You are on page 1of 23

LAPORAN KASUS

BAYI DENGAN GANGGUAN GIZI BURUK


Di Ruang Perinatologi
RSUD K.R.M.T. Wongsonegoro Kota Semarang

Disusun Oleh:

Nama : Meisyah Dwi Putriana

NIM : P1337420117077

Kelas : 2-A2

PRODI DIII KEPERAWATAN SEMARANG

JURUSAN KEPERAWATAN

POLTEKKES KEMENKES SEMARANG


ASUHAN KEPERAWATAN PADA By.”A” DENGAN GIZI BURUK

DI RSUD K.R.M.T. WONGSONEGORO KOTA SEMARANG

Hari/ tanggal : Kamis, 25 April 2019

Tempat : Ruang Perinatologi

I. PENGKAJIAN
A. BIODATA
1. Identitas Anak
Nama : By. A
Tanggal lahir : 18 Februari 2019
Umur : 2 bulan
Jenis Kelamin : Laki-laki
Agama : Islam
Alamat : Sambungharjo, Rt 05/Rw 05, Genuk, Semarang
2. Identitas Penanggung Jawab
Nama Ibu : Ny. Rumaini Nama Ayah : Tn. Karnoto
Umur : 36 Tahun Umur : 39 tahun
Pendidikan : SD Pendidikan : SD
Pekerjaan : Ibu Rumah Tangga Pekerjaan : Supir
Agama : Islam Agama : Islam
Suku bangsa : Jawa Suku bangsa : Jawa
Status Perkawinan : Kawin Status perkawinan : Kawin
Alamat : Sambungharjo, Rt 05/Rw 05, Genuk, Semarang

B. RIWAYAT KESEHATAN
1. Keluhan utama
Bayi diare encer dan berbiji selama 5 hari.
2. Riwayat Penyakit Sekarang
Bayi dalam kandungan selama 32 minggu dilahirkan pada tanggal 18 Februari
2019 secara spontan prematur kembar, lama persalinan 7 jam dengan berat badan
1900 gram, panjang lahir 45 cm, lingkar dada 28 cm dan lingkar kepala 30 cm.
3. Riwayat Keperawatan Dahulu
Keluarga klien mengatakan bahwa sebelumnya sudah pernah dirawat dirumah
sakit karena kejang. Dan pasien mengatakan tidak ada alergi obat dan makan.
4. Riwayat Kesehatan Keluarga
Ibu mengatakan saat masa kehamilan tidak pernah mengkonsumsi obat-obatan
sembarangan, dan selama hamil ibu mengatakan kurang memperhatikan kebersihan
diri serta terlalu banyak pikiran.
5. Genogram

X
Klien
6. Riwayat Prenatal, Intranatal dan Postnatal :
a. Riwayan Prenatal
Ibu By. A mengatakan tidak rutin memeriksakan kehamilannya ke dokter atau
bidan sehingga tidak tahu perkembangan bayi.
b. Riwayat Intranatal
By. A lahir secara spontan premature di Puskesmas dan ditolong bidan yang
bersangkutan
c. Riwayat Postnatal
Bayi lahir spontan premature, warna pucat, berat badan 1900 gram dan panjang
badan 45 cm
Jenis Ket
Anak ke Usia sekarang Penolong
persalinan Hidup/mati
1 16 tahun Normal Bidan Hidup
2 10 tahun Normal Bidan Hidup
3 2 bulan Premature Bidan Mati
4 2 bulan Premature Bidan Hidup

7. Riwayat Tumbuh Kembang


By. A adalah anak usia 2 bulan dengan berat badan 2100 gram, panjang badan
45 cm, lingkar dada 28 cm dan lingkar kepala 30 cm. Di usianya dia sekarang berat
badannya terlalu rendah untuk anak seusianya.
8. Riwayat Sosial/Pola Asuh
Klien tinggal bersama kedua orang tuanya dirumah. Dan selama orang tuanya
bekerja bayi dititipkan ke neneknya.
9. Riwayat Imunisasi
Ibu mengatakan bayi sudah dui imunisasi Hepatitis B, polio, BCG dan DPT.

