Professional Documents
Culture Documents
5/20/2018 Ala t Da n Metode Fiksa si Pa da Fra ktur Oroma ksilofa sia l - slide pdf.c om
Heri Herliana
Npm. 16012109000
A-!"ra&
Prinsip dasar perawatan pada kasus trauma oromaksilofasial khususnya pada kasus
– kasus fraktur meliputi tindakan emergensi dan tindakan definitif. Tindakan emergensi
ditujukan untuk menyelematkan jiwa dan mempersiapkan kondisi penderita agar stabil.
Sehingga bisa dilakukan tahap selanjutnya yaitu tindakan definitif perawatan fraktur
oromaksilofasial yang meliputi tiga tindakan utama yaitu: reduksi/reposisi, fiksasi, dan
imobilisasi. Kuni keberhasilan perawatan salah satunya tergantung pada pemilihan
metode dan alat fiksasi yang tepat dan adekuat.
!akalah ini bermaksud untuk memberikan gambaran penatalaksanaan trauma
oromaksilofasial khususnya dalam hal pemilihan metode dan alat fiksasi yang tepat dan
adekuat.
PENDAHULUAN
Tulang rahang dan tulang di daerah wajah "oromaksilofasial# merupakan salah satu
bagian dari tubuh manusia yang sering mengalami fraktur. Terutama mandibula yang
mempunyai bentuk seperti busur panah dengan bagian terlemah pada kedua ujungnya dan
daerah dagu yang merupakan bagian paling menonjol dari wajah, sehingga mandibula
mudah sekali mengalami fraktur jika terkena trauma. $emikian pula halnya dengan
maksila yang merupakan bagian dari tulang%tulang pembentuk wajah, saling berhubungan
satu dengan yang lainnya melalui sutura – sutura yang merupakan bagian yang lemah,
ditambah adanya sinus maksilaris yang menempati sebagian besar maksila dengan dinding
– dindingnya yang tipis, menyebabkan maksila juga rentan terhadap fraktur &.
'igi – geligi dapat merugikan namun dapat juga menguntungkan pada kasus –
kasus fraktur oromaksilofasioal. Keberadaan gigi – geligi dapat memudahkan terjadinya
fraktur jika terjadi trauma pada daerah oromaksilofasial, namun oklusi gigi – geligi juga
http://slide pdf.c om/re a de r/full/a la t-da n-metode -fiksa si-pa da -fra ktur-oroma ksilofa sia l 1/16
5/20/2018 Ala t Da n Metode Fiksa si Pa da Fra ktur Oroma ksilofa sia l - slide pdf.c om
dapat dipakai sebagai pedoman " guidance# untuk reduksi fragmen tulang dan fiksasi
maksilomandibular (.
Perawatan fraktur rahang pada dasarnya meliputi tiga tindakan, yaitu: reduksi,
fiksasi, dan immobilisasi. )eduksi adalah menempatkan kembali fragmen – fragmen
tulang yang mengalami fraktur pada posisi anatomi semula sehingga saling merapat
kembali. *iksasi adalah mempertahankan hasil reduksi tersebut, sedangkan imobilisasi
adalah mempertahankan posisi tulang yang telah difiksasi dalam keadaan tidak bergerak
dalam jangka waktu tertentu sampai terjadi penyembuhan +.
http://slide pdf.c om/re a de r/full/a la t-da n-metode -fiksa si-pa da -fra ktur-oroma ksilofa sia l 2/16
5/20/2018 Ala t Da n Metode Fiksa si Pa da Fra ktur Oroma ksilofa sia l - slide pdf.c om
memperhatikan jalan nafas dan pernafasan, dan sirkulasi "ir ways, reathing,
irulation#, serta kontrol perdarahan-.
3alan nafas penderita dengan fraktur oromaksilofasial dapat terganggu dengan
adanya sumbatan dari jalan nafas, yang dapat disebabkan oleh gigi palsu yang terdorong
masuk ke jalan pernafasan, fragmen tulang, gigi yang terlepas ke daerah tenggorokan,
gumpalan darah yang membeku, dinding faring yang kolaps, lidah terkulai ke belakang,
sehingga menyebabkan hipoksia pada otak. Pada keadaan ini penolong dapat memberikan
nafas buatan dan jika perlu dapat dilakukan intubasi endotrakeal atau trakeostomi.
