You are on page 1of 14

ASUHAN KEPERAWATAN

PASIEN DENGAN GASTRITIS

NAMA : ASNATH D. MAULOTA

STIKES PASAPUA
AMBON
2019
A . Anatomi fisiologis

Gaster atau lambung


Ventrikulum atau maag atau lambung atau gaster merupakan saluran makanan
yang paling dapat mengembang lebih besar terutama pada epigastrium
Bagian gaster atau ventrikulum ini terdiri atas :
1. Osteum kardiak adalah bagian akhir esofagus yang masuk ke dalam
Lambung
2. Fundus fentrikuli adalah bagia yang menonjol ke atas terletak disebelah
kiri osteum kardiak biasanya terisi gas
3. Korpus ventrikuli adalah badan lambung setinggi osteum kardiak lekukan
pada bagian bawah kurvatura minor.
4. Kurvatura minor terletak disebelah kanan lambung dari osteum kardiak
sampai pilorus
5. Kurvatura mayor terletak disebelah kiri osteum kardiak melalui fundus
ventrikuli menuju kekanana sampai pilorus inferior
6. Antrium pilorus adalah bagian lambung berbentuk seperti tabung
mempunyai otot tebal yang membentuk sfingter pilorus

Fungsi gaster antara lain


1. Tempat berkumpulnya makanan, menghancurkan , dan menghaluskan
makanan oleh peristaltik lambung dan getah lambung
2. Mempersiapkan makanan untuk dicerna oleh usus dengan semua makan
dicairkan dan dicampurkan dengan asam hidroklorida.
3. Mengubah protein menjadi pepton oleh pepsin
4. Membekukan susu dan kasein yang dikeluarkan oleh renin.

B. Definisi

Gastritis adalah inflamasi dari mukosa lambung. Gastritis adalah segala radang
mukosa lambung .Gastritis merupakan keadaan peradangan atau pendarahan pada mukosa
lambung yang dapat bersifat akut, kronis, difusi atau local .
Gastritis merupakan inflamasi pada dinding gaster terutama pada lapisan
mukosa gaster Gastritis merupakan peradanga lokal atau penyebaran pada mukosa lambung
dan berkembang di penuhi bakteri
Gastritis (penyakit maag) adalah penyakit yang disebabkan oleh adanya
asam lambung yang berlebih atau meningkatnya asam lambung sehingga mengakibatkan
imflamasi atau peradangan dari mukosa lambung seperti teriris atau nyeri pada ulu hati.
Gejala yang terjadi yaitu perut terasa perih dan mulas.
 Ada dua jenis penyakit gastritis yaitu:

1. Gastritis Akut
Gastritis akut adalah suatu peradangan permukaan mukosa lambung yang
akut. Gatritis Akut paling sering diakibatkan oleh kesalahan diet. makan
terlalu banyak, terlalu cepat, makan makanan yang terlalu banyak bumbu atau
makanan yang terinfeksi. Penyebab lain termasuk alcohol, aspirin, refluks
empedu atau terapi radiasi.
2. Gastritis Kronis
Gastritis kronik adalah Suatu peradangan bagian permukaan mukosa lambung
yang menahun yang disebabkan oleh ulkus lambung jinak maupun ganas atau bakteri
Helicobacter pylori. Bakteri ini berkoloni pada tempat dengan asam lambung yang pekat.

C. Etiologi

Penyebab dari Gastritis dapat dibedakan sesuai dengan klasifikasinya sebagai berikut
1. Gastritis Akut

Banyak faktor yang menyebabkan gastritis akut seperti:

1. Obat-obatan seperti obat anti inflamasi nonsteroid, silfonamide merupakan obat


yang bersifat mengiritasi mukosa lambung.
2. Minuman beralkohol
3. Infeksi bakteri seperti H. pylori, H. heilmanii, streptococci
4. Infeksi virus oleh sitomegalovirus
5. Infeksi jamur seperti candidiasis, histoplosmosis, phycomycosis
6. Stress fisik yang disebabkan oleh luka bakar, trauma, pembedahan.
7. Makanan dan minuman yang bersifat iritan. Makanan berbumbu dan minuman
dengan kandungan kafein dan alkohol merupakan salah satu penyebab iritasi
mukosa lambung.

