik Akupresur
1. Titik akupresur utama untuk hipertensi sebagai berikut:
a) SP 6 Sanyinjiao (sedate): Terletak 3 cun di atas malleolus internus.
b) LR 3 Taichong (sedate): Terletak proximal pertemuan tulang-tulang
metatarsal I dan metatarsal II.

Gambar 2 SP 6 Sanyinjiao (Hartono 2012)


Gambar 3 LR 3 Taichong (Hartono 2012)
c) PC 6 Neiguan (sedate): Terletak 2 cun diatas pergelangan tangan.

Gambar 4 PC 6 Neiguan (Hartono 2012)


d) Ll 11 Quchi (sedate): Terletak pada lipat siku

Gambar 5 Ll 11 Quchi (Hartono 2012)


e) Lr 2 Xingjian (sedate): Terletak 0,5 cun batas distal lekukan antara ibu
jari dan jari kedua kaki.

f) Li 4 Hegu (sedate): Terletak pada pertengahan sisi radial os metacarpal


II pada dorsum
Gambar 6 Lr 2 manus.
Xingjian (Hartono 2012)

Gambar 7 Li 4 Hegu (Hartono 2012)


g) Gb 20 Fengchi (sedate): Terletak satu cun dari batas rambut belakang
pada sebuah lekukan.

Gambar 8 Gb 20 Fengchi (Hartono 2012)

h) St 9 Renying (sedate): Terletak 1,5 cun dibelakang prominensia


Ilaryngeus dan di depan
arteri carotis.

Gambar 9 St 9 Renying (Hartono 2012)

i) Ki 3 Taixi (tonic): Terletak di antara malleolus internus dan tendon


achiles setinggi bagian tertinggi malleolus internus.

Gambar 10 Ki 3 Taixi (Hartono 2012)

j) St 40 Fenglong (sedate): Terletak satu jari lateral dari titik St 38.

Gambar 11 St 40 Fenglong (Hartono 2012)

2. Hipertensi dengan palpitasi (jantung berdebar), tambahkan


titik PC 6 neiguan. Terletak 2 cun dari pergelangan tangan.
3. Hipertensi dengan keluhan tambahan rasa lemah pada kaki, tambahkan
titik Ki 3 Taixi, St 36 Zusanli, SP 6 Sanyinjiao.
a. Ki 3 Taixi (tonic): Terletak diantara malleolus internus dan
tendon achiles setinggi bagian tertinggi malleolus internus.
b. St 36 Zusanli (tonic): Terletak 3 cun dibawah patela, lateral m.
Tibialis anterior.
c. Sp 6 Sanyinjiao (sedate): Terletak 3 cun di atas malleolus
internus.
4. Hipertensi dengan keluhan tambahan pinggang pegal,
tambahan titik BL 23 Shenshu, BL 18 Ganshu.
a. BL 23 Shenshu (tonic): Terletak 2 jari kiri dan kanan
meridian GV, setinggi batas bawah lumbal dua.

b. BL 18 Ganshu (sedate): Terletak 2 jari kiri dan kanan


meridian GV, setinggi batas bawah thorakal kedepan
(Hartono 2012).
Lampiran 6. Media leaflet

You might also like