a. insisi kulit
b. rawat perdarahan
. anestesi loal
d. melubangi trakea
http://slide pdf.c om/re a de r/full/a la t-da n-metode -fiksa si-pa da -fra ktur-oroma ksilofa sia l 3/16
5/20/2018 Ala t Da n Metode Fiksa si Pa da Fra ktur Oroma ksilofa sia l - slide pdf.c om
'ambar. Trakeostomi2
Kematian pada penderita dengan trauma oroma5illofasial juga dapat disebabkan
oleh perdarahan yang tidak epat diatasi. Perdarahan dapat terjadi seara internal maupun
eksternal. Pada perdarahan internal hanya dapat diatasi di rumah sakit. Penanganan
perdarahan di tempat keelakaan diutamakan pada perdarahan eksternal. ara
mengatasinya dengan melakukan penekanan pada luka dan jika perdarahan masih
berlangsung terus dilakukan pengikatan "ligasi#. Perdarahan yang keluar dari hidung dapat
diatasi dengan meletakan tampon di lubang hidung depan dan belakang 2.
http://slide pdf.c om/re a de r/full/a la t-da n-metode -fiksa si-pa da -fra ktur-oroma ksilofa sia l 4/16
5/20/2018 Ala t Da n Metode Fiksa si Pa da Fra ktur Oroma ksilofa sia l - slide pdf.c om
fraktur tulang terlebih dahulu sebelum memindahkan pasien dengan ara menggunakan
nek olar hard "penyangga leher yang kaku# dan soop strether untuk fraktur tulang
belakang. 8ntuk fraktur pada daerah oromaksilofasial dapat dilakukan dengan pengikatan
dari atas kepala ke dagu2.
dislokasi sehingga lidah seakan%akan lepas dari organnya, akibatnya dapat terjadi
gangguan napas dan mengganggu proses menelan, sehingga air ludah, darah, peahan gigi
akan terkumpul dalam rongga mulut. Pada penderita dengan gangguan kesadaran dapat
menyebabkan aspirasi. *loating maksila pada fraktur maksila 0e *ort 99 dan 999 dimana
maksila terlepas dari segmen atas dan menyumbat jalan napas. 8ntuk mengatasi keadaan–
keadaan ini dengan ara membersihkan orofaring dari hematom, muntahan, benda%benda
asing seperti gigi palsu dengan bantuan penghisap yang mempunyai lubang besar "plastik
http://slide pdf.c om/re a de r/full/a la t-da n-metode -fiksa si-pa da -fra ktur-oroma ksilofa sia l 5/16
5/20/2018 Ala t Da n Metode Fiksa si Pa da Fra ktur Oroma ksilofa sia l - slide pdf.c om
ke depan. !asukkan jari telunjuk dan jari tengah ke dalam mulut dan letakkan di belakang
atas palatum mole, sedangkan ibu jari diletakkan di tempat gigi inisi6us 2
'ambar : ara mengatasi obstruksi napas oleh karena fraktur maksila 0e *ort 99 dan 999 2
*raktur orpus mandibula bilateral atau fraktur simfisis dapat menyebabkan insersi
lidah jatuh ke belakang ada saat penderita tidur terlentang, hal ini menyebabkan penutupan
pada orofaring. ara mengatasinya dengan melakukan retraksi lidah dengan benang yang
dijahitkan trans6ersal di daerah dorsum lidah, kemudian meletakkan tarikan benang
tersebut ke wajah samping dengan bantuan plester ;.
http://slide pdf.c om/re a de r/full/a la t-da n-metode -fiksa si-pa da -fra ktur-oroma ksilofa sia l 6/16
5/20/2018 Ala t Da n Metode Fiksa si Pa da Fra ktur Oroma ksilofa sia l - slide pdf.c om
perdarahan pada rongga mulut, hidung, sinus paranasalis, nasofaring "dari basis ranii#
atau perdarahan dari hidung "fraktur nasalis, fraktur maksila#.
Penanganan perdarahan eksternal pada trauma oromaksilo fasial sudah harus
dilakukan saat sebelum tiba di rumah sakit. 3ika belum dilakukan, hendaknya dilakukan
bersamaan dengan penanganan jalan nafas. Penjepitan pembuluh darah seara aak harus
dihindari karena dapat membahayakan pembuluh darah balik dan saraf. Perdarahan yang
banyak bisa mengakibatkan syok hipo6olemik. 8ntuk ukup atau tidaknya aliran darah
dapat diketahui dengan memperhatikan keadaan%keadaan seperti tensi yang menurun,
denyut nadi yang melemah, nafas yang epat, dan perabaan pada daerah akral dari
ektremitas. )esusitasi airan dapat diberikan sesuai dengan keadaan klinis.
