Professional Documents
Culture Documents
Bantaeng, 20
September 2007
Nomor : 042/CV-IR/BTG/IX/2007
Lampiran : -
Perihal : Permohonan Uang Muka
RSUD.PROF.Dr.H.M.ANWAR MAKKATUTU
KABUPATEN BANTAENG
2016
A. DASAR HUKUM
Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Prof. Dr. H.M. Anwar Makkatutu Bantaeng dibentuk
berdasarkan Peraturan Daerah Kabupaten Bantaeng Nomor 27 Tahun 2007 Bab XIV Pasal 47 yang
menyatakan bahwa RSUD Prof. Dr. H.M. Anwar Makkatutu Bantaeng merupakan unsur pendukung
tugas Bupati. RSUD Prof. Dr. H.M. Anwar Makkatutu Bantaeng mempunyai tugas melaksanakan
penyusunan dan pelaksanaan kebijakan daerah di bidang pelayanan kesehatan.
RSUD.Prof.Dr.H.M. Anwar Makkatutu Kabupaten Bantaeng didirikan pada tahun 1921 dan
merupakan warisan Pemerintah Belanda, sehingga sebagian bangunannya terutama pada ruang
perawatan masih bangunan Belanda. Letak Rumah Sakit berada di jantung kota Bantaeng terletak
disebelah selatan Provinsi Sulawesi Selatan dengan posisi 5 derajat 21’23” – 5 derajat 32’26” Lintang
Selatan dan 119 derajat 51’42” Bujur Timur dengan batas wilayah :
- Sebelah Utara : Kabupaten Gowa
- Sebelah Timur : Kabupaten Bulukumba
- Sebelah Selatan : Laut Flores
- Sebelah Barat : Kabupaten Jeneponto
Sedangkan nama Rumah Sakit diambil dari salah satu putra daerah Kabupaten Bantaeng yang
merupakan guru besar pada Bagian Ilmu Kulit Kelamin Fakultas Kedokteran Universitas Hasanuddin.
RSUD.Prof.Dr.H.M. Anwar Makkatutu Kabupaten Bantaeng merupakan milik Pemerintah Daerah
Kabupaten Bantaeng dan merupakan satu-satunya pusat rujukan di Kabupaten Bantaeng. Selama ini
RSUD.Prof.Dr.H.M. Anwar Makkatutu Kabupaten Bantaeng selain melayani penduduk Kabupaten
Bantaeng juga melayani penduduk tetangga seperti Kabupaten Bulukumba dan Jeneponto.
Berdasarkan data yang dihimpun oleh rekam medis RSUD.Prof.Dr.H.M. Anwar Makkatutu
Kabupaten Bantaeng menunjukkan beberapa peningkatan cakupan pelayanan yang cukup signifikan
diantaranya yaitu :
1. Penderita rawat jalan menurun dari 36.425 orang pada tahun 2015 menjadi 35.354 orang di
tahun 2016.
tahun 2016.
3. Kunjungan Laboratorium meningkat dari 17.087 kasus pada tahun 2015 menjadi 19.564
4. Kunjungan IRD,OK dan ICU meningkat dari 12.008 kasus pada tahun 2015 menjadi 12.319
5. Jumlah penderita keluar hidup meningkat dari 8.769 kasus pada tahun 2015 menjadi 10.945
kasus di tahun 2016.
Meski demikian sangat disadari bahwa upaya-upaya yang dilakukan belumlah sepenuhnya mampu
memenuhi semua harapan yang digantungkan kepada pihak RSUD Prof.Dr.H.M.Anwar Makkatutu
Indikator kinerja yang digunakan oleh RSUD Prof.Dr.H.M.Anwar Makkatutu untuk menilai
keberhasilan maupun kegagalan dan upaya pelayanan kesehatan yang telah dilakukan selama
tahun 2015 adalah disesuaikan dengan indikator yang telah ditetapkan oleh Departemen
a. Persentase pemakaian tempat tidur dalam satu tahun (BOR = Bed Occupancy Rate)
c. Prekuensi pemakaian tempat tidur dalam satu tahun (BTO = Bed Turn Over)
d. Rata-rata hari dimana tempat tidur itu tidak ditempat dari telah diisi ke saat terisi
= Net Deat Rate). Semakin kecil semakin baik Mutu pelayanan di Rumah Sakit
Angka kematian umum setiap seribu penderita keluar (GDR = Gross Deat Rate). Semakin kecil
semakin baik mutu pelayanan di Rumah Sakit
Berikut ini disajikan penjelasan/uraian lebih lanjut tentang capaian dan analisis kinerja yang
Indikator pemanfaatan rumah sakit kegiatan pelayanan kesehatan instalasi rawat inap dapat
Tabel 1
Kegiatan pelayanan kesehatan Instalasi Rawat Inap
RSUD Prof.Dr.H.M.Anwar Makkatutu Bantaeng
Tahun 2015 dan 2016
TAHUN KET
NO KEGIATAN
2015 2016 (nilai Ideal)
Berdasarkan tabel diatas nampak bahwa terjadi peningkatan dari 8.496 kasus menjadi 9.298 kasus
penderita yang dirawat oleh Rumah Sakit. Hal ini di karenakan ketersediaan sarana dan prasarana
yang lebih baik serta dokter jaga yang siap 24 jam di Rumah Sakit.
