Professional Documents
Culture Documents
Dendrobium phalaeno
Klasifikasi :
Kingdom : Plantae
Divisi : Magnoliophyta
Subdivisi : Angiospermae
Kelas : Liliopsida
Ordo : Orchidales
Family : Orchidaceae
Genus : Dendrobium
Spesies : Phalaenopsis amabilis
Deskripsi :
penting dari tanaman hias. Phalaenopsis amabilis dengan warna bunga putih
kesegaran yang relatif lama, warna dan bentuk bunganya bervariasi, tangkai
yang sangat besar, baik habitat, ukuran, bentuk pseudobulb, daun maupun
selatan sampai Asia Tenggara hingga kawasan Pasifik, Australia, Selandia Baru
dan Papua Nugini. Tumbuh baik pada ketinggian 0-500 m dpl dengan
kelembapan 60-80%. Budi daya anggrek yang paling mudah adalah yang
namun ada pula yang hidup sebagai litofit Pola pertumbuhan anggrek termasuk
cepat dengan warna dan bentuk bunga yang bervariasi dan menarik
Deskripsi :
Pteropsida. Penyebaran tumbuhan paku di dunia sangat luas tapi yang banyak
tumbuh adalah di daerah tropis yang lembab (Loveles, 1983). Di muka bumi ini
tumbuh sekitar 10.000 jenis tumbuhan paku, 800 jenis di antaranya termasuk
kelas Pteropsida (Haupt, 1953). Dari jumlah tersebut kawasan Malaesia yang
nyata memperlihatkan perbedaan dalam tiga bagian pokok, yaitu akar (radix),
batang (caulis), dan daun (folium). Daun tumbuhan paku tidak berbeda jauh
dengan daun tumbuhan lainnya. Daun tumbuhan paku terdiri atas tangkai serta
pendek atau merambat sesuai dengan habitusnya. Batang tumbuhan paku juga
samping, cabang tersebut tidak pernah keluar dari ketiak daun. Batang
seringkali terdapat lebih dari satu berkas pengangkut, seperti adanya trakeida.
bahkan seringkali berbentuk pohon yang menjulang seperti pada paku tiang
embrionya dibedakan menjadi kutub atas dan bawah. Kutub atas berkembang
menjadi rimpang dan daun, sedangkan kutub bawahnya membentuk akar. Akar
tumbuhan paku memiliki sifat endogen dan tumbuh dari rimpang. Akar
tumbuhan paku awalnya berasal dari embrio kemudian gugur dan digantikan
akar-akar seperti kawat atau rambut, berwarna gelap dan dalam jumlah besar
Klasifikasi :
:
Kingdom : Plantae
Divisi : Magnolioph
Kelas : Liliopsida
Ordo : Arecale
Family : Arecaceae
Genus : Cyrtostachys
Spesies : Cyrtostachys renda
Deskripsi :
Palem merah merupakan salah satu dari 14 jenis palem yang terancam
punah (Yusef Jatmika, 2013). Keindahan palem merah yang ditawarkan melalui
warna pelepahnya yang berwarna merah, serta harganya yang relatif tinggi jika
untuk mengusahakan salah satu jenis tanaman dari suku arecaceae ini.
(Rahmat Rukmana, 2013). Akan tetapi, biji palem merah membutuhkan waktu
2011). Menurut Lita Sutopo (2010), kulit biji yang keras menyebabkan biji
menjadi impermeabel terhadap air dan oksigen sehingga biji menjadi sulit
komersial. Oleh karena itu, diperlukan suatu cara untuk dapat mempercepat
Kingdom : Plantae
Divisi : Magnoliophyta
Kelas : Monocoty Ledoneae
Ordo : Arecales
Family : Arecaceae
Genus : Cyrtostachys
Spesies : C. lakka
Deskripsi:
berumpun ada yang tunggal ( soliter). Bagi yang membentuk rumpun, tunas-
tunas rumpun, ini berperan dalam hal peremajaannya. Palm yang tumbuh
yergantung pada biji saja. Beberapa jenis palm mempunyai duri dibatang atau
pelepah daun Palem merah (Cyrtostachys lakka Becc.) adalah tanaman hias
populer yang biasa dijumpai di pekarangan rumah. Nama merah diambil dari
warna daunnya yang merah pekat menyala. Palem merah sekarang menjadi
bentuknya yang menawan dengan batang yang kokoh, daun yang hijau dan
segar. Batang palem raja terdapat bekas lingkaran dari pelepah yang tel.ah
rontok. Tinggi tanaman mencapai 25- 30 m (Putu, 2018). Jenis yang banyak
ditanam adalah palem raja Kuba. Spesies palem raja yang dikenal adalah
Salah satu anggotanya, R. regia biasa ditanam di pinggir jalan atau di taman-
taman. Habitat Palem raja (Roystonea regia) banyak di temukan di pulau Jawa.