Tingkat keparahan kerusakan otak dilihat dari durasi amnesia pasa trauma
http://slide pdf.c om/re a de r/full/a la t-da n-metode -fiksa si-pa da -fra ktur-oroma ksilofa sia l 7/16
5/20/2018 Ala t Da n Metode Fiksa si Pa da Fra ktur Oroma ksilofa sia l - slide pdf.c om
Pemeriksaan dilanjutkan pada leher dan kepala. 0uka%luka pada wajah diatat
mengenai lokasinya, panjangnya, kedalamannya, dan kemungkinan terlibatnya struktur
dibawahnya seperti saraf dan glandula.
agian yang mengalami abrasi dan konduksi diatat. 4dema fasial diobser6asi dan
die6aluasi karena dapat merupakan tempat yang terkena benturan trauma atau merupakan
tanda adanya kerusakan struktur dibawahnya misalnya hematom, fraktur atau keduanya.
8ntuk pemeriksaan saraf%saraf kranial yaitu ner6us kelima sampai dengan ketujuh dites
untuk mengetahui apakah terjadi palsi. $apatkah pasien mengangkat alisnya dan
meretraksi sudut mulut? $apatkah bola matanya digerakkan bebas atau apakah pupilnya
bereaksi sinar dan berakomodasi?
Pemeriksaan wajah bagian tengah dapat dilakukan dengan ara manual atau digital
adalah dengan memalpasi dimulai dari superior ke inferior. Pemeriksaan dimulai dari
aspek medial dari lingkaran supraorbital seara bilateral. @s nasal dan sutura nasofrontalis
dipalpasi seara bersamaan kanan dan kiri "bidigital#. Palpasi diteruskan ke arah lateral
menyilang lingkaran supraorbital menuju sutura Aigomatio frontalis. 3aringan lunak yang
menutupinya digeser dan sutura dipalpasi apakah terjadi penyimpangan. agian yang
mengalami nyeri tekan dan baal juga diatat karena dapat menunjukkan adanya fraktur
atau edera pada saraf. Pada bagian mandibula dilihat relasi terhadap maksila. pakah ada
pergeseran atau tidak. $apat juga dengan memerintahkan pasien untuk melakukan gerakan
tertentu. Tepi inferior dan posterior mandibula dipalpasi mulai dari proesus ondylaris
sampai ke simfisis mandibula. 8ntuk pemeriksaan rongga mulut yang dilihat pertama kali
adalah oklusi. $apatkah gigi dioklusikan seperti biasa? $ataran oklusi dari maksila dan
mandibula diperiksa kontinuitasnya dan adanya step deformitas. Perlu diperhatikan bila
terjadi fraktur maksila berat dengan dislokasi kraniofasial dan edera lempeng kribiformis
dapat disertai keluarnya airan jernih dari lubang hidung dan telinga atau faring yang
dikenal dengan airan erebrospinal (,+ .
http://slide pdf.c om/re a de r/full/a la t-da n-metode -fiksa si-pa da -fra ktur-oroma ksilofa sia l 8/16
5/20/2018 Ala t Da n Metode Fiksa si Pa da Fra ktur Oroma ksilofa sia l - slide pdf.c om
informasi yang baik pada fraktur maksila sagital. Sedangkan T san aksial dapat
mendeteksi fraktur pada lempeng pterigoidalis +.
Setelah pemeriksaan fisik seara menyeluruh dan didukung oleh pemeriksaan
radiografi dan laboratorium dilakukan maka dilanjutkan dengan proses diagnosa dan
tindakan perawatan definitif.
PEM(AHASAN
baik dalam tindakan reduksi adalah oklusi dari gigi geligi. Seara umum terdapat dua
http://slide pdf.c om/re a de r/full/a la t-da n-metode -fiksa si-pa da -fra ktur-oroma ksilofa sia l 9/16
5/20/2018 Ala t Da n Metode Fiksa si Pa da Fra ktur Oroma ksilofa sia l - slide pdf.c om
metode dalam tindakan reduksi rahang, yaitu reduksi tertutup "closed reduction# dan
reduksi terbuka "open reduction#+.
)eduksi tertutup
dalah suatu tindakan reduksi fraktur tanpa melakukan pembedahan atau operasi,
1.
2. Tidak
*rakturterdapat
denganukup gigi untuk
displaement mendapatkan
fragmen oklusi
yang sangat pada reduksi terttutup.
lebar.
