You are on page 1of 18

LELAP SOHO DAN TERMOMETER

Makalah Disusun Untuk Memenuhi Tugas Mata Kulih Praktikum Compounding


dan Dispensing
Dosen Pengampu :

Disusun oleh :
1. Brian Resti Damai Wati 1061822007
2. Dewi Sekar Ayu 1061822010

PROGRAM STUDI PROFESI APOTEKER


SEKOLAH TINGGI ILMU FARMASI “YAYASAN PHARMASI”
SEMARANG
2019
BAB I
PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

Obat tradisional adalah bahan atau ramuan yang berupa bahan tumbuhan, bahan
hewan, bahan mineral, sediaan galenik atau campuran dari bahan-bahan tersebut, yang
secara tradisional telah digunakan untuk pengobatan berdasarkan pengalaman. Obat
tradisional dibuat atau diramu dari bahan tumbuh-tumbuhan, bahan hewan, sediaan
sarian (galenik), atau campuran bahan-bahan tersebut. Obat tradisional secara turun-
temurun telah digunakan untuk kesehatan berdasarkan pengalaman. Obat tradisional
telah digunakan oleh berbagai aspek masyarakat mulai dari tingkat ekonomi atas
sampai tingkat bawah, karena obat tradisional mudah didapat, harganya yang cukup
terjangkau dan berkhasiat untuk pengobatan, perawatan dan pencegahan penyakit
(Dirjen POM, 1994).
Untuk meningkatkan mutu suatu obat tradisional, maka pembuatan obat tradisional
haruslah dilakukan dengan sebaik-baiknya mengikutkan pengawasan menyeluruh yang
bertujuan untuk menyediakan obat tradisional yang senantiasa memenuhi persyaratan
yang berlaku. Keamanan dan mutu obat tradisional tergantung dari bahan baku,
bangunan, prosedur, dan pelaksanaan pembuatan, peralatan yang digunakan,
pengemasan termasuk bahan serta personalia yang terlibat dalam pembuatan obat
tradisional (Dirjen POM, 1994).

Bahan-bahan ramuan obat tradisional seperti bahan tumbuh-tumbuhan, bahan


hewan, sediaan sarian atau galenik yang memiliki fungsi, pengaruh serta khasiat
sebagai obat, dalam pengertian umum kefarmasian bahan yang digunakan sebagai
simplisia. Simplisia adalah bahan alamiah yang dipergunakan sebagai obat yang
belum mengalami pengolahan apapun juga dan kecuali dinyatakan lain berupa bahan
yang dikeringkan (Dirjen POM, 1999).
Suhu adalah besaran yang menyatakan derajat panas dingin suatu benda dan alat
yang digunakan untuk mengukur suhu adalah thermometer. Dalam kehidupan sehari-
hari masyarakat untuk mengukur suhu cenderung menggunakan indera peraba. Tetapi
dengan adanya perkembangan teknologi maka diciptakanlah termometer untuk
mengukur suhu dengan valid. Pada abad 17 terdapat 30 jenis skala yang membuat para
ilmuan kebingungan. Hal ini memberikan inspirasi pada Anders Celcius (1701-1744)
sehingga pada tahun 1742 dia memperkenalkan skala yang digunakan sebagai
pedoman pengukuran suhu. Skala ini diberinama sesuai dengan namanya yaitu Skala
Celcius. Apabila benda didinginkan terus maka suhunya akan semakin dingin dan
partikelnya akan berhenti bergerak, kondisi ini disebut kondisi nol mutlak. Skala
Celcius tidak bisa menjawab masalah ini maka Lord Kelvin (1842-1907) menawarkan
skala baru yang diberi nama Kelvin. Skala kelvin dimulai dari 273 K ketika air
membeku dan 373 K ketika air mendidih. Sehingga nol mutlak sama dengan 0 K atau
-273°C. Selain skala tersebut ada juga skala Reamur dan Fahrenheit. Untuk skala
Reamur air membeku pada suhu 0°R dan mendidih pada suhu 80°R sedangkan pada
skala Fahrenheit air membuka pada suhu 32°F dan mendidih pada suhu 212°F.
Dalam bukunya Robert Briffault (1938) berjdul The Making of Humanity
disebutkan bahwa Ibnu Sina merupakan ilmuwan pertaman yang menggunakan
termometer udara untuk mengukur suhu. Dalam kehidupan sehari-hari yang banyak
kita temukan adalah jenis termometer badan baik berupa termometer pipa kapiler
ataupun termometer digital. Termometer pipa kapiler yang menggunakan merkuri
dapat membeku pada suhu – 400C dan mendidih pada suhu 3600C.
BAB II

