You are on page 1of 11

ASUHAN KEPERAWATAN PADA PASIEN GAGAL GINJAL AKUT

1. PENGKAJIAN
A. IDENTITAS PASIEN
1) Nama : Ny. W
2) Usia : 67 Tahun
3) Agama : Kristen
4) Pendidikan : SD
5) Pekerjaan : Ibu Rumah Tangga
6) Jenis Kelamin : Perempuan
7) Tanggal Masuk RS : 25 Oktober 2018
8) Ruang : Bethesda 1
9) Diagnosa Medis : GGK (Gagal Ginjal Akut) / CKD

B. RIWAYAT KESEHATAN
1) Keluhan Utama
Keluarga mengatakan kedua kaki pasien bengkak, BAK sedikit.
2) Keluhan Tambahan/Keluhan lain saat di kaji
Keluarga mengatakan nafsu makan pasien berkurang, badan lemas, bicara
sulit, setiap makan muntah
3) Riwayat Penyakit Sekarang
Pasien datang ke Poli Penyakit Dalam kontrol post MRS tanggal 19 Oktober
2018 dengan keluhan tiba-tiba kedua kaki bengkak setelah pulang dari Rumah
Sakit, badan terasa lemas, nafsu makan semakin berkurang, setiap makan
pasien muntah, BAK sedikit. GDA masuk 126 mg/dL. Sebelum masuk
ruangan pasien mendapatkan terapi infus D5%, injeksi Metoclopramide 3x1
amp, Ranitidin 2x1 amp, Furosemide 2x1 amp. Cek Laboratorium
DL,BUN/Creatinin,Serum Elektrolit, ECG, Foto Thorax.
4) Riwayat Penyakit Dahulu
Pasien Post MRS tanggal 19 Oktober 2018 dengan Hipoglikemia dengan
keluhan hari ini tiba-tiba pasien keringat dingin, seluruh badan lemas, pasien
tidak bisa bicara, tadi pagi minum Glimepirid 1 tab, GDA datang 39 mg/dL,
GCS 4-5-6. Pasien dapat terapi infus D5%, injeksi Dexametason 1 amp,
Ranitidin 2x1amp.
5) Riwayat Kesehatan Keluarga
Dalam keluarga pasien, Ayah kandung pasien mengalami penyakit DM
(Diabetes Melitus).

C. POLA FUNGSI KESEHATAN


1) Pola Nutrisi Metabolik
Saat di rumah keluarga mengatakan pasien mulai mengalami penurunan nafsu
makan, setiap makan pasien muntah, minum ± 900cc/hari
Saat di Rumah Sakit pasien diberikan keluarga minum ± 60cc/jam karena
pasien belum bisa BAK, diet bubur kasar DM Tinggi Kalori Tinggi Protein
1900 Kkal, pasien makan hanya 2 sendok, minum satu hari 400cc air putih,
pasien muntah jarang.
2) Pola Eliminasi
Awal masuk ruangan (25/10/2018) pasien tidak BAK sampai besok pagi, pagi
BAK di pempers hanya sedikit. Siang (26/10/2018) pasien di pasang kateter,
urine keluar sore 10cc. Perharinya rata-rata urine keluar ± 250 cc/hari, warna
kuning.
3) Pola Aktivitas istirahat - tidur
Pasien hanya tirah baring karena badan lemas dan kaki bengkak, pasien lebih
sering tidur.
4) Managemen Kesehatan
Keluarga dan pasien belum bisa mengontrol jumlah minuman dan makanan
yang dikonsumsi. Keluarga dan Pasien kurang memahami tetang kondisi
penyakit yang diderita oleh pasien

D. PEMERIKSAAN FISIK
1) Pengukuran Tanda Vital
a) Tekanan Darah : 120/80 mmHg
b) Nadi : 130 x/menit
c) Suhu : 36oC
d) Respirasi : 24 x/menit
2) Keadaan Umum
Pasien dalam keadaan sakit sedang, compos mentis GCS : 4-5-6, pasien
terpasang infus D5% dan terpasang kateter.
3) Pemeriksaan Fisik
a) Kepala dan leher
Tidak ada kelainan, tidak ada luka, rambut terlihat kotor, mulut bau, gigi
kuning, leher terlihat tidak ada pembesaran kelenjar tiroid.
b) Dada
Dada tidak ada kelainan, tidak ada luka, simetris saat bernafas.
c) Abdomen
Perut pasien buncit dan kembung,
d) Ekstremitas
Kedua kaki pasien bengkak, ditemukan piting saat ditekan ± 4 mm dengan
waktu kembali 5 detik.

