Professional Documents
Culture Documents
Gunakan metoklopramid
3. Perlindungan Mukosa
Gunakan Sukralfat
Keterangan: Jika dalam rentang waktu 2 minggu gejala tidak berkurang segera ke dokter.
Pilihan Terapi Kondisi pediatri:
antasida (suspensi), ranitidine, sukralfat.
Pilihan Terapi Kondisi Hamil dan Menyusui:
antasida, ranitidine (perhatian untuk menyusui), sukralfat.
PEPTIC ULCER
Kondisi Gejala Tatalaksana
Gangguan Sekresi HCL Mual, Nyeri ulu hati, tanpa gas
- PPI
NOTULEN HIPERLIPIDEMIA
PENYANGGAH
YULIANTI
1. Amlodipin tidak ada diagnosis hipertensi tambahkan di DRP ada obat dan
tidak ada indikasi
Jawab:
Nyeri pada dada karena kemungkinan pasien mengalami angina pectoris
akibat hiperlipidemia yang diderita
2. Ada nyeri di dada ditambahkan DRP ada indikasi dan tidak ada obat?
Jawab:
Nyeri dada yang dirasakan pasien dapat diobati dengan amlodipin, karena
amlodipin sesuai dengan jurnal dapat digunakan sebagai obat angina pectoris.
PERTANYAAN:
1. SEKAR
Hiperlipid biasanya orangnya gemuk bisa tidak kalau menyerang orang
kurus? Ikan gindara ada tidak?Jika ada mahal ada atau tidak?
Jawab: Hiperlipid tidak hanya terjadi pada orang gemuk bisa juga pada orang
kurus karena yang tinggi TG dan kolesterolnya. Tinggi resiko terkena
hiperlipid biasanya pada orang obesitas.
Ikan gindara Ada, tetapi mahal. Ikan gindara dikonsumsi dengan cara direbus
sebagai terapi penunjang hiperlipid.
2. ADIYAT
Fibrat biasa digunakan untuk menurunkan TG, kenapa dikasus
digunakan golongan fibrat, bisakan golongan fibrat digunakan untuk
menurunkan kolesterol saja?
Jawab: golongan fibrat spesifik menurunkan kadar TG. Pada kasus ini
menurut kelompok kami hiperlipid yang diderita pasien etrmasuk dalam
kategori 2B , sehingga digunakan kombinasi 2 obat: gemfibrozil dan
simvastatin agar menimbulkan efek sinergisme. Fibrat digunakan penurunan
kolesterol kurang efektif, kalau golongan statin lebih efektif.
3. SUCI
Wanita hamil biasa terkena hiperlipidemia? Pengobatannya apa?
Jawab: Orang hamil memiliki risiko terkena hiperlipidemia. Menurut PERKI
(2013) pada wanita hamil kadar LDL akan meningkat dan TG akan berlipat
ganda. Obat golongan statin pada kehamilan kategori X. Yang aman untuk
ibu hamil yaitu golongan Bile Acid Resins kolesteramin dan kolestipol.
Niacin dan ezetimid golongan C.
4. Statin dikombinasi kan dengan co-enzim Q10 karna penggunaan statin
mengganggu dari co-enzim Q10. Co enzim Q10 lebihke jantung.
5. BAIQ
Kenapa tidak digunakan kombinasi obat golongan selain fibrat?
Jawab: menurut jurnal yang kelompok kami dapatkan, kombinasi antara statin
dan fibrat (simvastatin dan gemfibrozil dapat menurunkan kolesterol dan TG,
kemudian juga dapat meningkatkan HDL, walaupun ada interaksi pada
penggunaan keduanya. Interaksi tersebut dapat dicegah dengan penggunaan
yang tidak bersamaan (penggunaan sesuai dengan plan pada presentasi).
6. ADHIKA
Apakah obat herbal yang dapat digunakan untuk hiperlipid?
Jawab: bisa digunakan daun dandang gendis, selain itu juga bisa daun
tempuyung, daun jati belanda daun kemuning.
7. FILZAH
Kenapa hiperlipid bisa disebabkan oleh alkoholisme? Bagaimana
mekanismenya?