C. DATA UMUM KESEHATAN SAAT INI


1. Keadaan umum
Keadaan : Pucat
Kesadaran : Composmentis
GCS : E4M6V5
2. Tanda-tanda vital
Nadi : 125x/menit
Suhu : 360C
Pernapasan : 40x/menit
SpO2 : 93%
Berat badan : 2100 gram
Tinggi badan : 45 cm
3. Kepala
a. Leher : tidak ada pembesaran kelenjar getah bening, nyeri tekan (-)
b. Kepala : bentuk besar bulat, rambut hitam dan kering, tidak ada luka
c. Mata : bersih, konjungtiva tidak anemis, sklera tidak ikterik, refleks kornea,
kesan normal, refleks cahaya normal, lensa jernih, pupil bulat isokor dengan
diameter 3 mm/3 mm
d. Hidung: tidak dijumpai deviasi septum, pernafasan spontan, tidak dijumpai
adanya secret.
e. Mulut : efek hisap ada, sianosis tidak ada, selaput mulut kering
f. Telinga: dijumpai adanya sekret
g. Kulit : warna pucat, turgor buruk ≥2 detik, kulit mengelupas dan kering
4. Dada
a. Jantung
Inspeksi : ictus cordis tidak tampak
Palpasi : ictus kordis teraba di intercosta v midclavikula sinistra
Perkusi : batas jantung jelas
Auskultasi : terdengar bunyi jantung I dan II, tidak ada suara jantung
tambahan
b. Paru
Inspeksi : dada simetris, tidak menggunakan otot bantu pernapasan, RR =
40x/menit
Palpasi : premitus kanan
Perkusi : sonor
Auskultasi : suara napas vesikuler
5. Abdomen
a. Inspeksi : bentuk datar
b. Auskultasi : bising usus normal, terdengar tiap 30 detik
c. Palpasi : hepar dan lien tidak teraba
d. Perkusi : tymphani
6. Genetalia
Adanya infeksi pada daerah genetalia sehingga agak kemerahan dan seperti luka
bakar.
7. Ekstremitas
a. Ekstremitas atas : terpasang infus di tangan kanan, lengan kiri terpasang
syring pump
b. Ekstremitas bawah : tidak ada edema, dan kelainan lain
D. POLA FUNGSIONAL
1. Manajemen kesehatan
Keluarga klien mengatakan persepsi kesehatan bagi keluarga sangat penting.
Keluarga klien paham dan mengerti dengan kondisi anaknya yang lemah. Klien
mengatakan jika ada yang merasakan sakit, maka keluarga menyarankan untuk
menghentikan aktifitas dan beristirahat. Jika keluarga klien ada yang sakit maka
klien akan di periksa ke puskesmas atau dokter dan mengonsumsi obat yang di
berikan oleh dokter atau membeli obat yang tertiulis di resep yang di berikan dokter.
Klien menggunakan asuransi kesehatan BPJS.
2. Eliminasi
Pada saat sebelum sakit orang tua klien mengatakan BAB setiap pagi hari
dengan konsistensi normal dan tanpa di sertai rasa sakit. BAK 3-4 kali sehari
dengan warna normal kuning jernih dengan bau khas tanpa di sertai keluhan.
Setelah sakit BAB klien menjadi 4-5x sehari. BAB tidak menentu dengan
konsistensi encer dan berbiji serta agak bergerak dan BAK klien juga terganggu
karena selama di rawat di rumah sakit jadi sering BAK yaitu 3-4x sehari.
3. Nutrisi dan cairan
Sebelum sakit bayi menetek ASI jika menangis, tetapi terkadang ibu bayi hanya
memberikan sdikit ASI nya.
Setelah sakit bayi diberi susu infantri dan ASI 25ccx8/hari. Dan diberi lacto B
untuk tambahan vitamin bayi.
4. Istirahat dan tidur
Sebelum sakit klien tidur teratur dari jam 20.00-06.00 ditambah tidur siang.
Setelah sakit bayi sering tidur dan terlihat diam jarang menangis serta tampak
lemah.
5. Mobilisasi dan latihan
Sebelum klien sakit, bayi biasanya terlihat aktif bergerak. Setelah sakit
mobilisasi dan gerakan bayi tidak aktif lebih sering tidak bergerak dan hanya diam
saja.
6. Persepsi sensori dan kognitif
Selama praktikan melakukan perawatan, orang tua bayi bersikap kooperatif saat
ditanya. Dan bayi terkadang menggenggam tangan praktikan saat praktikan
menyentuh jari bayi.
7. Pola seksual dan reproduksi
Klien adalah seorang anak laki-laki, anak keempat dari orang tuanya. Masalah
reproduksi dan seksualitas tidak ada masalah.
8. Hubungan dan peran
Klien merupakan anak keempat. Biasanya di rumah bayi aktif bergerak.
9. Mekanisme koping dan stress
Selama beberapa hari bayi dirawat, bayi terlihat hanya diam. Terlihat tanpa ada
gerakan dan tidak mau minum ASI atau susu infantri. Dan bayi terlihat jenuh.
10. Spiritual dan keyakinan
Bayi berasal dari keluarga yang beragama islam.

