You are on page 1of 6

ABSTRAK

Dizaman ini perlu dilakukan proteksi terhadap kesehatan. Hal ini Asuransi
Kesehatan Yang Semakin Berkembang. Tujuan penulisan artikel ini adalah agar
pembaca mengetahui lebih mendalam mengenai Asuransi Kesehatan. Artike ini
memuat definisi asuransi, jenis-jenis asuransi, dan fraud-fraud yang terdapat
dalam asuransi kesehatan. Definisi asuransi kesehatan adalah suatu usaha yang di
bentuk suatu badan usaha yang menangani suatu jaminan kesehatan seseorang
dengan adanya perjanjian di antara ke dua belah pihak yang mana pihak
tertanggung wajib membayar premi dan di gantikan dengan jaminan kesehatan
yang mana pihak penaggung wajib mengganti kerugian yang di alami tertanggung
jika tertanggung mengalami musibah. Salah satu bentuk asuransi kesehatan adalah
jaminan sosial yang mana setiap warga Negara memiliki jaminan yang dapat
digunakan untuk memenuhi kebutuhan dasar hidup yang layak. Jenis-jenis
asuransi kesehatan adalah Pelayanan kesehatan primer (primary health care), atau
pelayanan kesehatan masyarakat adalah suatu pelayanan kesehatan yang paling
depan, yang pertama kali diperlukan masyarakat pada saat mereka mengalami
ganggunan kesehatan atau kecelakaan, dan Pelayanan kesehatan sekunder dan
tersier (secondary and tertiary health care), adalah rumah sakit, tempat
masyarakat memerlukan perawatan lebih lanjut atau rujukan. Fraud-fraud yang
terdapat dalam asuransi kesehatan adalah kecurangan yang di lakukan oleh pihak-
pihak yang memanfaatkan suatu keadaan. Fraud (kecurangan) terdiri atas empat
kelompok besar, yaitu kecurangan pelaporan yang terdiri atas kecurangan laporan
keuangan dan laporan kecurangan lain, penyalahgunaan asset yang tediri atas
kecurangan kas dan kecurangan persediaan dan aset lain, korupsi terdiri atas
pertentangan dan mendeteksi dari kecurangan itu sendiri, bisa juga dapat terjadi
karena lemahnya sanksi, dan ketidak mampuan untuk menilai kualitas kerja.

Kata Kunci : Definisi, jenis-jenis, fraud-fraud


BAB I
PENDAHULUAN

Dalam pasal 28 H UUD 1945 menyatakan bahwa “setiap warga Indonesia


berhak mendapatkan hidup sejahtera lahir dan batin, memiliki tempat tinggal dan
memperoleh lingkungan hidup yang baik, berhak mendapatkan pelayanan
kesehatan dan berhak atas jaminan sosial”. Sehingga, dengan adanya itu pada
tahun ini pemerintah mewajibkan untuk semua orang harus memiliki asuransi
kesehatan yang dapat menjamin kehidupan kesehatan kita untuk kedepannya.
Menurut Azrul A, 1996 menyatakan bahwa “Biaya kesehatan adalah
besarnya dana yang harus disediakan untuk menyelenggarakan dan memanfaatkan
berbagai upaya kesehatan yang diperlukan oleh perorangan, keluarga, kelompok
dan masyarakat agar tidak mengalami kerugian yang lebih banyak lagi”.
Asuransi kesehatan merupakan suatu program baru pemerintah yang
dimana suatu program itu akan menjamin kesehatan kita, yang mana pada saat
kita mengalami suatu bencana yang menimpa kita, asuransi kesehatan ini berperan
penting dalam membantu kita untuk menangani kesulitan yang sedang kita alami
sehingga kita tidak akan mengalami kerugian yang sangat besar saat kita
mengalami bencana tersebut.
Dengan adanya pembentuk program baru ini banyak orang yang belum
mengetahui mengenai asuransi kesehatan ini sehingga banyak sekali orang yang
tidak menggunakan program pemerintah yang satu ini. Padahal program
pemerintah yang satu ini sangat membentu kita. Sehingga dengan adanya program
baru ini pemerintah harus dapat mensosialisasikan lebih mendalam tentang
program baru ini kepada khalayak umum agar semua orang dapat merasakan apa
manfaat dari program yang di buat oleh pemerintah ini. Sehingga, mereka
mengetahui lebih banyak informasi mengenai asuransi kesehatan dan sejauh mana
jaminan, manfaat, dan jenis-jenis yang dapat kita ketahui lebih mendalam di
asuransi kesehatan ini.
Oleh karena itu, artikel ini menyatakan lebih mendalam tentang asuransi
kesehatan yang semakin berkembang.
BAB II
PEMBAHASAN

