You are on page 1of 7

See discussions, stats, and author profiles for this publication at: https://www.researchgate.

net/publication/299441710

Performansi Sistem Refrigerasi Hibrida Perangkat Pengkondisian Udara


Menggunakan Refrigeran Hidrokarbon Subsitusi R-22

Article · June 2010

CITATIONS READS

2 1,428

2 authors, including:

Azridjal Aziz
Universitas Riau
43 PUBLICATIONS   35 CITATIONS   

SEE PROFILE

Some of the authors of this publication are also working on these related projects:

Thermal fluid research for energy efficiency on heating an cooling, thermal storage, thermoelectric cooler and generator and solar thermal.. View project

PENGOLAHAN AIR PAYAU UNTUK KEGUNAAN AIR BERSIH DI KAWASAN SUNGAI SIAK, MENGGUNAKAN METODE RESISTANSI ELEKTRIK KAPASITAS 1200 L/JAM View
project

All content following this page was uploaded by Azridjal Aziz on 27 March 2016.

The user has requested enhancement of the downloaded file.


PERFORMANSI SISTEM REFRIGERASI
HIBRIDA PERANGKAT PENGKONDISIAN
UDARA MENGGUNAKAN REFRIGERAN
HIDROKARBON SUBSITUSI R-22
Azridjal Aziz (1), Yazmendra Rosa(2)
(1)
Staf Pengajar Jurusan Teknik Mesin Universitas Riau
(2)
Staf Pengajar Jurusan Teknik Mesin Politeknik Negeri Padang

ABSTRACT
This research was conducted to determine the performance of air conditioning device
which is modified into a hybrid refrigeration machines, such as cooling capacity, heating
capacity, power compression, coefficient of performance (COP) and the performance
factor (PF). The study was conducted by comparing data and test results between
hydrocarbon refrigerant HCR22 and halocarbon refrigerant R22. The results shown the
use of hydrocarbon refrigerant mass HCR22 on hybrid vapor refrigeration machine more
efficient 57.78% compared to the use of halocarbon refrigerant mass R22, because the
refrigerant HCR22 have a higher latent heat than the refrigerant R22. On the use of
hydrocarbons HCR22 to halocarbon R22, the cooling effects increase 18.07% while
warming effect decrease 9.3%, because it occurs at a lower condenser pressure (27.73%).
The compressor electric power consumption using refrigerant HCR22 more efficient
25.04% than using the refrigerant R22. Performance of a hybrid vapor refrigeration
machine performance increase using Hydrocarbon HCR22: COP increase 57.38%, PF
increase 20.7%, and TP increase 35.43%. The cooling rate and heating rate using
halocarbon R22 and hydrocarbons HCR22 tend to the same condition.
Keywords: Refrigerant, refrigeration, halocarbon, hydrocarbon, air conditioning
1. PENDAHULUAN guna mesin menjadi lebih tinggi. Mesin terpadu
dengan fungsi ganda ini dikenal dengan mesin
Salah satu usaha dalam meningkatkan efisiensi
refrigerasi hibrida, karena mesin refrigerasi paling
pemakaian energi adalah dengan memanfaatkan
banyak beroperasi dengan siklus kompesi uap, maka
kembali (recovery) energi yang selama ini dibiarkan
mesin ini disebut mesin refrigerasi siklus kompresi
terbuang pada suatu mesin konversi energi. Alasan
uap hibrida[1].
paling umum digunakan dalam usaha memodifikasi
mesin refrigerasi adalah efisiensi penggunaan energi. Untuk mengoperasikan mesin refrigerasi hibrida
dibutuhkan refrigeran sebagai fluida kerja.
Mesin refrigerasi yang berfungsi sebagai mesin
Refrigeran yang paling banyak digunakan adalah
pengkondisian udara (Air Conditioning) umumnya
refrigeran halokarbon (halogenated refrigerant) salah
digunakan untuk mengkondisikan ruangan dengan
satunya adalah jenis HCFC-22
memanfaatkan efek pendinginan dari evaporator
(Hydrochlorofluorocarbon) atau R-22. Namun dari
yang memberikan rasa nyaman dan sejuk untuk
hasil penelitian, refrigeran halokarbon R-22
penghuni atau orang yang bekerja di dalam ruangan
menunjukkan sifat yang dapat merusak lapisan ozon
tersebut baik di perumahan, perkantoran dan industri.
dan berpotensi besar terhadap peningkatan efek
Mesin refrigerasi adalah salah satu jenis mesin
pemanasan global, sehingga penggunaan refrigeran
konversi energi, dimana sejumlah energi dibutuhkan
tersebut dicanangkan untuk dihapuskan pembuatan
untuk menghasilkan efek pendinginan. Di sisi lain,
dan pemakaiannya[4].
panas dibuang oleh sistem ke lingkungan untuk
memenuhi prinsip-prinsip termodinamika agar mesin Salah satu refrigeran alternatif pengganti refrigeran
dapat berfungsi[2]. halokarbon R-22 adalah refrigeran hidrokarbon
(hydrocarbon referigerant). Beberapa kelebihan yang
Bertolak dari kasus mesin refrigerasi dan mesin
dimiliki refrigeran hidrokarbon subsitusi R-22 yaitu
pompa panas di atas, maka berbagai usaha telah
dapat digunakan sebagai pengganti langsung (drop in
dilakukan untuk mengembangkan suatu sistem yang
substitute) tanpa penggantian komponen, ramah
menggunakan prinsip refrigerasi dan pompa panas
lingkungan (tidak merusak lapisan ozon), pemakaian
dalam satu mesin. Pada mesin terpadu ini efek
refrigeran lebih sedikit, hemat energi, dan memenuhi
pendinginan dan efek pemanasan dapat dihasilkan
standar internasional[5].
dan dimanfaatkan secara bersamaan, sehingga daya
Jurnal Teknik Mesin Vol.7, No.1, Juni 2010 ISSN 1829-8958

