You are on page 1of 5

Hayati, Desember 1997, hlm. 67-71 Vol. 4. No.

3
I S S N 0854-8587

Karakterisasi Sejumlah Isolat Bakteri Fotosintetik Anoksigenik


untuk Pupuk Hayati Padi

(Characterization of a Number of Anoxygenic Photosynthetic Bacteria


Isolates for Biofertilizer in The Rice Field)
CECILIA A. SEUMAHU, ANTONIUS SUWANTO', DAN ARIS TJAHJOLEKSONO

Jurusan Biologi FMIPA IPB, Jalan Raya Pajajaran, Bogor 16144


TeL 62-251-625965, Far. 62-251-621 724, E-mail: asuwani@ndo.net.id

Diterima 15 Juli 1997lDisetujui 25 November 1997

I t has been khown that in submerged rice field, harvest can always be produced even without the use of
chemically synthesized fertilizer. Microbiological studies in the rice fields indicated that many N,-fixing bacteria,
especially photosynthetic bacteria were present in high population. These groups of bacteria were apparently the
major contributors for sustaining nitrogen supply in the rice field. In this study, ten anoxygenic photosynthetic bacteria
isolates from rice field were analysed genetically employing schizotyping. Those isolates were further tested for their
ability to support rice growth in culture media lacking fixed nitrogen. The results showed that all of the anoxygenic
photosynthetic bacteria isolates analyzed were able to grow in Sistrom media without nitrogen. In addition, the leaf
color, vigor and dry weight of t h e plants demonstrated better growth when compared to the negative control plants
that were not inoculated w i t h ~ ~ n o x y g e n iphotosynthetic
c bacteria. We also observed that the roots treated with
anoxygenic photosynthetic bacteria were significantly longer than the ones that were not inoculated with bacteria or
only inoculated with E. coli.

PENDAHULUAN oleh adanya aktivitas nitrogenase yang cukup tinggi, ter-


utama pada Rhodobacter capsulatus, R. sphaeroides dan
Di Asia Tenggara, padi umumnya dapat tumbuh de- Rhodopseudomonas viridis (Madigan et al. 1984). Bakteri
ngan baik tanpa pemupukan. Produksinya memang relatif fotosintetik anoksigenik dapat hidup secara aerobik, an-
rendah, namun hasil panen dapat terus diperoleh (Kobayashi aerobik maupun secara fermentasi (Brock & Madigan
et al. 1967). Penambatan nitrogen hayati, dalam ha1 ini pe- 1991). Selain itu juga marnpu menggunakan cahaya spek-
nambatan N,, diperkirakan merupakan faktor utama yang trum merah sampai infra merah, tahan terhadap herbisida
memberikan kontribusi kesuburan, baik pada tanah sawah tertentu dan mampu mendetoksikasi H,S (Habte &
maupun tanah lainnya (Watanabe & Lee 1977). Penam- Alexander 1980). Dilaporkan pula bahwa bakteri fotosin-
batan nitrogen secara hayati ini sangat penting karena nitro- tetik anoksigenik mampu hidup dalarn kondisi gelap (sam-
gen di alam mempunyai kecenderungan untuk berada dalam pai kedalaman 8 cm di dalam tanah) sehingga memiliki ling-
bentuk gas (Paul & Clark 1989). kungan hidup yang lebih luas (Kobayashi et al. 1967), dan
Kobayashi et al. (1967) melaporkan bahwa mikro- memiliki ketahanan yang tinggi terhadap oksianion logarn
organisme fotosintetik tersebar secara luas di lahan-lahan tanah jarang (rare earth oxides and oxyanions) (Moore &
sawah basah Asia Tenggara, yang dikenal sebagai daerah Kaplan 1992).
tropis dengan suhu minimum yang tinggi dan intensitas ca- Penelitian ini bertujuan untuk mempelajari pengaruh
haya matahari yang cukup besar, sehingga berbagai macam penambahan inokulum bakteri fotosintetik anoksigenik ter-
alga penambat nitrogen dan bakteri fotosintetik dapat hidup hadap pertumbuhan tanaman padi serta analisis keragaman
dengan baik. Dalam kondisi lahan tergenang, sianobakter genetik sejumlah isolat menggunakan Pulsed-Field Gel
dan bakteri fotosintetik anoksigenik, sebagai organisme dia- Electrophoresis.
zotrof, dapat menambat N, dengan menggunakan energi
yang berasal dari cahaya yang pada gilirannya memasok BAHAN DAN METODE
kebutuhan nitrogen tanaman. Istilah kemampuan penam-
batan nitrogen dalam tulisan ini berarti penambatan N, Analisis Total DNA Genom. Pembuatan gel sisipan
(diazotrofi). untuk analisis total DNA genom dilakukan sesuai metode
Semua bakteri fotosintetik anoksigenik (BFA) yang Smith dan Cantor (1987) sedangkan pemotongan DNA de-
telah dilaporkan bersifat diazotrof dengan kemampuan pe- ngan enzim restriksi AseI dilakukan seperti yang dilaporkan
nambatan nitrogen yang cukup besar. Hal ini ditunjukkan Suwanto dan Kaplan (1989). Pemisahan DNA genom yang
telah dipotong dilakukan dengan menggunakan elektro-
foresis medan berpulsa (PFGE) pada piranti CHEF-DRII
Penulis untuk korespondensi (BioRad, Richmond, CA). Kondisi elektroforksis yang
68 S E U W U ETAL.