Asuransi dalam bahasa Belanda verzekering yang berarti


pertanggungan.Dalam pasal 246 kitab undang-undang hukum dagang (KUHD),
bahwa asuransi atau pertanggungan adalah suatu perjanjian dengan mana seorang
penanggung mengikatkan diri dengan seseorang tertanggung dengan menerima
uang premi untuk memberikan penggantian kepada tertanggung karena suatu
kerugian, kerusakan atau kehilangan.(sumarauw, 2013).
Menurut Kurniati, 2007 menyatakan bahwa “Undang-Undang nomor 2
tahun 1992 tentang usaha asuransi adalah Asuransi atau pertanggungan adalah
perjanjian antara dua pihak atau lebih, dengan mana pihak penanggung
mengikatkan diri dengan tertanggung, dengan menerima sebuah premi, untuk
memberikan penggantian kepada tertanggung karena kerugian, kerusakan, atau
kehilangan keuntungan yang diharapkan, atau tanggung jawab hukum kepada
pihak ketiga yang mungkin akan diderita tertanggung yang timbul dari sesuatu
yang ditanggungkan”.
Menurut Aga, 2005 menyatakan bahwa “Akhir tahun 2004 pemerintah
menetapkan Undang-Undang (UU) No. 40/2004 yang menyatakan bahwa “Sistem
Jaminan Sosial Nasional (SJSN), dengan salah satu programnya adalah Jaminan
Kesehatan Nasional (JKN)”.
Jaminan sosial merupakan salah satu bentuk perlindungan sosial yang
diselenggarakan negara guna menjamin warga negaranya untuk memenuhi
kebutuhan dasar hidup yang layak, sebagimana dalam Deklarasi PBB tentang
HAM tahun 1948 dan konvensi ILO No. 102 tahun 1952. Program jaminan sosial
adalah jaminan yang menjadi bagian dari program jaminan ekonomi suatu bangsa.
(Zubaidah, 2015).
Menurut Peraturan Presiden, No. 12 Tahun 2013 menyatakan bahwa
“Jaminan Kesehatan adalah jaminan berupa perlindungan kesehatan agar peserta
memperoleh manfaat pemeliharaan kesehatan dan perlindungan dalam memenuhi
kebutuhan dasar kesehatan yang diberikan kepada setiap orang. Dengan demikian
secara operasional, pelaksanaaan JKN dituangkan dalam “Peraturan Pemerintah
No. 101 Tahun 2012 yang menyatakan bahwa “Penerima Bantuan Iuran (PBI),
dan Peta Jalan JKN ( Roadmap Jaminan Kesehatan Nasional)”. (Rohmawati,
2014).
Menurut Juanita, 2002 menyatakan bahwa “Pelayanan kesehatan
dibedakan dalam dua golongan, yaitu Pelayanan kesehatan primer (primary health
care), atau pelayanan kesehatan masyarakat adalah suatu pelayanan kesehatan
yang paling depan, yang pertama kali diperlukan masyarakat pada saat mereka
mengalami ganggunan kesehatan atau kecelakaan, dan Pelayanan kesehatan
sekunder dan tersier (secondary and tertiary health care), adalah rumah sakit,
tempat masyarakat memerlukan perawatan lebih lanjut atau rujukan”.
Jenis asuransi menurut Kitab Undang-undang Hukum Dagang terdapat dua
jenis asuransi yaitu asuransi komersial dan asuransi sosial yang diselenggarakan
oleh Pemerintah atau swasta. (Andriani, 2008).
Bentuk-bentuk fraud terdiri atas empat kelompok besar, yaitu kecurangan
pelaporan yang terdiri atas kecurangan laporan keuangan dan laporan kecurangan
lain, penyalahgunaan asset yang tediri atas kecurangan kas dan kecurangan
persediaan dan aset lain, korupsi terdiri atas pertentangan dan mendeteksi dari
kecurangan itu sendiri, bisa juga dapat terjadi karena lemahnya sanksi, dan
ketidak mampuan untuk menilai kualitas kerja. (Setiaji, 2015).