Jawab: karena alkohol memiliki gugus hidroksi (OH) yang mudah teroksidasi,
apabila gugus tersebut pecah dan bertemu dengan lemak jenuh (ikatan lemah)
lemak jenuh tersebut akan memiliki rantai yang lebih panjang dan strukturnya
akan berubah menjadi radikal yang dapat menyebabkan berbagai macam
penyakit salah satunya adalah hiperlipid.
8. X
Pada kasus ada interaksi obat yang menyebabkan Miopati, bagaimana
penanganannya?
Jawab: pada resep pasien mendapatkan vitamin B kompleks, dimana berisi
Vit b1, b2, b3, b5, b6 dan b12. Ada kompenen b6 yang dapat membantu
perbaikan syaraf pasien, kemudian ada b3 (niasin) yang dapat membantu
menurunkan kolesterol, LDL serta meningkatkan HDL.
9. KIKI
Bagaimana penggunaan obat-obat hiperlipidemia? Apakah terus
dikonsumsi seumur hidup atau dihentikan ?
Jawab: obat-obat hiperlipid digunakan untuk menurunkn kadar kolesterol
didalam tubuh. Apabila kolesterol dalam tubuh sudah berada dibatas normal,
maka penggunaannya dapat dihentikan. Kemudian perlu dimonitoring kadar
lipid secara berkala dan dilakukan diet. Serta hindari faktor2 pemicu
peningkatan kadar lipid. Kemudian pada usia 20than perlu dilakukan cek
kadar lipid atau tes kolesterol total setiap 5 tahun sekali.
10. CAHYA
Adakah perbedaan pemberian obat hiperlipidemia pada orang gemuk
atau kurus? Apakah mempengaruhi ADME?
Jawab: pada proses absorbsi tidak ada pengaruh antara orang gemuk dan
kurus, tetapi pada proses lainnya DME tergantung pada BSA masing-masing
orang.
11. FEBRI
Bisakah hiperlipidemia diderita oleh anak-anak? Selain dari faktor
keturunan dan bagaimana gejalanya.
Jawab: hiperlipid bisa diderita oleh anak-anak karena healthy life style,
makan-makanan yang berlemak, dan tidak sehat. Gejala hiperlipidemia tidak
spesifik. Pada anak-anak pengobatan yang digunakan adalah diet dan gunakan
obat golongan statin.
Hiperlipidemia adalahsuatu keadaan patologis yang ditandai dengan
peningkatan fraksi lipid di dalam darah yang melebihi batas
normal.Peningkatan lipid yang dimaksud adalah kolesterol, trigliseriddan
lipoprotein jenisLow Density Lipoproteins (LDL)
Hiperlipid primer
Peningkatan Perubahan Gejala Utama
Tipe
Lipoprotein Profil Lipid
I Kilomikron Trigliserid Abdominal pain (pancreatitis) lipemia
retinalis, xanthoma, hepatosplenomegali
IIa LDL Kolesterol Xanthelasma, arkus senilis, tendon
xanthoma
Trigliserid dan -
IIb LDL+VLDL
Kolesterol
Trigliserid dan -
III IDL
Kolesterol
IV VLDL Trigliserid -
VLDL + Trigliserid dan -
V
Kilomikron Kolesterol
Tanda dan gejala yang umum yaitu xantoma, xanthelasma, nyeri dada,
nyeri perut, hepatosplenomegali, kadar kolesterol atau trigliserida tinggi,
serangan jantung, obesitas, intoleransi glukosa, lesi menyerupai jerawat
pada sekujur tubuh, plak ateromatosus pada pembuluh darah arteri, arkus
senilis, dan xantomata
Kolesterol Total
<200 mg/dL Diinginkan
200-239 mg/dL Sedikit tinggi (borderline high)
> 240 mg/dL Tinggi
LDL
<100 mg/dL Optimal
100-129 mg/dL Mendekati optimal
130-159 mg/dL Sedikit tinggi (Borderline high)
160-189 mg/dL Tinggi
> 190 mg/dL Sangat tinggi
HDL
<40 mg/dL Rendah
> 60 mg/dL Tinggi
Trigliserid
<150 mg/dL Normal
150-199 mg/dL Sedikit tinggi (Borderline high)
200-499 mg/dL Tinggi
