Professional Documents
Culture Documents
Evaporasi merupakan proses perubahan status air dari bentuk cair ke bentuk gas. Dalam
proses daur hidrologi, evaporasi merupakan perpindahan air dari permukaan lautan dan
daratan ke atmosfir. Penguapan / evaporasi air laut merupakan tahapan pertama dalam daur
hidrologi dan berpengaruh terhadap masukan air ke dalam daratan. Sekitar 85% evaporasi di
bumi terjadi di lautan. Tujuan pada percobaan evaporasi ini adalah untuk mengetahui cara
menghitung perpindahan massa dan panas pada proses falling film evaporasi. Yang kedua ntuk
mengetahui flowrate aliran 144 L/jam, 96,012 L/jam dan 61,2 L/jam pada aliran co current
dengan konsentrasi akhir pada proses evaporasi falling film evaporator. Yang ketiga untuk
mengetahui flowrate aliran 240,012 L/jam, 478,8 L/jam dan 900 L/jam pada aliran counter
current dengan konsentrasi akhir pada evaporasi falling film evaporasi. Kemudian menitrasi
larutan yang keluar dari alat evaporator dengan larutan NaOH 0,1 N. Hasil perhitungan neraca
massa yang dilakukan pada arah aliran co-current dengan variabel flowrate 144 L/jam, 96,012
L/jam dan 61,2 L/jam didapatkan konsentrasi akhir sebesar 0,1167 N, 0,0875 N dan 0,0954 N.
Sedangkan pada arah aliran counter-current dengan variabel flowrate 240,012 L/jam, 478,8
L/jam dan 900 L/jam didapatkan konsentrasi akhir sebesar 0,0553 N, 0,075 N dan 0,0618 N. Hasil
perhitungan neraca massa yang dilakukan pada arah aliran co-current dengan variabel flowrate
144 L/jam, 96,012 L/jam dan 61,2 L/jam diperoleh nilai komponen yang masuk berupa feed (F)
yang terdiri dari asam sitrat sebesar 1613,2608 Kg; 806,5008 Kg; 560,49408 Kg. Sedangkan
komponen yang keluar berupa liquid (L) yang terdiri dari asam sitrat sebesar 146,88 Kg; 96,012
Kg; 63,648 Kg. Serta vapour (V) sebesar 1466,3808 Kg; 710,4888 Kg; 496,84608 Kg. Hasil
perhitungan neraca massa yang dilakukan pada arah aliran counter-current dengan variabel
flowrate 240,012 L/jam, 478,8 L/jam dan 900 L/jam diperoleh nilai komponen yang masuk
berupa feed (F) yang terdiri dari asam sitrat sebesar 1274,1757 Kg; 3447,36 Kg; 5339,52 Kg.
Sedangkan komponen yang keluar berupa liquid (L) yang terdiri dari asam sitrat sebesar
244,81224 Kg; 478,8 Kg; 918 Kg. Serta vapour (V) sebesar 1029,363466 Kg; 2968,56 Kg; 4421,52
Kg. Hasil perhitungan neraca energi pada aliran co-current dengan flowrate 144 L/Jam dengan
komponen yang masuk yaitu asam sitrat dalam feed (F) sebesar 170061,4839 kJ dan steam (S)
sebesar 3686667,298 kJ sedangkan untuk komponen yang keluar yaitu asam sitrat dalam liquid
(L) sebesar 17303,9328 kJ dan vapour (V) sebesar 3839424,849 kJ. Untuk flowrate 96,012 L/jam
dengan komponen yang masuk yaitu asam sitrat dalam feed (F) sebesar 89004,09756 kJ dan
steam (S) sebesar 1774405,555 kJ sedangkan untuk komponen yang keluar yaitu asam sitrat
dalam liquid (L) sebesar 11790,58084 kJ dan vapour (V) sebesar 1851619,071 kJ. Untuk flowrate
61,2 L/jam dengan komponen yang masuk yaitu asam sitrat dalam feed (F) sebesar 52202,17663
kJ dan steam (S) sebesar 1250068,584 kJ sedangkan untuk komponen yang keluar yaitu asam
sitrat dalam liquid (L) sebesar 8294,76648 kJ dan vapour (V) sebesar 1293975,994 kJ. Hasil
perhitungan neraca energi pada aliran counter-current dengan flowrate 240,12 L/Jam dengan
komponen yang masuk yaitu asam sitrat dalam feed (F) sebesar 137462,917 kJ dan steam (S)
sebesar 2581284,253 kJ sedangkan untuk komponen yang keluar yaitu asam sitrat dalam liquid
(L) sebesar 32520,27041 kJ dan vapour (V) sebesar 2686226,9 kJ. Untuk flowrate 478,8 L/jam
dengan komponen yang masuk yaitu asam sitrat dalam feed (F) sebesar 354909,8488 kJ dan
steam (S) sebesar 7434459,442 kJ sedangkan untuk komponen yang keluar yaitu asam sitrat
dalam liquid (L) sebesar 68441,5872 kJ dan vapour (V) sebesar 7720927,704 kJ. Untuk flowrate
900 L/jam dengan komponen yang masuk yaitu asam sitrat dalam feed (F) sebesar 536562,2244
kJ dan steam (S) sebesar 11106943,85 kJ sedangkan untuk komponen yang keluar yaitu asam
sitrat dalam liquid (L) sebesar 135881,2584 kJ dan vapour (V) sebesar 11507624,81 kJ.
