Professional Documents
Culture Documents
Abstract
Construction allows to increase style and style during loading and unloading. The dimensions of the dock on the
type and size of the vessel that will dock and anchor the money. The size used must be done at minimum sizes.
You can tie and release posts or do loading and unloading safely, quickly and smoothly. Landslide is one of the
disasters that occur in fields caused by soil mass tension or the pressure of the soil mass. Construction of plaster
walls or commonly referred to as piles of sheets are several sheets of plaster that are fixed into the ground, and
the forms needed for landfill or sloping land. Plaster walls on the surface of the highway or river cliffs, pier
walls, retaining walls of the excavation on making direct foundation or ponds, and making basements. The
plaster walls have different basic materials from wood plaster walls, concrete plaster walls, and steel plaster
walls. Turap consists of pre-fabricated or pre-printed parts. Based on the planning with the theory of Rankine
getting Plaster (Sheet Pile) with a cross-section width of 500 mm, cross section length of 1000 mm, length of 14
meters, depth of 5.5 meters of dredging line (dredging line) and reinforced concrete. Angkur (Anchor) which is
2.0 m in dimension, with tie rod strand 5 D-1/2 ", dimensions of anchor handlebar 60 x 60 and a length of 11.1
meters.
Abstrak
Konstruksi dermaga diperlukan untuk menahan gaya-gaya akibat tumbukkan kapal dan beban selama
bongkar muat. Dimensi dermaga didasarkan pada jenis dan ukuran kapal yang akan merapat dan bertambat
pada dermaga tersebut. Dalam mempertimbangkan ukuran dermaga harus didasarkan pada ukuran-ukuran
minimal sehingga kapal dapat bertambat dan meninggalkan dermaga maupun melakukan bongkar muat dengan
aman, cepat dan lancar. Kelongsoran tanah merupakan salah satu bencana yang sering terjadi pada bidang
geoteknik akibat dari meningkatnya tegangan geser suatu massa tanah atau menurunnya kekuatan geser suatu
massa tanah. Konstruksi dinding turap atau biasa disebut sebagai sheet pile ialah beberapa lembaran turap
yang dipancangkan ke dalam tanah, serta membentuk formasi dinding menerus vertikal yang berguna untuk
menahan timbunan tanah atau tanah yang berlereng. Dinding turap digunakan pada tebing jalan raya atau
tebing sungai, dinding dermaga, dinding penahan galian pada pembuatan fondasi langsung atau pondasi
menerus, dan pembuatan basement. Dinding turap memiliki material dasar yang berbeda diantaranya dinding
turap kayu, dinding turap beton, dan dinding turap baja. Turap terdiri dari bagian-bagian yang dibuat terlebih
dahulu (pre-fabricated) atau dicetak terlebih dahulu (pre-cast). Berdasarkan perencanaan dengan teori Rankine
didapatkan Turap (Sheet Pile) dengan lebar penampang 500 mm , panjang penampang1000 mm, panjang 14
meter, kedalaman penetrasi 5,5 meter dari garis keruk ( dredged line ) dan bahan yang digunakan adalah beton
bertulang. Angkur (Jangkar) yang digunakan berdimensi 2,0 m, dengan tie rod strand 5 D-1/2 ”, dimensi stang
angkur 60 x 60 dan Panjang letak 11,1 meter.
1. PENDAHULUAN
Pelabuhan adalah suatu areal perairan yang terlindung dari pengaruh badai dan ombak sehingga
memungkinkan kapal untuk melakukan bongkar muat barang dan naik turunnya penumpang dengan
aman. Sedangkan dermaga adalah bagian dari pelabuhan sebagai tempat kapal untuk bersandar yang
memiliki berbagai fasilitas.Dermaga adalah suatu bangunan pelabuhan yang digunakan untuk merapat
dan menambatkan kapal yang akan melakukan bongkar muat barang dan menaik-turunkan penumpang
yang merupakan suatu struktur yang dibuat di laut yang menghubungkan bagian darat dan terdiri dari
bangunan atas yang terbuat dari balok, pelat lantai dan tiang pancang yang mendukung bangunan
1
Teknik Sipil | Jurusan Teknik Sipil dan Perencanaan | Insitut Teknologi Kalimantan
Balikpapan | Kalimantan Timur | 2018
diatasnya. Konstruksi dermaga diperlukan untuk menahan gaya-gaya akibat tumbukkan kapal dan
beban selama bongkar muat. Dimensi dermaga didasarkan pada jenis dan ukuran kapal yang akan
merapat dan bertambat pada dermaga tersebut. Dalam mempertimbangkan ukuran dermaga harus
didasarkan pada ukuran-ukuran minimal sehingga kapal dapat bertambat dan meninggalkan dermaga
maupun melakukan bongkar muat dengan aman, cepat dan lancar.