ISI

A. LELAP SOHO
LELAP SOHO termasuk obat herbal terstandar.

Obat Herbal Terstandar adalah obat tradisional yang disajikan dari ekstrak atau
penyarian bahan alam yang dapat berupa tanaman obat, binatang, maupun mineral.
Produk ini telah ditunjang dengan pembuktian ilmiah berupa penelitian-penelitian
pre-klinik (uji pada hewan) dengan mengikuti standar kandungan bahan berkhasiat,
standar pembuatan ekstrak tanaman obat, standar pembuatan obat tradisional yang
higienis, dan uji toksisitas akut maupun kronis. Kriteria Obat Herbal Terstandar
antara lain: Aman, Klaim khasiat dibuktikan secara ilmiah atau pra-linik, Bahan
baku yang digunakan telah mengalami standarisasi, memenuhi persyaratan mutu.

1. KOMPOSISI
Valerianae Radix 250 mg, Myristicae semen 115 mg, Eleuthroginseng Radix 100
mg, polygalae Radix 135 mg.

2. INDIKASI
Membantu meringankan gangguan tidur dan meningkatkan kualitas tidur.
3. DOSIS & ATURAN PAKAI
Penggunaan obat 1-2 kaplet perhari, dikonsumsi setelah makan.
4. EFEK SAMPING
Sakit kepala, kegelisahan, penglihatan kabur, dosis besar menyebabkan
bradikardi, aritmia, dan penurunan motilitas usus.
5. KONTRAINDIKASI
Hipersensitivitas, dan penderita gangguan hati.
6. PERHATIAN
Selama menggunakan obat ini jangan mengemudi atau mengoperasikan mesin.
Hindari penggunaan bersama dengan alkohol atau bahan sedatif lain. Hindari
penggunaan pada anak-anak dibawah 12 tahun, wanita hamil dan menyusui.
7. PENYIMPANAN
Simpan dibawah suhu 30˚C dan terlindung dari cahaya.
8. KEMASAN
Dus, 25 Strip @4 kaplet salut selaput
9. KANDUNGAN
a. Valerianae Radix
Valerianae Radix adalah akar tanaman Valeriana officinalis L. (Valerian).
Valerian merupakan tumbuhan terkenal, sudah lama digunakan secara
tradisional untuk menghilangkan gejala ringan stres mental dan untuk membantu
tidur. Valerian adalah herbal medisinal untuk menghilangkan ketegangan saraf
ringan dan gangguan tidur. Akar valerian pada dosis sekitar 20 gram (20.000
mg) menyebabkan gejala benigna yaitu fatigue, kram perut, penebalan dada,
yang tampak pada 24 jam. Valerian tidak boleh dikonsumsi oleh anak-anak di
bawah usia 12 tahun, atau yang alergi terhadap Valerian. Selama memakai
Valerian, tidak disarankan mengkonsumsi obat sedatif lain.
Komponen-komponen biokimia aktif yang terdapat dalam ekstrak valerian
adalah:
Alkaloid : Actidine, catinine, isovaleramide, valerianine, dan valtrate
Amino Acid : Gamma-aminobutyric acid (GABA), tyrosine, arginine dan
glutamine Valepotriates, esters non-glicoside, acevaltrate,
isovaltrate dan valtrate
Volatile oil : Seskuiterpen dan monoterpen (asam acetoxivalerenic dan
asam valerenic)
Flavanone : Hesperidin, 6-methylapigenin dan linarin.
Khasiat : Sedatif, Hipnotik, Spasmolitik, Karminatif, Hipotensif
Komponen-komponen biokimia aktif lain yang terdapat dalam ekstrak
valerian adalah Bornyl isovalerate sebagai komponen utama. Minyak atsiri
(berkisar 0,2-2,8%) mengandung Bornyl asetat dan Bornyl isovalerate
b. Myristicae Semen
Myristicae Semen adalah biji pala. Pala (Myristica fragan Haitt) merupakan
rempah asli Indonesia, tepatnya berasal dari Banda dan Maluku. Biji pala
memiliki efek rasa ngantuk, kulit dan selaput lindir kering, gemetaran, hilang