ABSTRAK ........................................................................................................................................... i
DAFTAR ISI ....................................................................................................................................... ii
DAFTAR GAMBAR ......................................................................................................................... iii
DAFTAR GRAFIK ........................................................................................................................... iv
DAFTAR TABEL .............................................................................................................................. v
BAB I PENDAHULUAN
I.1 Latar Belakang .............................................................................................................. I-1
I.2 Rumusan Masalah ........................................................................................................ I-1
I.3 Tujuan Percobaan ........................................................................................................ I-1
BAB II TINJAUAN PUSTAKA
II.1 Dasar Teori ........................................................................................................................ II-1
II.1.1 Definisi Evaporasi …………………………………………………………………... II-1
II.1.2 Faktor-Faktor yang mempengaruhi Evaporasi …………………………. II-1
II.1.3 Faktor-Faktor yang mempengaruhi Operasi Penguapan …………... II-1
II.1.4 Tipe-Tipe Evaporator ……………………………………………………………... II-2
II.1.5 Metode Operasi Evaporator …………………………………………………….. II-3
II.1.6 Metode Perhitungan Perpindahan Massa dan Panas Single
Effect Evaporator …………………………………………………………………… II-3
II.1.7 Aliran Counter Current dan Co Current pada Evaporator …………... II-5
II.2 Aplikasi Industri ……………………………………………………………………………... II-7
BAB III METODOLOGI PERCOBAAN
III.1 Variabel Percobaan ………………………………………………………………………... III-1
III.2 Alat dan Bahan yang digunakan ……………………………………………………… III-1
III.2.1 Bahan yang digunakan …………………………………………………………. III-1
III.2.2 Alat yang digunakan …………………………………………………………….. III-1
III.3 Prosedur Percobaan ………………………………………………………………………. III-1
III.3.1 Tahap Persiapan …………………………………………………………………... III-1
III.3.1.1 Larutan Asam Sitrat 0,20% dalam 50L …………………………….. III-1
III.3.1.2 Larutan NaOH 0,1 N dalam 500mL ………………………………….. III-1
III.3.1.3 Membuat Larutan Phenolpethalen ………………………………….. III-1
III.3.2 Tahap Kalibrasi ……………………………………………………………………. III-2
III.3.3 Tahap Percobaan pada Aliran Co Current …………………………….… III-2
III.3.4 Tahap Percobaan pada Aliran Counter Current ………………………. III-2
III.3.5 Tahap Analisa ………………………………………………………………………. III-2
III.3.5.1 Mengukur Densitas ………………………………………………………… III-2
III.3.5.2 Analisa pada Produk ………………………………………………………. III-2
III.4 Diagram Alir Percobaan …………………………………………………………………. III-3
III.5 Gambar Alat Percobaan ………………………………………………………………….. III-5
BAB IV HASIL PERCOBAAN DAN PEMBAHASAN
IV.1 Hasil Percobaan ……………………………………………………………………………... IV-1
IV.2 Hasil Perhitungan …………………………………………………………………...……… IV-1
IV.3 Pembahasan …………………………………………………………………………………... IV-3
BAB V KESIMPULAN