Palem raja bisa ditemukan di berbagai tempat sampai dan bahkan mampu
tumbuh pada ketinggian 1.400 m di atas permukaan laut. Palem raja termasuk
tumbuhan yang tak bercabang dan tumbuh tegak ke atas. Tumbuhan ini bisa
sebaiknya jangan terkena sinar matahari yang langsung. Suhu udara yang
EusideroxylonZwageri T. et B
Klasifikasi :
Kingdom : Plantae
Divisi : Spermatophyta
Kelas : Angiospermae
Ordo : Laurales
Family : Lauraceae
Genus : Eusideroxylon
Spesies : Eusideroxylon Zwageri
Deskripsi:
diameter hingga 120 cm dan tumbuh di dataran rendah. Berat jenis kayu ulin
adalah 1,04 (PTHH, 2004). Pada basis data properti sifat mekanika kayu yaitu
Atlas Kayu Indonesia (PTHH, 2004) kekuatan tekan sejajar serat kayu Akasia
tekan tegak lurus serat belum ada referensinya. Kekuatan lentur kayu Akasia
adalah sebesar 109,19 MPa (beban batas proporsional) dan sebesar 140,38 MPa
(beban batas ultimit/patah). Kekuatan tarik kayu Akasia dalah sebesar 2,62 MPa
(arah radial) dan sebesar 6,19 MPa (arah tangensial) (PTHH, 2004).
Hasil pengamatan fauna dalam praktikum ini dapat dilihat pada Gambar 1
sampai Gambar 5
Gambar pembanding
Gambar 1.
Orygin sp.
Klasifikasi :
Kingdom : Animalia
Divisi : Arthropoda
Kelas : Insecta
Ordo : Lepidoptera
Family : Erebidae
Genus : Orygin
Spesies : Orygin sp.
Deskripsi :
Orgyia memiliki nama umum lainnya yaitu Live Oak Tussock Moth.
adalah Orgyia inornata Beutenmueller 1890 dan Orgyia kendalli Riotte 1972
Larva atau ulat: Ulat Orgyia detrita hampir sama warnanya dengan Orgyia
leucostigma tetapi pada bagian sisi tubuhnya berwarna abu-abu dan terdapat
oranye di sepanjang punggung dan sisi samping. Ada bentuk ulat bulu yang
mirip tapi tidak memiliki kutil berwarna oranye di sepanjang sisi. Rambut dari
ulat bulu dapat menyebabkan iritasi pada kulit sensitive (Hosamh, dkk., 2017).
Hama ulat bulu Orgyia sp. dikenal dengan tussock moth (ngengat
waktu pengambilan contoh, hama ini berada pada stadia larva tua, pupa dan
imago. Larva, pupa dan imago Orgyia sp. yang ditemukkan pada daun kelapa
laboratorium. Larva atau pupa tersebut dipindahkan dan dipelihara dalam kotak
Penggantian makanan serangga ini dilakukan setiap 1-2 hari (Zuhud dan
Hikmat, 2009).
Gambar pembanding
Gambar 2.
Lepidoptera
Klasifikasi :
Kingdom : Animalia
Filum : Arthropoda
Kelas : Insecta
Ordo : Lepidoptera
Super Famili : Papilionoidea
Family : Nymphalidae
Sub Famili : Danainae
Genus : Danaus Kluk,1802
Spesies : D. plexippus
Deskripsi :
Kupu-kupu merupakan jenis serangga yang paling banyak dikenal dan sering
dijumpai karena bentuk dan warnanya yang indah dan beragam dan pada
memiliki nilai penting bagi manusia maupun lingkungan antara lain sebagai
lingkungan yang ada baik abiotik seperti intensitas cahaya matahari, temperatur,
kelembaban udara dan air maupun faktor biotik seperti vegetasi dan satwa lain
(Rizal, 2007).
yaitu serangga yang hampir seluruh permukaan tubuh, sayap dan anggota
karakter pola warna yang khas untuk tiap jenisnya, berdasarkan waktu aktifnya
yang aktif pada siang hari dan ngengat (Heterocera) yang aktif pada malam
adalah tempat lembab yang memiliki banyak vegetasi bunga dan banyak
mendapat sinar matahari sebagian besar jenis hidup di lahan bera atau
menganggur, kebun buah, areal pertanian, hutan primer dan sekunder.
Aphonopelma sp.
Klasifikasi :
Kingdom : Animalia
Filum : Arthropoda
Kelas : Arachnida
Ordo : Araneae
Kingdom : Animalia
Filum : Arthropoda
Kelas : Arachnida
Ordo : Araneae
Spesies : Aphonopelma sp.
Deskripsi :
lingkungan ekologi kecuali udara dan laut. Kebanyakan berukuran kecil (2-10
mm) sampai besar (28 cm), contoh laba-laba trantula (Therophosa Blandi).
efisien daripada predator spesialis untuk menekan hama pada habitat yang sering
perangkap mangsa dannjenis ini umumnya memiliki kaki yang panjang dan tipis
atau mengecil, yang cocok untuk membuat jaring. Selain untuk menangkap
mangsa, jaring juga berfungsi sebagai tempat tinggal. Laba-laba lainnya berburu
Hymenoptera
Klasifikasi :
Kingdom : Animalia
Filum : Arthropoda
Kelas : Insecta
Ordo : Hymenoptera
Subordo : Apokrita
Superfamili : Vospoidea
Family : Formicidae
Spesies : Hymenoptera
Deskripsi:
putih seperti Planococcus sp. dan Pseudococcus sp. yang merupakan hama kutu
putih pada beberapa buah. Semut memakan cairan yang berasal dari sekresi kutu
putih.Cairan yang disebut embun madu inilah yang berperan sebagai makanan
utama semut (Wijaya, 2007). Semut rangrang lebih suka mencari cadangan gula
seperti embun madu (yang dikeluarkan oleh serangga pengisap cairan tanaman)
atau nektar. Embun madu tersebut diperlukan sebagai energi tambahan pada
mencari daun-daun muda untuk dihuni oleh serangga penghasil embun madu
seperti kutu daun, kutu perisai dan kutu putih dan semut rangrang
memasukkannya ke dalam sarang tersebut (Suhara, 2009).