You are on page 1of 19

MAKALAH DASAR PROMOSI KESEHATAN

MOTIVASI DALAM PROMOSI KESEHATAN

DISUSUN OLEH:
NAMA: RIZKI NUR AMELIA
NIM: N1A117140
KELAS: 2D

DOSEN PENGAMPU: M. RIDWAN, M.PH

PROGRAM STUDI ILMU KESEHATAN MASYARAKAT


FAKULTAS KESEHATAN MASYARAKAT
UNIVERSITAS JAMBI
2018

i
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR ......................................................................... i


DAFTAR ISI ....................................................................................... ii

BAB I PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang .................................................................... 1
1.2 Tujuan Kajian ...................................................................... 1
1.3 Manfaat Kajian .................................................................... 1
1.4 Pertanyaan Kajian ............................................................... 2

BAB II TINJAUAN PUSTAKA


2.1 Pengertian Motivasi ................................................... 3
2.2 Faktor-Faktor yang Mempengaruhi Motivasi ....................... 4
2.3 Fungsi Motivasi.................................................................... 5
2.4 Konsep Motivasi .................................................................. 5

BAB III PEMBAHASAN


3.1 Definisi Motivasi dalam Promosi Kesehatan ........................ 7
3.2 Pendekatan dalam Motivasi ................................................ 7
3.3 Teori Motiasi ........................................................................ 9
3.4 Jenis-Jenis Motivasi ............................................................ 12
3.5 Motivasi Berperilaku Sehat .................................................. 13

BAB IV PENUTUP
4.1 Kesimpulan .......................................................................... 15
4.2 Saran ................................................................................... 15

DAFTAR RUJUKAN .......................................................................... 16

i
KATA PENGANTAR

Segala puji dan syukur kami panjatkan atas kehadirat Tuhan Yang
Maha Esa yang telah melimpahkan rahmat dan hidayah-Nya sehingga
penulis bisa menyelesaikan makalah ini tepat waktu.
Makalah ini disusun untuk memenuhi tugas mata kuliah Dasar
Promosi Kesehatan yang diberikan oleh Bapak M. Ridwan, M.PH dengan
topik motivasi dalam promosi kesehatan.
Penulis menyadari bahwa masih banyak kekurangan pada makalah
ini. Maka dari itu, penulis mengharapkan kritik dan saran yang
membangun dari berbagai pihak demi terciptanya kesempurnaan dalam
makalah ini.
Semoga dengan disusunnya makalah ini dapat memberikan
manfaat terutama dalam menambah pengetahuan dan pemahaman
terhadap materi Dasar Promosi Kesehatan bagi penulis serta pembaca
pada umumnya.

Jambi, April 2018

Penulis

16
BAB I
PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang


Kehidupan individu sejak dilahiran tidak lepas dari interaksi dengan
lingkungan fisik maupun lingkungan sosial. Dalam interaksi ini, individu
menerima rangsang atau stimulus dari luar dirinya.
Adanya keinginan dan kebutuhan pada diri individu, memotivasi
individu tersebut untuk memenuhinya. Misalkan individu merasa haus
maka akan mengarahkan perilakunya ke arah minum, demikian pula
individu yang lapar akan mengarahkan perilakunya ke arah makanan.
Demikian pula mahasiswa yang haus akan ilmu kesehatan masyarakat
khususnya promosi kesehatan akan mengarahkan perilakunya ke arah
tersebut. Dibandingkan dengan individu yang tidak haus dan tidak lapar,
ternyata individu tersebut melakukan perilaku yang lebih giar
dibandingkan yang tidak termotivasi.

1.2 Tujuan Kajian


1. Untuk mengetahui definisi motivasi dalam promosi kesehatan
2. Untuk mengetahui bagaimana pendekatan dalam motivasi
3. Untuk mengetahui teori motivasi
4. Untuk mengetahui jenis-jenis motivasi
5. Untuk mengetahui bagaimana motivasi berperilaku sehat

1.3 Manfaat Kajian


1. Memberi informasi kepada pembaca mengenai definisi motivasi
dalam promosi kesehatan
2. Memberi informasi kepada pembaca mengenai bagaimana
pendekatan dalam motivasi
3. Memberi informasi kepada pembaca mengenai teori motivasi
4. Memberi informasi kepada pembaca mengenai jenis-jenis motivasi

16
5. Memberi informasi kepada pembaca mengenai bagaimana motivasi
berperilaku sehat

1.4 Pertanyaan Kajian


1. Apa definisi motivasi dalam promosi kesehatan?
2. Bagaimana pendekatan dalam motivasi?
3. Apa saja teori motivasi?
4. Apa saja jenis-jenis motivasi?
5. Bagaimana motivasi berperilaku sehat?

