You are on page 1of 4

EMBAHASAN

II.1 ASAM URAT


Asam urat (uric acid-dalam bahasa Inggris) adalah hasil akhir dari katabolisme (pemecahan) purin. Purin
adalah salah satu kelompok struktur kimia pembentuk DNA. Yang termasuk kelompok purin adalah
Adenosin dan Guanosin. Saat DNA dihancurkan, purin pun akan dikatabolisme. Hasil buangannya berupa
Asam urat.
Normalnya, asam urat ini akan dikeluarkan dalam tubuh melalui feses (kotoran) dan urin, tetapi karena
ginjal tidak mampu mengeluarkan asam urat yang ada menyebabkan kadarnya meningkat dalam tubuh.
Hal lain yang dapat meningkatkan kadar asam urat adalah kita terlalu banyak mengkonsumsi bahan
makanan yang mengandung banyak purin. Asam urat yang berlebih selanjutnya akan terkumpul pada
persendian sehingga menyebabkan rasa nyeri atau bengkak.3
Penderita asam urat setelah menjalani pengobatan yang tepat dapat diobati sehingga kadar asam urat
dalam tubuhnya kembali normal. Tapi karena dalam tubuhnya ada potensi penumpukan asam urat,
maka disarankan agar mengontrol makanan yang dikonsumsi sehingga dapat menghindari makanan
yang banyak mengandung purin.
a. Gejala Asam Urat
o Kesemutan dan linu
o Nyeri terutama malam hari atau pagi hari saat bangun tidur
o Sendi yang terkena asam urat terlihat bengkak, kemerahan, panas dan nyeri luar biasa pada malam
dan pagi.
b. Solusi Mengatasi Asam Urat
o Melakukan pengobatan hingga kadar asam urat kembali normal. Kadar normalnya adalah 2.4 hingga 6
untuk wanita dan 3.0 hingga 7 untuk pria.
o Kontrol makanan yang dikonsumsi.
o Banyak minum air putih. Dengan banyak minum air putih, kita dapat membantu membuang purin
yang ada dalam tubuh.4

II.2 Prinsip Diet dan Makanan yang Baik bagi Penderita Asam Urat
Penyakit asam urat memang sangat erat kaitannya dengan pola makan seseorang. Pola makan yang
tidak seimbang dengan jumlah protein yang sangat tinggi merupakan penyebab penyakit ini.
Meskipun demikian, bukan berarti penderita asam urat tidak boleh mengkonsumsi makanan yang
mengandung protein. Asalkan jumlahnya dibatasi, ya tidak masalah. Selain itu, pengaturan diet yang
tepat bagi penderita asam urat mampu mengontrol kadar asam dan urat dalam darah. Berkaitan dengan
diet tersebut, berikut ini beberapa prinsip diet yang harus dipatuhi oleh penderita asam urat.
1. Membatasi asupan purin atau rendah purin
Pada diet normal, asupan purin biasanya mencapai 600-1.000 mg per hari. Namun, penderita asam urat
harus membatasinya menjadi 120-150 mg per hari. Purin merupakan salah satu bagian dari protein.
Membatasi asupan purin berarti juga mengurangi konsumsi makanan yang berprotein tinggi. Asupan
protein yang dianjurkan bagi penderita asam urat sekitar 50-70 gram bahan mentah per hari atau 0,8-1
gram/kg berat badan/hari.
2. Asupan energi sesuai dengan kebutuhan
Jumlah asupan energi harus disesuaikan dengan kebutuhan tubuh berdasarkan pada tinggi badan dan
berat badan.
3. Mengonsumsi lebih banyak karbohidrat
Jenis karbohidrat yang dianjurkan untuk dikonsumsi penderita asam urat adalah karbohidrat kompleks
seperti nasi, singkong, roti, dan ubi. Karbohidrat kompleks ini sebaiknya dikonsumsi tidak kurang dari
100 gram per hari, yaitu sekitar 65-75% dari kebutuhan energi total.
4. Mengurangi konsumsi lemak
Makanan yang mengandung lemak tinggi seperti jeroan, seafood, makanan yang digoreng, makanan
bersantan, margarin, mentega, avokad, dan durian sebaiknya dihindari. Konsumsi lemak sebaiknya
hanya 10-15% dari kebutuhan energi total.
5. Mengonsumsi banyak cairan
Penderita rematik dan asam urat disarankan untuk mengonsumsi cairan minimum 2,5 liter atau 10 gelas
sehari. Cairan ini bisa diperoleh dari air putih, teh, kopi, cairan dari buah-buahan yang mengandung
banyak air seperti apel, pir, jeruk, semangkan, melon, blewah, dan belimbing.
6. Tidak mengonsumsi minuman beralkohol
Alkohol akan meningkatkan asam laktat plasma. Asam laktat ini bisa menghambat pengeluaran asam
urat dari tubuh. Karena itu, orang yang sering mengonsumsi minuman beralkohol memiliki kadar asam
urat yang lebih tinggi dibandingkan dengan orang yang tidak mengonsumsinya.
7. Mengonsumsi cukup vitamin dan mineral
Konsumsi vitamin dan mineral yang cukup, sesuai dengan kebutuhan tubuh akan dapat mempertahan
kan kondisi yang baik.
Makanan yang Dihindari (mengandung banyak purin)
- Lauk pauk seperti jeroan, hati, ginjal, limpa, babat, usus, paru dan otak.
- Makanan laut seperti udang, kerang, cumi, kepiting.
- Makanan kaleng seperi kornet dan sarden.
- Daging, telur, kaldu atau kuah daging yang kental.
- Kacang-kacangan seperti kacang kedelai (termasuk hasil olahannya seperti tempe, tauco, oncom, susu
kedelai), kacang tanah, kacang hijau.mpertahankan kondisi kesehatan yang baik.

