You are on page 1of 8

ASUHAN KEPERAWATAN PADA PASIEN DENGAN GANGGUAN

PEMENUHAN NUTRISI

BAB I
PENDAHULUAN

A. Definisi Kebutuhan Nutrisi


Nutrisi adalah proses pengambilan zat-zat makanan penting (Nancy Nuwer
Konstantinides). Nutrisi merupakan proses pemasukan dan pengolahan zat makanan oleh tubuh
yang bertujuan menghasilkan energi dan dipergunakan dalam aktivitas tubuh.

B. Sistem Tubuh Yang Berperan Dalam Pemenuhan Kebutuhan Nutrisi


System yang berperan dalam pemenuhan kebutuhan nutrisi adalah system pencernaan dan organ
asesoris. Saluran pencernaan dimulai dari mulut sampai anus, sedangkan organ asesoris terdiri
dari hati, kantong empedu dan pancreas. Ketiga organ ini membantu pencernaan makanan secara
kimiawi.

1. Saluran Pencernaan
Saluran pencernaan merupakan jalur tempat proses pencernaan. Ada enam langkah proses
pencernaan yaitu:
• Ingesti : Proses masuknya makanan kedalam rongga mulut
• Propulsion : Proses pergerakan makanan dalam rongga mulut
• Mechanical digestion: Proses pemecahan makanan.
• Chemical digestion : Proses Katabolisme (Pemecahan makanan menjadi molekul)
• Absorbsion : Proses penyerapan nutrisi makanan
• Defecation proses eliminasi pembuangan sisa pencernaan dr tubuh.
Saluran pencernaan terdiri dari: mulut, farinx, esofagus, lambung, usus halus, usus besar, anus.
a. Mulut
Mulut merupakan bagian awal dari saluran pencernaan dan terdiri dari atas dua bagian luar yang
sempit (vestibula), yaitu ruang diantara gusi, gigi, bibir, pipi, dan bagian dalam, yaitu rongga
mulut. Di dalam mulut makanan mengalami proses mekanis melalui penguyahan yang akan
membuat makanan dapat hancur sampai merata, dibantu oleh enzim amilase yang akan memecah
amilium yang terkandung dalam makanan menjadi maltosa
Proses menguyah ini merupakan kegiatan terkoordinasi oleh lidah, gigi, dan otot menguyah. Di
dalam mulut, juga terdapat kelenjar saliva yang menghasilkan saliva untuk proses pencernaan
dengan cara mencerna hidrat arang, khususnya amilase, melicinkan bolus sehingga mudah
ditelan, menetralkan, serta mengencerkan bolus.
Kelenjar tersebut terdiri atas: kelenjar parotis, kelenjar submandibularis, dan kelenjar
sublingualis.
b. Faring
Faring merupakan merupakan bagian saluran pencernaan yang terletak dibelakang rongga
hidung, mulut dan faring. Faring berbentuk kerucut dengan bagian terlebar di bagian atas hingga
vertebra cervikal ke enam. Faring langsung berhubungan dengan esofagus, sebuah tabung yang
memiliki otot dengan panjang kurang lebih 20-25 cm danterletak dibelakang trakea. Di depan
tulang punggung, kemudian masuk melalui toraks menembus diafraghma yang berhubungan
langsung dengan rongga abdomen serta menyambung dengan lambung.
c. Esofagus
Esofagus merupakan bagian yang berfungsi mengantarkan makanan dari faring menuju lambung.
Esofagus berbentuk seperti silinder yang berongga dengan panjang kuramng lebih 2 cm dengan
kedua ujungnya dilindungi oleh sphinkter. Dalam keadaan normal sphinkter bagian atas selalu
tertutup, kecuali bila ada makanan masuk ke dalam lambung. Keadaan ini bertujuan untuk
mencegah gerakan balik sisi ke organ bagian atas, yaitu esofagus. Proses penghantaran makanan
dilakukan dengan cara peristaltik, yaitu lingkaran serabut otot di depan makanan mengendor dan
yang di belakang makanan berkontraksi.
d. Lambung