16
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA

2.1 Pengertian Motivasi


Pengertian motivasi menurut beberapa para ahli:
a. T. Hani Handoko (2003:252)
“keadaan pribadi seseorang yang mendorong keinginan individu
yang mendorong keinginan individu untuk melakukan kegiatan
tertentu guna mencapai tujuan”.
b. H. Hadari Nawawi (2003:351)
“suatu keadaan yang mendorong atau menjadi sebab
seseorangmelakukan sesuatau perbuatan atau kegiatan yang
berlangsung secara sadar”
c. Anwar Prabu Mangkunegara (2002:95)
“kondisi yang berpengaruh membangkitkan, mengarahkan dan
memelihara perilaku yang berhubunga dengan lingkungan kerja”
d. Henry Simamora (2004:510)
“Sebuah fungsi dari pengharapan individu bahwa upaya tertentu
akan menghasilkan tingkat kinerja yang pada gilirannya akan
membuahkan imbalan atau hasil yang dikehendaki”.
e. Chung dan Megginson yang dikutip oleh Faustino Cardoso Gomes
(2002:177)
“Tingkat usaha yang dilakukan oleh seseorang yang mengejar suatu
tujuan dan berkaitan dengan kepuasan kerja dan perfoman
pekerjaan”.
Dari pengertian-pengertian motivasi di atas maka dapat disimpulkan
bahwa motivasi merupakan suatu keadaan atau kondisi yang mendorong,
merangsang atau menggerakan seseorang untuk melakukan sesuatu atau
kegiatan yang dilakukannya sehingga ia dapat mencapai tujuannya.

16
2.2 Faktor-faktor yang Mempengaruhi Motivasi
Motivasi sebagai proses batin atau proses psikologis dalam diri
seseorang, sangat dipengaruhi oleh beberapa faktor. Faktor-faktor
tersebut antara lain :
1. Faktor Ekstern
· Lingkungan sosial
· Pemimpin dan kepemimpinannya
· Tuntutan perkembangan organisasi atau tugas
· Dorongan atau bimbingan atasan
2. Faktor Intern
· Pembawaan individu
· Tingkat pendidikan
· Pengalaman masa lampau
· Keinginan atau harapan masa depan.

Menurut para ahli:


a. Muhidin Syah (1995:108-115)
1. Faktor internal adalah faktor ynag ada dalam diri manusia itu
sendiri yang berupa sikap, kepribadian, pendidikan, pengalaman
dan cita-cita.
2. Faktor eksternal adalah faktor yang berasal dari luar diri manusia
itu sendiri yang terdiri dari :
a) Lingkungan sosial, yang meliputi lingkungan masyarakat,
tetangga, teman, orangtua/keluarga dan teman sekolah.
b) Lingkungan non sosial meliputi keadaan gedung sekolah, letak
sekolah, jarak tempat tinggal dengan sekolah, alat-alat belajar,
kondisi ekonomi orangtua dan lain-lain.

b. Sumanto (1990:108-115)
1. Faktor-faktor stimulasi belajar
Yang dimaksud faktor stimulasi belajar adalah segala hal di luar
individu itu untuk mengadakan reaksi atau perbuatan belajar.

16
Stimulasi dalam penelitian ini mencakup materiil serta suasana
lingkungan yang ada di sekitar siswa.
2. Faktor metode belajar
Metode yang dipakai guru sangat mempengaruhi belajar siswa.
Metode yang menarik dapat menimbulkan rangsangan dari siswa
untuk meniru dan mengaplikasikannya dalam cara belajarnya.
3. Faktor-faktor individual
Faktor ini menyangkut hal-hal berikut: kematangan, faktor usia,
jenis kelamin, pengalaman, kapasitas mental, kondisi kesehatan
fisik dan psikis, rohani serta motivasi.

