Professional Documents
Culture Documents
Hepi, anak perempuan usia 9 tahun dibawa ibunya ke Hepi dan Alvi?
tidak enak badan, nyeri otot serta lemas. Pada pemeriksaan Virus herpes simpleks disebarkan melalui kontak langsung
status dermatologis didapatkan efloresensi berupa vesikel dan antara virus dengan mukosa atau setiap kerusakan di kulit.
bula berkelompok unilateral dengan dasar kulit yang Virus herpes simpleks tidak dapat hidup di luar lingkungan
eritematous serta mengikuti dermatom, didapatkan yang lembab dan penyebaran infeksi melalui cara selain
pembesaran KGB leher. Dokter puskesmas menjelaskan kontak langsung kecil kemungkinannya terjadi. Virus herpes
bahwa Hepi terkena infeksi virus Herpes, kemudian simpleks memiliki kemampuan untuk menginvasi beragam sel
memberikan salep topikal dan obat minum. Ibu Hepi jadi melalui fusi langsung dengan membran sel. Pada infeksi aktif
cemas dan bertanya kepada dokter , apakah infeksi yang primer, virus menginvasi sel pejamu dan cepat berkembang
dialami Hepi sama dengan infeksi virus herpes kelamin yang dengan biak, menghancurkan sel pejamu dan melepaskan
pernah ia baca artikelnya di majalah? lebih banyak virion untuk menginfeksi sel-sel disekitarnya.
Pada saat yang sama, Alvi teman sekolah Hepi juga Pada infeksi aktif primer, virus menyebar melalui saluran
berobat dengan keluhan munculnya bercak-bercak kemerahan limfe ke kelenjar limfe regional dan menyebabkan
muncul sejak seminggu yang lalu setelah Alvi menggunakan Tubuh melakukan respon imun seluler dan humoral yang
gelang yang terbuat dari bahan metal. Alvi merasa tidak menahan infeksi tetapi tidak dapat mencegah kekambuhan
nyaman karena kulitnya sangat gatal dan terus memerah, infeksi aktif. Setelah infeksi awal timbul fase laten. Selama
membuat ia terus menerus ingin menggaruk. Dokter kemudian masa ini virus masuk ke dalam sel-sel sensorik yang
melakukan pemeriksaan, didapatkan makula eritematosa mempersarafi daerah yang terinfeksi dan bermigrasi
berbatas tegas melingkar mengikuti bentuk gelang, tampak disepanjang akson untuk bersembunyi di dalam ganglion
adanya vesikel berkelompok dan tanda erosi di sekitar lesi. radiksdorsalis tempat virus berdiam tanpa menimbulkan
Alvi memang memiliki kulit sensitif dan pernah mengalami sitotoksisitas atau gejala pada manusia.
Varicella Zoster yang menyerang kulit, mukosa dan selaput dapat menjadi aktif kembali dalam tubuh individu dan
lendir, klinis terdapat gejala konstitusi, kelainan kulit polimorf menyebabkan terjadinya Herpes Zoster.4
cepat menular. Penyakit ini merupakan hasil infeksi primer Nyeri post herpetik adalah nyeri yang timbul setelah gejala-
pada penderita yang rentan.2 gejala herpes zoster mulai membaik. Nyeri tersebut dapat
Varicella merupakan penyakit yang disebabkan oleh infeksi merupakan komplikasi yang paling umum terjadi di
virus Varicella Zoster. Virus Varicella Zoster merupakan virus masyarakat. Neuralgia paost herpetika (NPH) adalah
DNA yang mirip dengan virus Herpes Simpleks. Pada komplikasi yang serius dari Herpes Zoster, nyeri dirasakan di
hakekatnya varicella memberikan gambaran penyakit yang tempat penyembuhan ruam Herpes Zoster, terjadi 9 % hingga
berat dan peradangan yang lebih jelas disbanding dengan 15 % pasien herpes zoster yang tidak diobati, dengan risiko
penyakit herpes simpleks. Virus tersebut dapat pula yang lebih tinggi pada usia tua. Data seluruh dunia
menyebabkan herpes zoster. Kedua penyakit ini mempunyai menunjukkan di antara pasien herpes zoster yang berumur di
manifestasi klinis yang berbeda.3,4 Varicella pada umumnya atas 60 tahun, 6% masih merasakan nyeri saat 1 bulan sejak
menyerang anak, sedangkan herpes zoster atau shingles terkena herpes zoster dan 1% masih merasakan nyeri 3 bulan
merupakan suatu reaktivasi infeksi endogen pada periode laten sesudahnya. Herpes zoster sendiri merupakan suatu reaktivasi
VZV umumnya menyerang orang dewasa atau anak yang virus varicella (cacar air) yang berdiam di dalam jaringan
menderita defisiensi imun.5 saraf. Gangguan sensorik berupa hiperestesia, hiperalgesia dan
Virus Varicella Zoster dapat menyebabkan 2 jenis, yaitu alodinia ikut memperberat penderitaan yang dialami. NPH
infeksi primer dan sekunder. Varicella (chicken pox) ditandai dengan gangguan fungsi saraf yang menyerang saraf
merupakan suatu bentuk infeksi primer virus Varicella Zoster nosiseptif (penghantar rangsang nyeri) dan sensorik.