> 500 mg/dL Sangat tinggi
Kolestiramin
4-24 gram
Kolestipol5-
30 gram
5-15‘
30-60’
1,5-4j
1-3j
2. Antidiabetes Oral (OAD)
3. Digunakan pada penanganan DM tipe II. : bersama makan
500-300 mg,2-3 max 3000
Tab/kap 500, 850, XR 500
100-300/hari(3 do)max 300. Bersama makan dikunyah
15-45 mg, max 45/hari, tab 15,30,45
25-100mg/hari
25,50,100
Obat Dosis (mg) Dosis awal yang Dosis Dosis Durasi kerja Dikonsumsi
disarankan (mg/hari) terapi maksimal
Nonelderly Elderly ekuivale (mg/hari)
n (mg)
Asetoheksamida 250, 500 250 125-250 500 1500 Sampai 16 jam
Klorproaramida 100, 250 250 100 250 500 Sampai 72 jam
Tolazamida 100, 250, 100-250 100 250 1000 Sampai 24 jam
500
Tolbutamida 250, 500 1000-2000 500-1000 1000 3000 Sampai 12 jam Sebelum
makan
Glipizid 5, 10 5 -20 2,5-5 5 40 /20 Sampai 20 jam Sebelum
makan
Glimepirid 1, 2, 3, 4 1-8 0,5-1 2 8 Sampai 24 jam Sebelum
makan
Glibenklamid 1,25 ; 2,5 ; 1,25 ; 2,5 2,5 2,5 20 Sampai 24 jam Sebelum
5 makan
R/ Metformin 500 mg no LX
s.2 dd tab 1
R/ Glimepirid 2 mg no XXX
s.1 dd tab 1
R/ Amlodipine 10 mg no XXX
s.1 dd tab 1 (Malam)
R/ Irbesartan 150 mg no XXX
s 1 dd tab 1 (Pagi)
Analisis SOAP
1. Subyektif :
• Nama : Ny. S
• Umur : 55 tahun
• Jenis Kelamin : Perempuan
• Keluhan menderita Diabetes Mellitus tipe II dan disertai dengan hipertensi.
2. Obyektif:
Tidak ada data vital dan data laboratorium yang mendukung.
3. Assessment:
Analisis Penggunaan Obat:
Nama Obat Analisis
Metformin Indikasi : Anti Diabetik Oral Golongan Biguanid
Dosis : 500-3000 mg/ hari (diberikan dalam 2-3
dosis terbagi)
Mekanisme : Menghambat glukogenesis dihati
dan meningkatkan penggunaan glukosa di
jaringan.
Kontra indikasi : gangguan fungsi ginjal ,
ketoasidosis.
Efek samping : diare, rasa lelah, nyeri otot,
sembelit, hipoglikemia.
Glimepiride Indikasi : Anti Diabetik oral golongan
sulfonilurea
Dosis : 1- 8 mg/ hari
Mekanisme : Meningkatkan sekresi insulin oleh
sel beta prankeas.
Kontra Indikasi : Gangguan gungsi hati, gagal
ginjal, porfiria, ketoasidosis, kehamilan dan
menyusui.
Efek samping : Hipoglikemia dan peningkatan
berat badan.
Amlodipine Indikasi : Anti Hipertensi Golongan CCB
Dosis : 1 x 5 mg (dosis awal), 1 x 10 mg (dosis
maximal).
Mekanisme : Amlodipin merupakan CCB yang
bersifat long acting yang memberikan efek
dengan memblokir masuknya transmembran ion
kalsium ke otot, jantung, pembuluh darah dan
otot halus.
Kontra indikasi : Hipersensitivitas terhadap CCB
terhadap dihidropiridin, syok kardiogenik, angina
pektoris tidak stabil.
Efek Samping : Gangguan tidur, Sakit kepala,
Hipotensi.
Irbersartan Indikasi : Anti Hipertensi Golongan ARB
Dosis : 1 x 150 mg/ hari, dosis maximal 300 mg/
hari
Mekanisme : Antagonis non peptida angiotensin
II yang secara selektif menghambat pengikatan
angiotensin II dengan reseptor AT1.
Kontra indiksi : Kehamilan kategori C D pada
trimester 2 dan 3, menyusui .
Efek Samping : Hipotensi, Gagal jantung.
A. Identifikasi DRP:
DRP ada indikasi tidak ada obat : -
DRP dosis terlalu tinggi : -
DRP dosis terlalu rendah: -
DRP obat tanpa indikasi : -
DRP efek samping : Pengunaan metformin dan glimepirid
DRP interaksi obat : Penggunaan amlodipin dan metformin dapat
mengurangi efek dari metformin.