2.3 Fungsi Motivasi


Adapun fungsi motivasi ada tiga, yaitu:
a. Mendorong manusia untuk berbuat, jadi sebagai penggerak atau
motor yang melepaskan energi.
b. Menentukan arah perbuatan yakni kearah tujuan yang hendak
dicapai.
c. Menyeleksi perbuatan yakni menentukan perbuatan-perbuatan apa
yang harus dijalankan yang serasi guna mencapai tujuan itu
dengan menyisihkan perbuatan-perbuatan yang tidak bermanfaat
bagi tujuan tersebut

2.4 Konsep Motivasi


Konsep motivasi yang dijelaskan oleh Suwanto (2001:150) adalah
sebagai berikut:
1. Model Tradisional
Untuk memotivasi pegawai agar gairah kerja meningkat perlu
diterapkan sistem insentif dalam bentuk uang atau barang kepada
pegawai yang berprestasi.
2. Model Hubungan Manusia

16
Untuk memotivasi pegawai agar gairah kerjanya meningkat adalah
dengan mengakui kebutuhan sosial mereka dan membuat mereka
merasa berguna dan penting.
3. Model Sumber Daya Manusia
Pegawai dimotivasi oleh banyak faktor, bukan hanya uang atau
barang tetapi juga kebutuhan akan pencapaian dan pekerjaan yang
berarti.

16
BAB III
PEMBAHASAN

3.1 Definisi Motivasi dalam Promosi Kesehatan


Motivasi berasal dari bahasa latin yang berarti to move. Secara umum
mengacu pada adanya kekuatan dorongan yang menggerakkan kita untuk
berperlaku berhubungan dengan hasrat, keinginan, dorongan dan tujuan,
kita juga akan mempelajari sekelompok fenomena yang mempengaruhi
sifat, kekuatan dan ketetapan dari tingkah laku manusia (Quinn, 1995).
John elder (et. Al) 1998 mendefenisikan motivasi sebagai interaksi antara
perilaku dan lingkungan sehingga dapat meningkatkan, menurunkan atau
mempertahankan perilaku.

3.2 Pendekatan dalam Motivasi


1. Pendekatan instink
Instink adalah pola perilaku yang kita bawa sejak lahir yang secara
biologis diturunkan. Beberapa instink mendasar adalah instink untuk
menyelamatkan diri dan instink untuk hidup. Seks adalah salah satu
contoh dari instink untuk hidup, karena terkait dengan fungsi
reproduksi. Sedangkan menjelajah atau eksplorasi didasari oleh
instink menyelamatkan diri. Namun demikian, konsep instink ini
kurang dapat menjelaskan perilaku manusia yang kompleks, karena
konsep ini hanya terbatas pada hal- hal yang kita bawa sejak lahir
(Feldman, 2003).
Instink yang mendasar adalah instink menyelamatkan diri dan
bertahan hidup.

2. Pendekatan pemuasan kebutuhan ( drive-redution )


Teori ini menjelaskan motivasi dalam gerak sirkuler. Manusia
terdorong untuk berperilaku tertentu guna mencapai tujuannya
sehingga terjadilah keseimbangan. Teori ini merupakan teori yang
berusaha menjelaskan apa yang menarik seseorang untuk

16
berperilaku tertentu atau disebut juga sebagai push theory. Manusia
terdorong melakukan sesuatu guna mencapai tujuannya dan
tercapailah keseimbangan.
Contoh: jika kita sakit kepala, tubuh menjadi tidak seimbang, kita
berusaha minum obat agar tubuh menjadi keseimbangan.

3. Pendekatan insentif
Berlawanan dengan teori dorongan yang memfokuskan diri pada apa
yang mendorong seseorang untuk berperilaku tertentu. Insentif
merupakan stimulus yang yang menarik seseorang untuk melakukan
sesuatu karena dengan melakukan perilaku tersebut, maka kita akan
mendapatkan imbalan yang mendatangkan sesuatu yang
menyenangkan. Dalam hal ini insentif merupakan sesuatu yang ingin
dicapai.
Contoh: seorang ibu membawa balitanya ke posyandu karena ingin
mendapatkan PTM.

