You are on page 1of 14

ASUHAN KEPERAWATAN TROPIS INFEKSI MENULAR AKIBAT

PENYAKIT VIRUS (FLU BURUNG)

DOSEN PEMBIMBING

Rivan Firdaus, SST., M. Kes

Disusun Oleh:

Erika Dwi Wahyuni

POLITEKNIK KESEHATAN KEMENTRIAN KESEHATAN

KALIMANTAN TIMUR JURUSAN KEPERAWATAN

PRODI SARJANA TERAPAN KEPERAWATAN

TAHUN AJARAN 2018/2019

1
ASUHAN KEPERAWATAN

A. Data Fokus

Data objektif Data subjektif

Ronchi +/+ Sakit tenggorokan

Td : 120/80 mmhg Batuk kering

N : 100/mnt Sakit kepala

P : 30x/mnt Lemas

Cuping hidung Tidak nafsu makan

Suhu : 39 °C Muntah

Konjungtifitis ( infeksi
selaput mata ) Nyeri perut

Nyeri sendi

Diare

B. Diagnosa Keperawatan
1. Bersihan jalan napas tidak efektif b.d hipersekresi jalan napas
(D.0001)
2. Gangguan pertukaran gas b.d perubahan membrane alveolus-kapiler
(D.0003)
3. Nyeri akut b.d agen pencedera fisiologis (D.0077)

2
4. Intoleransi aktifitas b.d kelemahan (D.0056)

C. NIC NOC

Bersihan jalan napas  Respiratory status : Airway suction


tidak efektif b.d ventilation - Pastikan kebutuhan
hipersekresi jalan  Respiratory status : oral/tracheal
napas (D.0001) airway patency suctioning
Kriteria hasil : - Auskultasi suara
Definisi :  Mendemonstrasikan nafas sebelum dan
ketidakmampuan batuk efektif dan suara sesudah suctioning
membersihkan secret nafas yang bersih, tidak - Informasikan pada
atau obstruksi jalan ada sianosis dan klien dan keluarga
nafas untuk dyspnea (mampu tentang suctioning
mempertahankan jalan mengeluarkan sputum, - Minta klien nafas
nafas tetap paten mampu bernafas dengan dalam sebelum
mudah, tidak ada pursed suction dilakukan
lips) - Berikan O2 dengan

 Menunujukkan jalan menggunakan nasal

nafas yang paten (klien untuk memfasilitasi

merasa tercekik, irama suction nasotrakeal

nafas, frekuensi - Gunakan alat yang

pernafasan dalam steril setiap

rentang normal, tidak melakukan

ada suara nafas tindakan

abnormal) - Anjurkan pasien

 Mampu untuk istirahat dan

mengidentifikasi dan nafas dalam setelah

mencegah factor yang kateter dikeluarkan


dari nasotrakeal

3
dapat menghambat jalan - Monitor status
nafas oksigen pasien
- Ajarkan keluarga
bagaimana cara
melakukan suction
- Hetikan suction
dan berikan
oksigen apabila
pasien
menunjukkan
bradikardi,
peningkatan
saturasiO2, dll.
Airway
management
- Buka jalan nafas,
gunakan teknik
chin lift atau jaw
thrust bila perlu
- Posisikan pasien
untuk
memaksimalkan
ventilasi
- Identifikasi pasien
perlunya
pemasangan jalan
nafas buatan
- Pasang mayo bila
perlu

4
- Lakukan fisioterapi
dada jika perlu
- Keluarkan sekret
batuk atau suction
- Auskultasi suara
nafas, catat adanya
suara tambahan
- Lakukan suction
pada mayo
- Berikan
bronkodilator bila
perlu
- Berikan pelembab
kassa basah NaCl
lembab
- Atur intake untuk
cairan
mengoptimalkan
keseimbangan
- Monitor respirasi
dan status O2

Gangguan pertukaran  Respiratory status : gas Airway management


gas b.d perubahan exchange - Buka jalan nafas,
membrane alveolus-  Respiratory status : gunakan teknik
kapiler (D.0003) ventilation chin lift atau jaw
 Vitalsign status thrust bila perlu
Definisi : kelebihan Kriteria hasil - Posisikan pasien
atau kekurangan  Mendemonstrasikan untuk

5
oksigenasi dan / atau peningkatan ventilasi memaksimalkan
eliminasi dan oksigenasi yang ventilasi
karbondioksida pada adekuat - Identifikasi pasien
membran alveolus -  Memelihara kebersihan perlunya
kapiler paru-paru dan bebas dari pemasangan jalan
tanda-tanda distress nafas buatan
pernafasan - Pasang mayo bila
 Mendemonstrasikan perlu
batuk efektif dan suara - Lakukan fisioterapi
nafas yang bersih, tidak dada jika perlu
ada sianosis dan dyspnea - Keluarkan sekret
(mampu mengeluarkan batuk atau suction
sputum, mampu bernafas - Auskultasi suara
dengan mudah, tidak ada nafas, catat adanya
pursed lips) suara tambahan
 Tanda-tanda vital dalam - Lakukan suction
rentang normal pada mayo
- Berikan
bronkodilator bila
perlu
- Berikan pelembab
kassa basah NaCl
lembab
- Atur intake untuk
cairan
mengoptimalkan
keseimbangan
- Monitor respirasi
dan status O2