ingatan dan rasa berat di kepala. Jika takaran biji pala terlampau tinggi maka
akan menimbulkan efek merangsang (hampir mendekati keracunan), karena biji
pala menimbulkan efek membius dan menimbulkan rangsangan yang kuat pada
urat-saraf disusul oleh depresi dan tanda-tanda keracunan seperti sakit kepala,
kejang, halusinasi, pusing kepala, runtuh, dan sebagainya.
Asam miristat merupakan komponen utama dalam biji pala, yaitu sekitar 76,6
% kandungan asam miristat dalam biji pala. Komponen lain dalam biji pala dan
fuli terdiri dari minyak atsiri, minyak lemak, protein, selulosa, pentosan, pati,
resin dan mineral-mineral. Minyak atsiri dengan komponen utama monoterpen
hidrokarbon (61 - 88% seperti alpha pinene, beta pinene, sabinene), asam
monoterpenes (5 - 15%), aromatik eter (2-18% seperti, elemicin, safrole). Biji
pala juga mengandung minyak menguap (miristin, pinen, kamfen, dipenten,
safrol, eugenol, iso eugenol dan alcohol), gliserida (asam oleat, borneol dan
giraniol), protein, lemak, pati dan gula, vitamin A, B1 dan C.
c. Eleuthroginseng Radix
Akar ginseng (Eleuthroginseng Radix) berasal dari akar Eleutherococcus
senticosus. Beberapa di antara khasiat ginseng adalah meningkatkan stamina,
memperlambat proses penuaan, dan untuk kecantikan. Tak hanya itu ginseng
juga mampu membasmi keluhan-keluhan badan seperti kekurangan tenaga,
cepat lelah, dan rasa ngantuk.
Kandungan kimia Eleutherococcus senticosus teridiri dari susunan utama
senyawa kimia jenis saponin triterpenoid yang terdiri dari eleutheroside A-M,
eleutheroside B (syringin), ciwujianoside A-E serta isofraxidine. Kandungan
kimia ginseng yang lainnya telah diketahui adalah saponin dan glikosida.
Glikosida pada akar ginseng dikenal sebagai ginsenosida. Selain itu, akar
ginseng juga mengandungi 16 jenis ginsenosida seperti minyak asiri, panasena,
resih, musilago, asam panax, fitosterol, hormon, vitamin B, kabohirat, dan
selulosa.
d. Polygalae Radix
Akar Senega (Polygalae Radix) berasal dari akar tanaman Polygala senega L.
Akar senega memiliki aktivitas farmakologi untuk mengobati asma, emfisema,
bronkhitis, inflamasi pada tenggorokan, hidung, dan dada. Akar senega aman
apabila dikonsumsi dalam jangka pendek.
Komponen kimia utama penyusun senyawa akar senega adalah saponin
triterpenoid, senegin, polygalic asam, sapogenin, sengins, asam fenolik, metil
salisilat dan polygalitol.

B. TERMOMETER
1. Pengertian Termometer
Termometer menurut Kanginan (2007) adalah alat yang digunakan untuk
mengukur suhu dengan tepat dan menyatakannya dengan suatu angka. Istilah
termometer berasal dari bahasa Latin thermo yang berarti panas dan meter yang
berarti untuk mengukur. Prinsip kerja termometer ada bermacam-macam, yang
paling umum digunakan adalah termometer air raksa.
2. Jenis – jenis Termometer
Berdasarkan zat termometriknya, termometer dapat dibedakan menjadi:
a. Termometer zat padat.
Termometer zat padat menggunakan prinsip perubahan hambatan logam
konduktor terhadapap suhu sehingga sering juga disebut sebagai termometer
hambatan. Biasanya termometer ini menggunakan kawat platina halus yang
dililitkan pad mika dan dimasukkan dalam tabung perak tipis tahan panas. Contoh:
Termometer platina

b. Termometer zat cair.