4. Plan:
• Terapi tetap dilanjutkan namun pemberian amlodipin dengan metformin
dijeda 2 – 3 jam dan lakukan monitoring kadar gula darah pasien.
• Metformin diminum setiap 12 jam, pada suapan pertama saat makan.
• Efek samping dari metformin dan glimepirid yaitu mual, pusing, tremor,
jantung berdebar, dan palpitasi. Maka dari itu perlu dilakukan monitoring
pada pasien jika ada efek samping yang muncul dan segera konsultasikan
ke dokter.
• Glimepirid + metformin tidak perlu dilakukan penggantian obat hanya
perlu dilakukan monitoring terhadap kadar gula darah pasien.
KIE
a. Diinformasikan kepada pasien jika terjadi gejala hipoglikemik seperti pusing,
lemas, gemetar, pandangan berkunang-kunang, pitam (pandangan menjadi
gelap), keluar keringat dingin, detak jantung meningkat maka segera makan
atau mengkonsumsi snack. Hipoglikemia lebih sering pada DM tipe 1, yang
dapat di alami 1-2 kali penderita DM tipe 2 jarang terjadi meskipun
mendapatkan terapi insulin. Pemberian glukosa 15–20 g (2-3 sendok makan)
yang dilarutkan dalam air adalah terapi pilihan pada pasien dengan
hipoglikemia yang masih sadar. Jika pasien yang mengalami hipoglikemi
berat segera dibawa ke rumah sakit untuk menerima penanganan medis.
b. Pasien dianjurkan melakukan Pemantauan Glukosa Darah Mandiri (PGDM).
c. Diinformasikan kepada pasien untuk memperhatikan jadwal makan, jenis dan
jumlah kandungan kalori. Makan sesuai dengan anjuran ahli gizi, jangan
makan terlalu sedikit.
d. Disarankan pasien memakan kacang-kacangan, buah berry, yogurth, nasi
merah dan mengurangi konsumsi daging merah dan minuman yang
mengandung gula berlebih.
e. Disarankan pasien latihan aerobik yang ringan tidak berlebihan, karena dapat
meningkatkan sensitivitas insulin dan kontrol glikemik serta dapat mengurangi
faktor resiko kardiovaskuler, membantu penurunan berat badan.
TUBERKULOSIS
1. Tuberkulosis
Tuberkulosis merupakan penyakit yang disebabkan oleh masuknya
M.tuberculosis ke dalam sistem respirasi.
2. Tanda n gejala
Batuk dan berdahak terus-menerus selama 3 minggu atau lebih, batuk
darah, sesak nafas dan nyeri dada, badan lemah, nafsu makan dan berat badan
menurun, rasa kurang enak badan (malaise), berkeringat malam, walaupun
tanpa kegiatan, demam meriang lebih dari sebulan.
3. Diagnose
Tuberkulosis:
Kategori 1 = Pasien Kasus Baru
Kategori 2 = Pasien Kasus Lama (Kambuhan, Pindahan, Lalai, Gagal,
Kronis)
Kategori 3 = Profilaksis TB/Suspek TB (BTA-, bercak +)
Studi terbaru aturan minum OAT: Sebaiknya diminum Sebelum
Makan Karena jika diminum bersamaan makan maka akan terjadi
pengurangan konsentrasi plasma maksimum dalam tubuh.
1. Pemeriksaan mikroskopis:
Pemeriksaan mikroskopis BTA dengan pewarnaan Ziehl Neelsen yang
dilaksanakan untuk:
Pemeriksaan pendahuluan pada terduga TB Resistan obat, dan dilanjutkan
dengan pemeriksaan biakan dan uji kepekaan M.tuberculosis.
Pemeriksaan dahak lanjutan (follow-up) dalam waktu-waktu tertentu selama
masa pengobatan, dan dilanjutkan dengan pemeriksaan biakan untuk
memastikan bahwa M.tuberculosis sudah tidak ada lagi.
