You are on page 1of 6

JURNAL KEBIDANAN Vol. 8 No. 1October 2018 p- ISSN.2089-7669 e-ISSN.

2621-2870

EFEKTIVITAS PEMBERIAN TEKNIK MASSAGE EFFLEURAGE DAN


TEKNIK MASSAGE CONTERPRESSURE TERHADAP RASA NYERI
PERSALINAN NORMAL PADA PRIMIGRAVIDA
DI LANGSA TAHUN 2017

Ellysusilawati1)
E-mail address: ellysusilawatiramli@gmail.com

ABSTRACT

Labor pain is a manifestation of contractions of the uterine muscles. Pain in


childbirth if left untreated will increase anxiety, tensionand stress. Increased consumption
of body glucose in maternity mothers who experience stress causes fatigue and
catecholamine secretion that inhibits uterine contractions, which causes prolonged labor
which ultimately causes anxiety in the mother, increased pain and prolonged stress.
Massage can be used during labor and may be an effective pain reliever. The common
massage technique is effleurage and Conterpressure.
The aim this studyto determine the effectiveness of providing Effleurage Massage
and Conterpressure Massage techniques in Active Phase Pain Reduction during normal
labor in Primigravida mother at Eva Repelitamidwifery practice and
Rusmalanitamidwifery practice Langsa City. Design of this study was quasi
experimental design with posttest only control group design in the form of pain scaling in
the first stage of active labor, conducted at Eva Repelita, Am.Keb midwifery practice and
Rusmalanita Am.Keb midwifery practice in February to April 2017 Langsa City. The
sample in this study were mothers, whom divided into two groups numbered 16 people,
thus the total sample was 32 people. Data analysis techniques used are Univariate and
Bivariate analysis using Paired T-Test
The result of this study the mean pain scale in active phase of normal labor in
Primigravida mothers, with Effleurage Massage Technique was 2 with SD 2.44 deviation,
while the mean pain scale with Massage Conterpressure technique is 6 with SD 6.36
deviation. While the results of the Statistical Test using Paired T-test obtained P value of
0,000, that the Effleurage Massage technique was more effective than the Conterpressure
Massage technique in reducing labor pain during active phase. Conclusions: It can be
concluded that Effleurage Massage technique was more effective than Conterpressure
Massage technique in reducing labor pain during the active phase.

Keywords: Massage Effleurage; Massage Conterpressure; Labor pain


1)
Poltekkes Kemenkes Riau

I. Pendahuluan merasakan sakit yang hebat karena


kegiatan rahim mulai lebih aktif. Pada
Kemajuan persalinan pada kala
fase ini kontraksi semakin lama,
I fase aktif merupakan saat yang paling
semakin kuat, dan semakin sering yang
melelahkan, berat, dan kebanyakan ibu
dapat menimbulkan kecemasan.
mulai merasakan sakit atau nyeri,
Kecemasan pada ibu bersalin kala I
dalam fase ini kebanyakan ibu