Kelongsoran tanah merupakan salah satu bencana yang sering terjadi pada bidang geoteknik akibat
dari meningkatnya tegangan geser suatu massa tanah atau menurunnya kekuatan geser suatu massa
tanah. Dengan kata lain, kekuatan geser dari suatu massa tanah tersebut tidak mampu memikul beban
kerja yang terjadi. Gangguan stabilitas lereng yang terjadi dapat disebabkan oleh kondisi alam maupun
kegiatan manusia. Pada kondisi alam, daerah yang berpotensi tinggi terjadi kelongsoran diantaranya
garis kontur yang tidak teratur atau adanya kolam air dan rawa pada lokasi tersebut. Kelongsoran
akibat manusia bisa terjadi karena hutan gundul yang ditebangi, sehingga tidak ada perkuatan pada
struktur tanah. Lereng yang tidak stabil tersebut dapat memberikan dampak yang tidak baik salah
satunya kerusakan alam dan kerugian materil serta fisik yang dialami manusia.
Terdapat banyak alternatif untuk mencegah terjadinya longsor, salah satunya dinding penahan
tanah. Dinding penahan tanah menurut Sudarmanto pada buku Konstruksi Beton 2 ialah suatu
konstruksi yang berfungsi untuk menahan tanah lepas atau alami dan mencegah keruntuhan tanah
yang miring atau lereng yang kemampatannya tidak dapat dijamin oleh lereng tanah itu sendiri.
Dinding penahan tanah mampu menyokong tanah dari beban hujan, beban tanah itu sendiri maupun
akibat beban yang bekerja di atasnya. Dinding penahan tanah memiliki beberapa tipe yang
penggunaannya mengikuti jenis tanah dan penggunaan lahan yang tersedia. Terdapat dua tipe dinding
penahan tanah yaitu dinding penahan tanah kaku diantaranya dinding penahan tanah gravitasi dan
counterfort serta dinding penahan tanah lentur diantaranya dinding turap.
Kelebihan dari sheet pile ialah beratnya yang lebih ringan, cocok digunakan untuk timbunan tanah
dengan ketinggian sedang, mutu konstruksi yang seragam dan lebih terjamin daripada konstruksi
manual karena menggunakan konstruksi prefabricated.
2. DASAR TEORI
Turap adalah konstruksi yang dapat menahan tekanan tanah di sekelilingnya, mencegah terjadinya
kelongsoran dan biasanya terdiri dari dinding turap dan penyangganya. Kontruksi dnding turap terdiri
dari beberapa lembaran turap yang dipancangkan ke dalam tanah, serta membentuk formasi dinding
menerus vertikal yang berguna untuk menahan timbunan tanah atau tanah yang berlereng (Sri Respati,
1995). Dinding turap adalah dinding vertikal relatif tipis yang berfungsi kecuali untuk menahan tanah,
juga berfungsi untuk menahan masuknya air ke dalam lubang galian. Karena pemasangan yang mudah
dan biaya pelaksanaan yang relatif murah, turap banyak digunakan pada pekerjaan-pekerjaan, seperti:
penahan tebing galian sementara, bangunan-bangunan di pelabuhan, dinding penahan tanah,
bendungan elak dan lain-lain. Bila tanah yang ditahan dangkal, maka cukup digunakan turap
kantilever. Namun, bila kedalaman tanah yang ditahan sangat dalam, maka harus menggunakan turap
yang diangker.
Dinding turap tidak cocok untuk menahan tanah yang sangat tinggi, karena akan memerlukan luas
tampang bahan turap yang besar. Selain itu, turap juga tidak cocok digunakan pada tanah yang
mengandung banyak batu-batuan, karena menyulitkan pemancangan.Fungsi penggunaan turap ialah
sebagai struktur penahan tanah diantaranya tebing jalan raya atau tebing sungai, struktur penahan
tanah pada galian, struktur penahan tanah yang berlereng atau curam agar tanah tidak longsor, dan
konstruksi bangunan yang ringan saat kondisi tanah kurang mampu untuk mendukung dinding
penahan tanah.