yang pertama kali pada individu yang berkontak langsung Terbentuknya persambungan sel-sel saraf yang abnormal dan
dengan virus tersebut sedangkan infeksi sekunder/rekuren ketidakseimbangan pengaturan otomatis pada sistem
(karena persistensi virus) disebut Herpes Zoster/shingles.3 penghambatan serta perangsangan saraf juga ditemukan dan
Virus Varicella Zoster masuk kedalam tubuh dan berperan terhadap timbulnya nyeri pada kasus ini.
dengan virus tersebut akan terjadi varicella. Kemudian setelah Tidak semua kasus herpes zoster diikuti dengan NPH. Kasus
penderita varicella (infeksi primer) sembuh, mungkin virus itu ini lebih sering ditemukan pada lansia, serangan herpes zoster
tetap ada dalam bentuk laten (tanpa ada manifestasi klinis) di wajah bagian atas dan lengan, nyeri hebat pada saat
serangan herpes zoster, dan ruam kulit yang sangat banyak Pencegahan terhadap infeksi varisela zoster virus dilakukan
pada saat serangan herpes zoster. Pasien yang sudah pernah dengan cara imunisasi pasif atau aktif.(Elizabeth, 2008 hal.
tempat yang tadinya terdapat ruam kulit. Nyeri demikian dapat a. Imunisasi aktif
dikategorikan sebagai NPH jika masih dirasakan sampai lebih Dilakukan dengan memberikan vaksin varisela yang
dari 3 bulan sejak hilangnya ruam kulit. Sifat nyeri umumnya dilemahkan (live attenuated) yang berasal dari OKA Strain
terasa seperti ditusuk-tusuk dan dapat dicetuskan oleh dengan efek imunogenisitas tinggi dan tingkat proteksi cukup
sentuhan ringan (yang dalam keadaan normal tidak tinggi berkisar 71-100% serta mungkin lebih lama. Dapat
menimbulkan nyeri). Sejauh ini tidak ada pemeriksaan diberikan pada anak sehat ataupun penderita leukemia,
laboratorium yang dibutuhkan untuk mendiagnosis NPH. imunodefisiensi. Untuk penderita pascakontak dapat diberikan
Selain itu komplikasi-komplikasi lain yang dapat terjadi di vaksin ini dalam waktu 72 jam dengan maksud sebagai
beberapa bagian tubuh lainnya, diantaranya : preventif atau mengurangi gejala penyakit.