E. PEMERIKSAAN DIAGNOSTIK
Hasil pemeriksaan laboratorium tanggal 24 April 2019
Jenis Pemeriksaan Hasil Nilai Rujukan Keterangan
Lab Darah
Hemoglobin 8,3 11 – 15 L
Hematrokit 26,60 40-52 L
Leukosit 10,7 5-18 L
Trombosit 625 150-400
Eritrosit 2,58 4,7-6,1 L
Lab Darah Kimia
Gula Darah Sewaktu 48 70-110 L
Natrium 128 135-147 L
Kalium 3,1 3,5-5
Kalsium 1,41 1,41 H

Hasil pemeriksaan Feaces dan 25 April 2019 pukul 06.00


Jenis Pemeriksaan Hasil Nilai rujukan Keterangan
Gula Darah Sewaktu 31 70-110 L
Feaces Rutin
Makroskopis
Warna Hijau
Konsistensi Lembek Lembek
Bau Khas
Lendir (-) (-)
Darah (-) (-)
Mikroskopis
Protein feaces (-) (-)
Karbohidrat (-) (-)
Lemak (-) (-)
Eritrosit 0-2/LPB
Amoeba (-)
Telur cacing (-)
Leukosit 3-5/LPB
Bakteri Pos (1+)
Jamur Pos (1+)

Hasil Pemeriksaan GDS


Jenis Pemeriksaan Hasil Nilai Rujukan Keterangan
Tanggal 25 April 2019
Pukul 10.00
Gula Darah Sewaktu 47 70-110 L

Pukul 12.00
Gula Darah Sewaktu 57 70-110 L

Pukul 17.00
Gula Darah Sewaku 67 70-110 L

Pukul 24.00
Gula Darah Sewaktu 51 70-110 L

Tanggal 26 April 2019


Gula Darah Sewaktu 57 70-110 L
F. PROGRAM TERAPI
Nama Dosis
Lacto B 1x1/4sachet per 24 jam
Nystatin drop 0,1cc/12jam
Injeksi Ampicilin Salbutamol 150mg/2jam
Injeksi gentamisin 8mg/24jam
Infus D 10% 5tpm mikro

II. DIAGNOSA KEPERAWATAN


1. Perubahan nutrisi kurang dari kebutuhan tubuh b/d asupan yang tidak adekuat dan
diare.
2. Gangguan pertumbuhan dan perkembangan b/d asupan kalori dan protein yang
tidak adekuat.
3. Kerusakan integritas kulit b/d perubahan status cairan ditandai dengan kerusakan
lapisan kulit, gangguan permukaan kulit.
4. Resiko infeksi b/d daya tahan tubuh menurun
5. Kurang pengetahuan b/d kurang informasi tentang kondisi, prognosi dan kebutuhan
nutrisi

III. DAFTAR MASALAH


No. Tgl / Jam Data Fokus Masalah Keperawatan Tgl Ttd
Teratasi
1. 25 April DS : Perubahan nutrisi
2019 Ibu bayi mengatakan kurang dari kebutuhan
Jam 10.00 bayi A sudah diare tubuh b/d asupan yang
selama 5 hari dengan tidak adekuat dan diare.
konsistensi encer.
DO:
1. BAB bayi encer
dan berbiji.
2. Bayi terlihat
pucat