2
Teknik Sipil | Jurusan Teknik Sipil dan Perencanaan | Insitut Teknologi Kalimantan
Balikpapan | Kalimantan Timur | 2018
1) Turap Kayu, digunakan pada pekerjaan sementara misalnya penahan tebing galian karena turap
kayu tidak kuat menahan beban-beban lateral yang besar. Turap kayu tidak cocok digunakan pada
tanah berkerikil.
2) Turap Beton, merupakan balok-balok yang telah di cetak sebelum dipasang dengan saling
mengkait satu sama lain. Turap beton digunakan pada bangunan permanen atau pada detail
konstruksi.
3) Turap Baja, digunakan pada bangunan sementara maupun permanen. Sifatnya tahan terhadap
tegangan dorong tinggi dapat dipakai berulang-ulang, mudah menambah panjang tiang pancang
dengan mengelas maupun memasang baut.
Tipe dinding turap diantaranya dinding turap kantilever, dinding turap diangker, dinding turap
landasan, dan bendungan elak selular sebagai berikut:
1) Dinding Turap Kantilever, merupakan turap yang menahan beban lateral dengan mengandalkan
tahanan tanah di depan dinding. Defleksi lateral yang terjadi relative besar. Turap kantilever
hanya cocok untuk menahan tanah dengan ketinggian/kedalaman yang sedang.
2) Dinding Turap Diangker, cocok untuk menahan tebing galian yang dalam tetapi masih
bergantung pada kondisi tanah dengan bantuan angker.
3) Dinding Turap dengan Landasan, menahan tekanan tanah lateral dengan bantuan tiang-tiang.
Dibangun di jalan kereta api, mesin Derek atau bangunan-bangunan berat lainnya.
3
Teknik Sipil | Jurusan Teknik Sipil dan Perencanaan | Insitut Teknologi Kalimantan
Balikpapan | Kalimantan Timur | 2018
turap, sistim penjangkaran dapat berupa jangkar pasif, jangkar aktif, dan lain-lain serta kemungkinan
penentuan stabilitas terhadap gelincir sistem dinding turap dan tali jangkar.
2.8. Penjangkaran
Macam-macam jangkar, bila dilihat dari bentuk konstruksinya diantaranya:
1) Blok beton menerus atau setempat, tahanan yang diperoleh dari hasil mobilisasi tekanan pasif
tanah.
2) Tiang pancang yang digunakan apabila ditemukan adanya lapis tanah lunak yang cukup tebal.
3) Dijangkarkan pada lapisan tanah atau pada lapisan batuan
4) Dinding turap berfungsi sebagai deadmen
5) Dijangkar pada exsisting structure
Perhitungan nilai Ra dari nilai keseimbangan batas ∑ MD = 0 dengan penampang turap sebagai
berikut:
1) Garis Kerja Angker
ΣPaz = Pa1 (y1) + Pa2 (y2) +…+ Pan (yn) (2.8)
2) Menentukan Kedalaman Pemancangan Turap
2
ΣPpz = Pp1 ( X + Xp1+…+Xpn) (2.9)
3
D =a+X (2.10)
3) Menentukan Momen Terbesar Pasa Turap
∑ MD = ∑ MP + ∑ MA (2.11)
Mmax
W= (2.12)
σt
4) Perhitungan diameter angkur ialah sebagai berikut:
4
Teknik Sipil | Jurusan Teknik Sipil dan Perencanaan | Insitut Teknologi Kalimantan
Balikpapan | Kalimantan Timur | 2018
T
σt = (2.13)
A
5) Perencanaan blok angkur dengan menghitung kapasitas ultimit blok angkur di dekaat permukaan
tanah ialah sebagai berikut:
1
T ≤ L(Pp − Pa) + × Ko γ (√Kp + √Ka H³ tgφ (2.14)
3
𝐻
H< (2.15)
3
6) Panjang baja angkur sebagai berikut:
2
a= ×d (2.16)
3
7) Tekanan Tanah Pasif
φ φ
Pp = γ′ H tan 2 (45 + ) + 2c tan (45 + ) (2.17)
2 2
8) Titik Tangkap Angker
P1xh1+P2xh2
Z= (2.18)
Pp
Dimana:
Z = titik tangkap angker
P = tekanan tanah
Pp = Gaya dinding akibat tekanan tanah pasif
D = Dalam pemancangan turap
3. METODE PENULISAN
3.1. Studi Literatur dan Data Sekunder
Studi literatur yang dilakukan berkaitan dengan tema penelitian. Literatur yang digunakan dalam
penelitian ini berasal dari buku, tugas akhir, jurnal nasional maupun internasional. Data Sekunder yang
digunakan adalah data tanah dan perencanaan oleh Roy Klavert dari Universitas Katolik
Soegijapranata.