2. METODOLOGI
Penelitian dilakukan di Laboratorium Perawatan dan
Perbaikan, Teknik Mesin, Fakultas Teknik,
Universitas Riau. Mesin refrigerasi hibrida yang
digunakan adalah mesin refrigerasi hasil rancangan
yang terdapat di Laboratorium Perawatan dan
Perbaikan[2]. Mesin ini beroperasi menggunakan
refrigeran hidrokarbon pengganti R-22 (HCR-22).
Fasilitas Pengujian
Fasilitas pengujian terdiri dari satu unit mesin
refrigerasi, seperangkat alat ukur dan beberapa
peralatan pendukung. Mesin refrigerasi beroperasi
pada dua siklus yaitu siklus primer dan siklus
Gambar 1. Diagram p-h Siklus Kompresi Uap Ideal sekunder. Siklus primer merupakan siklus refrigeran
sedangkan siklus sekunder merupakan siklus air
Performansi mesin refrigerasi kompresi uap
dingin (chiller).
ditentukan oleh beberapa parameter, di antaranya
adalah kapasitas pendinginan, kapasitas pemanasan, Komponen siklus primer terdiri dari satu unit
daya kompresi, koefisien performansi dan evaporator, satu unit kondensor, satu unit kompresor,
performansi faktor. Diagram tekanan-entalpi (mollier satu unit pipa kapiler dan beberapa komponen
diagram) pada “Gambar (1)” dapat membantu dalam pendukung seperti pompa air listrik, dan blower.
menentukan parameter-parameter tersebut. Sedangkan siklus sekunder terdapat satu unit koil
pendingin, satu unit koil pemanas dan satu unit koil
Untuk menyatakan unjuk kerja dari suatu siklus dummy. Skema sederhana fasilitas pengujian dapat
kompresi uap, yang ditinjau dampak refrigerasi, laju dilihat pada ”Gambar (2)”.
pelepasan kalor, kerja kompresi, Coefficient of
Performance (COP) dan Performance Factor (PF)
[3,6]
.

Gambar 2. Skema Mesin Refrigerasi Hibrida


12
Alat ukur yang digunakan yaitu alat ukur tekanan, 55 menit pada temperatur 50,40C, seperti tampak
temperatur, tegangan listrik , arus listrik pada titik- pada “Gambar (5)”.
titik yang perlu diuji dan diambil datanya yaitu:
termokopel, thermometer digital, pressure gauge dan Laju Pemanasan
avometer, timbangan untuk mengukur masa
60
refrigeran optimum dan stopwatch untuk menghitung
50
laju masa air.