Termometer zat cair dibuat berdasarkan perubahan volume. Adapun macam –


macam termometer zat cair :

1) Termometer Raksa

Termometer air raksa adalah termometer yang dibuat dari air raksa
yang ditempatkan pada suatu tabung kaca. Tanda yang dikalibrasi pada
tabung membuat temperatur dapat dibaca sesuai panjang air raksa di dalam
gelas, bervariasi sesuai suhu. Untuk meningkatkan ketelitian, biasanya ada
bohlam air raksa pada ujung termometer yang berisi sebagian besar air raksa;
pemuaian dan penyempitan volume air raksa kemudian dilanjutkan ke bagian
tabung yang lebih sempit. Ruangan di antara air raksa dapat diisi atau
dibiarkan kosong. Jangkauan suhu raksa cukup lebar dan sesuai dengan
pekerjaan di laboratorium (-40 derajat celcius sampai dengan 350 derajat
celcius).
2) Termometer Alkohol

Termometer alkohol adalah termometer yang menggunkan alkohol


sebagai media pengukur, yang merupakan alternatif dari termometer air raksa
dengan fungsi yang sama. Tetapi tidak sama seperti air raksa dalam
termometer kaca. Isi termometer alkohol tidak beracun dan akan menguap
dengan cukup cepat. Ruang di bagian atas cairan merupakan campuran dari
nitrogen dan uap dari cairan. Dengan meningkatnya suhu maka volumenya
naik. Cairan yang digunakan dapat berupa etanol murni atau asetat isoamyl,
tergantung pada produsen dan pekerjaan yang berhubungan dengan suhu.
Karena termometer ini adalah transparan, maka cairan yang dibuat harus
terlihat dengan penambahan pewarna merah atau biru. Termometer ini hanya
bisa mengukur suhu badan makhluk hidup (manusia dan hewan).
Termometer ini tidak bisa mengukur yang tinggi suhunya di atas 78 °C. Satu
setengah dari gelas yang mengandung kaplier biasanya diberi label yang
berlatar belakang bewarna putih dan kuning untuk membaca skala.

Dalam penggunaan termometer alkohol ini diatur oleh titik didih


cairan yang digunakan. Batas dari termometer etanol ini adalah 78 °C, dan
bermanfaat untuk mengukur suhu di siang hari, malam hari dan mengukur
suhu tubuh. Termometer alkohol ini adalah yang paling banyak digunakan
karena bahaya yang ditimbulkan sangat kecil ketika terjadi kasus kerusakan
pada termometer.

c. Termometer gas
Termomter gas menggunakan prinsip pengaruh suhu terhadap tekanan. Bagan
alat ini sama seperti nanometer. Pipa U yang berisi raksa mula-mula permukaannya
sama tinggi. Jika salah satu ujungnya dihubungkan dengan ruangan yang bersisi
gas bertekanan, maka akan terjadi selisih tinggi. Contoh: termometer gas pada
volume gas tetap.

Berdasarkan penggunaanya, antara lain :


a. Termometer Laboratorium

Termometer Laboratorium digunakan untuk perlengkapan praktikum di


laboratorium. Cara Menggunakannya: Ukur suhu objek benda yang akan diukur
(misalnya: cairan), Jika cairan bertambah panas maka raksa atau alkhohol akan
memuai sehingga skala nya bertambah. Agar termometer sensitif terhadap suhu
maka ukuran pipa harus dibuat kecil (pipa kapiler) dan agar peka terhadap
perubahan suhu maka dinding termometer (reservoir) dibuat setipis mungkin dan
bila memungkinkan dibuat dari bahan yang konduktor. Kelebihan termometer ini
adalah skala ukurnya luas hingga di bawah nol.

b. Termometer Ruang

Termometer ruang ini digunakan untuk mengukur suhu suatu ruangan. Untuk
mengukur suhu suatu ruangan, biasanya termometer ini di gabungkan dengan
berbagai alat lain misalnya: alat penunjuk waktu, hiasan dinding, dan lain
sebagainya. Skala suhunya berkisar dari -50 sampai dengan 50. Termometer ini
merupakan termometer maksimum. Ukuran tandon dibuat besar agar menjadi
lebih peka terhadap perubahan suhu.
c. Termometer Klinis

Termometer Klinis biasanya digunakan untuk mengukur suhu tubuh manusia.