digunakan adalah sebagai berikut: waktu pulsa awal (It)' 20


detik, w& p&a- al$uit.@t),'56 d e larnanya elektro-
foresis (Rt) 20 jam dengan tegangan listrik -180 V, d m
konsentrasi agmse 1% (Sea Kem GTG, FMC ~ i o p r o -
ducts).
Pengujian .Kemampuan Hidup Isolat BFA pada
Medh Tanpr Rkogem. hotat BFA yang digunakan men&
pakan koleksi laboratorium - Mkobialogi 'dan Solcjmia,
PAU Bioteknologi, IPB. Semua isolat disimpan &lam la-
rutan gliserol 10% pada suhu -65°C. Seleksi isolat-isolat
bakteri fotosintetik anoksigenik dilakukan dengan mengam-
bil 200 pl suspensi sel bakteri pada kepekatan 10' sellml
lalu diinokulasikan pada media Sistrom tanpa nitrogen da-
lam tabung-tabung bemlir (Volume f 8 ml). Inkubasi dila-
kukan secara statis pada suhu 32°C dengan lampu tungsten
40 W sebagai sumber cahaya pada jarak 25 cm (Lueking et
al. 1978). Penghitungan sel dilakukan setelah kultur diinku-
basi selama enap hari.
Pengamh BFA terhadap Pertumbuhan Padi. Satu
ml s u v i sel (kepekatan f 10' seVml) dicuci sebariyak Gambar 1. SWotipe &I dari sepuluh isolat bakteri
dua kati dengan men$gunakan garam fisiologis (0.85% fotosintetik anoksigenik.
NaCl). Kemudh diinokulasikan pada tanaman padi yang
telah dikemnbahkan selama 7. hari di dalam botol-botol Tabel I . Jumlah sel dari sembilan isolat bakteri fotosintetik
selai berisi kertas serap (tissue tidak berparlixn) yang telah anoksigenik yang ditumbuhkm di ddam media sis-
dibasahi larutan hara tanpa nitrogen (Yoshida et al. 1976). trom tanpa nitrogen pada suhu 32°C secara fotosintetik
Untuk kontrol media yang mengandung nitrogen, larutan selama enam hari.
hata dibubuhi 0.05% (wlv) KNO,. Sebelum dikecarnbah-
kan, benih padi (varietas IR 64) didesinfeksi permukaannya KO& isolat Jumlah seUml pada Jumlah sel/ml pada Rata-rata
dengan cara mencelupkan 2x2 menit dalam etand 70% lalu ulangan pertama ulanm kedua iumlah seVml
dibilas 1x5 menit &lam akuades steriL Pengujian ini di- SKB 105
lakukan t e M p empat macam isolat (K503, RIAU2, BDG12
SKI3105 dan R. sphaeroides 2.4.1; untuk selanjutnya R. K503
sphaeroides disingkat R. sp 2.4.1) yang diinokulasikan se-
RIAU2
cara terpisah, maupun dengan kombinasi antar isolat. Suhu
rumah kaca menunjukkan kisaran suhu harian yang berkisar PCN3
26-30°C pa& malam hari dan 27-37°C pada siang hari, de- CPS302
ngan kelembaban nisbi 80-87%. Berat kering tanaman padi CJR34