STUDI
LITERATUR
PENGUMPULAN
DATA TANAH DAN
SPESIFIKASI
JANGKAR
PERHITUNGAN PEMBEBANAN
PERHITUNGAN KEDALAMAN
TURAP
KONTROL
STABILITAS
YA
ANALISIS DAN
KESIMPULAN
SELESAI
5
Teknik Sipil | Jurusan Teknik Sipil dan Perencanaan | Insitut Teknologi Kalimantan
Balikpapan | Kalimantan Timur | 2018
6
Teknik Sipil | Jurusan Teknik Sipil dan Perencanaan | Insitut Teknologi Kalimantan
Balikpapan | Kalimantan Timur | 2018
200
Angker
B I.1
(a) 645
300 165
200 300
300
Angker Angker
I.1 I.1
200
845 845
7
Teknik Sipil | Jurusan Teknik Sipil dan Perencanaan | Insitut Teknologi Kalimantan
Balikpapan | Kalimantan Timur | 2018
3. Beban uplift
Angker
I.1
845
8
Teknik Sipil | Jurusan Teknik Sipil dan Perencanaan | Insitut Teknologi Kalimantan
Balikpapan | Kalimantan Timur | 2018
+ 1,65
A
Angker
I.1
845
810
Angker
I.1
845
300 165
9
Teknik Sipil | Jurusan Teknik Sipil dan Perencanaan | Insitut Teknologi Kalimantan
Balikpapan | Kalimantan Timur | 2018
q=3,75 t/m
Kasus 1 = Dock penuh air
A
30
B
Muka Air
170
C T
845
645
Pada gambar di atas, untuk tekaan hidrostatik pada kedua sisi turap dianggap nol (0) atau saling
meniadakan. Perhitungan tekanan-tekanan diperlihatkan pada gambar berikut.
pa1
pa2
pa3
pa4