73
JURNAL KEBIDANAN Vol. 8 No. 1October 2018 p- ISSN.2089-7669 e-ISSN. 2621-2870

bisa berdampak meningkatnya sekresi dengan stimulasi kutaneus


adrenalin. Salah satu efek adrenalin memperlihatkan bahwa tindakan ini
adalah kontraksi pembuluh darah dapat bermanfaat dalam waktu lama
sehingga suplai oksigen ke janin setelah penggunaannya(Reader, 2001).
menurun. Penurunan aliran darah juga Peranan Massage Effleurage
menyebabkan melemahnya kontraksi dan Conterpressure Stimulasi kulit
rahim dan berakibat memanjangnya dengan kedua teknik ini menghasilkan
proses persalinan hingga dapat impuls yang di kirim lewat serabut
menyebabkan persalinan lama.Dalam saraf besar yang berada dipermukaan
hal ini peranan petugas kesehatan tidak kulit, serabut saraf besar ini akan
kalah penting dalam memberikan menutup gerbang pesan nyeri sehingga
bantuan dan dukungan pada ibu agar otak tidak menerima pesan nyeri
seluruh rangkaian proses persalinan karena sudah di blokir oleh stimulasi
berlangsung dengan aman baik bagi kulit dan dengan kedua teknik massage
ibu maupun bagi bayi yang dilahirkan ini dapat mengaktifkan senyawa
(
Sumarah, 2009). endhorpin yang berada di sinaps sel-sel
Nyeri pada persalinan apabila saraf tulang belakang dan otak,
tidak diatasi maka akan meningkatkan sehingga tranmisi dari pesan nyeri
rasa khawatir, tegang, takut dan stress. dapat dihambat, akibatnya persepsi
Peningkatan konsumsi glukosa tubuh nyeri akan berubah. Selain meredakan
pada ibu bersalin yang mengalami nyeri, teknik ini juga dapat mengurangi
stress menyebabkan kelelahan dan ketegangan otot dan meningkatkan
sekresi katekolamin yang menghambat sirkulasi darah diarea yang terasa
kontraksi uterus, hal tersebut nyeri(Yuliatun, 2008)
menyebabkan persalinan lama yang Upaya-upaya
akhirnya menyebabkan cemas pada untukmenanggulangi nyeri pada
ibu, peningkatan nyeri dan stress persalinan telah dilakukan berbagai
berkepanjangan. Massage (pijatan) cara nonfarmakologis dan
dapat digunakan selama persalinan dan farmakologis. Metode
mungkin merupakan tindakan pereda nonfarmakologis antara lain distraksi,
nyeri yang efektif. Teknik massage teknik relaksasi, hipnotis, serta
yang umum dilakukan adalah mengurangi persepsi nyeri dan
effleurage (bentuk massage dengan farmakologis yaitu dengan penggunaan
menggunakan telapak tangan yang obat analgetik. Pengendalian
memberi tekanan lembut ke atas nonfarmakologis lebih murah, simpel,
permukaan tubuh dengan arah sirkular efektif dan tanpa efek merugikan.
secara berulang)danConterpressure Metode ini juga dapat meningkatkan
(teknik pijatan kuat dengan cara kepuasan selama persalinan karena ibu
meletakkan tumit tangan atau juga dapat mengontrol perasaan dan
menggunakan bola tennis, tekanan kekuatannya (Asmadi, 2009).
dapat diberikan dalam gerakan lurus Bersamaan dengan nyeri persalinan
atau lingkaran kecil). Menggosok yang dirasakan oleh ibu-ibu yang akan
bagian tubuh apapun, bahkan diantara bersalin dilakukan berbagai cara untuk
kontraksi, mungkin dapat berperan menanggulangi nyeri pada persalinan
untuk meredakan nyeri. Ini tidak hanya yaitu salah satunya dengan
mendorong relaksasi, tetapi percobaan menggunakan teknik massage pada

74
JURNAL KEBIDANAN Vol. 8 No. 1October 2018 p- ISSN.2089-7669 e-ISSN. 2621-2870

punggung bawah, sehingga peneliti Primigravida di BPM Eva Repelita,


tertarik untuk melakukan penelitian Am.Keb
tentang bagaimana gambaran No Perlakuan Teknik
pemberian massageterhadap Massage Effleurage F %
pengurangan nyeri persalinan normal Untuk Pengurangan
Rasa Nyeri Persalinan
kala 1 fase aktif(Asmadi, 2009). Normal Kala I fase
Aktif
II. Metode Penelitian 1 1 4 25
2 2 5 31,3
Rancangan penelitian ini adalah 3 3 4 25
4 4 2 12,5
quasi experimental design dengan the 5 5 1 3,6
posttest only control group design. total 16 100
Penelitian dilaksanakandi BPM Eva
Repelita, Am.Keb dan BPM Pengurangan rasa nyeri
Rusmalanita Am.Keb pada bulan persalinan normal kala I fase aktif
Februari s/d April tahun 2017 Kota dengan teknik massage
Langsa.Sampel penelitian ini adalah effleurage,mayoritasibu merasakan
Ibu bersalin berjumlah 32 orang yang nyeri persalinandengan skala
dibagi dalam 2 kelompok perlakuan : nyeriberada di grade 2 sebanyak (
Dilakukan pemberian teknik massage 31,3%) responden.
effleurageselama 20 menitdan
dilakukan di BPM Eva Repelita, Tabel 2. Distribusi Frekuensi
Am.KebKota Langsa, kontrol : Responden Kelompok Kontrol Teknik
Dilakukan pemberian teknik massage Massage Conterpressure Untuk
Conterpressureselama 20 menitdi Pengurangan Rasa Nyeri Persalinan
BPM Rusmalanita, Am.KebKota Normal Kala I fase Aktif Pada Ibu
Langsa. Primigravida di BPM Rusmalanita
Teknik analisa data yang Am.Keb
digunakan adalah : uji statistik dengan No Perlakuan Teknik
SPSS untuk mencari efektivitas Massage Effleurage F %
pemberian teknik massage effleurage Untuk Pengurangan
dan massage conterpressure terhadap Rasa Nyeri
pengurangan rasa nyeri persalinan Persalinan Normal
Kala I fase Aktif
normal kala I fase aktif pada ibu 1 5 2 12,5
primigravida. Adapun uji yang akan 2 6 7 43,8
digunakan adalah :Analisis univariat 3 7 6 37,5
dan analisis bivariate menggunakan 4 8 1 6,3
uji paired t-test. total 16 100

III. Hasil dan Pembahasan Pengurangan rasa nyeri


persalinan normal kala I fase aktif
Tabel 1. Distribusi Frekuensi dengan teknik massage Conterpressure,
Responden Kelompok Perlakuan mayoritas ibu merasakan nyeri
Teknik Massage Effleurage Untuk persalinan dengan skala nyeri berada
Pengurangan Rasa Nyeri Persalinan pada grade 6 sebanyak (43,8%)
Normal Kala I fase Aktif Pada Ibu responden.