3. Pada kasus % kasus: non-union, mal-union, dan fibrous fracture
. Pada garis fraktur yang tidak menguntungkan "unfavorable fracture#
!. 3ika dibutuhkan bone grafting .
terjadinya fibrous union. *iksasi yang baik menghsilkan terbentuknya kalus pada proses
penyembuhan fraktur dimana terjadi remodeling tulang seara perlahan sehingga terbentuk
10
http://slide pdf.c om/re a de r/full/a la t-da n-metode -fiksa si-pa da -fra ktur-oroma ksilofa sia l 10/16
5/20/2018 Ala t Da n Metode Fiksa si Pa da Fra ktur Oroma ksilofa sia l - slide pdf.c om
kontur tulang yang normal. Pada prinsipnya fiksasi dapat berupa alat yang rigd, semi%rigid,
atau non%rigid dimana penempatannya dapat internal maupun eksternal. Posisi yang akurat,
oklusi dan angulasi yang baik, tidak adanya interposisi jaringan lunak serta reduksi yang
benar sangat penting untuk memastikan terjadinya penyembuhan tulang yang baik.
Penutupan jaringan lunak baik itu mukosa maupun kulit sangat penting khususnya dalam
kasus – kasus penggunaan fiksasi internal 2.
Pada makalah ini akan dibahas khususnya metode dan jenis – jenis fiksasi yang
sering digunakan pada perawatan trauma oromaksilofasial. Seara umum fiksasi pada
trauma oromaksilofasial dapat dibagi menjadi tiga jenis+:
Fi&!a!i In"rama&!ila
aitu suatu ara fiksasi dengan jalan pengikatan gigi geligi hanya pada rahang atas
atau rahang bawah saja. !isalnya metode wiring eyelet, 4ssig, rigid arh bar pada satu
rahang, dan lain – lain.
&. Twisted loop atau 4yelet !ethod
!etode ini pertama kali diperkenalkan oleh 96y, kawat yang digunakan biasanya
jenis stainless steel ukuran 7,- mm atau 7,2 mm sepanjang D (7 m. Kawat tersebut dilipat
dan dipilin sehingga salah satu ujungnya membentuk bulatan "loop#, kedua ujung kawat
yang bebas kemudian dilewatkan dari permukaan luar lengkung gigi melalui ruang
interproksimal dua gigi yang berdekatan. Salah satu ujung kawat tersebut dilewatkan
sekeliling permukaan lingual gigi depannya, ujung kawat lainnya dilewatkan sekeliling
gigi dibelakangnya. Kedua kawat akan bertemu dipermukaan luar lengkung gigi,
kemudian diikatkan dengan kuat satu sama lainnya sehingga membentuk satu eyelet >.
Tahap – tahap pembuatan eyelet -
11
http://slide pdf.c om/re a de r/full/a la t-da n-metode -fiksa si-pa da -fra ktur-oroma ksilofa sia l 11/16
5/20/2018 Ala t Da n Metode Fiksa si Pa da Fra ktur Oroma ksilofa sia l - slide pdf.c om
'ambar &. "yelet # "ssig Method &,-
Fi&!a!i In"erma&!iler
dalah suatu ara fiksasi fraktur rahang dengan ara menguni gigi geligi rahang
atas dan rahang bawah dalam keadaan oklusi dengan menggunakan kawat atau rubber
elasti band. !isalnya metode 'ilmer, 96yBs loop, Stout ontinous, arh bar dari 3elenko,
Einter, 4rih, ustin, dan penggunaan splint dari logam atau akrilik. 8ntuk perawatan
kasus fraktur rahang edentulous dapat digunakan denture atau 'unning splint yang
dikombinasikan dengan kawat atau rubber elasti band.
*iksasi intermasiler: . srew F wire, . 'unning splint untuk rahang edentulousG
12
http://slide pdf.c om/re a de r/full/a la t-da n-metode -fiksa si-pa da -fra ktur-oroma ksilofa sia l 12/16
5/20/2018 Ala t Da n Metode Fiksa si Pa da Fra ktur Oroma ksilofa sia l - slide pdf.c om
Fi&!a!i E&!"rama&!iler
dalah suatu ara fiksasi yang dilakukan dari luar rongga mulut, dapat dibagi
menurut penempatannya: ranial, fasial, oksipital, frontal, dan ser6ikal. Sedangkan alat
yang digunakan dapat berupa: bandage, head ap strips, adhesi6e tape, head gear, head
frame, dll.
