You are on page 1of 8

HUBUNGAN TINGKAT KECEMASAN DENGAN MOTIVASI

BELAJAR SEBELUM UJIAN MCQ PADA MAHASISWA


FAKULTAS KEDOKTERANUNIVERSITAS MUHAMMADIYAH
PURWOKERTO ANGKATAN 2016

Ayu Mabaria
Pendidikan Dokter Fakultas Kedokteran
Universitas Muhammadiyah Purwokerto
mabariaayu@gmail.comTelp 0812 1850 179

ABSTRAK

Latar Belakang : Kecemasan merupakan salah satu aspek instrinsik yang dapat
mempengaruhi motivasi belajar. Keadaan cemas pada mahasiswa akan
mengakibatkan mahasiswa menjadi malas dan tidak tertarik melakukan kegiatan.
Salah satu bentuk stres negatif yaitu kecemasan akademik, akibatnya apabila
seseorang mengalami cemas akan terjadi penurunan motivasi belajar.
Tujuan : Untuk mengehaui hubungan tingkat kecemasan dengan motivasi belajar
sebelum ujian MCQ pada mahasiswa Fakultas Kedokteran Universitas
Muhammadiyah Purwokerto angkatan 2016.
Metode : Penelitian ini merupakan penelitian korelasional yang bertujuan
mengungkapkan hubungan korelatif antar variabel dengan menggunakan
pendekatan cross sectional, yang melibatkan 50 responden dengan teknik
sampilng total sampling dan dianalisa dengan menggunakan Spearman Rho .
Hasil : Hasil yang diperoleh dalam penelitian ini rata-rata kecemasan dalam
kategori “Sedang” yaitu sebanyak 22 orang (44%), rata-rata motivasi belajar
dalam kategori “Sedang” yaitu sebanyak 23 orang (46%) dan Terdapat hubungan
yang signifikan antara tingkat kecemasan dengan motivasi belajar sebelum ujian
MCQ pada mahasiswa Fakultas Kedokteran Universitas Muhammadiyah
Purwokerto angkatan 2016 dengan P value 0,000 (P = <0,05)
Kesimpulan : Terdapat hubungan yang signifikan antara tingkat kecemasan
dengan motivasi belajar sebelum ujian MCQ pada mahasiswa Fakultas
Kedokteran Universitas Muhammadiyah Purwokerto angkatan 2016

Kata Kunci : kecemasan, motivasi belajar, ujian MCQ

1
PENDAHULUAN seseorang mengalami cemas akan
terjadi penurunan motivasi belajar. 2
Pendidikan perguruan tinggi
merupakan suatu sistem yang
menuntut pembelajaran yang
mandiri dan disiplin, kemudian Keadaan cemas pada
dalam setiap kegiatan pembelajaran seseorang akan mengakibatkan
selalu didasari oleh keinginan dari mahasiswa menjadi malas dan tidak
individu itu sendiri. Keinginan tertarik melakukan kegiatan. Salah
tersebut dapat berupa motivasi untuk satu bentuk stres negatif yaitu
belajar. Motivasi akan mendorong kecemasan akademik, akibatnya
seorang mahasiswa untuk mencapai apabila seseorang mengalami cemas
hasil belajar. Motivasi seseorang akan terjadi penurunan minat belajar.
akan menentukan tingkat pencapaian Minat belajar yaitu suatu ketertarikan
prestasi atas usaha yang telah seseorang terhadap pelajaran. Minat
dilakukan.1 belajar merupakan alat yang
mendorong seseorang termotivasi
Motivasi belajar dipengaruhi dalam belajar. 3
oleh dua aspek yaitu aspek intrinsik
dan aspek ekstrinsik. Aspek intrinsik Penelitian mengenai
menggambarkan motivasi internal perbandingan kecemasan pada
seseorang untuk melakukan sesuatu mahasiswa kedokteran telah
untuk mencapai tujuannya. Aspek dilakukan di Arab Saudi. Menurut
ekstrinsik menggambarkan motivasi Abdulghani (2008) cemas
seseorang untuk mendapatkan berdasarkan tingkatan mahasiswa
sesuatu karena dipengaruhi adanya yaitu pada mahasiswa tingkat
imbalan atau hukuman.2 pertama mencapai 74,2%,
mahasiswa tingkat kedua mencapai
Kecemasan merupakan salah 69,8%, mahasiswa tingkat ketiga
satu aspek instrinsik yang dapat mencapai 48,6% dan mahasiswa
mempengaruhi motivasi belajar. tingkat keempat mencapai 30,4%. 4
Keadaan cemas pada mahasiswa Penelitian tentang perbandingan stres
akan mengakibatkan mahasiswa juga dilakukan di Fakultas
menjadi malas dan tidak tertarik Kedokteran Universitas Lampung.
melakukan kegiatan. Salah satu Penelitian ini menunjukkan bahwa
bentuk stres negatif yaitu kecemasan pada mahasiswa tingkat pertama
akademik, akibatnya apabila tingkat stres sedang sampai berat