Cara menggunakannya: Mula-mula, periksa terlebih dahulu apakah termometer
sudah menunjukkan suhu dibawah 35°C. Jika belum, termometer kita kibas-
kibaskan sehingga menunjukkan suhu kurang dari 35°C. Selanjutnya, pasang
termometer itu di bawah ketiak atau lipatan tubuh selama kira-kira 5 menit.
Setelah itu, ambil termometer dari tubuh dan baca pada skala termometer. Skala
yang ditunjukkan termometer menunjukkan suhu tubuh pasien pada keadaan itu.
Skala suhu termometer ini berkisar antara 35°C sampai dengan 42°C. Kelebihan
termometer ini mempunyai lekukan sempit diatas wadahnya yang berfungsi untuk
menjaga supaya suhu yang ditunjukkan setelah pengukuran tidak berubah setelah
termometer diangkat dari badan pasien. Kekurangan termometer ini ialah harus
dikibas-kibaskan terlebih dahulu sebelum digunakan agar kembali ke posisi
normal.

3. Skala Termometer

Dalam penggunaan termometer sebagai pengukur suhu maka perlu ditetapkan


skala suhu. Penetapan skala suhu dilakukan untuk mengetahui tingkat kenormalan
keadaan udara ataupun suhu pada tubuh manusia atau objek tertentu dalam suatu
lingkungan. Penetapan skala suhu Terdapat dua skala suhu yang sering digunakan,
antara lain skala celcius dan skala Fahrenheit. Skala yang paling banyak digunakan saat
ini adalah skala celcius. Skala fahreheit paling banyak digunakan di Amerika Serikat,
skala suhu yang cukup penting dalam bidang sains adalah skala mutlak atau Kelvin.
Namun secara umum, ada empat macam skala termometer yang paling dikenal
yaitu Celsius, Fahrenheit, reamur dan Kelvin. Tapi disini kita hanya akan membahas
tiga skala yaitu, Celsius, Fahrenheit dan Kelvin.
 Skala Celcius
Skala Celsius didasarkan pada sebuah skala yang diciptakan oleh seorang
astronomi Swedia yang bernama Anders Celsius pada tahun 1742, skala ini awalnya
dinamakan “bagian perseratus” (“centigrade”), tetapi pada tahun 1948 ketika
Konferensi Umum Yang Kesembilan mengenai Berat dan Ukuran diputuskan bahwa
nama tersebut harus diganti menjadi Celsius.
Skala temperatur celsius menggunakan satuan “Derajad Celcius” (simbol 0C)
yang sama dengan satuan “kelvin”. Termometer Celsius memiliki titik beku normal
air (titik es) dengan nilai yang ditetapakan 00C dan temperatur titik didih normal air
(titik uap) dengan nilai 1000C. Diantara titik es dan titik uap terdapat 100 derajat.
Temperatur normal tubuh manusia yang diukur dalam skala celcius adalah sekitar
370C.

 Skala Fahrenheit
Skala Fahrenheit dinamakan sesuai dengan nama ilmuan yang menemukannya,
yaitu Gabriel Fahrenheit (1686-1736), seorang ahli fisika berkebangsaan Jerman. Titik
beku normal air (titik es) dipilih 320F dan temperatur titik didih normal air (titik uap)
dipilih 2120F. diantara titik es dan titik uap terdapat selang 1800.

 Skala Kelvin
Kelvin diambil dari nama penemunya Lord Kelvin (1824-1907), seorang fisikawan
Inggris. Pada skala ini, suhu dinyatakan dalam Kelvin (K). Selang antara derajat sama
seperti pada skala celcius, tetapi harga nol digeser hingga 0 K. Jadi 0 K = -273,15 oC
dan 273,15 K = 0 oC. Pada tahun 1948 konfrensi umum kesembilan tentang berat dan
ukuran (The Ninth General Conference On Weights and Measures ) menetapkan skala
suhu internasional yaitu skala kelvin. Skala kelvin meliputi metode magnetis, gas
ultrasonik dan optik. Sedangkan sistem skala lain berdasarkan suhu yang berkaitan
dengan sifat-sifat fisik seperti pemuaian panas dan variasi termolistrik seperti skala
Celcius.