Lambung merupakan bagian saluran pencernaan yang terdiri dari bagian atas (disebut fundus),
bagian utama, dan bagian bawah dan berbentuk horizontal (antrum pilorik). Lambung
berhubungan langsung dengan esofagus melalui orifisium pilorik. Lambung terletak dibagian
diafraghma dan di depan pankreas, sedangkan limpa menempel pada sebelah kiri fundus.
e. Usus Halus
Usus halus merupakan tabung berlipat-lipat dengan panjang kurang lebih 2,5 meter dalam
keadaan hidup. Usus halus terletak di daerah umblikus dan dikelilingi oleh usus besar yang
memanjang dari lambung hingga katup illeo secal. Usus halus terdiri atas 3 bagian yaitu;
duodenum dengan panjang kurang lebih 25 cm, jejenum dengan panjang kurang lebih 2 meter,
illeum dengan panjang kurang kurang lebih 1 meter. Lapisan dinding dalam usus halus
mengandung berjuta-juta vili, kira-kira sebanyak 4-5 juta, yang menyerupai mukosa menyerupai
berudu. Pada permukaan setiap vili terdapat tonjolan yang menyerupai jari-jari yang disebut
mikrovili.
f. Usus Besar
Usus besar atau disebut juga sebagai kolon merupakan sambungan dari usus halus yang dimulai
dari katup illeo secal. Usus besar memiliki panjang kurang lebih 1,5 meter. Kolon terbagi atas;
asenden, transversum, desenden, sigmoid. Fungsi utama usus besra adalah mengabsorbsi air
(kurang lebih 90%), elektolit, vitamin dan sedikit glukosa. Kapasitas absorbsi air kurang lebih
5000 cc/hari.
g. Rektum dan Anus
Rektum terletak dibawah colon sigmoid, di dalam rongga pelvis di depan os. Sakrum dan os.
koksigis, panjagnya lebih kurang 12 cm. Anus terletak di dasar pelvis dan dindingnya diperkuat
3 sfingter :
• sphinkter ani internal yang bekerja tdk menurut kehendak
• sphinkter levator ani yang bekerja tidak menurut kehendak
• sphinkter ani eksternal yang bekerja menurut kehendak
Organ Acessoris
Merupakan organ yang tidak dilewati oleh zat makanan, tapi ikut membantu proses pencernaan
dengan mensekresi enzim-enzim. Organ-organ acessoris sistem pencernaan terdiri dari; hepar
(hati), kandung empedu, dan pankreas.
1. Hati
Hati merupakan kelenjar aksesori terbesar dalam tubuh, berwarna merah kecoklatan dengan berat
1000 – 1800 gram. Terletak dalam rongga abdomen sebelah kanan atas, dibawah diafragma. Hati
terdiri dari 4 lobus: sinistra, dekstra, kaudatus & kuadratus. Fungsi hati adalah menghasilkan
cairan empedu, fagositosis bakteri dan benda asing lainnya, memproduksi sel darah merah, dan
menyimpan glikogen.
2. Kantong Empedu
Merupakan kantong yang berbentuk terong, terletak di bawah hati dan memiliki panjang 8-12 cm
dan volumenya 40-60 cm3. Fungsi kantong empedu adalah menghasilkan dan menyimpan cairan
empedu berwarna kuning keemasan (kuning kehijauan) berjumlah ± 500-1000 ml sehari,
membantu pencernaan lemak, memproduksi sterkobilin yg memberikan warna kuning pada feses
dan urin.
3. Pankreas
Sekumpulan kelenjar yg strukturnya mirip kelenjar ludah, panjangnya lebih kurang 15 cm dan
lebar kurang lebih 5 cm. Pankreas teridiri atas tiga bagian; caput, korpus dan caudal. Fungsi
pancreas adalah :
• Fungsi eksokrin : produksi getah pankreas yang berisi enzim dan elektrolit.
• Fungsi endokrin : terdiri dari sekelompok sel epitelium yg disebut pulau langerhans yg
memproduksi insulin untuk transportasi glukosa ke sel dan glukagon untuk metabolisme
karbohidrat.