Jam 10.10 DS : Gangguan pertumbuhan


Ibu bayi mengatakan dan perkembangan b/d
bayinya tidak ada asupan kalori dan
penambahan berat protein yang tidak
badan yang adekuat
signifikan.
DO :
Badan anak kurus
kering
BB lahir : 1900 gram
BB sekarang : 2100
gram
TB anak : 45 cm
Jam 10.25 DS : Kerusakan integritas
Ibu bayi mengatakan kulit b/d perubahan
kulit anaknya kering status cairan ditandai
DO : dengan kerusakan
1. Kulit bayi kering lapisan kulit, gangguan
kasar permukaan kulit.
2. Turgor kulit bayi
≥2 detik
Jam 11.30 DS : Resiko infeksi b/d daya
Ibu bayi mengatakan tahan tubuh menurun
anaknya BAB
dengan konsistensi
yang encer dan
berbiji serta terlihat
bergerak feacesnya
DO :
1. Hasil
laboratorium
menunjukan
feaces bayi
terdapat jamur
dan bakteri
2. Warna feaces
bayi kuning
kehijauan
Jam 12.45 DS : Kurang pengetahuan b/d
Ibu klien mengatakan kurang informasi
kalau sehari-hari tentang kondisi,
memberi ASI pada prognosi dan kebutuhan
bayi kalau bayi hanya nutrisi
menangis dan jarang
membersihkan
lingkungan
rumahnya sehingga
rumahnya agak kotor
DO :
Ibu bayi jarang
meneteki bayi pada
saat di rumah sakit

IV. RENCANA KEPERAWATAN


No. Tujuan dan Kriteris
No Intervensi Keperawatan Rasional
Dx Hasil

1 Setelah dilakukan 1. Beritahu kepada 1. Meningkatkan


pengkajian selama 3x24 keluarga tentang pemahaman keluarga
jam diharapkan bayi penyebab malnutrisi, tentang penyebab dan
dapat meningkatkan kebutuhan nutrisi kebutuhan nutrisi
status gizinya dengan pemulihan, susunan untuk pemulihan
kriteria hasil : menu dan pengolahan klien sehingga dapat
makanan sehat meneruskan upaya
1. Keluarga klien
seimbang, tunjukkan terapi dietetik yang
dapat menjelaskan
contoh jenis sumber telah diberikan
penyebab gangguan
makanan ekonomis selama hospitalisasi.
nutrisi yang dialami
sesuai status sosial
klien, kebutuhan
ekonomi klien.
nutrisi pemulihan,
susunan menu dan
pengolahan
2. Anjurkan ibu bayi 2. Untuk memenuhi
makanan sehat
untuk sering nutrisi bayi.
seimbang.
meneteki bayi dengan
2. Dengan bantuan
ASI.
perawat, keluarga
klien dapat
mendemonstrasikan 3. Laksanakan 3. Untuk menambah
pemberian diet (per pemberian lacto B nutrisi yang
sonde/per oral) sesuai program dikonsusmsi bayi.
sesuai program terapi.
dietetik.
4. Timbang berat badan, 4. Untuk mengetahui
ukur lingkar lengan perkembangan bayi.
atas dan tebal lipatan
kulit setiap pagi.
2 Setelah dilakukan 1. Ajarkan kepada 1. Meningkatkan
pengkajian selama 3x24 orang tua tentang pengetahuan keluarga
jam diharapkan bayi standar pertumbuhan tentang
akan mencapai fisik dan tugas-tugas keterlambatan
pertumbuhan dan perkembangan sesuai pertumbuhan dan
perkembangan sesuai usia anak. perkembanga anak.
standar usia dengan
kriteria hasil : 2. Lakukan pemberian 2. Diet khusus untuk
makanan/ minuman pemulihan malnutrisi
Pertumbuhan fisik
sesuai program terapi diprogramkan secara
(ukuran antropometrik)
diet pemulihan. bertahap sesuai
sesuai standar usia.
dengan kebutuhan
anak dan kemampuan
toleransi sistem
pencernaan

3. Lakukan pengukuran 3. Menilai


antropometrik secara perkembangan
berkala. masalah klien.