*iksasi 45tramaksiler &,+
Open Re%*"i#n an% Ri$i% In"ernal Fi3a"i#n 4ORIF5
dalah salah satu bentuk fiksasi pada fraktur rahang yang dilakukan dengan ara
mengaplikasikan langsung alat fiksasi pada tulang rahang sehingga didapatkan suatu
kekuatan fiksasi yang adekuat. lat yang digunakan berupa plate F srew dan untuk kasus
fraktur maksilofasial biasanya dari jenis miniplate
13
http://slide pdf.c om/re a de r/full/a la t-da n-metode -fiksa si-pa da -fra ktur-oroma ksilofa sia l 13/16
5/20/2018 Ala t Da n Metode Fiksa si Pa da Fra ktur Oroma ksilofa sia l - slide pdf.c om
one plate F srew fi5ation &
pada permukaan bukal/labial lengkung gigi rahang atas dan bawah pada daerah
sepertiga apikal mahkota gigi mulai gigi !H kiri sampai dengan !( kanan.
2. 4rih bar diikatkan pada gigi geligi dengan ara melewatkan kawat stainless steel 7.-
mm pada ruang interproksimal gigi menyilang 4rih bar, di bagian lingual/palatal
kawat harus berada di bawah garis ser6ik gigi aranya ditekan dengan luniatscheck
"lidah ular#. Kedua ujung kawat dijepit dengan arteri lam lurus ditarik dan diputar
searah jarum jam kemudian dipotong dan disisakan D7,2 m. Sisa kawat yang sudah
dipilin ditekuk dan disembunyikan disela – sela gigi agar tidak mengiritasi gusi dan
mukosa. Kemudian dites apakah 4rih bar tersebut sudah kenang ikatannya.
>. Pasien disuruh menutup mulut, kalau oklusi sudah terapai dengan baik maka 4rih
bar pada rahang atas dan bawahlangsung diikat dengan kawat stainless steel melalui
kaitannya "hook #. Tetapi kalau oklusi belum terapai dengan baik dipasang dahulu
rubber elasti baru berikutnya diganti dengan kawat jika oklusi sudah baik.
;. Pada perawatan dengan open reduction 4rih bar bisa dipasang satu hari sebelum
operasi atau bisa juga bersamaan dengan waktu operasi. 3ika langsung dilakukan
C. fiksasi intermaksiler
Pemberian makaantibiotik,
obat – obatan: harus dipasang pula 6itamin,
analgetik, nasogastri
dll.tube.
14
http://slide pdf.c om/re a de r/full/a la t-da n-metode -fiksa si-pa da -fra ktur-oroma ksilofa sia l 14/16
5/20/2018 Ala t Da n Metode Fiksa si Pa da Fra ktur Oroma ksilofa sia l - slide pdf.c om
G. 9ntruksi pada pasien yang tidak dirawat inap untuk diet lunak atau air, kebersihan
mulut harus selalu dijaga dengan ara disemprot " spooling # atau berkumur sesring
mungkin. Setiap seminggu sekali pasien diintruksikan untuk kontrol
&7. Pada minggu keempat atau keenam, dibuat foto panoramik atau foto lainnya pada
daerah fraktur sehingga dapat dilihat proses penyembuhan tulang, jika tulang sudah
menyatu dengan baik kawat intermaksiler dilepas. Pasien diintruksikan untuk
melatih sendi dan otot – otot pengunyahannya serta mulai membiasakan makan
makanan yang padat. Satu minggu kemudian 4rih bar pada rahang atas dilepas,
minggu berikutnya baru 4rih bar rahang bawah.
&&. 3ika terjadi komplikasi berupa gangguan sendi dan otot – otot pengunyahan yang
tidak dapat ditanggulangi dengan latihan sendiri. Pasien diinstruksikan untuk
KESIMPULAN
&. Perawatan fraktur rahang pada dasarnya meliputi tiga tindakan yaitu:
reposisi/reduksi, fiksasi, dan imoblisasi
(. !etode fiksasi pada fraktur rahang sangat banyak jenisnya namun yang paling sering
digunakan adalah metode fiksasi intermaksiler, yaitu suatu metode fiksasi dimana
rahang atas dan rahang dibawah dikuni dalam keadaan oklusi dengan menggunakan
15
http://slide pdf.c om/re a de r/full/a la t-da n-metode -fiksa si-pa da -fra ktur-oroma ksilofa sia l 15/16
5/20/2018 Ala t Da n Metode Fiksa si Pa da Fra ktur Oroma ksilofa sia l - slide pdf.c om
C. !. arthy, 3.'. &GG7. Plasti Surgery. =ol. (. Philadelphia. E. Saunders
ompany.
16
http://slide pdf.c om/re a de r/full/a la t-da n-metode -fiksa si-pa da -fra ktur-oroma ksilofa sia l 16/16