T out Kondensor
40
Hcr-22
30
3. HASIL DAN PEMBAHASAN R-22
20
Massa Refrigeran R22 dan HCR22 10
0
Massa refrigeran optimum

10

20

30

40

50

60

70

80

90
3.000 Menit
2.500
Performansi

2.000 Gambar 5. Laju pemanasan HCR22 dan R22


COP HCR-22
1.500
COP R-22
1.000
Dampak pendinginan, Dampak pemanasan dan
0.500
Kerja Kompressor (Perhitungan sisi refrigeran
0.000
sekunder)
0

0
20
28

36

46

54

62

70

78

86

94
10

Gram
Dampak Pendinginan

2.500
Gambar 3. Grafik massa refrigeran optimum dan COP
optimum 2.000

1.500
Pada ”Gambar (3)” terlihat bahwa massa refrigeran HCR-22
KW

R-22
optimum R22 sebesar 900 gram pada COP 2,42. 1.000

Sedangkan massa refrigeran optimum HCR22 0.500


sebesar 380 gram pada COP 2,55. Dengan 0.000
menggunakan refrigeran HCR 22 massa refrigeran 0 5 10 15 20 25 30 35 40 45 50 55 60 65 70
lebih hemat 57 persen dari massa refrigeran R22. Menit

Laju Pendinginan dan Laju Pemanasan


Gambar 6. Dampak pendinginan HCR22 dan R22
Pada kondisi transient yaitu kondisi saat mesin
refrigerasi hibrida mulai dijalankan sampai mencapai Pada ”Gambar (6)” dapat dilihat dampak
kondisi stabil, dapat dilihat bahwa laju pendinginan pendinginan rata-rata dari HCR22 adalah 1,94 kW
HCR22 hampir sama dengan R22 ”Gambar (4)”. dan dampak pendinginan rata-rata R22 1,643 kW.
Dimana waktu yang dibutuhkan untuk pendinginan Dampak pendinginan HCR22 lebih tinggi dari R22,
sampai kondisi stabil untuk HCR22 sekitar 50 menit hal ini dipengaruhi oleh kemampuan penyerapan
pada suhu 1,40C, dan untuk R22 dibutuhkan waktu kalor yang tinggi dari refrigeran hidrokarbon
sekitar 50 menit pada suhu 1,30C. dibanding refrigeran halokarbon. Pada mesin
refrigerasi hibrida yang sama HCR22 memiliki
Laju Pendinginan massa refrigeran yang lebih sedikit dibanding dengan
30
R22 dengan volume pipa yang sama, karena HCR 22
25
memiliki kalor laten yang lebih besar dibanding
Tc out evaporator

20
dengan R22.
Hcr-22
15
R-22
Pada ”Gambar (7)” dapat dilihat rata-rata dampak
10 pemanasan HCR22 adalah 2,22 kW dan dampak
5 pemanasan rata-rata R22 2,45 kW. Dampak
0 pemanasan HCR22 lebih rendah dari R22. Hal ini
diakibatkan tekanan kondensor pada R22 yang lebih
0

10

20

30

40

50

60

70

80

90

Menit
tinggi dari pada dengan HCR22 seperti yang dapat
dilihat pada ”Gambar (8)”. Pada tekanan kondensor
Gambar 4. Laju pendinginan HCR22 dan R22 yang lebih tinggi maka temperatur refrigeran juga
Laju pemanasan sampai kondisi stabil pada HCR22 lebih tinggi, sehingga kalor pemanasan air akan lebik
dan R22 juga menunjukkan laju yang hampir sama, besar pada temperatur yang lebih tinggi.
dimana laju pemanasan untuk HCR22 sekitar 55
menit pada temperatur 46,50C, dan untuk R22 sekitar
Jurnal Teknik Mesin Vol.7, No.1, Juni 2010 ISSN 1829-8958

Dampak Pemanasan
Pada ”Gambar (10)” dapat dilihat bahwa COP dari
refrigeran HCR22 lebih tinggi dari R22.COP HCR22
3.000 4,125 KW dan R22 2,621 KW. Kondisi ini karena
2.500
HCR22 dapat menyerap kalor yang lebih besar dari
2.000
HCR-22 Q
R22. Sesuai dengan persamaan COP  e sehingga
KW