4. Lakukan stimulasi 4. Stimulasi diperlukan


tingkat untuk mengejar
perkembangan sesuai keterlambatan
dengan usia klien perkembangan anak
dalam aspek motorik,
bahasa dan
personal/social.
3. Selama perawatan 3 x 24 1. Anjurkan pada 1. Untuk mencegah
jam diharapkan integritas keluarga tentang terjadinya infeksi
kulit kembali baik. pentingnya merubah decubitus
posisi sesering
mungkin.
2. Anjurkan keluarga 2. Agar kulit anak tetap
lebih sering terjaga kebersihannya
mengganti pakaian dan mencegah
anak bila basah atau terjadinya infeksi
kotor dan kulit anak pada kulit
tetap kering
3. Anjurkan keluarga 3. Untuk menjaga
untuk memberika kelembaban kulit.
beby oil atau olive oil
agak kulit tidak
kering dan tetap
terjaga
kelembabannya
4. Setelah dilakukan 1. Pantau terhadap tanda 1. Mengetahui
pengkajian selama 3x24 infeksi (mis; letargi, perkembangan
jam diharapkan bayi kesulitan makan, infeksi
bebas dari tanda-tanda muntah, ketidak
infeksi stabilan suhu, dan
perubahan warna
tersembunyi)

2. Anjurkan keluarga 2. Menghindari bayi


bayi selalu dalam terinfeksi dari
kondisi bersih dan lingkungan yang
steril sebelum kotor
bersentuhan dengan
bayi
5. Setelah dilakukan 1. Jelaskan tentang 1. Meningkatan
pengkajian selama 2x24 nama penyakit anak, pemahaman dan
jam diharapkan keluarga penyebab penyakit, pengetahuan tentang
bayi dapat meningkatkan akibat yang penyakit anak.
pengetahuannya tentang ditimbulkan, dan
kesehatan bayi kriteria pengobatan yang
hasil : dilakukan.
1. Keluarga mengerti
2. Jelaskan tentang 2. Memberitahu pada
dan memahami isi
pentingnya ASI bagi orang tua bayi agak
pendidikan kesehatan
bayi selalu memberikan
2. Dapat mengulangi isi
ASI eksklusif
pendidikan kesehatan
yang telah
3. Anjurkan keluarga 3. Membantu
disampaikan
untuk membawa anak mempertahankan
3. Mampu menerapkan
kontrol di poli gizi status gizi bayi
isi pendidikan
setelah pulang dari
kesehatan di rumah
rumah sakit.
sakit dan nanti sampai
di rumah
V. IMPLEMENTASI KEPERAWATAN
Hari/Tgl No
Implementasi Respon hasil Paraf
/Jam Dx

Kamis, 1,2 1. Menganjurkan orang DS :


25 April tua bayi untuk Ibu bayi tampak malas
2019 memberi ASI. menyusui bayi.
DO :
Pukul
Bayi menyusu ibunya
09.00
tetapi masih belum mau
menyedot susu ibu.
2. Mengukur berat DS :
Pukul
badan bayi, panjang Bayi tidak menangis saat
09.15
bayi, lingkar kepala dipindah ke tempat
dan lingkar dada. pengukuran
DO :
BB : 2100 gram
TB : 45 cm
LK : 30 cm
LD : 28 cm
Pukul 3. Kolaborasi dengan DS :
09.00 pemberian lacto B Bayi meminum susu yang
sesuai program terapi sudah dicampur dengan
lacto B
DO :
Porsi susu yang diberikan
sudah habis diminum

4. Mengecek BAB bayi DS :


Pukul
Bayi terlihat gelisah
09.30
DO :
Feaces bayi berwarna
hijau kekuningan dan
agak berbiji serta
bergerak
5. Menganjurkan orang DS :
Pukul
tua untuk melihat Ibu bayi mengatakan
09.10
perkembangan dan kalau dia merasa anaknya
pertumbuhan anak sedikit lebih kurus dari
sebelumnya.
DO :
Bayi tampat kurus kering
dan terlihat diam sedikit
gerakan.
Pukul 6. Memberikan susu DS :
12.00 tambahan infantri Bayi terlihat kehausan
kepada bayi dan sering mengecap
bibirnya
DO :
Susu tambahan yang
diberikan tidak sekaligus
habis, diminum beberapa
kali dengan jeda waktu 10
menitan.
Pukul 7. Mengajarkan bayi DS :
09.45 untuk stimulasi Bayi menggenggam
perkembangan tangan praktikan saat
motorik dan praktikan menyentuh
sensoriknya telapak tangan bayi
DO :
Bayi menggenggam erat
tangan praktikan.
Kamis, 3 1. Menirah baringkan DS :
25 April bayi Bayi kooperatif saat
2019 dipindahkan posisi
tidurnya
Pukul
DO :
10.00
Bayi tampak lebih
nyaman setelah diubah
posisi tidurnya
2. Mengganti pakaian DS :
bayi
Bayi tampat terlihat tidak
nyaman karena bajunya
basah.
DO :