2
mencapai 72,6%, sedangkan pada yang dipengaruhi oleh alam bawah
mahasiswa tingkat akhir tingkat stres sadar dan belum diketahui secara
sedang sampai berat mencapai 55%.5 khusus faktor penyebabnya yang di
Hasil studi pendahuluan menunjukan alami oleh mahasiswa Fakultas
7 dari 10 mahasiswa Fakultas Kedokteran dengan kuesioner Zung
Kedokteran Universitas Self-rating Anxiety Scale (ZSAS)
Muhammadiyah Purwokerto yang terdiri dari 20 pertanyaan
angkatan 2016 mengalami indikasi dengan 4 pilihan jawaban yaitu
kecemasa. Sangat jarang : 1, Kadang-kadang:2,
Sering :3, Selalu :4 dan kategori
METODE kecemasan ringan : <45, kecemasan
Jenis penelitian ini adalah sedang : 45 59, kecemasan berat : 61-
penelitian Analitik Observasional 74 dan kecemasan sangat berat/panik
dengan rancangan penelitian : >75. Sedangkan motivasi belajar di
kolerasional yang bertujuan ukur dengan menggunakan kuesioner
mengungkapkan hubungan koleratif yang terdiri dari 20 item pertanyaan
antar variabel dengan menggunakan dengan 4 pilihan jawaban yaitu
pendekatan cross sectional, yaitu sangat setuju (SS) : 4, setuju (S): 3,
rancangan penelitian yang Tidak setuju (TS) : 2 dan Sangat
pengukuran atau pengamatannya Tidak Setuju (STS) :1 untuk
dilakukan secara simultan pada suatu pertanyaan yang bersifat favourebel
saat atau sekali waktu.6 untuk dan (SS) : 1, setuju (S): 2, Tidak
mengetahui hubungan tingkat setuju (TS) : 3 dan Sangat Tidak
kecemasan dengan motivasi belajar. Setuju (STS) :4 untuk pertanyaan
yang bersifat unfavourebel . Kriteria
Responden dalam penelitian motivasi dikategorikan menjadi
ini sebanyak 50 orang yang :motivasi Kuat : 67 – 100%Motivasi
ditentukan dengan teknik total Sedang: 34 – 66% dan Motivasi
sampling dengan kriteria inklusi Lemah : 0 – 33%
mahasiswa fakultas kedokteran
angkatan 2016, bersedia menjadi Metode analisa data yang
responden dan eksklusi tidak hadir digunakan dalam penelitian ini
saat penelitian dan menolak menjadi adalah univariat yang berjuan untuk
responden penelitian. mendeskripsikan karakteristik
responden dan variabel penelitian.
Metode pengumpulan data Analisa bivariat dilakukan untuk
dalam penalitian ini dengan mengetahui hubungan antara kedua
mengunakan kuesioner yang terdiri variabel yaitu Spearman Rho
dari kuesioner tingkat kecemasan
merupakan tingkat respon emosional
dan penilaian individu yang subjektif

3
No Jenis Frekue Persentas
kelamin nsi (f) e (%)
1 Laki-laki 16 32.0
2 Perempu
34 68.0
an
Total 50 100

Hasil penelitian yang terdapat pada


tabel IV.5 menunjukan bahwa
sebagian besar responden penelitian
berjenis kelamin perempuan yaitu
HASIL PENELITIAN
sebanyak 34 orang (68%) sedangkan
UNIVARIAT laki-laki sebanyak 16 orang (32%)