DAFTAR PUSTAKA ....................................................................................................................... vi
DAFTAR NOTASI ........................................................................................................................... vii
APPENDIKS ...................................................................................................................................... viii
LAMPIRAN : - Laporan Sementara
- Jurnal
- Lembar Revisi
DAFTAR GAMBAR
Gambar II.1 Single Effect Evaporator ……………………………………………………….............. II-3
Gambar III.1 Rangkaian Alat Percobaan Evaporasi ………………………………………….. III-5
DAFTAR GRAFIK
Grafik IV.1 Hubungan antara flowrate Asam sitrat dengan Konsentrasi Akhir Asam
sitrat pada Aliran Co-Current …………………………………………………..…… IV-3
Grafik IV.2 Hubungan antara flowrate Asam sitrat dengan Konsentrasi Akhir Asam
sitrat pada Aliran Counter-Current …………………………………………….…. IV-4
Grafik IV.3 Hubungan antara flowrate Asam sitrat dengan Konsentrasi Akhir Asam
sitrat pada Aliran Co-Current dan Counter Current ………………………... IV-6
DAFTAR TABEL
Tabel IV.1 Hasil Percobaan pada Aliran Co Current ……………………………….....…… IV-1
Tabel IV.2 Hasil Percobaan pada Aliran Counter Current ……………………..………… IV-1
Tabel IV.3 Hasil Perhitungan Neraca Massa pada Aliran Co Current ………………. IV-1
Tabel IV.4 Hasil Perhitungan Neraca Massa pada Aliran Counter Current ………. IV-1
Tabel IV.5 Hasil Perhitungan Neraca Panas pada Aliran Co Current …………….…. IV-2
Tabel IV.6 Hasil Perhitungan Neraca Panas pada Aliran Counter Current ……….. IV-2
DAFTAR NOTASI
No. Notasi Keterangan Satuan
1.
F Feed masuk Kg/Jam
2.
XF Fraksi Feed -
3.
XL Fraksi Liquid -
4.
XV Fraksi Vapor -
5.
S Flowrate steam yang masuk Kg/Jam
6.
L Flowrate produk KgJam
7.
V Flowrate vapor Kg/Jam
8.
Hv Entalpi Uap kJ/ kg
9.
T Suhu ⁰K
10.
m Massa Kg
11.
Cp Kapasitas Panas kJ/kg.K
12.
N Normalitas N
13.
BM Berat Molekul Gr/mol
14.
V Volume ml
15
DAFTAR PUSTAKA
Abdu Fadli Assomadi, s. M. (2015). Model ALat Desalinasi dengan Evaporasi dan
Kondensasi menjadi Satu Sistem Ruangan.
Geankoplis, C. (1997). Transport Processes and Unit Operations. New Delhi : Prentice Hall
of India.
K. Budhikarjono, S. d. (2005). Perpindahan Panas dan Massa Penguapan Falling Film
Campuran Uap-Gas Metanol-Air Arah Berlawanan. Reaktor, Vol. 9 No. 2, 86-93.
Palen, J. W. (1994). Falling Film of Binary Mixtures. AIChE J, 207-214.
Supriatna, A. (2008). Uji Performansi dan Analisa Teknik Alat Evaporator Vakum.
Trinah Wati, H. P. (2015). Pengaruh Parameter Cuaca terhadap Proses Evaporasi pada
Interval Waktu yang Berbeda. Jurnal Meteorologi dan Geofisika Vol. 16 No. 3, 155-
165.
APPENDIKS
I. Perhitungan konsentrasi
1. Menghitung Konsentrasi Teoritis Awal Larutan Asam Sitrat
Diketahui :
Densitas Air (ρ) : 1 Kg/Liter
Volume air : 50 Liter
Menghitung Massa Air
Massa air = ρ x Volume air
= 1 kg/L x 50 L
= 50 kg
Menghitung massa asam sitrat yang dibutuhkan untuk membuat larutan
asam sitrat 0,2% (w/w)
x
x =
x + massa pelarut air
x
0,002 =
x + 50
x = 0,101 kg
x = 101 gram
Jadi, untuk membuat larutan asam sitrat 0,2% membutuhkan 101 gram asam
sitrat yang dilarutkan dalam 50 liter air.