E. PEMERIKSAAN DIAGNOSTIK
1) Radiologi
Foto thorax dengan hasil bacaan cardiomegaly, paru-paru tak tampak kelainan
2) Laboratorium

TANGGAL HASIL PEMERIKSAAN


25 Oktober 2018 Hb : 12.8 gr % Elektrolit :
Leukosit : 15.400 mm3 Natrium : 136.8 m mol/f
Trombosit : 503.000 mm3 Kalium : 6.08 m mol/f
Bun/Urea : 72 mgr % Clorida : 101.6 m mol/f
S.Creatinin : 4.61 mgr % Calcium 1.13 m mol/f
26 Oktober 2018 Urine : Eritrocyt : ++ pos 2
Albumin : positif Leucocyt 3—4
BJ : 1.025 GDA : 118mg/dL
Ph : 5.5
27 Oktober 2018 Elektrolit : Calcium 1.05 m mol/f
Natrium : 134.6 m mol/f GD Pagi : 85 mg/dL
Kalium : 6.41 m mol/f GD 2 JPP : 122 mg/dL
Clorida : 94.1 m mol/f
28 Oktober 2018 GD Pagi : 158 mg/dL GD 2 JPP : 290 mg/dL
29 Oktober 2018 Faal Ginjal Elektrolit :
BUN/Urea : 106 mgr % Natrium : 136.8 m mol/f
S.Creatinin : 5.34 mgr % Kalium : 5.29 m mol/f
GD Pagi : 183 mg/dL Clorida : 96.3 m mol/f
GD 2 JPP 212 mg/dL Calcium 1.07 m mol/f

F. PROGRAM PENGOBATAN
1) Infus D5% 7 tpm + Meylon 4 6) P.O Nabic tab 3x1 tab
flakon 7) Ca Glukonas 1 ampul
2) Injeksi Furosemid 2x1 amp 8) D40 1 flakon + insulin 2 iu
3) Injeksi Ranitidin 2x1 amp
4) Injeksi Metoclopramide 3x1 amp
5) Injeksi Ceftriaxone 2x1

G. PROGRAM TINDAKAN
1) Observasi input dan output cairan
2) Observasi Kalium
3) Observasi Gula Darah

2. DIAGNOSA KEPERAWATAN
A. ANALISA DATA
SYMTOM (DS & DO) MASALAH (P) PENYEBAB (E)
DS : Keluarga pasien mengatakan Kurang Kelebihan
kedua kaki bengkak, pasien hanya pengetahuan dalam Volume cairan
terbaring, badan terasa lemas, saat melaksanakan diit
dirumah minum ± 900cc/hari. Saat di cairan
RS pasien diberikan minum ± 50
cc/jam karena pasien belum bisa
BAK.
DO : pasien terlihat lemah, bedrest
a) TD : 120/80 mmHg
b) Nadi : 130 x/menit
c) Suhu : 36oC
d) Respirasi : 24 x/menit
ditemukan piting saat ditekan ± 4 mm
dengan waktu kembali 5 detik, perut
kembung,

B. RUMUSAN DIAGNOSA KEPERAWATAN


Kelebihan volume cairan berhubungan dengan Kurang pengetahuan dalam
melaksanakan diit cairan ditandai dengan keluarga mengatakan kedua kaki pasien
bengkak, pasien terlihat lemah, saat dirumah minum ± 900cc/hari. Saat di RS
pasien diberikan minum ± 50 cc/jam karena pasien belum bisa BAK.ditemukan
piting saat ditekan ± 4 mm dengan waktu kembali 5 detik, perut kembung.

3. PERENCANAAN
A. PRIORITAS DIAGNOSA KEPERAWATAN
Kelebihan volume cairan berhubungan dengan Kurang pengetahuan dalam
melaksanakan diit cairan

B. RENCANA TINDAKAN
TUJUAN RENCANA RASIONAL
Setelah dilakukan 1) Pantau TD, nadi, 1) Perubahan parameter
tindakan 2x24 jam irama jantung, suhu dapat
diharapkan masalah dan suaranafas setiap mengidentifikasikan
kelebihan volume 4 jam sekali perubahan status cairan
cairan dapat teratasi atau elektrolit
2) Membatasi cairan 2) Pembatasan cairan
pasien akan menentukan
haluaran urin dan
respon terhadap terapi.
3) Monitor adanya 3) Mengetahui adanya
edema pada pasien kelebihan cairan pada
tubuh
4) Memberikan 4) Menambah
informasi tentang diit pengetahuan kepada
cairan pasien/keluarga dalam
pembatasan intake
cairan

5) Untuk mengetahui
5) Monitor intake dan
perbandingan jumlah
output pasien
cairan yang masuk dan
dikeluakan

6) Menjelaskan jenis
6) Menambah
makanan dan
pengetahuan tentang
minuman yang boleh
diit yang perlu bagi
dikonsumsi
pasien