Tabel 1 DistribusiFrekuensi Tabel 3 Distribusi Frekuensi


Umur Responden Kecemasan Responden
No Kecemasan Frekue Persentas
No Umur Freku Persenta nsi (f) e (%)
ensi se (%) 1 Ringan 20 40.0
(f) 2 Sedang 22 44.0
1 19 tahun 20 40.0 3 Berat 6 12.0
2 20 tahun 26 52.0 4 Sangat Berat 2 4.0
3 21 tahun 2 4.0 Total 50 100
4 22 tahun 2 4.0
Total 50 100
Berdasarkan hasil penelitian
mengenai kecemasan responden
Berdasarkan hasil penelitian menjelang ujian MCQ yang terdapat
mengenai umur responden yang pada tabel IV.6 dapat diketahui
terdapat pada tabei IV.4 dapat bahwa sebagian besar responden
diketahui bahwa responden yang penelitian memiliki kecamasan
berumur 19 tahun sebanyak 20 orang dalam kategori “Sedang” yaitu
(40%), berumur 20 tahun terdapat 26 sebanyak 22 orang (44%) sedangkan
orang (52%), 21 tahun terdapat 2 responden yang memiliki kecemasan
orang (4%) dan 22 tahun terdapat 2 paling sedikit yaitu kecemasan
orang (4%). “Sangat berat” yaitu sebnyak 2 orang
(4%).

Tabel 2.Distribusi Frekuensi Jenis Tabel 4. Distribusi Frekuensi


Kelamin Motivasi Belajar

4
No Motivasi Frekuensi (f) Persenta Kedokteran Universitas
belajar se (%) Muhammadiyah Purwokerto
1 Kuat 20 40.0 angkatan 2016
2 Sedang 23 46.0
3 Lemah 7 14.0 DISKUSI
Total 50 100
Hasil analisis yang telah
dilakukan menggunakan korelasi
Hasil penelitian mengenai motivasi Spearman Rho, yang terdapat pada
belajar yang terdapat dalam tabel tabel IV.8 mendapatkan hasil nilai P
IV.7 menunjukan bahwa sebagaian value 0,000 (P = <0,05) dengan hasil
besar responden penelitian memilki -0.937artinya Ho ditolak dan H1
motivasi belajar dalam kategori diterima yang bertarti terdapat
“Sedang” yaitu sebanyak 23 orang hubungan yang negatif dan
(46%), selanjutnya motivasi belajar signifikan antara tingkat kecemasan
“Kuat” sebanyak 20 orang (40%) dan dengan motivasi belajar sebelum
motivasi belajar “Lemah” sebanyak 7 ujian MCQ pada mahasiswa Fakultas
orang (14%) Kedokteran Universitas
Muhammadiyah Purwokerto
BIVARIAT angkatan 2016
Tabel 5 Hubungan Kecemasan Adanya hubungan yang
Sebelum Ujian MCQ signifikan antara kecemasan dengan
dengan Motivasi Belajar motivasi belajar dapat dikarenakan
Correlation berdasarkan tabulasi silang
P-Value
Coefficient menunjukan bahwa responden yang
memiliki kecemasan ringan memiliki
-0.937** 0.000 motivasi sedang sebanyak 1 orang
(2%) dan memiliki motivasi belajar
kuar sebanyak 19 orang (38%),
Hasil analisis yang telah dilakukan selanjutnya responden yang memilki
menggunakan korelasi Spearman kecemasan sedang rata-rata memiliki
Rho, yang terdapat pada tabel IV.8 motivasi belajar yang sedang
mendapatkan hasil nilai P value sebanyak 21 orang (42%) dan
0,000 (P = <0,05) dengan hasil - memiliki motivasi belajar kuat
0.937artinya Ho ditolak dan H1 sebanyak 1 orang (2%), kemudian
diterima yang bertarti terdapat responden yang memiliki kecemasan
hubungan yang negatif dan berat rata-rata memiliki motivasi
signifikan antara tingkat kecemasan belajar yang lemah yaitu sebanyak 5
dengan motivasi belajar sebelum orang (10%) dan responden yang
ujian MCQ pada mahasiswa Fakultas memilki motivasi balajar sangat berat