2. Gastritis Kronik

Penyebab pasti dari gastritis kronik belum diketahui, tapi ada dua predisposisi penting
yang bisa meningkatkan kejadian gastritis kronik, yaitu infeksi dan non-infeksi

1. Gastritis infeksi

Beberapa agen infeksi bisa masuk ke mukosa lambung dan memberikan manifestasi
peradangan kronik. Beberapa agen yang diidentifikasi meliputi hal-hal
berikut.
a) H. Pylori. Beberapa peneliti menyebutkan bakteri itu merupakan penyebab utama
dari gastritis kronik
b) Helicobacter heilmanii, Mycobacteriosis, dan Syphilis
c) Infeksi parasit
d) Infeksi virus
2. Gastritis non-infeksi

a) Gastropai akbiat kimia, dihubungkan dengan kondisi refluks garam empedu


kronis dan kontak dengan OAINS atau aspirin
b) Gastropati uremik, terjadi pada gagal ginjal kronik yang menyebabkan ureum
terlalu banyak beredar pada mukosa lambung

D. Patofisiologi

 Gastritis Akut.
Zat iritasi yang masuk ke dalam lambung akan mengiitasi mukosa lambung. Jika
mukosa lambung teriritasi ada 2 hal yang akan terjadi :

a) Karena terjadi iritasi mukosa lambung sebagai kompensasi lambung.


Lambung akan meningkat sekresi mukosa yang berupa HCO3, di lambung HCO3
akan berikatan dengan NaCL sehingga menghasilkan HCI dan NaCO3.Hasil dari
penyawaan tersebut akan meningkatkan asam lambung . Jika asam lambung
meningkat maka akan meningkatkan mual muntah, maka akan terjadi gangguan
nutrisi cairan & elektrolit.

b) Iritasi mukosa lambung akan menyebabkan mukosa inflamasi,


jika mukus yang dihasilkan dapat melindungi mukosa lambung dari kerusakan
HCL maka akan terjadi hemostatis dan akhirnya akan terjadi penyembuhan tetapi
jika mukus gagal melindungi mukosa lambung maka akan terjadi erosi pada
mukosa lambung. Jika erosi ini terjadi dan sampai pada lapisan pembuluh darah
maka akan terjadi perdarahan yang akan menyebabkan nyeri dan hypovolemik.

 Gastritis Kronik.
Gastritis kronik disebabkan oleh gastritis akut yang berulang sehingga terjadi
iritasi mukosa lambung yang berulang-ulang dan terjadi penyembuhan yang tidak
sempurna akibatnya akan terjadi atrhopi kelenjar epitel dan hilangnya sel pariental
dan sel chief. Karena sel pariental dan sel chief hilang maka produksi HCL. Pepsin
dan fungsi intinsik lainnya akan menurun dan dinding lambung juga menjadi tipis
serta mukosanya rata, Gastritis itu bisa sembuh dan juga bisa terjadi perdarahan serta
formasi ulser.

E. Manifestasi Klinik

1. Gastritis Akut yaitu Anorexia, mual, muntah, nyeri epigastrium, perdarahan


saluran cerna pada hematemesis melena, tanda lebih lanjut yaitu anemia

2. Gastritis Kronik, Kebanyakan klien tidak mempunyai keluhan, hanya sebagian


kecil mengeluh nyeri ulu hati anorexia, nausea, dan keluhan anemia dan pemeriksaan fisik
tidak di jumpai kelainan.
F. Komplikasi

 Komplikasi yang timbul pada Gastritis Akut:

1. Perdarahan saluran cerna bagian atas, yang merupakan kedaruratan medis,


terkadang perdarahan yang terjadi cukup banyak sehingga dapat menyebabkan
kematian.
2. Ulkus, jika prosesnya hebat
3. Gangguan cairan dan elektrolit pada kondisi muntah hebat.