75
JURNAL KEBIDANAN Vol. 8 No. 1October 2018 p- ISSN.2089-7669 e-ISSN. 2621-2870

Tabel 3. HubunganEfektivitas yang dipijat 20 menit setiap jam


Pemberian Teknik Massage Effleurage selama tahapan persalinan akan lebih
dan Massage Conterpressure Terhadap bebas dari rasa sakit. Hal itu terjadi
Pengurangan Rasa Nyeri Persalinan karena pijat merangsang tubuh
Normal Kala I fase Aktif Pada Ibu melepaskan endorphin yang
Primigravida di BPM Eva Repelita, merupakan pereda sakit alami.
Am.Keb dan BPM Rusmalanita Endorphin juga dapat menciptakan
Am.Keb Kota Langsa Tahun 2017 perasaan nyaman dan enak. Dalam
persalinan, pijat juga membuat ibu
Karaktristik merasa lebih dekat dengan orang yang
(Variabel ) Mean SD P value
merawatnya. Sentuhan seseorang yang
Teknik peduli dan ingin menolong merupakan
Pengurangan
Rasa Nyeri
sumber kekuatan saat ibu sakit, lelah,
 Teknik 2,44 1,209 dan kuat. Banyak bagian tubuhibu
Massage 0,000 bersalin yang dapat dipijat, seperti
Effleurage kepala, leher, punggung, dan tungkai.
 Teknik 6,36 0,806 N =16 Saat memijat, pemijat harus
Massage
Conterpressu
memerhatikan respons ibu, apakah
re tekanan yang diberikan sudah tepat
(
Yuliatun, 2008).
Berdasarkan tabel 3, dari 16 Teknik Effleurage Merupakan
responden (Teknik Massage Effleurage teknik pijatan dengan menggunakan
dan Massage Conterpressure) yang telapak jari tangan dengan pola gerakan
terdapat di BPM Eva Repelita, melingkar pada pinggang bagian bawah.
Am.Keb dan BPM Rusmalanita Teknik effleurage massagediatas dapat
Am.Keb Kota Langsa menunjukkan menurunkan nyeripersalinan kala 1 fase
rata-rata skala nyeri persalinan normal aktif bila dilakukan dengan benar, yaitu
fase aktif pada ibu Primigravida, dilakukan setiap adanya kontraksi dan
dengan Teknik Massage Effleurage dilakukan selama ±20 menit. Ibu
adalah 2 dengan Std. deviasi 2,44, bersalin mengatakan bahwa nyeri pada
sedangkan rata-rata skala nyeri pinggang bagian bawah berkurang
persalinan dengan Massage setelah dilakukan pijatan tersebut.
Conterpressure adalah 6 dengan Std. Penelitian ini tidak senada
deviasi 6,36. Sedangkan hasil Uji dengan penelitian yang dilakukan oleh
Statistik mengunakan Paired T-test Faradilah dengan judul efektifitas
didapatkan nilai P value 0,000 maka pemberian Effleurage dan Abdominal
bahwa tehnik Massage Effleurage lebih Lifting dengan relaksasi nafas dalam
efektif dari pada tehnik Massage terhadap penurunan nyeri persalinan
Conterpressure dalam mengurangi kala I di Klinik Bidan Indriani
nyeri persalinan normal kala I fase Semarang. Penelitian ini menggunakan
aktif. desain quasi eksperimental dengan
pretest-posttest design. Sampel pada
Massage (pijatan) cara lembut penelitian ini adalah ibu bersalin di
membantu ibu merasa lebih segar, Klinik Bidan Indri Semarang yang
rileks, dan nyaman selama persalinan, ditetapkan secara purposive random
sebuah penelitian menyebutkan, ibu sampling. Hasil analisis uji statistic