diukur pada umur 14 hari. Data yang'diperoleh kemudian R. sp 2.4.1
diuji dengan menggunakan metode rancangan acak lengkap
IDR34
(RAL) sem uji Duncan (Gaspersz 1991).
dilihat pada Gambar 3. Pada penelitian ini juga teramati
HASIL
bahwa akar tanaman yang diinokulasi bakteri lebih panjang
dibandingkan akar tanaman yang tidak diinokulasi (Gambar
Hasil schizotyping ditunjukkan dengan perbedaan
jumlah dan distribusi pita-pita DNA hasil pemotongan en- 4).
zim restriksi AseI. Pola pita-pita tersebut pa& umumnya
PEMBAHASAN
bersifat khas untuk tiap isolat (Gambar 1). Pertumbuhan
bakteri fotosintetik anoksigenik pada media tanpa nitrogen
Analisis DNA Genom Total dengan Schizotyping.
terlihat dari penampakan fisik media yang keruh dan ber-
warna merah bata seperti pada Gambar 2 yang diiringi pe- Hasil analisis DNA total yang diperoleh dengan menggu-
ningkatan jumlah sel bakteri (Tabel l). Pada umumnya ta- nakan elektrofmsis medan berpulsa (PFGE) menunjukkan
sejumlah pita-pita DNA hqsil pemotongan enzim restriksi
naman padi yang diberi perlakuan inokulasi BFA rnenun-
AseI yang dapat digunakan sebagai penanda genetik ulltuk
jukkm pertumbuhan yang lebih baik daripada tanaman kon-
melihat keragaman isolat. Keragaman isolat perlu dikcEahui
trol yang tidak clibqi nitrogen terikat. Semua galur-galur
BFA yang te1.ah dideskripsikan bersifat diazotrof (Robert & sebelum melakukan uji pembuktian perbedaan isolat secara
Ludden 1992). Oleh karena itu, kontribusi nitrogen terikat genetik. Analisis DNA genorn total dengan menggunakan
enzim restriksi yang memotong jarang dm dipisahkm de-
akibat inokulasi BFA mempakan faktor yang tak dapat di-
ngan menggunakan elektroforesis medan berpulsa yang
abaikan dalam menentukan kebqaran tanman. Pengaruh
disebut Schizotyping. merupakan metode yang sangat
inokulasi BFA terhadap perhunbuhan tanqman padi dapat
BAKTERI FOTOSMTETIK ANOKSIGENIK UNTUK PUPW HAYATI 69

. .{
?l:d

,ci<
I nitrogen ( t & q yang paling k i i hanya lk6si ..'. ;b
"4
2,<:d
!:i:l

.,
,.I"'

-,'*.
;.><I
'4
:
:

-.., * 1 ; . :.zta:;;?,.!
qpp:ei.,L
-:: -::::.-:; ' .
ii ':,:T& .?. 1 .:
A:"E~&* :kqk&&;wj tecfYpEkp lm
.. ..., . : ~.*44mmQP&, . -. . . ~ . .
, :, . >

'+ 2,. . '1

- P~Q,&&& P.LM .@a@n#&jr-

t
anw dill4 w a m . . ~ w a di kearAB &bg-
tambahnyapopulasi~~butsepertiter~
T W I.
lwteri-w ~ ; . ~ l l k e ~ ~ ~ i 4 ~ ~ ( i a n m