 Komplikasi yang timbul Gastritis Kronik, yaitu


1. gangguan penyerapan vitamin B 12,
2. akibat kurang pencerapan,
3. B 12 menyebabkan anemia pernesiosa,
4. penyerapan besi terganggu dan penyempitan daerah antrum pylorus.

 potwnsial komplikasi
1. terjadinya pendarahan
2. syok
3. perforasi
4. peradangan selaput perut
5. kanker lambung
G. pathway

H. Penatalaksanaan

1. Berikan diet tinggi kalori sesuai toleransi


2. Berikan terapi antasida dan antibiotik
3. Berikan agen penyekat kalsium,procardia,isordil
4. Berikan analgesik jenis cair topikal
ASUHAN KEPERAWATAN GASTRITIS

A. PENGKAJIAN.

1. Anamnese meliputi :
1. Nama :
2. Usia :
3. Jenis kelamin :
4. Jenis pekerjaan :
5. Alamat :
6. Suku/bangsa :
7. Agama :
8. Tingkat pendidikan :
9. Riwayat sakit dan kesehatan:

a) Keluhan utama : Nyeri di ulu hati dan perut sebelah kananbawah.


b) Riwayat penyakit saat ini : Meliputi perjalan penyakitnya, awal dari gejala yang
dirasakan klien, keluhan timbul dirasakan secara mendadak atau bertahap, faktor
pencetus, upaya untuk mengatasi masalah tersebut.
c) Riwayat penyakit dahulu : Meliputi penyakit yang berhubungan dengan penyakit
sekarang, riwayat dirumah sakit, dan riwayat pemakaian obat.

B. Pemeriksaan fisik, yaitu Review of system (ROS)

Keadaan umum : tampak kesakitan pada pemeriksaan fisik terdapat nyeri tekan di
kwadran epigastrik.
1. B1(breath) : takhipnea
2. B2 (blood) : takikardi, hipotensi, disritmia, nadi perifer lemah,pengisian perifer
lambat, warna kulit pucat.
3. B3 (brain) : sakit kepala, kelemahan, tingkat kesadaran dapat terganggu,
disorientasi, nyeri epigastrum.
4. B4 (bladder) : oliguria, gangguan keseimbangan cairan.
5. B5 (bowel) : anemia, anorexia, mual, muntah, nyeri ulu hati, tidak toleran terhadap
makanan pedas.
6. B6 (bone) : kelelahan, kelemahan

C. Fokus Pengkajian

1. Aktivitas / Istirahat
Gejala : kelemahan, kelelahan
Tanda : takikardia, takipnea / hiperventilasi (respons terhadap aktivitas)
2 . Sirkulasi
Gejala : kelemahan, berkeringat
Tanda : - hipotensi (termasuk postural)
- takikardia, disritmia (hipovolemia / hipoksemia)
- nadi perifer lemah
- pengisian kapiler lambat / perlahan (vasokonstriksi)
- warna kulit pucat, sianosis (tergantung pada jumlah kehilangan darah)
- kelemahan kulit / membran mukosa, berkeringat (menunjukkan status syok,
nyeri akut, respons psikologik)

3. Integritas ego
Gejala : faktor stress akut atau kronis (keuangan, hubungan kerja), perasaan
tak berdaya.
Tanda : tanda ansietas, misalnya gelisah, pucat, berkeringat, perhatian
menyempit, gemetar, suara gemetar.
4. Eliminasi
Gejala : riwayat perawatan di rumah sakit sebelumnya karena perdarahan
gastroenteritis (GE) atau masalah yang berhubungan dengan GE, misalnya
luka peptik atau gaster, gastritis, bedah gaster, iradiasi area gaster.

Perubahan pola defekasi / karakteristik feses.