C. Macam-Macam Nutrien
1. Karbohidrat
Karbohidrat merupakan zat gizi yang terdapat dalam makanan, pada umumnya dalam bentuk
amilum. Pembentukan amilum terjadi dalam mulut melalui enzim ptialin yang ada dalam air
ludah. Amilum diubah menjadi maltosa kemudian diteruskan ke dalam lambung. Dari lambung
hidrat arang dikirim terus ke usus dua belas jari. Getah pankreas yang dialirkan ke usus dua belas
jari mengandung amilase. Dengan demikian sisa amilum yang belum diubah menjadi maltosa
oleh amilase pankreas diubah seluruhnya menjadi maltosa. Maltosa ini kemudian diteruskan
kedalam usus halus. Usus halus mengeluarkan getah pankreas hidrat arang, yaitu maltose yang
bertugas mengubah maltosa menjadi dua molekul glukosa sakarosa yaitu fruktosa dan glukosa.
Laktose bertugas mengubah laktosa menjadi glukosa dan galaktosa. Setelah berada dalam usus
halus, seluruhnya diubah menjadi monosakarida oleh enzim-enzim tadi.
2. Lemak
Penyerapan lemak dimulai dalam lambung (walau hanya sedikit), karena dalam mulut tidak ada
enzim pemecah lemak. Lambung mengeluarkan enzim lipase untuk menghubah sebagian kecil
lemak menjadi asam lemak dan gliserin, kemudian diangkut melalui getah bening dan
selanjutnya masuk kedalam peredaran darah untuk kemudian di hati. Sintesis kembali terjadi
dalam saluran getah bening, mengubah lemak gliserin menjadi lemak seperti aslinya.
Penyerapan lemak dillakuklan secara pasif setelah lemak diubah menjadi gliserol asam lemak.
Asam lemak mempunyai sifat empedu, asam lemak yang termulsi inimampu di serap melawati
dinding usus halus. Penyerapan membutuhkan tenaga, lagi pula tidak semua lemak dapat diserap,
maka penyerapan lemak dapat dikatakan dengan cara aktif selektif.
3.Protein
Kelenjar ludah tidak dapat membuat enzim protease. Enzim proterase baru terdapat dalam
lambung, yaitu pepsin, yang mengubah protein menjadi albumuminosa dan pepton.
Kemudian, tripsin dalam usus dua belas jari yang berasal dari pankreas mengubah sisa protein
yang belum sempurna menjadi albuminosa dan pepton. Dalam usus halus, albuminosa dan
pepton seluruhnya diubah oleh enzim pepsin menjadi asam-asam amino yang siap untuk diserap.
Protein yang telah diubah kedalam bentuk asam amino yang mudah larut dalam air ini juga dapat
diserap secara pasif dan memasuki langsung pembuluh darah.
4. Mineral
Mineral hadir dalam bentu tertentu sehingga tubuh mudah untuk memeprosesnya. Umumnya,
mineral diserap dengan mudah melalui dinding usus halus secara difusi pasif maupun
transportasi aktif.
Mekanisme transprotasi aktif penting jika kebutuhan tubuh meningkat atau adanya diet rendah
kadar mineral. Hormon adalah zat yang memegang peranan penting dalam mengatur mekanisme
aktif ini. Penyerapan dapat lebih jauh dipengaruhi oleh isi sistem pencernaan.
Beberapa senyawa organik tertentu, seperti asam oxalit, akan menghambat penyerapan kalsium.
Beberapa dari mineral adalah komponen esensial dari jaringan tubuh, sedang yang lainnya
esensial pada proses kimia tertentu.
5. Vitamin
Pencernaan vitamin melibatkan penguraiannya menjadi molekul-molekul yang lebih kecil
sehingga dapat diserap secara efektif. Beberapa penyerapn vitamin dilakukan denagn difusi
sederhana, tetapi sistem transportasi aktif sangat penting untuk memastikan pemasulkan yang
cukup.
Vitamin yang larut dalm lemak diserap oleh sistem transportasi aktif yang juga membawa lemak
ke seluruh tubuh, sedang vitamin yang larut dalam air mempunyai beberapa variasi mekanisme
transportasi aktif.
6. Air
Air merupakan zat makanan paling mendasar yang diperlukan oleh tubuh manusia. Tubuh
manusia terdiri 50%-70 air. Asupan air secara teratur sangat penting bagi makhluk hidup untuk
bertahan hidup dibandingkan dengan pemasukan nutrisi lain.
Bayi memiliki proporsi air yang lebih besar dibandingkan orang dewasa. Semakin tua umur
seseorang, maka proporsi air dalam tubuhnya akan semakin berkurang. Pada orang dewasa
asupan air berkisar antara 1200-1500 cc per hari, namun dianjurkan sebanyak 1900 cc sebagai
batas optimum. Selain itu, air yang masuk ke tubuh melalui makanan lain berkisar antara 500-
900 cc per hari.
D. Faktor Yang Memengaruhi Kebutuhan Nutrisi