6
Respiratory monitoring
- Monitor rata-rata,
kedalaman, irama,
dan usaha respirasi
- Catat pergerakan
dada, amati
kesimetrisan,
pengunaan otot
tambahan,retraksi
otot supraclavicular
dan intercostal
- Monitor suara
nafas seperti
dengkur
- Monitor pola nafas
: bradipena,
takipenia,kussmaul,
hiperventilasi,
Cheyne stokes, biot
- Catat lokasi trakea
- Monitor kelelahan
otot diafragma
(gerakan
paradoksis)
- Auskultasi suara
nafas, catat area
penurunan / tidak
adanya ventilasi
dan suara tambahan

7
- Tetukan kebtuhan
suction dengan
mengauskultasi
crakles dan ronkhi
pada jalan nafas
utama
- Auskultasi suara
paru setelah
tindakan untuk
mengetahui
hasilnya
Nyeri akut b.d agen  Pain level Pain management
pencedera fisiologis  Pain control - Lakukan
(D.0077)  Comfort level pengkajian nyeri
Kriteria hasil : secara
Definisi : pengalaman  Mampu mengontrol komprehensif
sensorik atau nyeri (tahu penyebab termasuk lokasi,
emosional yang nyeri, mampu karakteristik,
berkaitan dengan menggunakan tekhnik durasi, frekuensi,
kerusakan jaringan non farmakologi untuk kualitas dan factor
actual atau fungsional, mengurangi nyeri, presipitasi.
dengan onset mencari bantuan) - Observasi reaksi
mendadak atau lambat  Melaporkan bahwa nyeri non verbal dari
dan berintensitas berkurang dengan ketidaknyamanan
ringan hingga berat menggunakan - Gunakan teknik
yang berlangsung manajemen nyeri komunikasi
kurang dari 3 bulan  Mampu mengenali nyeri terupetik untuk

( skala, intensitas, mengetahui

frekuensi, dan tanda pengalaman nyeri

8
nyeri ) pasien
 Menyatakan rasa - Kaji kultur yang
nyaman setelah nyeri mempengaruhi
berkurang respon nyeri
- Evaluasi
pengalaman nyeri
masa lampau
- Evaluasi bersama
pasien dan tim
kesehatan lain
tentang
ketidakefektifan
kontrol nyeri masa
lampau
- Bantu pasien dan
keluarga untuk
mencari dan
menemukan
dukungan
- kontrol lingkungan
yang dapat
mempengaruhi
nyeri seperti suhu
ruangan,
pencahayaan dan
kebisingan
- kurangi factor
presipitasi nyeri
- pilih dan lakukan

9
penanganan nyeri
(farmakologi, non
farmakologi, dan
inter personal)
- kaji tipe dan
sumber nyeri untuk
menentukan
intervensi
- ajarkan tentang
tekik non
farmakologi
- berikan analgetik
untuk mengurangi
nyeri
- evaluasi
keefektifan kontrol
nyeri
- tingkatkan istirahat
- kolaborasi dengan
dokter jika ada
keluhan dan
tindakan nyeri
tidak berhasil
- monitor
penerimaan pasien
tentang manajemen
nyeri

analgetic administration

10
- tentukan lokasi,
karakteristik,
kualitas, dan
derajat nyeri
sebelum pemberian
obat
- cek intruksi dokter
tentang jenis obat,
dosis, dan frekuensi
- cek riwayat alergi
- pilih analgesic
yang diperlukan
untuk dikombinasi
dari analgesic
ketika pemberian
lebih dari satu
- tentukan pilihan
analgesik
tergantung tipe dan
beratnya nyeri
- tentukan analgesik
pilihan, rute
pemberian, dan
dosis optimal
- pilih rute
pemberian secara
IV,IM untuk
pengobatan nyeri

11
secara teratur
- monitor vital sign
sebelum dan
sesudah pemberian
analgesik pertama
kali
- berikan analgesik
tepat waktu
terutama saat nyeri
hebat
- evaluasi efektivitas
analgesik, tanda
dan gejala
Intoleransi aktivitas b.d  energy conservation Activity therapy
kelemahan (D.0056)  activity tolerance - kolaborasi dengan
 self care : ADLs tenaga rehabilitasi
Definisi : Kriteria hasil medik dalam
ketidakcukupan energi  berpatisipasi dalam merencanakan
untuk melakukan aktivitas fisik tanpa program terapi
aktivitas sehari-hari disertai peningkatan yang tepat

tekanan darah, nadi, dan - bantu klien untuk

RR mengidentifikasi

 mampu melakukan aktivitas yang

aktivitas sehari sehari mampu dilakukan

hari (ADLs) secara - bantu untuk

mandiri memilih aktivitas

 tanda-tanda vital normal konsisten yang


sesuai dengan
 energy psikomotor
kemampuan fisik,
 level kelemahan

12
 mampu berpindah psikologi dan
dengan atau tanpa social
bantuan alat - bantu untuk
 status kardiopulmonari mengidentifikasi
adekuat dan mendapatkan
 sirkulasi status baik sumber yang

 status respirasi: diperlukan untuk

pertukaran gas dan aktivitas yang

ventilasi adekuat diinginkan


- bantu untuk
mendapatkan alat
bantuan aktivitas
seperti kursi roda,
krek
- bantu untuk
mengidentifikasi
aktivitas yang
disukai
- bantu klien untuk
membuat jadwal
diwaktu luang
- bantu
pasien/keluarga
untuk
mengidentifikasi
kekurangan dalam
beraktivitas
- sediakan penguatan
yang positif bagi

13
yang aktif
beraktivitas
- bantu pasien untuk
mengembangkan
motivasi diri dan
penguatan
- monitor respon
fisik emosi, social,
dan spiritual

14

You might also like