Tanda : - nyeri tekan abdomen, distensi
- bunyi usus : sering hiperaktif selama perdarahan, hipoaktif setelah
perdarahan.
- karakteristik feses : diare, darah warna gelap, kecoklatan atau kadang-kadang
merah cerah, berbusa, bau busuk (steatorea), konstipasi dapat terjadi
(perubahan diet, penggunaan antasida).
- haluaran urine : menurun, pekat.
5. Makanan / Cairan
Gejala :
- anoreksia, mual, muntah (muntah yang memanjang diduga obstruksi
pilorik bagian luar sehubungan dengan luka duodenal).
- masalah menelan : cegukan
- nyeri ulu hati, sendawa bau asam, mual atau muntah
Tanda : muntah dengan warna kopi gelap atau merah cerah, dengan atau tanpa
bekuan darah, membran mukosa kering, penurunan produksi mukosa, turgor
kulit buruk (perdarahan kronis).
6. Neurosensi
Gejala : rasa berdenyut, pusing / sakit kepala karena sinar, kelemahan.
Tanda : tingkat kesadaran dapat terganggu, rentang dari agak cenderung tidur,
disorientasi / bingung, sampai pingsan dan koma (tergantung pada volume
sirkulasi / oksigenasi).
7. Nyeri / Kenyamanan
Gejala : - nyeri, digambarkan sebagai tajam, dangkal, rasa terbakar, perih,
nyeri hebat tiba-tiba dapat disertai perforasi. Rasa ketidaknyamanan / distres
samar-samar setelah makan banyak dan hilang dengan makan (gastritis akut).
- nyeri epigastrum kiri sampai tengah / atau menyebar ke punggung terjadi 1-2
jam setelah makan dan hilang dengan antasida (ulkus gaster).
- nyeri epigastrum kiri sampai / atau menyebar ke punggung terjadi kurang
lebih 4 jam setelah makan bila lambung kosong dan hilang dengan makanan
atau antasida (ulkus duodenal).
- tak ada nyeri (varises esofegeal atau gastritis).
- faktor pencetus : makanan, rokok, alkohol, penggunaan obat-obatan tertentu
(salisilat, reserpin, antibiotik, ibuprofen), stresor psikologis.
Tanda : wajah berkerut, berhati-hati pada area yang sakit, pucat, berkeringat,
perhatian menyempit.
8. Keamanan
Gejala : alergi terhadap obat / sensitif misal : ASA
Tanda : peningkatan suhu, spider angioma, eritema palmar (menunjukkan
sirosis/ hipertensi portal)
9. Penyuluhan / Pembelajaran
a penggunaan obat resep / dijual bebas yang mengandung ASA, alkohol,
steroid. NSAID menyebabkan perdarahan GI.
Keluhan saat ini dapat diterima karena (misal : anemia) atau diagnosa yang tak
berhubungan (misal : trauma kepala), flu usus, atau episode muntah berat.
Masalah kesehatan yang lama misal : sirosis, alkoholisme, hepatitis, gangguan
makan

D. Diagnosa keperawatan

1. Nyeri (akut) b/d inflamasi mukosa lambung.


2. Volume cairan kurang dari kebutuhan tubuh berhubungan dengan intake yang
tidak adekuat dan output cair yang berlebih (mual dan muntah)
3. Nutrisi kurang dari kebutuhan tubuh b/d anorexia
4. Intoleransi aktifitas b/d kelemahan fisik
5. Ansietas b/d kurang pengetahuan tentang penyakit