1. Pengetahuan
Pengetahuan yang kurang tentang manfaat makanan bergizi dapat memengaruhi pola konsumsi
makan. Hal tersebut dapat disebabkan oleh kurngnya informasi sehinga dapat terjadi kesaalahan
dalam memenuhi kebutuhan gizi.
2. Prasangka
Prasangka buruk terhadap beberapa jenis bahan makanan bergizi tinggi dapat memengaruhi
status gizi seseorang. Misalnya, di beberapa daerah, tempe yang merupakan sumber protein yang
paling murah, tidak dijadikan bahan makanan yang layak untuk dimakan karena masyarakat
menganggap bahwa makanan tersebut dapat merendahkan derajat mereka.
3. Kebiasaan
Adanya kebiasaan yang merugikan atau pantangan terhadap makanan tertentu juga dapat
memengaruhi status gizi. Misalnya di beberapa daerah, terdapat larangan makan pisang dan
pepaya bagi para gadis remaja. Padahal makanan tersebut merupakan sumber vitamin yang baik.
4. Kesukaan
Kesukaan yang berlebihan terhadap suatu jenis makanan dapat mengakibatkan kurangnya variasi
makanan, sehingga tubuh tidak memperoleh zat-zat yang dibutuhkan secara cukup. Kesukaan
dapat mengakibatkan merosotnya gizi pada remaja bila nilai gizinya tidak sesuai dengan nilai
yang diharapkan.
5. Status Ekonomi
Status ekonomi dapat memengaruhi perubahan status gizi karena penyediaan makanan bergizi
membutuhkan pendanaan yang tidak sedikit. Oleh karena itu, masyarakat dengan kondisi
perokonomian yang tinggi biasanya mampu mencukupi kebutuhan gizi keluarganya
dibandingkan masyarakat dengan kondisi perekonomian rendah.
E. Masalah Kebutuhan Nutrisi
1. Kekurangan Nutrisi
Kekurangan nutrisi merupakan keadaan yang dialami seseorang dalam keadaan tidak berpuasa
(normal) atau resiko penurunan berat badan akibat ketidakcukupan asupan nutrisi untuk proses
metabolisme.
Tanda Klinis:
• Berat badan 10-20% di bawah normal.
• Tinggi badan dibawah ideal.
• Lingkar kulit trisep lengan tengah kurang dari 60% ukuran standar.
• Adanya kelemahan dan nyeri tekan pada otot.
• Adanya penurunan albumin serum.
• Adanya penurunan transfersin.
Kemungkinan penyebab:
• Meningkatnya kebutuhan kalori dan kesulitan dalam mencerna kalori akibat penyakit infeksi
atau kanker.
• Disfagia karena adanya kelainan persarafan.
• Penurunan absorbsi nutrisi akibat penyakit crohn atau intoleransi laktosa.
• Nafsu makan menurun.
2. Kelebihan Nutrisi
Kelebihan nutrisi merupakan suatu keadaan yang dialami seseorang yang mempunyai resiko
peningkatan berat badan akibat asupan kebutuhan metabolisme secara berlebih.
Tanda Klinis:
• Berat badan lebih dari 10% berat ideal.
• Obesitas (lebih dari 20% berat ideal).
• Lipatan kulit trisep lebih dari 15 mm pada pria dan 25 mm pada wanita.
• Adanya jumlah asupan yang berlebihan.
• Aktivitas menurun atau monoton.
Kemungkinan Penyebab:
• Perubahan pola makan
• Penurunan fungsi pengecapan dan penciuman
3. Malnutrisi
Malnutrisi merupakan masalah yang berhubungan dengan kekurangan zat gizi pada tingkat
seluler atau dapat dikatakan sebagai asupan zat gizi yang tidak sesuai dengan kebutuhan tubuh.
Gejala umumnya dengan adanya berat badan rendah dengan asupan makanan yang cukup atau
asupan kurang dari kebutuhan tubuh, adanya kelemahan otot dan penurunan energi, pucat pada
kulit, membran mukosa, konjungtiva dan lain-lain.
4. Obesitas
Obesitas merupakan masalah peningkatan berat badan uyang mencapai lebih dari 20% berat
badan normal. Status nutrisinya adalah melebihi kebutuhan metabolisme karena kelebihan
asupan kalori dan penurunan dalam penggunaan kalori.
5. Diabetes Militus
Diabetes Militus merupakan gangguan kebutuhan nutrisi yang ditandai dengan adanya gangguan
metabolisme karbohidrat akibat kekurangan insulin atau penggunaan karbohidrat secara
berlebihan.
6. Hipertensi
Hipertensi merupakan gangguan nutrisi yang disebabkan oleh berbagai masalah pemenuhan
kebutuhan nutrisi seperti penyebab dari adanya obesitas serta asupan kalsium, natrium, dan gaya
hidup yang berlebihan.
7. Penyakit Jantung Koroner
Penyakit Jantung Koroner merupakan gangguan pemenuhan nutrisi yang sering disebabakan oleh
peningkatan kolesterol darah dan merokok. Saat ini, gangguan ini sering dialami karena adanya
perilaku atau gaya hidup yang tidak sehat.