BAB III
PENUTUP

1. KESIMPULAN
Asuransi kesehatan adalah suatu usaha yang di bentuk suatu badan usaha
yang menangani suatu jaminan kesehatan seseorang dengan adanya perjanjian di
antara ke dua belah pihak yang mana pihak tertanggung wajib membayar premi
dan di gantikan dengan jaminan kesehatan yang mana pihak penaggung wajib
mengganti kerugian yang di alami tertanggung jika tertanggung mengalami
musibah. Asuransi kesehatan juga di bedakan ke dalam beberapa jenis asuransi
yaitu asuransi komersial dan asuransi sosial yang diselenggarakan oleh
Pemerintah atau swasta. Dalam pelaksanaannya asuransi kesehatan juga
mengalami beberapa kecurangan yang di lakukan oleh pihak-pihak yang
memanfaatkan suatu keadaan.

DAFTAR RUJUKAN

Aga, N. A. (2005). Perbandingan tingkat kepuasan peserta askes wajib dan


sukarela terhadap mutu pelayanan kesehatan tingkat I. Jurnal Manajemen
Pelayanan Kesehatan, 8(04). (https://media.neliti.com/media/publications/22227-
ID-perbandingan-tingkat-kepuasan-peserta-askes-wajib-dan-sukarela-terhadap-
mutu-pel.pdf) diakses 3 Oktober 2018.

ANDRIANI, V. (2008). Pelaksanaan Penyelesaian Klaim Asuransi Jiwa di


Asuransi Jiwa Bersama Bumiputera 1912 Cabang Semarang (Doctoral
dissertation, Program Pasca Sarjana Universitas Diponegoro).
(http://eprints.undip.ac.id/17606/1/VIVIEN_ANDRIANI.pdf) diakses 3 Oktober
2018.

Djuhaeni, H. (2007). Asuransi Kesehatan dan Managed Care. Abstrak.


(https://www.scribd.com/doc/75828583/Asuransi-Kesehatan-Dan-Managed-Care)
diakses 3 Oktober 2018.

MayaKaruniawati,M.(2007).ANALISAPENGUKURANKINERJAKESEHATAN
KEUANGAN PERUSAHAAN ASURANSI JIWA BERDASARKAN METODE
BATAS TINGKAT SOLVABILITASMINIMUM PT. ASURANSI
JIWASRAYA. (https://media.neliti.com/media/publications/69906-ID-none.pdf)
diakses 3 Oktober 2018.

Pasaribu, K. F. (2016). Respons Peserta BPJS Kesehatan Mandiri Tentang


Besaran Iuran dan Keberlanjutan Kepesertaan di Kecamatan Medan Perjuangan
Kota Medan tahun 2016. (http://repositori.usu.ac.id/handle/123456789/2111)
diakses 3 Oktober 2018.
Rohmawati, D. (2014). Hubungan pengetahuan sikap dan sosial ekonomi dengan
pemilihan jenis iuran keikutsertaan JKN mandiri pada wilayah cakupan JKN
tertinggi di Surakarta (Doctoral dissertation, Universitas Muhammadiyah
Surakarta). (http://eprints.ums.ac.id/id/eprint/32416) diakses 3 Oktober 2018.

Setiaji, T. K., Jati, S. P., & Arso, S. P. (2015). Analisis Faktor Internal dan
Eksternal sebagai Bahan Penyusun Strategi Pencegahan Fraud Dana Kapitasi
Puskesmas di Kota Semarang. Jurnal Kesehatan Masyarakat (e-Journal), 3(3),
57-66. (https://media.neliti.com/media/publications/18657-ID-analisis-faktor-
internal-dan-eksternal-sebagai-bahan-penyusun-strategi-pencegaha.pdf) diakses 3
Oktober 2018.

Setyawan, F. E. B. (2018). Sistem Pembiayaan Kesehatan. Jurnal Berkala Ilmiah


Kedokteran dan Kesehatan, 2(4).
(https://jurnal.unimus.ac.id/index.php/APKKM/article/view/3336) diakses 3
Oktober 2018.

Sumarauw, M. F. (2013). Evaluasi sistem dan prosedur akuntansi atas


pembayaran klaim asuransi kesehatan pada PT. Askes (Persero). Jurnal EMBA:
Jurnal Riset Ekonomi, Manajemen, Bisnis dan Akuntansi, 1(3).
(https://ejournal.unsrat.ac.id/index.php/emba/article/view/1742) diakses 3 Oktober
2018.

Zubaidah, E. (2015). RESPONSIVITAS PROGRAM JAMINAN KESEHATAN


SOSIAL (JAMKESOS)(STUDI KASUS DI DUSUN BLALI, KABUPATEN
BANTUL). Publika, 1(2), 318-327.
(http://journal.uir.ac.id/index.php/JIAP/article/download/1566/985/) diakses 3
Oktober 2018.

You might also like