76
JURNAL KEBIDANAN Vol. 8 No. 1October 2018 p- ISSN.2089-7669 e-ISSN. 2621-2870

dengan menggunakan uji Mann- Conterpressure) yang terdapat di BPM


Whitney didapatkan hasil untuk nilai ρ Eva Repelita, Am.Keb dan BPM
= 0,031 < α 0,05. Artinya kedua upaya Rusmalanita Am.Keb Kota Langsa
penurunan nyeri tersebut sama- sama menunjukkanrata-rata skala nyeri
efektif untuk menurunkan nyeri persalinan normal fase aktif pada ibu
persalinan kala I tetapi diantara Primigravida , dengan Teknik Massage
keduanya lebih efektif relaksasi nafas Effleurage adalah 2 dengan Std.
dalam dibandingkan Effleurage dan deviasi 2,44, sedangkan rata-rata skala
Abdominal Lifting dengan hasil mean nyeri persalinan dengan Massage
4,85> 4,30 (Noor, 2013). Conterpressure adalah 6 dengan Std.
Penelitian ini tidak sejalan deviasi 6,36. Sedangkan hasil Uji
dengan penelitian yang dilakukan oleh Statistik mengunakan Paired T-test
Wardani dan Herlina dengan judul didapatkan nilai P value 0,000maka
efektifitas masase effleurage dan dapat disimpulkan bahwa tehnik
masase counterpressure terhadap Massage Effleurage lebih efektif dari
penurunan nyeri persalinan. Rancangan pada tehnik Massage Conterpressure
penelitian ini menggunakan quasi dalam mengurangi nyeri persalinan
eksperiment dengan rancangan pre test normal kala I fase aktif
– post test kontrol group design.
Pengukuran dilakukan pada dua Diharapkan penelitian ini
kelompok yaitu kelompok kontrol dan sebagai bahan masukan bagi pelayanan
kelompok intervensi. Penelitian ini kebidanan(bidan) untuk dapat
dilakukan di BPM yang masuk wilayah menerapkan terapi nonfarmakologis
kerja Desa Sooko Kabupaten untuk mengatasi nyeri persalinan.
Mojokerto. Dari hasil uji t-test dengan Dikarenakan secara tidak langsung
tingkat kemaknaan α = 0,05 didapatkan akan membantu ibu bersalin dalam
nilai signifikasi sebesar 0,078 dengan mengatasi nyeri persalinan dan
nilai korelasi sebesar 0,487 yang berarti menekan terjadinya resiko komplikasi
terapi massage effleurage tidak efektif akibat persalinan yang terjadi.
untuk meredakan nyeri persalinan. Dari
hasil uji ttest dengan tingkat kemaknaan
α = 0,05 didapatkan nilai signifikasi Daftar Pustaka
sebesar 0,023 dengan nilai korelasi
Asmadi. 2009. Konsep danAplikasi
sebesar 0,602 yang berarti terapi
Kebutuhan Dasar Klien, jil.1-
massage counterpressure efektif untuk
Jakarta : Salemba Medika
meredakan nyeri persalinan. Terapi
massase counterpressure (sig : 0,001)
Asrinah, Putri, Sulistyorini, Muflihah,
lebih efektif digunakan sebagai terapi
Sari, 2010. Asuhan Kebidanan
nonfarmakologis untuk meredakan
Masa Persalinan. Graha Ilmu,
nyeri persalinan dibandingkan dengan
yogyakarta.
terapi massase effleurage (sig : 0,003).

IV. Simpulan Depkes RI. 2008. Asuhan Persalinan


Berdasarkan analisis bivariat Normal, JNPK-KR, Jakarta.
dari 16 responden (Teknik Massage
Effleurage dan Massage

77
JURNAL KEBIDANAN Vol. 8 No. 1October 2018 p- ISSN.2089-7669 e-ISSN. 2621-2870

Perry dan Potter. 2006. Fundamental


Keperawatan, Edisi 4, EGC,
Jakarta

Noor, Faradilah Dhina. 2013.


efektifitas pemberian Effleurage
dan Abdominal Lifting dengan
relaksasi nafas dalam terhadap
penurunan nyeri persalinan kala I
di Klinik Bidan Indriani
Semarang. FIKKes Jurnal
Keperawatan. Vol.7 No.2
Oktober 2014.

Sumarah, Yani Wiayastuti, Nining


Wiyati. 2009. Perawatan Ibu
Bersalin, Cetakan 4, Fitra Maya,
Yogyakarta.
.
Walsh, Linda V. 2008. Buku Ajar
Kebidanan Komunitas, Cetekan
1, EGC, Jakarta.

Wardani R.A dan Herlina. Efektifitas


Masase Effleurage Dan Masase
Counterpressure Terhadap
Penurunan Nyeri Persalinan.
Jurnal Keperawatan dan
Kebidanan.
Yuliatun, Laily. (2008) Penanganan
Nyeri Persalinan Dengan Metode
Nonfarkologi.

78

You might also like