2. Menghitung Konsentrasi Teoritis Awal Larutan Asam Sitrat
Massa asam sitrat = 101 gram
Volume pelarut (air) = 50.000 mL
BM Asam sitrat = 192 gr/gr.mol
Menghitung konsentrasi awal teoritis berdasarkan perhitungan
gr (g) 1000
M= x
BM V (ml)
101 (g) 1000
M= x
192 50.000
M= 0,0105 mol/l
C6H8O7 C6H707- + H+
N =Mxe
N =MXe
= 0,0105x 1
= 0,0105 N
3. Menghitung laju alir feed
a. Arah aliran co-current
Variabel bukaan valve 37 ⁰
120 40ml 1liter 3600sekon
= × × =144 L/jam
3 sekon sekon 1000ml 1jam
Variabel bukaan valve 47 ⁰
80 26,67ml 1liter 3600sekon
= × × =96,012 L/jam
3 sekon sekon 1000ml 1jam
Variabel bukaan valve 57 ⁰
51 17ml 1liter 3600sekon
= × × =61,2 L/jam
3 sekon sekon 1000ml 1jam
b. Aliran counter-current
Bukaan valve 22⁰
V1 x N1 = V2 x N2
10 x 0,0105 = 1,9 x N2
N2 = 0,0553 N
Bukaan valve 32⁰
V1 x N1 = V2 x N2
10 x 0,0105 = 1,4 x N2
N2 = 0,075 N
Bukaan valve42⁰
V1 x N1 = V2 x N2
10 x 0,0105 = 1,7 x N2
N2 = 0,0618 N
F=L+V
Dan neraca komponennya :
F.xF = L xL
L.xL
F (kg/jam) =
xF
146,88 x 0,02196
= 0,002
= 1613,2608 (kg)
5. Menghitung nilai V dalam kg.
Nilai vapour dapat dihitung dengan persamaan berikut ini:
F=L+V
V =F–L
= 1613,2608 – 146,88
= 1466,3808
Untuk Variabel flowrate co-current yang lain dapat dihitung dengan cara
yang sama. Sehingga dari hasil perhitungan variabel lainnya dapat dilihat pada
tabel berikut ini:
Tabel A.1 Hasil Perhitungan Neraca Massa dengan Aliran Co-current
L(Kg) F (Kg) V (Kg)
146,88 1613,2608 1466,3808
96,012 806,5008 710,488
63,648 560,49408 496,84608
2. Menghitung Neraca Massa pada Aliran Counter-Current
Diketahui : Aliran fluida counter-current
Basis perhitungan = 1 jam
Flowrate Liquid (Asam Sitrat) = 240,012 L atau 240012 ml
Konsentrasi akhir = 0,0553 N
1. Menghitung Massa Asam Sitrat
Massa 1000
Nakhir = x
Mr ml
massa 1000
0,0553 = × 240012
192
Massa = 2548,351411 gram
3. Vapour (H2Og)
Diketahui: Suhu outlet vapour (T2) = 65 C = 338 K
Trefrence = 0 oC = 273 K
Massa total Vapour (V) = 1466,3808 kg
Panas Entalphy (Hv) = 2618,3 kJ/kg
3. Vapour (H2Og)
Diketahui: Suhu outlet vapour (T2) = 60C = 313 K
Trefrence = 0 oC = 273 K
Massa total Vapour (V) = 1029,363466 kg
Panas Entalphy (Hv) = 2609,6 kJ/kg
4. Steam (Udara)
Diketahui: Suhu steam (Tc2) = 95C = 368K
Trefrence = 0 oC = 273 K
Keterangan :
Menentukan panas Specific heat (Cp) udara pada suhu 95C atau 368K dapat melihat
tabel A.5 dengan menggunakan cara interpolasi.
Hvx-Hv0 Tx - T0
=
Hv1-Hv0 T1 - T0
1,009 - 1,009 100 - 80
=
1,009 - x 100 - 95
Hvx = 1,009 kJ/kg K (Specific heat (Cp) udara pada suhu 83,7C)
Untuk menghitung Specific heat (Cp) udara pada suhu yang lainnya dapat
menggunakan cara seperti yang diatas.