pa5
x
pp1
10
Teknik Sipil | Jurusan Teknik Sipil dan Perencanaan | Insitut Teknologi Kalimantan
Balikpapan | Kalimantan Timur | 2018
𝐩𝐚𝟓 𝟒,𝟏𝟒𝟕𝟗
𝐩𝐚𝟓 = (Ɣ × 𝒂 × 𝐊′) sehingga, 𝐚 = = = 𝟎, 𝟔𝟕𝟑𝟖 𝐦
Ɣ×𝐊′ 𝟏,𝟖×𝟑,𝟒𝟐
3. Perhitungan tekanan tanah aktif yang terjadi
𝐩𝐚𝟏 = 𝐩𝐚𝟏 × 𝐡𝟏 = 𝟑, 𝟏𝟒𝟒 × 𝟎, 𝟑 = 𝟎, 𝟗𝟒𝟑𝟐 𝐭/𝐦
𝟏
𝐩𝐚𝟐 = × 𝐩𝐚𝟐 × 𝐡𝟏 = 𝟎, 𝟓 × 𝟎, 𝟏𝟒𝟓𝟖 × 𝟎, 𝟑 = 𝟎, 𝟎𝟐𝟏𝟖 𝐭/𝐦
𝟐
𝐩𝐚𝟑 = 𝐩𝐚𝟑 × 𝐡𝟐 = 𝟎, 𝟏𝟖𝟕𝟗 × 𝟖, 𝟏𝟓 = 𝟏, 𝟓𝟑𝟏 𝐭/𝐦
𝟏
𝐩𝐚𝟒 = × 𝐩𝐚𝟒 × 𝐡𝟐 = 𝟎, 𝟓 × 𝟑, 𝟗𝟔 × 𝟖, 𝟏𝟓 = 𝟏𝟔, 𝟏𝟑𝟕 𝐭/𝐦
𝟐
𝟏
𝐩𝐚𝟓 = × 𝐩𝐚𝟓 × 𝐚 = 𝟎, 𝟓 × 𝟒, 𝟏𝟒𝟕𝟗 × 𝟎, 𝟔𝟕𝟑𝟖 = 𝟏, 𝟑𝟗𝟕 𝐭/𝐦
𝟐
𝟏
𝐌𝐲 = −𝐑𝐚𝐲 + 𝟎, 𝟓𝐩𝐚′𝟏 𝐲 + 𝟎, 𝟓𝐩𝐚′𝟐 𝐲 × 𝐲 = 𝟎
𝟑
= −𝟎, 𝟒𝟕𝟖𝟖𝐲 + 𝟓, 𝟐𝟒𝐲³ + 𝟎, 𝟎𝟖𝟏𝐲³
= −𝟎, 𝟒𝟕𝟖𝟖𝐲 + 𝟓, 𝟑𝟐𝟏𝐲³
𝐝𝐌𝐲
𝐌𝐌𝐀𝐗 = =𝟎
𝐝𝐲
= −𝟎, 𝟒𝟕𝟖𝟖𝐲 + 𝟓, 𝟑𝟐𝟏𝐲²
𝐲² = 𝟎, 𝟎𝟐𝟗𝟗𝟗
𝐲 = 𝟎, 𝟏𝟕𝟑 = 𝟎, 𝟏𝟕 𝐦𝐞𝐭𝐞𝐫
pa4
pa5
pa2
z a
𝟏
∑ 𝐏𝐚 𝐳 = 𝐩𝐚𝟏 (𝟎, 𝟏𝟕 − 𝟎, 𝟏𝟓) + 𝐩𝐚𝟐 (𝟎, 𝟏𝟑 − 𝟎, 𝟏) + 𝐩𝐚𝟑 ( × 𝟗, 𝟏𝟓 × 𝟎, 𝟏𝟑)
𝟐
𝟐 𝟏
+𝐩𝐚𝟒 ( × 𝟖, 𝟏𝟓 + 𝟎, 𝟏𝟑) + 𝐩𝐚𝟓 ( × 𝟎, 𝟔𝟕𝟑𝟖 + 𝟎, 𝟏𝟑 + 𝟖, 𝟏𝟓)
𝟑 𝟑
11
Teknik Sipil | Jurusan Teknik Sipil dan Perencanaan | Insitut Teknologi Kalimantan
Balikpapan | Kalimantan Timur | 2018
= 𝟎, 𝟗𝟒𝟑𝟐(𝟎, 𝟎𝟐) + 𝟎, 𝟐𝟏𝟖𝟕(𝟎, 𝟎𝟑) + 𝟏, 𝟓𝟑𝟏(𝟒, 𝟐𝟎𝟓) + 𝟏𝟔, 𝟏𝟑𝟕(𝟓, 𝟓𝟔𝟑) + 𝟏, 𝟑𝟗𝟕(𝟖, 𝟓𝟎𝟒𝟔)
= 𝟏𝟎𝟖, 𝟏𝟏𝟐𝟑𝟔
𝟏𝟎𝟖, 𝟏𝟏𝟐𝟑𝟔
𝒛 = = 𝟓, 𝟑𝟗 𝐦𝐞𝐭𝐞𝐫 ≅ 𝟓, 𝟓 𝐦𝐞𝐭𝐞𝐫
𝟐𝟎, 𝟎𝟑
Jadi garis kerja Pa terletak pada 5,5 meter di bawah angker.