4. Kalibrasi Termometer
Kalibrasi termometer adalah kegiatan menetapkan skala sebuah termometer yang
belum memiliki skala atau sering juga disebut dengan proses Verifikasi, yaitu suatu
akurasi alat ukur yang sesuai dengan rancangannya.
Kita dapat menetapkan skala termometer (kalibrasi termometer) dengan cara-cara
sebagai berikut:
 Masukkan es batu dan air kedalam sebuah wadah (usahakan air dan es batunya
sama banyak).
 Masukkan termometer tersebut kedalam wadah yang berisi air dan es batu yang
telah kita siapkan tadi. Karena pada mulanya termometer lebih panas dari air es,
maka setelah dimasukkan ke dalam wadah, panjang kolom air raksa akan
berkurang.
 Biarkan sampai panjang kolom air raksa tidak berubah (air raksa dalam
termometer tidak jalan-jalan lagi). Dengan panjang kolom air raksa tidak
berubah, artinya campuran es batu dan air telah berada dalam keseimbangan
termal.
 Kemudian tandai posisi kolom air raksa tersebut (tandai bagian ujung kolom air
raksa). Posisi kolom air raksa tersebut adalah suhu titik es alias titik beku
normal air.
 Jalan selanjutnya, panaskan air dan masukkan termometer tersebut ke air yang
telah mendidih tadi.
 Terakhir perhatikan posisi kolom air raksa yang berada dalam termometer
tersebut, jika air raksa tidak bergerak lagi, maka kita tandai. Posisi tersebut
adalah temperatur titik didih uap atau titik didih air normal.

5. Cara Kerja Termometer


Adapun cara kerja termometer secara umum adalah :
a) Sebelum terjadi perubahan suhu, volume air raksa berada pada kondisi awal.
b) Perubahan suhu lingkungan disekitar termometer direspon air raksa dengan
perubahan volume.
c) Volume merkuri akan mengembang jika suhu meningkat dan akan menyusut
ketika suhu menurun.
d) Skala pada termometer akan menunjukkan nilai suhu sesuai keadaan
lingkungan.
6. Kelebihan dan Kekurangan Termometer
a) Termometer alkohol
 Kelebihan dari termometer alkohol.
Dengan menggunakan termometer alkohol, terdapat beberapa
kelebihannya, diantaranya:
1) Alkohol lebih murah
2) Alkohol lebih teliti, sebab untuk kenaikan suhu yang kecil alkohol
mengalami perubahan volume yang besar
3) Alkohol dapat mengukur suhu yang sangat dingin bahkan suhu daerah
kutub karena titik beku suhu alkohol sangat rendah yaitu -1150C.
4) Pemuaiannya teratur.
5) Memiliki koefisien muai yang besar
 Kekurangan dari termometer Alkohol
Dengan menggunakan termometer alkohol, terdapat beberapa
kekuranagan atau kerugian, diantaranya:
1) Alkohol memiliki titik didih rendah yaitu 78 0C, sehingga pemakaiannya
terbatas (antara lain tidak dapat mengukur suhu air ketika mendidih)
2) Alkohol tidak berwarna, sehingga harus diberi warna terlebih dahulu agar
mudah dilihat.
3) Alkohol membasahi (melekat) pada dinding kaca.
4) Kalor jenisnya tinggi sehingga membutuhkan energi yang besar untuk
menaikkan suhu.
b) Termometer raksa
 Kelebihan termometer air raksa:
Dengan menggunakan termometer raksa, terdapat beberapa
kelebihannya, diantaranya:
1) Raksa mudah dilihat karena mengkilap.
2) Volume raksa berubah secara teratur ketika terjadi perubahan suhu.
3) Raksa tidak membasahi kaca ketika memuai atau menyusut.
4) Jangkauan suhu raksa cukup lebar dan sesuai untuk pekerjaan
laboratorium.
5) Raksa dapat terpanasi secara merata sehingga menunjukkan suhu cepat
dan tepat.
6) Pemuaiannya teratur.
7) Mudah menyesuaikan diri dengan suhu sekitarnya.
8) Titik didihnya tinggi, yaitu 3570C sehingga dapat digunakan untuk
mengukur suhu yang tinggi.
 Kelemahan raksa
Dengan menggunakan termometer raksa, terdapat beberapa
kekurangannya, diantaranya:
1) Raksa sangat mahal
2) Raksa tidak dapat digunakan utuk mengukur suhu yang sangat rendah.
3) Raksa termasuk zat berbahaya (beracun) sehingga termometer raksa
berbahaya jika tabungnya pecah.
7. Prinsip Kerja Termometer
Terdapat banyak jenis termometer, tetapi prinsip kerjanya sebenarnya sama.
Biasanya, kita memanfaatkan materi yang bersifat termometrik (sifat materi yang
berubah terhadap temperatur). Maksudnya, kalau suhu materi tersebut berubah, bentuk
dan ukuran materi tersebut juga ikut2an berubah. Kebanyakan termometer
menggunakan materi yang bisa memuai ketika suhunya berubah.
Termometer yang sering digunakan saat ini terdiri dari tabung kaca, di mana
terdapat alkohol atau air raksa pada bagian tengah tabung. Ketika suhu meningkat,
alkohol atau air raksa yang berada di dalam wadah akan memuai sehingga panjang
kolom alkohol atau air raksa akan bertambah. Sebaliknya, ketika suhu menurun,
panjang kolom alkohol atau air raksa akan berkurang. Pada bagian luar tabung kaca
terdapat angka-angka yang merupakan skala termometer tersebut. Angka yang
ditunjukkan oleh ujung kolom alkohol atau air raksa merupakan nilai suhu yang diukur.
BAB III
KESIMPULAN