Bayi tidak gelisah lagi


setelah diganti
pakaiannya.
3. Memberikan beby oil DS :
ke kulit bayi.
Bayi pucat dan kulitnya
kering
DO :
Kulit bayi tampak lebih
lembab

Kamis, 4 1. Memantau feaces DS :


25 April bayi
Bayi tampak tidak
2019
nyaman karena sudah
Pukul BAB
11.00
DO :

Feaces bayi terlihat warna


hijau kekuningan dan
agak encer serta berbiji
dan lumayan ada gerakan
di feacesnya.

2. Menganjurkan orang
DS :
tua bayi agar selalu
bersih dan Ibu bayi mengatakan
membersihkan selalu cuci tangan
lingkungan bayi sebelum bersentuhan
dengan bayi
DO :

Ibu bayi terlihat cuci


tangan sebelum menyusui
bayinya dan merapikan
tempat tidur bayi
DS : Keluarga klien
mengatakan sudah
menerapkan untuk bersin
dan batuk harus ditutup.
3. Kolaborasi dengan
DS :
pemberian terapi obat
nistatyn Bayi mendapat obat
nistatyn drop 0,1cc/12jam
DO :

Perawat memberikan obat


nistatyn drop pada bayi
Kamis, 5 1. Memberikan DS :
25 April pendidikan kesehatan
Ibu bayi mengangguk
2019 tentang gizi buruk
paham
dan pentingnya
Pukul
memberikan ASI DO :
13.00
eksklusif
Ibu bayi tampak
mendengarkan dengan
baik apa yang sudah
disampaikan

Jumat , 1,2 1. Memberikan ASI dan DS :


26 April ,3, susu tambahan
Bayi tampak kehausan
2019 4, infantri pada bayi
dan ingin minum.
5
Pukul
DO :
09.00
Bayi menghabiskan susu
yang sudah diberikan
praktikan.
2. Mengukur berat DS :
badan, panjang
Bayi kooperatif saat
badan, lingkar kepala
dipindah ke tempat
dan lingkar dada
pengukuran
DO :
BB : 1910 gram
TB : 45 cm
LK : 30 cm
LD : 28 cm

3. Mengganti pakaian
DS :
dan popok bayi
Bayi tampak gelisah.
DO :
Baju bayi basah dan
popok sudah penuh berisi
kotoran
4. Kolaborasi DS :
pemberian lacto B
Bayi minum susu yang
sudah di campur lacto B
DO :

Perawat mencampurkan
lacto B ke air susu bayi
5. Mamantau feaces DS :
bayi
Bayi tampat mengejan
DO :

Feaces bayi berwarna


hijau kekuningan tetapi
lebih ke kuning dan encer
berbiji
6. Memantau DS :
kebersihan ibu bayi
Ibu bayi mengatakan
selalu cuci tangan saat
bersentuhan dengan
bayinya
DO :

Terlihat ibu cuci tanga


sebelum menyentuh
bayinya.
7. Memberi beby oil ke DS :
kulit bayi
Kulit bayi bersisik dan
kering
DO :

Kulit bayi tampak lebih


lembab setelah di beri
beby oil

DS :
8. Kolaborasi
pemberian nistatyn Bayi mendapat nistatyn
dop 0,1cc/12 jam
DO :

Sudah diberikan nistatyn


0,1cc/12jam

Sabtu, 27 1,2 1. Memberikan ASI dan DS :


April ,3, susu tambahan
Bayi tampak kehausan
2019 4,5 infantri pada bayi
dan ingin minum.
DO :