1.500
R-22
1.000
Wk
0.500 semakin tinggi dampak pendinginan (Qe) maka COP
0.000 akan semakin besar pula.
0 5 10 15 20 25 30 35 40 45 50 55 60 65 70
Menit
COP

Gambar 7. Dampak pemanasan HCR22 dan R22 5.000

4.000
Tekanan Kondensor
3.000

Satuan
HCR-22
400 2.000 R-22
350
300 1.000
Tekanan Kondensor
250
HCR-22 0.000
Psi

200
Tekanan Kondensor 0 5 10 15 20 25 30 35 40 45 50 55 60 65 70
150
R-22 menit
100
50
0
Gambar 10. COP mesin refrigerasi hibrida dengan
0

10

20

30

40

50

60

70

refrigeran HCR22 dan R22


Menit

Pada “Gambar (11)” terlihat bahwa Performance


Gambar 8. Tekanan kondensor HCR22 dan R22 Factor dari HCR22 lebih tinggi dari R22, meskipun
dampak pemanasan (Qk) dari HCR 22 lebih rendah
Daya Kompressor
dari R22. Hal ini di sebabkan karena daya kompresor
0.700 yang dibutuhkan pada penggunaan refrigeran HCR22
0.600 lebih kecil dari R22. Hal ini sesuai dengan persamaan
0.500
0.400 Qk
PF 
Wk HCR-22
KW

0.300 Wk R-22 .
0.200 Wk
0.100
0.000
0 5 10 15 20 25 30 35 40 45 50 55 60 65 70
menit PF

Gambar 9. Daya kompressor HCR22 dan R22 6.000

5.000
Daya kompresor dengan menggunakan refrigeran 4.000
HCR22 lebih rendah dari daya kompresor yang
Satuan

HCR-22
3.000
menggunakan refrigeran R22. ”Gambar (9)”. Dimana R-22
2.000
daya kompressor rata-rata dengan HCR22 adalah
1.000
0,47 kW, sedangkan daya kompresor dengan
0.000
menggunakan R22 adala 0,63 kW. 0 5 10 15 20 25 30 35 40 45 50 55 60 65 70
menit
Hal ini disebabkan karena jumlah massa refrigeran
yang ditekan oleh kompressor dengan HCR22 lebih
sedikit jumlahnya dibandingkan dengan massa Gambar 11. PF mesin refrigerasi hibrida dengan refrigeran
refrigeran yang ditekan kompressor yang HCR22 dan R22
menggunakan R22. Karena kerja kompresor dengan
HCR22 lebih ringan dari R22, maka daya listrik yang ”Gambar (12)” merupakan total performansi dari
digunakan untuk menggerakkan kompresor akan HCR22 dan R22. Pada gambar terlihat bahwa Total
lebih hemat dari R22. Performansi dari HCR22 lebih tinggi dari R22. Hal
ini karena HCR22 memiliki COP dan PF yang lebih
Kinerja Performansi Mesin Refrigerasi Kompresi tinggi dari R22.
Uap Hibrida (COP,PF,TP) (Perhitungan Sisi
Refrigeran Sekunder)

14
Performansi Sistem Refrigerasi Hibrida Perangkat Pengkondisian Udara Menggunakan Refrigeran Hidrokarbon Subsitusi R-22 (Azridjal Aziz)