E. Intervensi Keperawatan

No Diagnosa Intervensi Rasional


1 Nyeri (akut) b.d 1. Puasakan pasien di 1. Mengurangi
inflamasi mukosa 6 jam pertama inflamasi pada
lambung. mukosa lambung
2. Berikan makanan
lunak sedikit demi 2. Dilatasi gaster dapat
sedikit dan berikan terjadi bila
Tujuan : setelah minumam hangat pemberian makanan
dilakukan tindakan setelah puasa terlalu
keperawatan selama 3. Atur posisi yang cepat
1x24 jam nyaman bagi klien
- Nyeri klien 3. Posisi yang tepat
berkurang atau 4. Ajarkan teknik dapat dirasakan
hilang distraksi dan nyaman oleh klien
- Skala nyeri 0 relaksasi dan dapat
- Klien dapat mengurangi resiko
rileks 5. Kolaborasi dalam klien terhadap nyeri
- Keadaan pemberian analgetik
umum klien 4. Dapat membuat
baik klien jadi lebih baik
dan melupakan nyeri

5. Analgetik dapat
memblok reseptor
nyeri pada susunan
saraf pusat
2 Volume cairan kurang 1. Penuhi kebutuhan 1. Intake cairan yang
dari kebutuhan tubuh individual . anjurkan adekuat akan
b.d intake yang tidak klien untuk minum mengurangi resiko
edekuat dan output (dewasa: 40- dehidrasi pasien
cair yang berlebih 60cc/kg/jam) 2. Mrnunjukan status
(mual dan muntah) 2. Awasi TTV, dehidrasi atau
evaluasi turgor kulit, kemungkinan
- Tujuan : pengisian kapiler peningkatan
setelah dan membran kebutuhan
dilakukan mukosa penggantian cairan
tindakan 3. Pertahankan tirah 3. Aktivitas/muntah
keperawatan baring , mencegah meningkatkan
1x24 jam muntah dan tekanan intra
masalah tegangan pada abdominal dan dapat
kekurangan defekasi mencetuskan
volume cairan 4. Berikan terapi IV perdarahan lanjut
klien dapat line sesuai indikasi 4. Mengganti
teratasi 5. Kolaborasi kehilangan cairan
- Kriteria hasil: pemberian yang hilang dan
mempertahank cimetidine dan memperbaiki
an volume ranitidine keseimbangan cairan
cairan adekuat segera
dengan 5. Cimetidine dan
dibuktikan ranitidine berfungsi
oleh mukosa untuk menghambat
bibir lembab, sekresi asam
turgor kulir lambung
baik,pengisian
kapiler
berwarna dan
output
seimbang
3 Nutrisi kurang dari 1. Anjurkan pasien 1. Menjaga nutrisi
kebutuhan tubuh b.d makan sedikit demi tetap terpenuhi dan
anorexia sedikit dengan porsi mencegah terjadinya
kecil namun sering mual dan muntah
Tujuan : setelah 2. Berikan makanan yang berlanjut
dilakuakn tindakan yang lunak dan 2. Untuk mempermuah
keperawatan 3x24 jam makann yang di pasien dalam
kebutuhan nutrisi sukai pasien mengunyah makann
pasien dapat terpenuhi 3. Lakuakn oral higyne 3. Kebersihan mulut
2x sehari dapat merangsang
Kriteria hasil: 4. Timbang BB pasien nafsu makan pasien
- Keadaan setiap hari dan 4. Mengetahui status
umum cukup pantau turgor kulit, nutrisi pasien
- Turgor kulit mukosa bibir dll 5. Mempercepat
baik 5. Konsultasi dengan pemenuhan
- BB meningkat tim ahli gizi dalam kebutuhan nutrisi
- Kesulitan pemberian menu dengan pemberian
menelan menu yang tepat
berkurang sasaran
4 Intoleran aktivitasn 1. Observasi sejauh 1. Mengetahui aktivitas
b.d kelemahan fisik mana klien dapat yang dapat
melakukan aktivitas dilakuakn klien
Kriteria hasil: 2. Berikan lingkungan 2. Meningkatkan
- Klien dapat yang tenang istirahat klien
beraktivitas 3. Berikan bantuan 3. Membantu bila
tanpa bantuan dalam aktivitas perlu, harga diri
- Skala aktivitas 4. Jelaskan pentingnya ditingkatkan bila
0-1 beraktivitas bagi klien melakukan
klien sesuatu sendiri
5. Tingkatkan tirah 4. Klien tahu
baring atau duduk pentingnya
dan berikan obat beraktivitas
sesuai dengan 5. Tirah baring dapat
indikasi meningkatkan
stamina tubuh pasien
sehingga pasien
dapat beraktivitas
kembali
5 Ansietas b.d perubahan 1. Awasi respon 1. Dapat menjadi
status kesehatan , ancaman fisiologi misalnya: indikator derajat
kematian dan nyeri takipnea, takut yang dialami
palpitasi,pusing, pasien, tetapi dapat
Tujuan : setelah dilakuakn sakit kepala, sensasi juga berhubungan
tindakan keperawatan 1x24 kesemutan dengan konisi fisik
jam 2. Dorong pernyataan atau status syok
takut dan ansietas, 2. Membuat
Kriteria hasil: berikan umpan balik hubungan
- Mengungkapkan 3. Berikan informasi terapautik
perasaan dan yang akurat 3. Melibatkan pasien
pikiran secara 4. Berikan lingkungan dalam rencana
terbuka yang tenang untuk asuhan dan
- Melaporkan istirahat menurunkan
berkurangnya 5. Dorong orang ansietas yang tak
cemas dan takut terdekat untuk perlu tentang
- Mengungkapkan tinggal dengan ketiaktahuan
mengerti tentang pasien 4. Meminahkan
proses penyakit 6. Tunjukan teknik pasien dan stresor
- Mengemukakan relaksasi luar, meningkatkan
menyadari terhadap relaksasi, dapat
apa yang meningkatkan
diinginkannya yaitu ketrampilan coping
menyesuaikan diri 5. Membantu
terhadap perubahan menurunkan takut
fisiknya melalui
pengalaman
menakutkan
menjadi seorang
diri
6. Belajar cara untuk
rilex dapat
membantu
menurunkan takut
dan ansietas
PENUTUP