Untuk pelayanan pada instalasi rawat jalan baik poliklinik IRD,OK,ICU dan penunjang dapat dilihat
Tabel 2
Data kunjungan penderita pada Instalasi Rawat Jalan
RSUD Prof.Dr.H.M.Anwar Makkatutu Bantaeng
Tahun 2015 dan 2016
Jumlah kunjungan
No Jenis Kunjungan Ket
Thn 2015 Thn 2016
Dari tabel diatas dapat dilihat bahwa terjadi penurunan jumlah kunjungan pada poliklinik rawat jalan
dari 36.425 kasus pada tahun 2015 menjadi 35.354 kasus pada tahun 2016.
Penurunan ini diakibatkan dengan pelayanan Jamkesda terintegrasi dengan BPJS, disamping itu
juga penurunan kunjungan ini berdampak baik pada kemampuan maksimal dari Brigade Siaga
Bencana (BSB), Puskesmas dan Dokter Keluarga BPJS berfungsi maksimal, sehingga Rumah
Sakit betul-betul hanya menerima pasien yang membutuhkan pelayanan kesehatan tingkat lanjutan
(Rujukan).
Tahun
No Jenis pelayanan Ket
2015 2016
1. Pemeriksaan Laboratorium
1.1.Pemeriksaan sederhana 57.344 71.933
Tabel 4
Data kunjungan penderita pada Instalasi IRD, OK DAN ICU
RSUD Prof.Dr.H.M.Anwar Makkatutu Bantaeng
Tahun 2015 dan 2016
Jumlah kunjungan
No INSTALASI Ket
Thn 2015 Thn 2016
1. IRD 8.667 8.938
2. OK 2.087 1.798
3. ICU 1.254 1.583
JUMLAH 12.008 12.319
Pada tabel diatas terjadi peningkatan jumlah kunjungan yaitu 12.008 pada tahun 2015 menjadi
12.319 pada tahun 2016, hal ini dapat dilihat pada instalasi rawat darurat dan intensive care
unit tetapi terdapat penurunan pada kamar operasi (OK). Peningkatan kunjungan tersebut tidak
terlepas dari ketersediaan peralatan penunjang yang dimiliki. Hal ini menunjukkan peningkatan
pelayanan emergency dan penanganan kasus-kasus yang bersifat intensif di Rumah Sakit.
Berdasarkan data diatas dapat dilihat bahwa kinerja RSUD.Prof.Dr.H.M. Anwar Makkatutu
Kabupaten dari tahun 2015 mengalami peningkatan pada tahun 2016, baik dari segi pemanfaatan
sarana Rumah Sakit maupun dari segi mutu layanan yang diberikan oleh Rumah Sakit.
Jumlah tenaga keselurahan yang ada di RSUD Prof.Dr.H.M.Anwar Makkatutu Bantaeng pada
tahun 2016 sebanyak 471 orang (PNS, Tenaga Kontrak, Tenaga Magang) dengan rincian
sebagai berikut :
DAFTAR PEGAWAI RSUD Prof.Dr.H.M.Anwar Makkatutu
BERDASARKAN KUALIFIKASI PENDIDIKAN
PER 31 DESEMBER TAHUN 2016
C. Strategi
Dengan tujuan yang telah dipaparkan diatas, maka dibawah ini adalah sasaran yang ingin dicapai
oleh RSUD.Prof.Dr.H.M. Anwar Makkatutu Kabupaten Bantaeng :
6. Peningkatan Tipe Rumah Sakit
7. Mewujudkan Rumah Sakit sebagai Badan Layanan Umum (BLUD)
8. Pengembangan jenis pelayanan spesialis
9. Meningkatkan jumlah tenaga baik kualitas maupun kuantitas
10. Mewujudkan kepuasan kerja bagi karyawan Rumah Sakit.
D. Program
Sementara itu program RSUD.Prof.Dr.H.M. Anwar Makkatutu Kabupaten Bantaeng adalah :
a. Pelayanan Administrasi Perkantoran.