A. LELAP SOHO

 Diketahui standarisasi dari simplisia pada produk obat herbal terstandar (OHT)

Lelap SOHO ini sudah terstandarisasi yang telah melewati uji aktivitas

praklinis, uji toksisitas akut, kadar senyawa aktif, uji pemurnian dengan

parameter mutu simplisia, serta bahan yang telah terstandarisasi.

 Senyawa marker dan senyawa identitas dari masing-masing komposisi yang

berada di dalam produk obat herbal terstandar (OHT) Lelap SOHO pada

Valeriana officinalis L adalah Bornyl isovalerate dan pada Myristica fragan

Haitt adalah myristicin serta safrole.

 Kegunaan dari produk obat herbal terstandar (OHT) Lelap SOHO adalah

Meningkatkan kualitas tidur, Membuat tidur lebih pulas.

B. TERMOMETER

 Termometer adalah alat untuk mengukur suhu .


 Jenis – jenis Termometer
Berdasarkan zat termometriknya, termometer dapat dibedakan menjadi: -
Termometer zat padat
- Termometer zat cair
- Termometer gas
Berdasarkan penggunaanya, antara lain :
- Termometer laboratorium
- Termometer klinis
- Termometer ruang
 Ada empat macam skala termometer yang paling dikenal yaitu Celsius,
Fahrenheit, reamur dan Kelvin.
 Kalibrasi termometer adalah kegiatan menetapkan skala sebuah termometer
yang belum memiliki skala atau sering juga disebut dengan proses Verifikasi,
yaitu suatu akurasi alat ukur yang sesuai dengan rancangannya.
 Terdapat banyak jenis termometer, tetapi prinsip kerjanya sebenarnya sama.
Biasanya, kita memanfaatkan materi yang bersifat termometrik (sifat materi
yang berubah terhadap temperatur). Maksudnya, kalau suhu materi tersebut
berubah, bentuk dan ukuran materi tersebut juga ikut2an berubah.
Kebanyakan termometer menggunakan materi yang bisa memuai ketika
suhunya berubah.
DAFTAR PUSTAKA

Dirjen POM, 1994, Petunjuk Pelaksanaan Cara Pembuatan Obat Tradisional Yang Baik

(CPOTB), Jakarta: Departemen Kesehatan Republik Indonesia.

Dirjen POM, 1999, Pengujian Bahan Kimia Sintetik Dalam Obat Tradisional, Jakarta:

Departemen Kesehatan Republik Indonesia.

Kanginan, Marthen, 2007, Fisika untuk SMA, Jakarta: Erlangga.

You might also like