4. Biakan dan identifikasi kuman M. Tuberculosis
Golongan Jenis Obat
Golongan-1 Obat Lini Pertama Isoniazid (H)
Rifampisin (R)
Pirazinamid (Z)
Pirazinamid (Z)
Streptomisin(S)
Golongan-2 Obat suntik lini kedua Kanamisin (Km)
Amikasin (Am)
Kapreomisin(Cm)
Golongan-3 Golongan Florokuinolon Levofloksasin(Lfx)
Moksifloksasin (Mfx)
Ofloksasin (Ofx)
Golongan-4 Obat bakteriostatik lini kedua Etionamid (Eto)
Protionamid(Pto)
Sikloserin(Cs)
Terizidon(Trd)
Para amino salisilat (PAS)
Golongan-5 Obat yang belum terbukti Clofazimin (Cfz) Linezolid
efikasi-nya dan belum (Lzd) Amoksilin/ Asam
direkomendasikan oleh WHO Klavulanat (Amx/Clv)
untuk pengobatan standar TB Klaritromisin (Clr)
RR/TB MDR Imipenem (Ipm)
Streptomisin
Jika resisten etambutol diganti dengan streptomisin
Jika resistensi terhadap streptomisin bisa digunakan KANAMISIN
Jika hepatotoksik dan mengalami pengobatan TBC maka diresepkan
hepatoprotektor yaitu curcuma.
Jika menmggunakan obat TB sebaikny juga digunakan vit b6 dan dipoantau
fungsi hati
Flek paru BTA –, pengobatannya sama dengan TBC tapi tidak menggunakan
Rifampisin
TBC BTA +
1. Obat Anti Tuberkulosis (OAT)
a. Isoniazid (INH)
Dalam kombinasi dengan OAT lainnya, dosis dewasa adalah 300 mg satu
kali sehari, atau 15 mg per kg berat badan sampai dengan 900 mg, kadang-
kadang 2 kali atau 3 kali seminggu
b. Rifampisin
Rifampisin adalah antibiotik derivat semi sintetis dari rifamisin B yang
dihasilkan oleh Streptomyces mediterranei.Sediaan dasar dari Rifampisin
adalah tablet dan kapsul 300 mg, 450 mg, dan 600 mg. Untuk dewasa, dosis
yang diberikan adalah 450 mg satu kali sehari, atau 600 mg 2–3 kali
seminggu. Dosis anak 75 mg untuk anak dengan berat badan kurang dari 10
kg, 150 mg untuk anak dengan berat badan 10–20 kg, dan 300 mg untuk anak
dengan berat badan 20 -32 kg
c. Etambutol
Derivat etilendiamin ini berkhasiat spesifik terhadap M.tuberculosis.Untuk
dewasa dan anak diatas 13 tahun, dosis yang diberikan adalah 15-25 mg per
kg berat badan, satu kali sehari. Untuk pengobatan awal diberikan dosis 15 mg
per kg berat badan, dan pengobatan lanjutan 25 mg per kg berat badan.-HCl
250 mg atau 500 mg per tablet
d. Streptomisin
Streptomisin adalah suatu aminoglikosida yang diperoleh dari
Streptomyces griseus.Dosis yang direkomendasikan untuk dewasa adalah 15
mg per kg berat badan maksimum 1 gram setiap hari, Untuk anak, 20–40 mg
per kg berat badan maksimum 1 gram satu kali sehari,
2. Perhatian Khusus untuk Pengobatan
Beberapa kondisi berikut ini perlu perhatian khusus :
a. Wanita hamil
Semua jenis OAT (Obat Anti Tuberkulosis) aman untuk wanita hamil,
kecuali streptomisin.
Kasus
S 1 d d IV
R/ Diamicron XXX
S1dd1
R/ B6 XXX
S1dd1
Analisis SOAP
Subjek
Nama : Tn. Mz
Umur : 64 tahun, 2 bulan, 8 hari
Berat Badan :-
Keluhan : -
Riwayat penyakit dahulu : -
Diagnosa : TBC dan DM
Objek
Tidak ada data Laboratorium
Assessment
Nama Obat Analisa Obat
Subyektif
• Nama : Ny. B
• Umur : 50 tahun
• Jenis Kelamin : Perempuan
• Keluhan :Nyeri pada dada
Obyektif
Pemeriksaan laboratorium menunjukan nilai
LDL : 201,5 mg/dL (Reference range : < 130 mg/dL)
Trigliserida : 212 mg/dL (Reference range : <150 mg/dL)
Assessment
A. Analisis Penggunaan Obat:
Nama Obat Analisis
Amlodipin Indikasi :
Anti Hipertensi Golongan CCB
Dosis:
1 x 5 mg (dosis awal), 1 x 10 mg (dosis maximal).
