Penyakit AIDS di Indonesia menempati urutan ketiga daftar sepuluh penyakit
mematikan, tepat di bawah penyakit jantung dan kanker. Kemenkes RI (2013) menyebutkan bahwa kelompok usia dengan kasus AIDS tertinggi adalah kelompok usia 20-29 tahun dan persentase terendah terdapat dalam kelompok usia 14-19 tahun. Pencegahan lebih ditekankan pada kelompok usia 14-19 tahun. Estimasi dan proyeksi jumlah orang dengan HIV/AIDS pada umur ≥15 tahun di Indonesia pada tahun 2016 adalah sebanyak 785.821 orang dengan jumlah infeksi baru sebanyak 90.915 orang dan kematian sebanyak 40.349 orang. Sedangkan jumlah kasus AIDS terlihat adanya kecenderungan peningkatan penemuan kasus baru sampai tahun 2013 yang kemudian cenderung menurun pada tahun-tahun berikutnya. Penurunan tersebut diperkirakan terjadi karena jumlah pelaporan kasus AIDS dari daerah masih rendah. Pada tahun 2016 kasus AIDS yang dilaporkan sedikit meningkat dibandingkan tahun 2015 yaitu sebanyak 7.491. Secara kumulatif, kasus AIDS sampai dengan tahun 2016 sebesar 86.780 kasus. (Kemenkes RI, 2016) Berdasarkan uraian tersebut, peneliti tertarik mengidentifikasi pengaruh pemberian pendidikan kesehatan tentang HIV AIDS terhadap minat dalam melakukan voluntary counseling testing pada remaja SMA. Penelitian ini bertujuan mengetahui apakah ada pengaruh pemberian pendidikan kesehatan tentang HIV AIDS terhadap minat dalam melakukan voluntary counseling testing pada remaja SMA.
1.2 Rumusan Masalah
Berdasarkan uraian dari latar belakang yang sudah dipaparkan, maka permasalahan yang dapat dirumuskan adalah “pengaruh pemberian pendidikan kesehatan tentang HIV AIDS terhadap minat dalam melakukan voluntary counseling testing pada remaja SMA?” 1.3 Tujuan Penelitian Tujuan umum penelitian ini adalah untuk mengetahui pengaruh pemberian pendidikan kesehatan tentang HIV AIDS terhadap minat dalam melakukan voluntary counseling testing pada remaja SMA.
1.4 Manfaat Penelitian
1.4.1 Manfaat Bagi Responden Diharapkan remaja lebih mengetahui pendidikan kesehatan tentang HIV AIDS dan memiliki minat dalam melakukan voluntary counseling testing. 1.4.2 Manfaat Bagi Tempat Penelitian Dapat lebih meningkatkan pelayanan kesehatan bagi remaja di sekolah. 1.4.3 Manfaat Bagi Institusi Untuk Institusi, sebagai salah satu bahan masukan dan informasi mengenai pengaruh pemberian pendidikan kesehatan tentang HIV AIDS terhadap minat dalam melakukan voluntary counseling testing pada remaja SMA. 1.4.4 Manfaat Bagi Peneliti Selanjutnya sebagai bahan acuan penelitian selanjutnya