5
seluruhnya memiliki motivasi belajar untk memperbaiki kegagalan yang
yang lemah sebanyak 2 orang (4%). pernah dialami, berusaha agar teman
Hasil penelitian menunjukan dan guru memiliki kemampuan
semakin ringan kecemasan maka bekerja sama dan berusaha
semakin kuat motivasi belajar menguasai seluruh mata pelajaran
sebaliknya semakin berat kecemasan beranggapan bahwa semua mata
maka semakin lemah motivasi pelajaran penting. 3
belajar.
Selanjutnya yaitu
Kecemasan merupakan salah kemampuan peserta didik
satu aspek instrinsik yang dapat kemampuan yang dimaksud adalah
mempengaruhi motivasi belajar 2 hal segala potensi yang berkaitan dengan
tersebut sesuai dengan teori yang intelektual atau intelegensi.
diungkapkan bahwa keadaan cemas Kemampuan psikomotorik juga akan
pada seseorang akan mengakibatkan memperkuat motivasi. Selanjutnya
mahasiswa menjadi malas dan tidak yaitu kondisi peserta didik, kondisi
tertarik melakukan kegiatan. Salah lingkungan belajar, unsur-unsur
satu bentuk stres negatif yaitu dinamis dalam pembelajaran dan
kecemasan akademik, akibatnya upaya pengajar dalam
apabila seseorang mengalami cemas membelajarkan peserta didik.
akan terjadi penurunan minat belajar.
Minat belajar yaitu suatu ketertarikan Berkaitan dengan hasil
seseorang terhadap pelajaran. Minat penelitian ini maka mendukung
belajar merupakan alat yang penelitian yang telah dilakukan
mendorong seseorang termotivasi sebelumnya yang mendapatkan hasil
dalam belajar. 3 hubungan bermakna antara stres
terhadap motivasi belajar dengan
Terdapat beberapa unsur nilai P=0,19 (P<0,05).7 Terdapat juga
yang mempengaruhi motivasi belajar penelitian lain yang menyatakan
menurut di antaranya adalah cita-cita bahwa terdapat hubungan antara
dan aspirasi, dimana cita-cita kecemasan siswa pada matematika
merupakan faktor pendorong yang dengan prestasi belajar 8 dan
dapat menambah semangat sekaligus penelitian lain dengan hasil
memberikan tujuan yang jelas dalam penelitian menunjukan ada hubungan
belajar. Cita-cita yang bersumber antara motivasi pendidikan dan
dari dalam diri sendiri membuat prestasi akademik.9
seseorang melakukan upaya lebih
banyak yang dapat diindikasikan KESIMPULAN
dengan sifat ingin mengerti dan ingin Rata-rata kecemasan dalam kategori
menyelidiki dunia yang lebih luas, “Sedang” yaitu sebanyak 22 orang
kreativitas yang tinggi, berkeinginan (44%), rata-rata motivasi belajar

6
dalam kategori “Sedang” yaitu Muhammadiyah Purwokerto
sebanyak 23 orang (46%) dan angkatan 2016 dengan P value 0,000
Terdapat hubungan yang signifikan (P = <0,05)
antara tingkat kecemasan dengan
motivasi belajar sebelum ujian MCQ
pada mahasiswa Fakultas
Kedokteran Universitas

7
DAFTAR PUSTAKA

1. Muhibbin, Syah 2008. Psikologi Pendidikan dengan Pendekatan Baru.


Bandung : PT. Remaja Rosdakarya

2. Santrock, J.W., (2007). Psikologi pendidikan. Edisi ke-2. Jakarta: Prenada


Media Group

3. Djamarah (2011). Psikologi Belajar, Rineka Cipta, Jakarta

4. Abdulghani, H.M., (2008). Stress and depression among medical students: A


cross sectional study at a medical college in saudi arabia. Pakistan Journal of
Medical Sciences. 24(1):2–17

5. Augesti, G., (2015). Perbedaan tingkat stres antara mahasiswa tingkat awal
dantingkat akhir Fakultas Kedokteran Universitas Lampung [skripsi]. Bandar
Lampung: Universitas Lampung

6. Sugiyono, (2009). Metodologi Penelitian Kuantitatif Kualitatif dan R&D.


Bandung ALFABETA

7. Puspitha. (2017). Hubungan Stres Terhadap Motivasi Belajar Mahasiswa


Tingkat Pertama Fakultas Kedokteran Universitas Lampung. Jurnal skripsi :
UNILA

8. Solikah (2014). Pengaruh Kecemasan Siswa Pada Matematika Dan Motivasi


Belajar Terhadap Prestasi Belajar Matematika. Jurnal penelitian: Universitas
Negeri Surabaya

9. Kristini & Mere (2010). Hubungan Antara Motivasi Belajar Dengan Prestasi
Akademik Pada Mahasiswa Prodi Keperawatan S1 Program A Angkatan I
Stikes RS. Baptis Kediri.jurnal STIKES RS. Baptis Volume 3, Edisi 1

You might also like