∑ 𝐌𝐀𝐧𝐠𝐤𝐞𝐫 = 𝟎
𝟐
∑ 𝐏𝐩 𝐳 = 𝐏𝐩𝟏 ( 𝐗 + 𝟎, 𝟔𝟕𝟑𝟖 + 𝟖, 𝟏𝟓 + 𝟎, 𝟏𝟑)
𝟑
𝟐
= 𝟑, 𝟎𝟕𝟔𝐗² ( 𝐗 + 𝟎, 𝟔𝟕𝟑𝟖 + 𝟖, 𝟏𝟓 + 𝟎, 𝟏𝟑)
𝟑
𝟏𝟎𝟖, 𝟏𝟏𝟐𝟑𝟔 = 𝟐, 𝟎𝟓𝐗³ + 𝟐𝟕, 𝟓𝟒𝟐𝐗²
(𝟐, 𝟎𝟓𝐗 + 𝟐𝟕, 𝟓𝟒𝟐)𝐗² = 𝟏𝟎𝟖, 𝟏𝟏𝟐𝟑𝟔 sehingga, X = 1,85 meter
Jadi dalamnya pemancangan sheet pile adalah 5,5 meter dengan panjang total turap yang
dibutuhkan adalah 14 meter.
Cek kestabilan turap:
𝟏
D > ×𝐇
𝟑
𝟏
5,5 > × 𝟏𝟒
𝟑
5,5 > 𝟒, 𝟔𝟔 meter ….. OK!
12
Teknik Sipil | Jurusan Teknik Sipil dan Perencanaan | Insitut Teknologi Kalimantan
Balikpapan | Kalimantan Timur | 2018
Cek terhadap kestabilan gaya tarik angker sheet pile (𝐅𝐚𝐫 ) pada pelaksanaan tidak melebihi gaya
tarik angker kombinasi (T) yaitu:
(𝐅𝐚𝐫 ) < (𝐓)
9,5 t/m < 17,87 t/m …. (OK!)
Besarnya diameter tierod yang dibutuhkan adalah:
Σ besi untuk U22= 11000 t/m²
T = 17,87 t/m
𝟏
Luas penampang kabel tierod. A = 𝟒 𝛑𝐝²
𝐅𝐚𝐫
𝛔𝐛𝐞𝐬𝐢 =
𝐀
𝟏𝟕, 𝟖𝟕
𝟏𝟏𝟎𝟎𝟎 = 𝟏
𝛑𝐝²
𝟒
d² = 2,0684× 𝟏𝟎−𝟑 sehingga didapat d = 0,045 m ≈ 4,5 cm
atau digunakan standar 5 Ø ½ ”.
a
Far b
Deadman
Pp1
Pp
Pp2
Detail
𝟏
𝐏𝐚𝟏 = × 𝐚 × 𝐩𝐚𝟏 = 𝟎, 𝟓 × (𝟎, 𝟔𝟔𝟕 × 𝐛) × (Ɣ × 𝟎, 𝟎𝟔𝟔𝟕𝐛 × 𝐊𝐚)
𝟐
= 𝟎, 𝟓 × (𝟎, 𝟔𝟔𝟕 × 𝐛) × (𝟏, 𝟖 × 𝟎, 𝟎𝟔𝟔𝟕𝐛 × 𝟎, 𝟐𝟕𝟎) = 𝟎, 𝟓𝟒𝟔𝟕𝟓𝐛²
𝟏
𝐏𝐚𝟐 = × (𝐚 − 𝐛) × (Ɣ × (𝒂 − 𝒃) × 𝐊𝐚) = 𝟎, 𝟓 × 𝟎, 𝟓𝐛 × (𝟏, 𝟖 × 𝟎, 𝟓𝐛 × 𝟎, 𝟐𝟕𝟎) = 𝟎, 𝟎𝟔𝟎𝟕𝟔𝐛²
𝟐
∑ 𝐏𝐚 = 𝐏𝐚𝟏 − 𝐏𝐚𝟐 = 𝟎, 𝟓𝟒𝟔𝟕𝟓𝐛² − 𝟎, 𝟎𝟔𝟎𝟕𝟔𝐛² = 𝟎, 𝟒𝟖𝟔𝐛²
𝟏
𝐏𝐩𝟏 = × 𝐚 × 𝐩𝐩𝟏 = 𝟎, 𝟓 × (𝟎, 𝟔𝟔𝟕 × 𝐛) × (Ɣ × 𝟎, 𝟎𝟔𝟔𝟕𝐛 × 𝐊𝐩)
𝟐
= 𝟎, 𝟓 × (𝟎, 𝟔𝟔𝟕 × 𝐛) × (𝟏, 𝟖 × 𝟎, 𝟎𝟔𝟔𝟕𝐛 × 𝟑, 𝟒𝟐) = 𝟔, 𝟗𝟐𝟓𝟓𝐛²
𝟏
𝐏𝐩𝟐 = × (𝐚 − 𝐛) × (Ɣ × (𝒂 − 𝒃) × 𝐊𝐩) = 𝟎, 𝟓 × 𝟎, 𝟓𝐛 × (𝟏, 𝟖 × 𝟎, 𝟓𝐛 × 𝟑, 𝟒𝟐) = 𝟎, 𝟕𝟔𝟗𝟓𝐛²
𝟐
∑ 𝐏𝐩 = 𝐏𝐩𝟏 − 𝐏𝐩𝟐 = 𝟔, 𝟗𝟐𝟓𝟓𝐛² − 𝟎, 𝟕𝟔𝟗𝟓𝐛² = 𝟔, 𝟏𝟓𝟔𝐛²
𝐅𝐚𝐫 = ∑ 𝐏𝐩 − ∑ 𝐏𝐚
13
Teknik Sipil | Jurusan Teknik Sipil dan Perencanaan | Insitut Teknologi Kalimantan
Balikpapan | Kalimantan Timur | 2018
𝟗, 𝟓 = 𝟔, 𝟏𝟓𝟔𝐛² − 𝟎, 𝟒𝟖𝟔𝐛²
𝟗, 𝟓 = 𝟓, 𝟔𝟕𝐛²
𝐛² = 𝟏, 𝟔𝟕𝟓𝟓 sehingga didapatkan b = 1,2944 ≈ 1,3 meter