4. Pendekatan Arousal
Pendekatan ini mencari jawaban atas tingkah laku dimana tujuan
dari perilaku ini adalah memelihara atau meningkatkan rasa
ketegangan. Teori ini disebut juga sebagai teori openen-proses.
Pada umumnya, manusia terdorong untuk mencari kesenangan atau
kenikmatan, namun pada suatu titik tertentu rasa nikmat itu sudah
beradaptasi dan kenikmatan ini kemudian turun pada derajat tertentu
maka saat itu manusia akan berusaha melakukan segala cara untuk
mempertahankan derajat kenikmatan tersebut agar mencapai batas
ambang minimal. Dengan demikian mausia tidak bergerak untuk
mencapai kenikmatan tetapi mempertahaankan ambang kenikmatan
tersebut.
Contoh: pecandu heroin, di awal akan merasa nikmat saat minum
heroin, namun suatu saat dosis nya tidak membuat nikmat lagi, untuk
itu dia menambah dosis agar tercapai kenikmatan baru.

16
5. Pendekatan kognitif
Menjelaskan bahwa motivasi merupakan produk dari pikiran,
harapan, dan tujuan seseorang, Feldman (2003). Pendekatan ini
dibedakan antara lain:
• Motif intrinsik yaitu motif yang berasal dari dalam diri yang
mendorong kita untuk melakukan sesuatu aktivitas guna
memenuhi kesenangan bukan karena ingin mendapatkan pujian.
• Motif ekstrinsik berasal dari luar diri
Contoh: Bidan yang tugas didaerah terpencil, jika bidan tersebut
kerja karena senang dengan profesinya disebut motif intrnsik, jika
ingin mendapat penghargaan disebut motif ekstrinsik.

3.3 Teori Motivasi


1. Teori Motivasi ABRAHAM MASLOW (Teori Kebutuhan)
Abraham Maslow (1943;1970) mengemukakan bahwa pada
dasarnya semua manusia memiliki kebutuhan pokok. Ia
menunjukkannya dalam 5 tingkatan yang berbentuk piramid, orang
memulai dorongan dari tingkatan terbawah. Lima tingkat kebutuhan
itu dikenal dengan sebutan Hirarki Kebutuhan Maslow, dimulai dari
kebutuhan biologis dasar sampai motif psikologis yang lebih
kompleks; yang hanya akan penting setelah kebutuhan dasar
terpenuhi. Kebutuhan pada suatu peringkat paling tidak harus
terpenuhi sebagian sebelum kebutuhan pada peringkat berikutnya
menjadi penentu tindakan yang penting;
· Kebutuhan fisiologis (rasa lapar, rasa haus, dan sebagainya)
· Kebutuhan rasa aman (merasa aman dan terlindung, jauh dari
bahaya)
· Kebutuhan akan rasa cinta dan rasa memiliki (berafiliasi dengan
orang lain, diterima, memiliki)
· Kebutuhan akan penghargaan (berprestasi, berkompetensi, dan
mendapatkan dukungan serta pengakuan)

16
· Kebutuhan aktualisasi diri (kebutuhan kognitif: mengetahui,
memahami, dan menjelajahi; kebutuhan estetik: keserasian,
keteraturan, dan keindahan; kebutuhan aktualisasi diri:
mendapatkan kepuasan diri dan menyadari potensinya).

2. Teori Motivasi HERZBERG (Teori dua faktor)


Menurut Herzberg (1966), ada dua jenis faktor yang mendorong
seseorang untuk berusaha mencapai kepuasan dan menjauhkan diri
dari ketidakpuasan. Dua faktor itu disebutnya faktor higiene (faktor
ekstrinsik) dan faktor motivator (faktor intrinsik).
· Faktor higiene memotivasi seseorang untuk keluar dari
ketidakpuasan, termasuk didalamnya adalah hubungan antar
manusia, imbalan, kondisi lingkungan, dan sebagainya (faktor
ekstrinsik),
· Faktor motivator memotivasi seseorang untuk berusaha mencapai
kepuasan, yang termasuk didalamnya adalah achievement,
pengakuan, kemajuan tingkat kehidupan, dsb (faktor intrinsik).

3. Teori Motivasi DOUGLAS McGREGOR


Mengemukakan dua pandangan manusia yaitu teori X (negative) dan
teori Y (positif), Menurut teori X empat pengandaian yag dipegang
manajer
a. Karyawan secara inheren tertanam dalam dirinya tidak menyukai
kerja
b. Karyawan tidak menyukai kerja mereka harus diawasi atau
diancam dengan hukuman untuk mencapai tujuan.
c. Karyawan akan menghindari tanggung jawab.
d. Kebanyakan karyawan menaruh keamanan diatas semua factor
yang dikaitkan dengan kerja.
Kontras dengan pandangan negative ini mengenai kodrat manusia
ada empat teori Y :

16
a. Karyawan dapat memandang kerjasama dengan sewajarnya
seperti istirahat dan bermain.
b. Orang akan menjalankan pengarahan diri dan pengawasan diri
jika mereka komit pada sasaran.
c. Rata rata orang akan menerima tanggung jawab.
d. Kemampuan untuk mengambil keputusan inovatif.