TP HCR22 1,94 Naik


R22 1,643 18,07
10.000
Dampak Pemanasan (kWatt)
8.000
HCR22 2,22
6.000
Satuan

HCR-22
R22 2,45 Turun 9,3
4.000 R-22
Tekanan Kondensor (Psig)
2.000
HCR22 262,33 Turun
0.000
0 5 10 15 20 25 30 35 40 45 50 55 60 65 70 R22 363,033 27,73
menit Daya Kompresor (kWatt)
HCR22 0,47 Turun
Gambar 12. TP mesin refrigerasi hibrida dengan refrigeran 25,04
R22 0,627
HCR22 dan R22
Pada ”Tabel (1)” dapat dilihat hasil rekapitulasi hasil
penelitian dimana dapat disimpulkan bahwa 4. KESIMPULAN DAN SARAN
penggunaan refrigeran hidrokarbon terhadap Berdasarkan hasil kajian dapat diambil kesimpulan
penggunaan refrigeran halokarbon pada mesin sebagai berikut :
kompresi uap hibrida terjadi penghematan massa
refrigeran HCR22 sebesar 57,78 %. Laju 1. Penggunaan massa refrigeran hidrokarbon
pendinginan dan laju pemanasan baik refrigeran HCR22 pada mesin kompresi uap hibrida lebih
hidrokarbon maupun refrigeran halokarbon hemat 57,78 % dibanding penggunaan refrigeran
memperlihatkan hasil yang relatif sama. Nilai halokarbon R22, karena refrigeran HCR22
performansi HCR22 meningkat, yaitu COP naik mempunyai kalor laten yang lebih tinggi
57,38 %, PF naik 20,7 %, TP naik 35,43 %. Dampak dibanding refrigeran R22.
pendinginan dengan menggunakan refrigeran HCR22 2. Laju pendinginan dan laju pemanasan
naik 18,07 % dan dampak pemanasannya turun 9,3 Hidrokarbon HCR22 dan Halokarbon R22
%, dimana terjadi pada tekanan kondensor yang lebih cenderung sama.
rendah 27,73 %. Daya kompresor dengan HCR22
lebih hemat 25,03 % dari pada menggunakan R22. 3. Pada penggunaan hidrokarbon HCR22 terhadap
halokarbon R22, dampak pendinginan naik 18,07
Tabel 1 Rekapitulasi Hasil Pengujian dengan % sedangkan dampak pemanasan turun 9,3 %,
HCR22 dan R22 karena terjadi pada tekanan kondensor yang lebih
rendah 27,73 %. Daya kompresor dengan
Deskripsi Nilai Hasil % refrigeran HCR22 lebih hemat 25,04 % dibanding
Massa Refrigeran (gram) dengan menggunakan R22.
HCR22 380 Hemat 4. Kinerja performansi mesin kompresi uap hibrida
R22 900 57,78 meningkat dengan menggunakan Hidrokarbon
Laju Pendinginan (menit) HCR22. COP naik 57,38 %, PF naik 20,7 %, TP
HCR22 50 sama
naik 35,43 %.
R22 50 UCAPAN TERIMA KASIH
Laju Pemanasan (menit) Penulis mengucapkan terima kasih kepada Direktorat
HCR22 55 Sama Jenderal Pendidikan Tinggi Departemen Pendidikan
R22 55 Nasional melalui Lembaga Penelitian Universitas
Coefficient of Performance Riau yang telah mendanai penelitian ini dari Dana
Penelitian Dosen Muda Tahun Anggaran 2007. (No.
HCR22 4,125 Naik Kontrak 135/J16/PL/III/2007)
R22 2,621 57,38
PUSTAKA
Performance Factor
HCR22 4,716 1. Amrul, Kaji Eksperimental Karakteristik Mesin
R22 3,907 Naik 20,7 Refrigerasi Hibrid Kompresi Uap Susunan Seri
dan Paralel dengan Menggunakan Refrigeran
Total Performance
Hidrokarbon HCR-12 , Tesis, Jurusan Teknik
HCR22 8,841 Naik Mesin, ITB, Bandung, 2001
R22 6,528 35,43
2. Aziz, Azridjal, Penggunaan Hidrokarbon
Dampak Pendinginan (kWatt) sebagai Refrigeran pada Mesin Refrigerasi
15
Jurnal Teknik Mesin Vol.7, No.1, Juni 2010 ISSN 1829-8958

Siklus Kompresi Uap Hibrida dengan


Memanfaatkan Panas Buang Perangkat
Pengkondisian Udara, Proceding Hasil
Penelitian Lembaga Penelitian Universitas Riau,
Pekanbaru, 2005.
3. Moran, M.J., Saphiro, H.N., Fundamental of
Engineering Thermodinamycs, 3rd ed, John
Wiley & Sons, Inc., New York, 1995.
4. Pasek, A.D.,Tandian, N.P., Short Course on
the Applications of Hydrocarbon Refrigerants,
International Conference on Fluid and Thermal
Energy Conversion 2000, Bandung, 2000.
5. Pasek, A.D.,Tandian, N.P., Adriansyah W.,
Training of Trainer Refrigeration Servicing
Sector , Training Manual, ITB, Bandung, 2004.
6. Reynolds, William, Perkins, Henry,
Engineering Thermodynamics, 2nd ed., McGraw-
Hill Co, Singapore, 1997.

16

View publication stats

You might also like