tor t d y W t b d 9 seperti yang terdapt pada ~-~


penanbat n i t q p dari kelompk PmkdwWh (Rob$&
Ludden 1992). Untuk melakukan verifhsi sifat d ' i f i
isolat BFA pe.rlu dihkukan asai y m g dapat rwqntdp
akeivitas nitrogenase secara kuantitatif,' seperti ace@ene
redudion asday.
Pertu&n&m Toeaman PaQi yang dl inubhsi
BFA. Tanamrur-padi ymg diberi perlakuan
menunjukkan pmtmbuhan yang 1631 baik ,
dengan mmqn padi kontrol negatif yqqg-lppya d i y
larutan himi tmp nitrogen atau ymg diinphki E.
coli. Wtuna ctaun dari tanman ppldi yang &*fafb&-
teri fotosintW amksigeaik l&ih hijsu, postua' tanaman
juga lebih tipr%gE. . . ~ a l & ~ udem@
n p e f k h h m ma-
man padi y m g &bri bakteri fotoshtetds anoksbnik ti&
70 SEUMAHU ETAL.

lain. Selain itu, kondisi fisik dan kimia tanah yang berbeda panjang dibandingkan tanaman kontrol positif dan kontrol
turut menentukan. Kobayashi et al. (1967) menemukan negatif. Saat ini kami sedang menelit? kemungkinan adanya
bahwa bakteri fotosintetik selalu berada dalam suatu ke- zat pengatur tumbuh yang dihasilkan oleh bakteri yang da-
lompok dan berkorelasi positif dengan kehadiran bakteri- pat memacu pertumbuhan akar tanaman tersebut. Selain itu
bakteri kemoheterotrof atau kemoautotrof penambat N,. juga akan diteliti distribusi dan profil gen nzflDK pada
Uji statistika terhadap berat kering tanaman padi yang isolat-isolat BFA yang mampu meningkatkan pertumbuhan
diinokulasi bakteri fotosintetik anoksigenik menunjukkan dan vigor tanaman padi.
pengaruh yang berbeda nyata pada taraf 5% (Tabel 2).
Perbedaan tersebut terlihat terutama pada tanaman padi UCAPAN TERIMA KASIH
yang diinokulasi dengan isolat K503, R. sp 2.4.1-SKB 105-
RIAU2, R. ~p 2.4.1-K503, R. ~p 2.4.1-RIAU2-K503- Penelitian ini dibiayai oleh Hibah Bersaing V/1,
SKBlO5, R. sp 2.4.1-K503-SKB105, R. sp 2.4.1, SKBlO5- Proyek Peningkatan Penelitian dan Pengabdian pada
RIAU2, RIAU2 dibandingkan dengan tanaman yang hanya Masyarakat dengan Kontrak Nomor: 08P2 IPT/DPPM/96/
diberi larutan hara tanpa nitrogen atau yang diinokulasi PHB V/1/1996.
dengan E. coli. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa
BFA mampu meningkatkan profil pertumbuhan (vigor) DAFTAR PI ISTAKA
tanaman. Walaupun bakteri fotosintetik anoksigenik mung-
kin tidak dapat menggantikan peranan pupuk nitrogen sin- Brock, T.D. & M.T. Madigan. 1991. Biology of
tetik secara keseluruhan, tetapi bakteri ini memiliki potensi Microorganism. Ed. ke-6. Prentice Hall. New Jersey.
sebagai penambat nitrogen hayati yang diharapkan dapat Gaspersz, V. 1991. Metode Perancangan percobaan
mengurangi pemakaian pupuk sintetik. Kemungkinan kon- Untuk Ilmu-ilmu Pertanian, Ilmu-ilrnu Teknik, Biologi.
tribusi nitrogen terikat oleh BFA didasarkan pada basil-hasil CV Arrnico. Bandung.
penelitian yang menunjukkan bahwa semua galur-galur Habte, M. & M. Alexander. 1980. Nitrogen fixation by
BFA yang telah dideskripsikan sejauh ini adalah bakteri photosynthetic bacteria in lowland rice culture. Appl.
diazotrof (Robert & Ludden 1992). Penelitian yang lebih Environ. Microbial. 39: 342-347.
intensif mengenai interaksi bakteri fotosintetik dengan Kobayashi, M., E. Takahashi & K. Kawaguchi. 1967.