4. Teori Motivasi VROOM (Teori Harapan)


Teori dari Vroom (1964) tentang cognitive theory of motivation
menjelaskan mengapa seseorang tidak akan melakukan sesuatu
yang ia yakini ia tidak dapat melakukannya, sekalipun hasil dari
pekerjaan itu sangat dapat ia inginkan. Menurut Vroom, tinggi
rendahnya motivasi seseorang ditentukan oleh tiga komponen, yaitu:
· Ekspektasi (harapan) keberhasilan pada suatu tugas.
· Instrumentalis, yaitu penilaian tentang apa yang akan terjadi jika
berhasil dalam melakukan suatu tugas (keberhasilan tugas untuk
mendapatkan outcome tertentu).
· Valensi, yaitu respon terhadap outcome seperti perasaan posistif,
netral, atau negatif.Motivasi tinggi jika usaha menghasilkan
sesuatu yang melebihi harapan. Motivasi rendah jika usahanya
menghasilkan kurang dari yang diharapkan.

5. Teori Motivasi ACHIEVEMENT Mc CLELLAND (Teori Kebutuhan


Berprestasi)
Teori yang dikemukakan oleh Mc Clelland (1961), menyatakan
bahwa ada tiga hal penting yang menjadi kebutuhan manusia, yaitu:
· Need for achievement (kebutuhan akan prestasi)
· Need for afiliation (kebutuhan akan hubungan sosial/hampir sama
dengan soscialneed-nya Maslow)
· Need for Power (dorongan untuk mengatur).

6. Teori Motivasi CLAYTON ALDERFER (Teori “ERG)

16
Clayton Alderfer mengetengahkan teori motivasi ERG yang
didasarkan pada kebutuhan manusia akan keberadaan (exsistence),
hubungan (relatedness), dan pertumbuhan (growth). Teori ini sedikit
berbeda dengan teori maslow. Disini Alfeder mngemukakan bahwa
jika kebutuhan yang lebih tinggi tidak atau belum dapat dipenuhi
maka manusia akan kembali pada gerakk yang fleksibel dari
pemenuhan kebutuhan dari waktu kewaktu dan dari situasi ke situasi.

7. Teori Penetapan Tujuan (goal setting theory)


Edwin Locke mengemukakan bahwa dalam penetapan tujuan
memiliki empat macam mekanisme motivasional yakni :
a. Tujuan-tujuan mengarahkan perhatian;
b. Tujuan-tujuan mengatur upaya;
c. Tujuan-tujuan meningkatkan persistensi;
d. Tujuan-tujuan menunjang strategi-strategi dan rencana-rencana
kegiatan.

8. Teori Penguatan dan Modifikasi Perilaku


Berbagai teori atau model motivasi yang telah dibahas di muka dapat
digolongkan sebagai model kognitif motivasi karena didasarkan pada
kebutuhan seseorang berdasarkan persepsi orang yang
bersangkutan berarti sifatnya sangat subyektif. Perilakunya pun
ditentukan oleh persepsi tersebut.

3.4 Jenis-jenis Motivasi


1. Motivasi Biogenetis
Motivasi biogenetis yaitu motivasi yang berasal dari diri manusia
yang dilakukan untuk kelangsungan hidupnya. Contoh makan,
minum, bernafas, dan lain-lain.
2. Motivasi Sosiogenetis
Motivasi ini dipelajari orang dan berasal dari lingkungan di mana
orang tersebut berada. Contoh ingin tahu, konferensi, cinta, harga

16
diri, motivasi akan nilai dan makna kehidupan, dan motivasi
pemenuhan diri.
3. Motivasi Teogenesis
Motivasi teogenesis adalah berasal dari hubungan antara manusia
dan Tuhannya. Contoh : beribadah, berdo’a, shalat, dan
sebagainya.