Bayi menghabiskan susu


yang sudah diberikan
praktikan.
2. Mengukur berat DS :
badan, panjang
Bayi kooperatif saat
badan, lingkar kepala
dipindah ke tempat
dan lingkar dada
pengukuran
DO :
BB : 2110 gram
TB : 45 cm
LK : 30 cm
LD : 28 cm
3. Mengganti pakaian DS :
dan popok bayi
Bayi tampak gelisah.
DO :

Baju bayi basah dan


popok sudah penuh berisi
kotoran

4. Kolaborasi DS :
pemberian lacto B
Bayi minum susu yang
sudah di campur lacto B
DO :
Perawat mencampurkan
lacto B ke air susu bayi
5. Mamantau feaces DS :
bayi
Bayi tampat mengejan
DO :

Feaces bayi berwarna


kekuningan dan lembek
DS :

Ibu bayi mengatakan


6. Memantau
selalu cuci tangan saat
kebersihan ibu bayi
bersentuhan dengan
bayinya
DO :
Terlihat ibu cuci tanga
sebelum menyentuh
bayinya.

7. Memberi beby oil ke


DS :
kulit bayi
Kulit bayi kering
DO :
Kulit bayi tampak lebih
lembab setelah di beri
beby oil

DS :
8. Kolaborasi
Bayi mendapat nistatyn
pemberian nistatyn
dop 0,1cc/12 jam
DO :

Sudah diberikan nistatyn


0,1cc/12jam
VI. EVALUASI
No
Hari/Tgl/jam Catatan Perkembangan Paraf
Dx
Sabtu, 27 April 1,2 S:
2019 Bayi tidak diare lagi dan sudah napsu
minum ASI dan susu tambahan
O:

1. Bayi tampak kurus


2. BAB sudah tidak terlalu encer
A:

Masalah keperawatan kebutuhan nutrisi


belum teratasi

P:

Intervensi dilanjutkan

I:

1. Anjurkan bayi selalu diberikan ASI


2. Kolaborasi pemberian lacto B
3 S:
Keluarga bayi mengatakan kulitnya sudah
agak lembab
O:

1. Kulit lembab dan tidak bersisik


2. Turgor kulit sudah bagus ≤2detik
A:
Masalah keperawatan gangguan integritas
kulit teratasi
P:
Intervensi dilanjutkan untuk memotivasi
agar selalu menjaga kelembaban kulit dan
asupan cairan
4 S:
BAB bayi sudah kekuningan dan lembek
O:
1. Bayi tampak sudah tidak diare
2. Masih ada bakteri dan jamur dalam
feaces
A:
Masalah keperawatan infeksi belum
teratasi
P:
Intervensi dilanjutkan untuk membunuh
bakteri dan jamur yang ada dalam feaces
I:
1. Mengajari orang tua agar selalu
bersih saat bersentuhan dengan bayi
2. Kolaborasi pemberian terapi nistatyn
0,1cc/12jam

VII. SIMPULAN DAN SARAN


A. SIMPULAN
Setelah dilakukan pengkajian selama 3 hari, bayi sudah ada kemajuan.
Walaupun masih banyak masalah yang belum teratasi tetapi bayi sekarang sudah
lumayan aktif bergerak dan ibu bayi sudah mau menyusui bayi. Ibu bayi mengaku
kalau dirinya tidak menjaga kebersihan lingkungan dengan baik sehingga anaknya
bisa terinfeksi bakteri dan jamur. Dan ibu masih beby blouse karena kehilangan
anaknya yang 1 lagi atau lebih tepatnya kembaran si bayi. Jadi ibu masih lumayan
sedih setelah kehilangan bayi satunya tersebut

VIII. DAFTAR PUSTAKA


Nanda Internasional. (2015). Diagnosis Keperawatan Definisi & Klasifikasi 2015-2017
Edisi 10 editor T Heather Herdman, Shigemi Kamitsuru. Jakarta: EGC.
Dochterman, J.M dan Bulechek, G.M. (2015). Nursing Interventions Clasification (NIC)
edisi 5. America: Mosby Elsevier.
Moorhead, S., Jhonson, M., Maas, M., dan Swanson, L. (2008). Nursing Outcome
Classification (NOC) edisi .United States of America: Mosby Elsevier.

You might also like