mikroorganisme lain dalam habitat alaminya juga akan Distribution of nitrogen fixing microorganism in paddy
sangat menentukan keberhasilan dalam mengembangkan soil of Southeast Asia. Soil. Sci. 104: 113-118.
pupuk hayati yang andal dan konsisten. Lueking, D.R, R.T. Fraley & S. Kaplan. 1978.
Selain pertumbuhan tanaman yang baik, teramati pula Intracytoplasmic membrane synthesis in synchronous
bahwa pertumbuhan akar tanaman padi yang diinokulasi cell population of Rhodopseudomonas sphaeroides. J.
bakteri fotosintetik anoksigenik dan E. coli relatif lebih Biol. Chem. 233: 45 1-457.
Madigan, M., S.S. Cox & R.A. Stegernan. 1984.
Tabel 2. Pengaruh penambahan isolat bakteri fotosintetik Nitrogen Fixation and Nitrogenase Activities in
anoksigenik terhadap bobot kering padi. members of Family Rhodospirillaceae. J. Bacteriol.
157: 73-78.
Kode isolat Rata-rata bobot kering (g) Moore, M.D. & S. Kaplan. 1992. Identification of
Kontrol Positif intrinsic high-level resistance to rare-earth oxides and
Kontrol Negatif
oxyanions in members of the class proteobacteria:
Characterization of tellurite, selenite, and rhodium
E. coli
sesquioxide reduction in Rhodobacter sphaeroides. J.
K503 Bacteriol. 174: 1505-1514.
RlAU2 Paul, E.A. & F.E. Clark. 1989. Soil Microbiology and
R. sp 2.4.1 Biochemistry. Academic Press, Inc. San Diego.
SKBI05 Robert, G.P. & P.W. Ludden. 1992. Nitrogen Fixation
by Photosynthetic Bacteria, hlrn. 135-165. Di Dalam
SKBlO5-RIAU2
G. Stacey, R. H. Burris, & H. J. Evans (ed.).
RlAU2-K503 Biological Nitrogen Fixation. Chapman and Hall Inc.
R. SP 2.4.1-K503 New York.
R. SP 2.4.1-RIAU2 Rosana, L., A. Suwanto, B. Tjahjono & E. Guhardja.
R.SP2.4.1-SKB105 1995. Profil DNA genom Xanthomonas campestris
dengan menggunakan schizotyping. Hayati 2(1):
K503-SKB 105
28-33.
R. sp 2.4.1-RIAU2-K503 Rukayadi, Y. 1995. Analisis Profil DNA Genom
R.sp 2.4.1-K503-SKB105 Sejumlah Isolat Xanthomonas campestris pv. glycines
R.sp 2.4.1-SKB 105-RIAU2 dengan menggunakan Pulsed Field Gel
R. SD 2.4.1-K503-SKB105-RIAU2 Electrophoresis. Tesis Pasca Sarjana. Institut
Pertanian Bogor. Bogor.
Vol. 4, 1997 BAKTERI FOTOSINTETIK ANOKSIGENIK UNTUK PUPUK HAYATI 71

Smith, C.I. & C.R. Cantor. 1987. Purification specific Watanabe, I. & K.K. Lee. 1977. Non Symbiotic Nitrogen
fiagrnentation and separation of large DNA molecules. Fixation in Rice and Rice Field, hlm. 289-305. Di
Methods Enzymol. 155: 449-467. Dalam A. Ayanaba & P.J. Dart ed.). Biological
Suwanto, A. & S. Kaplan. 1989. Physical and genetic Nitrogen Fixation in Farming System of The Tropics.
mapping of Rhodobacter sphaeroides 2.4.1 genome : John Wiley and Sons. Chichester.
Genome size, fragment identification, and gene Yoshida, S., D.A. Forno, J.H. Cock & K.A. Gomez.
localization. J. Bacteriol. 171: 5840-5849. 1976. Laboratory Manual for Physiological Studies of
Suwanto, A. & S. Kaplan. 1992. Chromosome transfer in Rice. Ed ke-3. The International Rice Research
Rhodobacter sphaeroides: Hfi formation and genetic Institute. Los Banos. Laguna. Philippines.
evidence for two unique circular chromosome. J.
Bacteriol. 174: 1 135-1145.

You might also like