3.5 Motivasi Berperilaku Sehat


Untuk berperilaku sehat diperlukan 3 hal (Elder, 1994):
1. Pengetahuan yang tepat
2. Motivasi
3. Keterampilan untuk berperilaku sehat
Mengapa orang sulit berperilaku sehat?
1. Perilaku tidak sehat lebih menyenangkan daripada perilaku sehat.
2. Perubahan perilaku tidak sehat menjadi sehat tidak berdampak
langsung secara cepat.
3. Memotivasi orang sehat lebih sulit daripada orang sakit
4. Faktor lingkungan tidak mendukung

John P Elder (et. Al. 1994) untuk berperilaku sehat dibutuhkan tiga hal
yaitu: pengetahuan yang tepat, motivasi, dan keterampilan untuk
berperilaku sehat. Jika seseorang tidak berketarampilan untuk
memunculkan perilaku sehat maka disebut sebagai skill deficits. Namun
jika seseorang memiliki pengetahuan tetapi tidak memiliki motivasi maka
disebut sebagai performance deficits. Untuk menimbulkan motivasi maka
teknik yang popular dilakukan adalah dengan menggunakan pendekatan
modifikasi perilaku dari aliran kaum behavioristik. Pemberian penguat
(reinforcement) untuk meningkatkan perilaku, atau pemberian sanksi
untuk menurunkan frekuensi perilaku.
Masalah lain yang menyebabkan seseorang sulit termotivasi untuk
berperilaku sehat adalah karena perubahan perilaku dari yang tidak sehat
menjadi sehat tidak menimbulkan dampak langsung secara cepat, bahkan

16
mungkin tidak berdampak apa-apa terhadap penyakitnya, namun hanya
mencegah agar tidak menjadi lebih buruk lagi. Lebih jauh lagi, faktor
lingkungandapat memper untuk berperilaku hidup sehat sulit motivasi
seseorang jika lingkungan keluarga tidak mendukung perilaku tersebut.

16
BAB IV
PENUTUP

4.1 Kesimpulan
Mempelajari motivasi tidaklah mudah karena motivasi adalah sebuah
konsep psikologis yang intagible atau tidak kasat mata. Artinya kita tidak
dapat melihat motivasi secara langsung. Jika keadaan internal seseorang
tidak seimbang, maka individu akan terdorong untuk melakukan sesuatu
tindakan atau perilaku untuk mencapai suatu tujuan, dimana jika tujuan itu
tercapai maka akan terjadilah keseimbangan yang menyebabkan
seseorang akan merasa puas.
Setiap perilaku memiliki motivasi masing-masing. Perilaku hanya
dapat dipahami dengan sempurna melalui pengetahuan tentang motivasi
yang mendorong dan menggerakkannya. Peningkatan perilaku dapat
dilakukan dengan cara memperbaiki dan penyempurnaan motivasinya itu.
Keberhasilan dalam berbagai bidang membutuhkan usaha untuk
membangun motivasi yang kuat dan sehat. Bahwa motivasi instrinsik lebih
baik daripada motivasi ekstrinsik. Namun, motivasi ekstrinsik juga perlu
digunakan dalam proses promosi kesehatan. Setiap manusia mempunyai
keinginan untuk memenuhi berbagai kebutuhan hidupnya. Kebutuhan itu
berasal dari diri sendiri yang menuntut untuk dipenuhi.

4.2 Saran
Setelah penulis membuat makalah ini, penulis menjadi tahu
pentingnya motivasi dalam promosi kesehatan. Agar dapat meningkatkan
semangat seseorang untuk meningkatkan derajat kesehatan melalui
promosi kesehatan, oleh karena itu penulis menyarankan agar pembaca,
khusunya mahasiswa fakultas kesehatan masyarakat pemintan promosi
kesehatan memiliki motivasi dalam mempromosikan kesehatan.

16
DAFTAR RUJUKAN

Abraham H. Maslow. 1943. A Theory of Human Motivation. Psychological


Review, Vol.50, No. 4, July 1943.

Elder, 1994, Motivating Health Behavior, New York, Delmar Publisher Inc.

Feldman, 2003, Essentials of Understanding Psychology, New York, Mc-


Graw Hill Co. Inc

http://id.wikipedia.org/wiki/Motivasi

Notoadmodjo, 2005, Promosi Kesehatan Teori dan Aplikasi, Jakarta,


Rineka Cipta

Suparyanto. 2011. Motivasi Dalam Promosi Kesehatan

16

You might also like