𝟑
a = 𝐛 = 0,667× 1,2944 = 1,9416 ≈ 2,0 meter
𝟐
ɸ ɸ
L = (H+D)×tan(45°− ) + 𝐚 × 𝐭𝐚𝐧(𝟒𝟓° + )
𝟐 𝟐
𝟑𝟓 𝟑𝟓
= (H+D)×tan(45°− ) + 𝐚 × 𝐭𝐚𝐧(𝟒𝟓° + )
𝟐 𝟐
= (8,45+5,5)×tan(27,5°) + 𝟐 × 𝐭𝐚𝐧(𝟔𝟐, 𝟓°)
= 11,096 ≈11,1 meter
200
130
1110
550
5. KESIMPULAN
Berdasarkan hasil perencanaan, didapatkan beberapa data dimensi untuk turap dan angkur yang
digunakan sebagai berikut:
1. Turap (Sheet Pile)
Tipe : W500 B1000
Lebar penampang ( b ) : 500 mm
Panjang penampang (h) : 1000 mm
Panjang ( l ) : 14 meter
Kedalaman penetrasi : 5,5 meter dari garis keruk ( dredged line )
Bahan : Beton bertulang
2. Angkur (Jangkar)
Dimensi ( b ) : 2,0 m
Tie Rod : Strand 5 D-1/2 ”.
Dimensi stang angker : 60 x 60
Panjang letak ( l ) : 11,1 meter
6. SARAN
Saran yang dapat diberikan oleh penulis berdasarkan pembahasan yang telah dilakukan adalah
sebagai berikut:
1. Mutu material harus disesuaikan dengan hasil perencanaan, seperti mutu beton, baja dan
diameter tulangan.
2. Pelaksanaan perencanaan yang tersusun dan tertata rapi serta berpatokan pada standar teknis
akan menghasilkan suatu perencanaan yang baik dan tepat sehingga nantinya menghasilkan
sebuah konstruksi bangunan yang kuat dan stabil.
14
Teknik Sipil | Jurusan Teknik Sipil dan Perencanaan | Insitut Teknologi Kalimantan
Balikpapan | Kalimantan Timur | 2018
DAFTAR PUSTAKA
Hertiany, Isti Radhista, Adwiyah Asyifa. 2014. “Perencanaan Konstruksi Sheet Pile Wall Sebagai Alternatif
Pengganti Gravity Wall”. Yogyakarta: Universitas Teknologi Yogyakarta
Ardi, Khoirul, Syahroni, Alfi Rahmi. 2015. “Analisis Konstruksi Pengaman Tebing Type Sheet Pile Beton”.
Fakultas Teknik Universitas Paisr Pengaraian: Riau
Irsyam, Mas. 2000. “Tegangan Lateral dan Dinding Penahan Tanah”. Insitut Teknologi Bandung: Bandung
15