Solusi Mengatasi Asam Urat


• Melakukan pengobatan hingga kadar asam urat kembali normal. Kadar normalnya adalah 2.4 hingga 6
untuk wanita dan 3.0 hingga 7 untuk pria.
• Kontrol makanan yang dikonsumsi.
• Banyak minum air putih. Dengan banyak minum air putih, kita dapat membantu membuang purin yang
ada dalam tubuh.
Gout ditandai dengan :
- serangan berulang dari arthritis (peradangan sendi) yang akut, kadang-kadang disertai pembentukan
kristal natrium urat besar yang dinamakan tophus,
- deformitas (kerusakan) sendi secara kronis, dan
- cedera pada ginjal.
Gout secara tradisional dibagi menjadi :
1. bentuk primer (90 persen)
adalah kasus gout di mana penyebabnya tidak diketahui atau akibat kelainan proses metabolisme dalam
tubuh.
2. sekunder (10 persen).
adalah kasus di mana penyebabnya dapat diketahui.
Yang terkena diet/asam urat
Sekitar 90 persen pasien gout primer adalah laki-laki yang umumnya berusia lebih dari 30 tahun,
sementara gout pada wanita umumnya terjadi setelah menopause. Diperkirakan bahwa gout terjadi
pada 840 orang setiap 100.000 orang. Gout sangat terkait dengan obesitas, hipertensi, hiperlipidemia,
dan diabetes mellitus.
Penetapan diagnosis gout
Berdasarkan subkomite The American Rheumatism Association yang menetapkan kriteria diagnostik
untuk gout adalah:
A. Adanya kristal urat yang khas dalam cairan sendi.
B. Thopus terbukti mengandung kristal urat berdasarkan pemeriksaan kimiawi dan mikroskopik dengan
sinar terpolarisasi.
C. ada 11 kriteria :
1. Lebih dari sekali mengalami serangan arthritis akut
2. Terjadi peradangan secara maksimal dalam satu hari
3. Oligoarthritis (jumlah sendi yang meradang kurang dari 4)
4. Kemerahan di sekitar sendi yang meradang
5. Sendi metatarsophalangeal pertama (ibu jari kaki) terasa sakit atau membengkak
6. Serangan unilateral (satu sisi) pada sendi metatarsophalangeal pertama
7. Serangan unilateral pada sendi tarsal (jari kaki)
8. Tophus (deposit besar dan tidak teratur dari natrium urat) di kartilago artikular (tulang rawan sendi)
dan kapsula sendi
9. Hiperuricemia (kadar asam urat dalam darah lebih dari 7,5 mg/dL)
10. Pembengkakan sendi secara asimetris (satu sisi tubuh saja)
11. Serangan arthritis akut berhenti secara menyeluruh.

BAB III
PENUTUP

III.1 Kesimpulan
Kesimpulan dari makalah ini adalah sebagai berikut :
a. Asam urat adalah hasil akhir dari katabolisme (pemecahan) purin. Purin adalah salah satu kelompok
struktur kimia pembentuk DNA.
b. Asam urat dikeluarkan dalam tubuh melalui feses (kotoran) dan urin, tetapi karena ginjal tidak
mampu mengeluarkan asam urat yang ada menyebabkan kadarnya meningkat dalam tubuh. Hal lain
yang dapat meningkatkan kadar asam urat adalah kita terlalu banyak mengkonsumsi bahan makanan
yang mengandung banyak purin. Asam urat yang berlebih selanjutnya akan terkumpul pada persendian
sehingga menyebabkan rasa nyeri atau bengkak.
c. Gejala Asam Urat seperti ; kesemutan dan linu, nyeri terutama malam hari atau pagi hari saat bangun
tidur, sendi yang terkena asam urat terlihat bengkak, kemerahan, panas dan nyeri luar biasa pada
malam dan pagi.
d. Solusi Mengatasi Asam Urat ; melakukan pengobatan hingga kadar asam urat kembali normal. Kadar
normalnya adalah 2.4 hingga 6 untuk wanita dan 3.0 hingga 7 untuk pria, kontrol makanan yang
dikonsumsi, dan b anyak minum air putih.
e. Prinsip diet yang harus dipatuhi oleh penderita asam urat ;
a) Membatasi asupan purin atau rendah purin
b) Asupan energi sesuai dengan kebutuhan
c) Mengonsumsi lebih banyak karbohidrat
d) Mengurangi konsumsi lemak
e) Mengonsumsi banyak cairan
f) Tidak mengonsumsi minuman beralkohol
g) Mengonsumsi cukup vitamin dan mineral

DAFTAR PUSTAKA

1. http://iqbalali.com/2008/4/21/masalah-gizi-di-Indonesia/

2. http://content.nejm.org/cgi/content/full/349/17/1647
Terkeltaub, R, Sundy, J S, Schumacher, H R, Murphy, F, Bookbinder, S, Biedermann, S, Wu, R, Mellis, S,
Radin, A (2009). The interleukin 1 inhibitor rilonacept in treatment of chronic gouty arthritis: results of a
placebo-controlled, monosequence crossover, non-randomised, single-blind pilot study. Ann Rheum Dis
68: 1613-1617

3. http://mha5an.wordpress.com/2008/10/16/asal-usul-asam-urat/

4. http://herbalmedicine.wordpress.com/makanan-sehat-asam-urat.html

5. http://demediapustaka.com/2008021442/Berita/7-Prinsip-Diet-Penderita-Asam-Urat.html

You might also like