BAB II

ASUHAN KEPERAWATAN

1. Pengkajian

a. Riwayat keperawatan dan diet


1. Anggaran makan, makanan kesukaan, waktu makan
2. Apakah ada diet yang dilakukan secara khusus?
3. Adakah penurunan dan peningkatan BB dan berapa lama periode waktunya?
4. Adakah toleransi makan/minum tertentu?

b. Faktor yang mempengaruhi diet


1. Status kesadaran
2. Kultur dan kepercayaan
3. Status sosial ekonomi
4. Faktor psikologis
5. informasi yang salah tentang makanan dan cara berdiet

c. Pemeriksaan fisik
1. Keadaan fisik : lesu
2. Berat badan : Obesitas, kueus
3. Otot : Lemah, tonus kurang, tidak mampu bekerja
4. Pengukuran tinggi dan berat badan klien diperoleh ketika masuk RS/ lingkungan pelayanan
kesehatan apapun
5. Pengukuran BB pada waktu yang sama setiap hari pada skala yang sama dan dengan pakaian
yang sama
6. Pengukuran antropometri :
- BB ideal : (TB – 100) ± 10 %
- Lingkar pergelangnan tangan
- Lingkar lengan atas (LLA)
Nilai normal wanita : 28,5 cm
Pria : 28,3 cm
- Lipatan kulit pada otot trisep (TSF)
Nilai normal wanita : 16,5 – 18 cm
Pria : 12,5 -. 16,5 cm

d. Laboratorium
- Albumin : (N : 4 – 5,5 mg/100 ml)
- Transferin : (N : 170 – 25 mg/100 ml)
- HB : (N : 12 mg %)
- BUN : ( N : 10 -20 mg/100 ml)

2. Diagnosa Keperawatan

A. Perubahan nutrisi kurang dari kebutuhan tubuh


• Kemungkinan berhubungan dengan :
1. Mual/muntah
2. Gangguan intake makanan
3. gangguan menelan
4. efek dari pengobatan

• Kemungkinan data yang ditemukan :


1. Berat badan menurun
2. Kelemahan
3. kesulitan makan
4. nafsu makan berkurang
5. hipotensi
6. ketidakseimbangan elektrolit
7. kulit kering

• Kondisi kilnis yang mungkin terjadi


1. Anoreksia nervosa
2. AIDS
3. Pembedahan
4. Kehamilan
5. Kanker
6. Anemia

• Tuhuan yang diharapkan :


1. Terjadi penigkatan BB sesuai batasan waktu
2. Penigkatan status nutrisi

• Hasil yang diharapkan :


1. Klien akan bertambah BB rata-rata ¼ sampai 0,5 kg/ minggu
2. Parameter laboratorium akan menunjukkan bukti hidrasi adekuat dan meningkatkan parameter
nutrisi

B. Perubahan nutrisi lebih dari kebutuhan tubuh


• Kemungkinan berhubungan dengan :
1. Kelebihan intake
2. Gaya hidup
3. Perubahan kultur

• Kemungkinan data yang ditemukan :


1. 20 % lebih berat dari badan ideal
2. Pola makan yang berlebihan

• Kondisi klinis kemungkinan terjadi


1. Obesitas
2. Hipotiroidisme
3. Pasien dengan pemakaian kortikosteroid

• Tujuan yang diharapkan :


1. Teridentifikasinya kebutuhan nutrisi dan berat badan yang terkontrol
2. Pernencanaan kontrol berat badan untuk yang akan datang
3. tidak terjadinya penurunan berat badan yang berlebihan

• Implementasi
Tindakan keperawatan dilakukan sesuai dengan intervensi keperawatan yang sudah dibuat

• Evaluasi
1. Apakah ada peningkatan BB?
2. Apakah rencana makan yang diprogramkan dimana asupan kalori cukup untuk menurunkan
berat badan tercapai?

You might also like