7) Mendiskusikan
dengan keluarga
tentang diit yang
perlu bagi pasien
4. IMPLEMENTASI
Nama : Ny. W
Umur : 67 tahun
NO DIAGNOSA KEPERAWATAN TANGGAL/ TINDAKAN
JAM KEPERAWATAN
1. Kelebihan volume cairan 25/10/2018 1) Pantau TD, nadi, irama
berhubungan dengan Kurang jantung, suhu dan
pengetahuan dalam melaksanakan suaranafas setiap 4 jam
diit cairan sekali
2) Membatasi cairan
pasien
3) Monitor adanya edema
pada pasien
4) Memberikan informasi
tentang diit cairan
5) Monitor intake dan
output pasien
6) Menjelaskan jenis
makanan dan minuman
yang boleh dikonsumsi
7) Mendiskusikan dengan
keluarga tentang diit
yang perlu bagi pasien
26/10/2018 1) Pantau TD, nadi, irama
jantung, suhu dan
suaranafas setiap 4 jam
sekali
2) Membatasi cairan
pasien
3) Monitor adanya edema
pada pasien
4) Monitor intake dan
output pasien
5) Mendiskusikan
Kembali dengan
keluarga tentang diit
yang perlu bagi pasien
27/10/2018 1) Pantau TD, nadi, irama
jantung, suhu dan
suaranafas setiap 4 jam
sekali
2) Membatasi cairan
pasien
3) Monitor adanya edema
pada pasien
4) Monitor intake dan
output pasien

28/10/2018 1) Pantau TD, nadi, irama


jantung, suhu dan
suaranafas setiap 4 jam
sekali
2) Membatasi cairan
pasien
3) Monitor adanya edema
pada pasien
4) Monitor intake dan
output pasien

29/10/2018 1) Pantau TD, nadi, irama


jantung, suhu dan
suaranafas setiap 4 jam
sekali
2) Membatasi cairan
pasien
3) Monitor adanya edema
pada pasien
4) Monitor intake dan
output pasien

5. EVALUASI
Nama : Ny. W
Umur : 67 tahun
DIAGNOSA TANGGAL EVALUASI
Kelebihan volume 25/10/2018 S : Keluarga mengatakan pasien makan
cairan berhubungan sulit, tidur saja, belum bisa BAK dari tadi
dengan Kurang pagi, setiap makan muntah, 3 jam ini
pengetahuan dalam sudah minum 300cc
melaksanakan diit O : k/u sakit sedang, compos mentis,
cairan GCS:4-5-6, terpasang infus D5% 7tpm,
terapi sudah diberikan, kedua kaki
bengkak, TD : 150/90mmHg S:37oC
N:98x/mnt RR:20x/menit
A: Masalah belum teratasi
P: Lanjutkan Intervensi
26/10/2018 S : pasien mengatakan perut mbesesek,
keluarga mengatakan pasien belum BAK,
minum 500cc dari semalam
O : k/u sakit sedang, compos mentis,
GCS:4-5-6, terpasang infus D5% 7tpm,
terapi sudah diberikan, kedua kaki
bengkak, terpasang kateter, urine keluar
10cc, dalam 1 hari keluar 150cc TD :
140/90mmHg S:36oC N:108x/mnt
RR:20x/menit
A: Masalah belum teratasi
P: Lanjutkan Intervensi
27/10/2018 S : pasien mengatakan perut mbesesek,
makan 2 sendok, mual, tak muntah,
keluarga mengatakan minum 400cc per
hari.
O : k/u sakit sedang, compos mentis,
GCS:4-5-6, terpasang infus D5% 7tpm,
terapi sudah diberikan, kedua kaki
bengkak, terpasang kateter, urine keluar
250cc dalam sehari, terpasang O2 nasal 4
lpm, TD : 140/80mmHg S:36,6oC
N:88x/mnt RR:20x/menit
A: Masalah belum teratasi
P: Lanjutkan Intervensi
28/10/2018 S : pasien mengatakan perut mbesesek
berkurang, makan tak mau, mual
berkurang, tak muntah, punggung terasa
nyeri, keluarga mengatakan minum 400cc
per hari, pasien sering tidur.
O : k/u sakit sedang, compos mentis,
GCS:4-4-5, terpasang infus D5% 7tpm,
terapi sudah diberikan, kedua kaki
bengkak, terpasang kateter, urine keluar
450cc dalam sehari TD : 140/80mmHg
S:36,6oC N:88x/mnt RR:20x/menit
A: Masalah belum teratasi
P: Lanjutkan Intervensi
29/10/2018 S : keluarga mengatakan pasien lebih
banyak tidur, makan tak mau, minum
100cc pagi sampai siang.
O : k/u sakit sedang, GCS:4-3-3, terpasang
infus D5% 7tpm, terapi sudah diberikan,
kedua kaki bengkak, terpasang kateter,
urine keluar 250cc pagi sampai siang TD :
120/90mmHg S:36,5oC N:96x/mnt
RR:20x/menit
A: Masalah belum teratasi
P: Intervensi dihentikan pasien dirujuk

You might also like