You are on page 1of 3

Hipertensi f.

Manajemen stress  modifikasi


perilaku dan relaksasi
Definisi 3. Farmakoterapi
Untuk pasien non CKD/ Diabetes
Tekanan darah tinggi dimana sistol >= 140
berdasarkan umurnya:
mmhg dan atau diastol >= 90 mmHg, atau
Goal Tekanan Darah
sedang dalam pengobatan antihipertensi.
< 60 tahun : < 140/90
Pengukuran dilakukan dua kali atau lebih pada ≥ 60 tahun : < 150/90
2 kali kunjungan atau lebih.

Penyebab

1. Primer / esensial/ idiopatik (> 90%


kasus)
Etiologi tidak jelas
Multifaktorial
Bisa karena genetik dan lingkungan
2. Sekunder
Karena obat (obat thyroid, amin
simptomatik)
Karena penyakit lain (hipertensi renal,
penyakit endokrin, eklamsia)

Faktor risiko

1. Keturunan
2. Jenis kelamin ACE INHIBITOR
3. Usia Ingat kan ACE itu yang membuat
4. Merokok angiotensinogen I menjadi
5. Obesitas angiotensinogen II.
6. Stress ARB
7. Inaktivitas Fisik Memblokir reseptor angiotensin 1
8. Intake Na Berlebih Farmakodinamik ACE Inhibitor dan
Pengelolaan Hipertensi ARB

1. Monitoring tekanan darah dan faktor 1. Vasodilatasi


risiko 2. Menurunkan Resistensi Perifer
2. Managemen pola hidup 3. Meningkatkan Diuresis
a. Hindari rokok dan alkohol 4. Menurunkan Tekanan Darah
b. Aktivitas fisik (4-7 x/ minggu, 30- Efek samping
60 mnt, skala sedang)
c. Penurunan berat badan 1. Hiperkalemia
d. Rekomendasi diet  tinggi serat, 2. Batuk (hanya untuk ACE
sayuran, rendah lemak/ kolesterol inhibitor)
e. Asupan garam < 5,8 gr/ hr 3. Angioedema
Kontraindikasi

1. Kehamilan
2. Riwayat Angioedema
3. Hiperkalemia

Indikasi

1. Hipertensi dengan DM
2. Hipertensi pada gagal jantung
3. Hipertensi pada post Miocardial Infark

Merupakan : 1st line of Drug (HT pada usia


dewasa) CALCIUM-CHANNEL BLOCKER

 Jarang menimbulkan hipotensi Obat: Nifedipine, Amlodipine, Verapamil,


postural Diltiazem

 Relatif aman digunakan pada Mekanisme Kerja: Menghambat masuknya ion


penderita hipertensi dengan asma Ca2+ melewati slow channel yg terdapat pada
maupun diabetes membran sel.

 Tidak menyebabkan Hiperurisemia Efek Kardiovaskuler


maupun gangguan pada profil lipid
1. Dilatasi arteriol perifer dan koroner 
plasma
menurunkan tahanan perifer
 Jarang mengakibatkan rebound 2. Menghambat kontraksi otot jantung
hypertension  nondihydropiridines

 Mengurangi Hipertrofi Ventrikel dan


memperlebar ukuran lumen
pembuluh darah (efek anti
remodelling)

Digunakan sebagai Monoterapi, maupun


Kombinasi dengan Diuretik dan β-Blocker
Keuntungan CCB

 Relatif tidak memiliki efek


samping metabolik
 Tidak mengakibatkan sedasi
(tidak mempengaruhi CNS)
 Boleh diberikan pada
penderita asma, maupun
angina
 Tidak mengakibatkan
gangguan fungsi ginjal
maupun male sexual function
 Tidak berefek pada janin 
boleh diberikan selama
kehamilan
 Merupakan first line drug
hipertensi pada GERIATRI

Efek samping

1. Dihydropyridines
• Edema Perifer
• reflex tachycardia
• flushing/headache
• Hipotensi
2. Nondihydropyridines
• Konstipasi
• Abnormalitas
konduksi
Kontraindikasi

 Unstable angina
 Gagal Jantung
 Hipotensi
 Post infark miokard
 Severe aortic stenosis

You might also like