A. KESIMPULAN

Gastritis adalah suatu proses inflamasi pada lapisan mukosa dan submukosa lambung dan
secara hispatologi dapat dibuktikan dengan adanya infiltrasi sel-sel radang pada daerah
tersebut. Gastritis bukan merupakan penyakit tunggal, tetapi terbentuk dari beberapa kondisi
yang kesemuanya itu mengakibatkan peradangan pada lambung. Biasanya, peradangan
tersebut merupakan akibat dari infeksi oleh bakteri yang sama dengan bakteri yang dapat
mengakibatkan borok di lambung yaitu Helicobacter pylori.
Tetapi factor – factor lain seperti trauma fisik dan pemakaian secara terus menerus
beberapa obat penghilang sakit dapat juga menyebabkan gastritis. Walaupun banyak kondisi
yang dapat menyebabkan gastritis, gejala dan tanda – tanda penyakit ini sama antara satu
dengan yang lainnya

.
B. KRITIK DAN SARAN

Guna penyempurnaan makalah ini,saya sangat mengharapkan kritik dan serta


saran dari Dosen Pembimbing beserta teman-teman kelompok lain.
DAFTAR PUSTAKA

Agus P., & Sri L., (2008). Endoskopi Gastrointestinal.Jakarta : salemba Medika
Chandrasoma, & Parakrama. (2005). Ringkasan patologi Anatomi Edisi 2. Jakarta
:EGC
Mustaqin A., & Kumala S (2011). Gangguan Gastrointestinal Aplikasi Asuhan
Keperawatan Medikal Bedah.Jakarta : Salemba Medika.
Rudi H., (2012). Keperawatan Medikal Bedah Sistem Pencernaan. Yogyakarta :
Gosyen Publising.
Jurnal
Asuhan keperawatan pada pasien gastritis dengan gangguan rasa nyaman nyeri di
RSUD jombang
Hubungan pola makanan dengan timbulnya gastritis pada pasien di universitas
muhammadiyah malang center (UMC)
Jurnal nyeri gastritis versi wayan supetran

You might also like