Mekanisme :
Amlodipin merupakan CCB yang bersifat long acting yang memberikan
efek dengan memblokir masuknya transmembran ion kalsium ke otot,
jantung, pembuluh darah dan otot halus.
Kontra indikasi :
Hipersensitivitas terhadap CCB terhadap dihidropiridin, syok
kardiogenik, angina pektoris tidak stabil.
Efek Samping :
Gangguan tidur, Sakit kepala, Hipotensi.
Simvastatin Indikasi :
Antihiperlipidemia golongan statin
Dosis:
5-10mg/hari (max 80mg) dosis tunggal pada malam hari.
Jika LDL>100mg/dL dan TG> 150mg/dL dapat diberikan simvastatin
dengan dosis 20mg (Dorotea dkk, 2013).
Mekanisme :
Menghambat 3-hydroxy-3-methylglutaryl koenzim A (HMG-CoA)
reduktase, dan mengganggu konversi HMG-CoA ke mevalonate,sehingga
terjadi pembatasan laju biosintesis kolesterol yang berakibat pada
penurunan kadar LDL.
Kontra indikasi :
Pasien dengan penyakit jantung, kehamilan dan hipersensitif terhadap
golongan statin.
Efek Samping :
Miositis bersifat sementara, sakit kepala, mual, muntah, kembung,, nyeri
abdomen, dan miopati pada otot (penggunaan statin harus dihentikan).
Gemfibrozil Indikasi :
Antihiperlipidemia golongan fibrat, khususnya tipe II a/b, III,IV dan V.
Dosis:
2x600 mg/hari, diberikan 30 menit sebelum makan.
Mekanisme :
Gemfibrozil mengurangi sintesis VLDL pada tingkat lebih rendah, dan
apolipoprotein B dengan peningkatan serentak dalam tingkat
penghapusan lipoprotein kaya trigliserida dari plasma, sehingga
kadartrigliserida menurun.
Kontra indikasi :
Gangguan fungsi hati berat dan ginjal, penyakit kantung empedu,
hipersensitifitas, penggunaan bersama HMG-CoA reductase inhibitor
(simvastatin dan serivastatin) dan rapiglinid.
Efek Samping :
Miopati, rhabdomiolisis, mual dan muntah, nyeri abdomen, diare, lelah,
sakit kepala, ruam dan eksim.
Vitamin B Indikasi :
Komplek Multivitamin untuk menunjang terapi hiperlipid
Dosis:
1-2 tablet/hari
Mekanisme : -
Kontra indikasi :
Hipersensitifitas terhadap thiamin
Efek Samping :-
Identifikasi DRP
DRP ada indikasi tidak ada obat :-
DRP dosis terlalu tinggi :-
DRP dosis terlalu rendah :
Dosis gemfibrozil terlalu rendah
DRP obat tanpa indikasi : -
DRP efek samping : -
DRP interaksi obat :
Simvastatin dan gemfibrozil dapat memperparah efek samping miopati
jika diminum bersamaan.
Simvastatin dan amlodipin dapat memperparah efek samping miopati
jika diminum bersamaan.
Plan
Disarankan dosis gemfibrozil ditingkatkan menjadi 2 x
600mg/hari.
Terapi kombinasi simvastatin dan gemfibrozil tetap dilanjutkan.
Waktu konsumsi obat golongan fibrat (gemfibrozil): pada pagi
(07.00wib) dan sore (19.00wib), golongan statin (simvastatin) pada
malam hari (22.00wib).
Disarankan penggunan Vitamin B komplek 1 x/hari pada pagi hari.
Amlodipin diminum pagi hari.
KIE
Nonfarmakologi:
1. Lakukan Diet
Menurunkan kadar LDL, dilakukan diet asupan lemak jenuh dan
tingkatkan asupan serat.
Menurunkan Trigliserid dilakukan diet asupan lemak dan asupan
karbohidrat.
(Contoh makanan yang mengandung lemak jenuh : keju, mentega dan
krim susu)
2. Aktivitas fisik dengan intensitas sedang 30 menit sehari dalam seminggu,
misalnya: senam.
3. Konsumsi ikan gindara untuk pemeliharaan kadar lipid di dalam darah.
4. Banyak minum air putih