Diawali dengan mata merah meradang, air mata banyak vaksin ini ternyata cukup aman. Dapat diberikan bersamaan
keluar, penglihatan rangkap, nyeri bola mata, sebagian dengan MMR dengan daya proteksi yang sama dan efek
penglihatan kabur sampai hilang. Komplikasi herpes zoster ke samping hanya berupa rash yang ringan. Efek samping:
mata bisa menyebabkan macam macam kerusakan dan biasanya tidak ada, tetapi bila ada biasanya bersifat ringan.
kemungkinan bisa sampai buta. Biasanya setelah herpes ini b. Imunisasi pasif
sembuh bisa menyisakan cacat pada kornea, atau tekanan bola Dilakukan dengan memberikan Zoster Imun Globulin (ZIG)
mata berubah meninggi (glaucoma). dan Zoster Imun Plasma (ZIP). Zoster Imun Globulin (ZIG)
Pada telinga adalah suatu globulin-gama dengan titer antibody yang tinggi
Bisa menimbulkan rasa nyeri pada telinga, kualitas dan yang didapatkan dari penderita yang telah sembuh dari
pendengaran menjadi menurun, baik itu bersifat sementara infeksi herpes zoster. Dosis Zoster Imuno Globulin (ZIG): 0,6
ataupun juga permanen serta bisa menyebabkan wajah mL/kg BB intramuscular diberikan sebanyak 5mL dalam 72
menjadi lumpuh sebelah. jam setelah kontak. Indikasi pemberian Zoster Imunoglobulin
Komplikasi herpes ke saraf otak bisa menyisakan rasa nyeri 1) Neonatus yang lahir dari ibu menderita varisela 5 hari
kepala yang hebat sampai berbulan - bulan lamanya. sebelum partus atau 2 hari setelah melahirkan.
Tapi pada anak dengan defisiensi imunologis, leukimea atau limfadenopati regionaldan malaise. Lesi berupa vesikel yang
penyakit keganasan lainnya, pemberian Zoster Imun Globulin memecah dan terlihat sebagai bercak putih atau ulkus.
(ZIG) tidak menyebabkan pencegahan yang sempurna, lagi Kelainan ini dapat meluas ke mukosa bukal, lidah, dan tonsil,
pula diperlukan Zoster Imun Globulin (ZIG) dengan titer yang sehingga mengakibatkan rasa sakit, bau nafas yang busuk, dan
tinggi dan dalan jumlah yang lebih besar. penurunan nafsu makan. Pada anak-anak dapat terjadi
Zoster Imun Plasma (ZIP) adalah plasma yang berasal dari dehidrasi dan asidosis. Kelainan ini berlangsung antara 2-4
penderita yang baru sembuh dari herpes zoster dan diberikan minggu.
secara intravena sebanyak 3-14,3 mL/kg BB. Pemberian 3. Infeksi herpes kompleks di seminata
Zoster Imun Plasma (ZIP) dalam 1-7 hari setelah kontak Bentuk herpes ini terjadi pada anak-anak usia 6 bulan sampai
dengan penderita varisela pada anak dengan defisiensi 3 tahun, dimulai dengan herpes gingivostomatitis berat. Jenis
imunologis, leukemia, atau penyakit keganasan lainnya ini dapat mengenai paru-paru dan menimbulkan viremia
mengakibatkan menurunnya insiden varisela dan merubah masif, yang berakibat gastroenteritis disfungsi ginjal dan
perjalanan penyakit varisela menjadi ringan dan dapat kelenjar adrenal, serta ensefalitis. Kematian banyak terjadi
mencegah varisela untuk kedua kalinya. pada stadium viremia yang berat.
1. Inokulasi kompleks primer (primary inoculation Infeksi primer terjadi setelah melalui masa tunas 3-5 hari.
Infeksi primer herpes simpleks pada penderita usia muda yang genital, orogenital, maupun anogenital. Erupsinya juga berupa
baru pertama kali terinfeksi virus ini dapat menyebabkan vesikel tunggal atau menggerombol, bilateral, pada dasar kulit
reaksi lokal dan sistemik yang hebat. Manifestasinya dapat yang eritematus, kemudian berkonfluensi, memecah,
berupa herpes labialis. Dalam waktu 24 jam saja, penderita membentuk erosi atau ulkus yang dangkal disertai rasa nyeri.
sudah mengalami panas tinggi (39-40oC), disusul oleh 31% penderita mengalami gejala konstitusi berupa demam,
pembesaran kelenjar limfe submentalis, pembengkakan bibir, malaise, mialgia, dan sakit kepala; dan 50% mengalami
2. herpes gingivostomatitis