b. Peningkatan Sarana dan Prasarana Aparatur
c. Peningkatan Kapasitas Sumber Daya Manusia
d. Peningkatan Pengembangan Sistem Pelaporan capaian kinerja dan keuangan
e. Obat dan Pembekalan Kesehatan
f. Pelayanan Kesehatan Penduduk Miskin
g. Pengadaan,Peningkatan, dan perbaikan sarana dan prasarana Rumah Sakit
h. Pemeliharaan sarana dan prasarana rumah sakit
A. PENGELOLAAN PENDAPATAN
Peningkatan jumlah pelayanan kesehatan di rumah sakit harus dibarengi dengan sistem
administrasi penerimaan. Terhitung mulai Januari 2016 RSUD Prof.DrH.M.Anwar Makkatutu telah
berstatus BLUD Penuh berdasarkan SK Bupati Bantaeng Nomor 061/372/X/2015 tentang
penetapan RSUD Bantaeng sebagai Satuan Kerja Perangkat Daerah Kabupaten Bantaeng
yang menerapkan Pola Pengelolaan Keuangan Badan Layanan Umum Daerah (PPK-
BLUD) secara penuh. Ini pendapatan yang bersumber dari jasa layanan dikelola
sepenuhnya oleh Rumah Sakit Bantaeng.
Target pendapatan dihitung berdasarkan data tahun sebelumnya dan trend peningkatan
dari beberapa tahun dan peningkatan jumlah kunjungan. Pada tahun 2016 ditargetkan pendapatan
BLUD Rumah Sakit sebesar Rp 32.000.000.000,- tetapi realisasi sebesar Rp. 30.674.900.435,-.
Penghasilan tersebut sudah termasuk pasien umum, bpjs,kesehatan gratis (jamkesda) sehingga
realisasi sebesar 96%.
- Untuk Kegiatan pengadaan alat-alat kesehatan yang relasasi keuangannya hanya 70%, hal ini
disebabkan belum adanya anggaran dari pusat yaitu Dana Alokasi Khusus Tambahan untuk
Rumah Sakit Bantaeng tahun anggaran 2016 dan ini menjadi utang pemerintah Daerah Kab.
Bantaeng terhadap pihak penyedia karena realisasi fisik sdh 100% tapi baru sekitar 70% dari
nilai kontrak yg belum dibayarkan. Oleh karena itu diharapkan kedepannya kepada Pemerintah
Daerah untuk tepat waktu membayarkan kegiatan-kegiatan yang sifatnya kontraktual sesuai
dengan progress pekerjaan pihak penyedia Barang dan Jasa.
Adapun rincian kegiatan pada program ini dapat dilihat pada tabel berikut :
1 2 4 5 6 7 8
1 2 4 5 6 7 8
e. Pengadaan, Peningkatan dan Perbaikan Sarana dan Prasarana Rumah Sakit/ Rumah Sakit
Jiwa
Program ini terdiri dari 2 (dua) kegiatan pokok yaitu Pengadaan Alat-Alat Kesehatan Rumah
Sakit dan Pembangunan Gedung Rumah Sakit.
- Pengadaan Alat-Alat Kesehatan Rumah Sakit.
Kegiatan ini bertujuan untuk pemenuhan alat-alat kesehatan rumah sakit berupa alat-alat
kedokteran umum untuk kelancaran pelaksanaan pelayanan kesehatan di Rumah Sakit
dengan total anggaran Rp.35.706.651.000,- (Tiga puluh lima milyar tujuh ratus enam juta
enam ratus lima puluh satu ribu rupiah) yang direalisasikan sebesar 73,19% atau sebesar
Rp 26.134.088.848,- (dua puluh enam milyar seratus tiga puluh empat juta delapan puluh
delapan ribu delapan ratus empat puluh delapan rupiah). Realisasi fisik sebesar 100%
Tahun 2016 Pembangunan Rumah Sakit Bantaeng dilanjutkan kembali. Pembangunan ini
merupakan pembangunan tahap V yang dananya berasal dari Dana Alokasi Khusus Bidang
Sarana dan Prasarana Kesehetan (DAK Sarpras) dengan alokasi anggaran sebesar Rp.
33.934.940.000 (tiga puluh tiga milyar Sembilan ratus tiga puluh empat juta Sembilan ratus empat
puluh ribu rupiah) dan oleh RSUD.Prof.Dr.H.M. Anwar Makkatutu Bantaeng direalisasikan
sebesar 99.46% atau Rp. 33.750.664.721,- (Tiga puluh tiga milyar tujuh ratus lima puluh juta
enam ratus enam puluh empat ribu tujuh ratus dua puluh satu rupiah).
1 2 4 5 6 7 8
f. Pemeliharaan Sarana dan Prasarana Rumah Sakit/ Rumah Sakit Jiwa/ Rumah Sakit Paru-
Paru
Program ini terdiri dari item kegiatan yaitu kegiatan pemeliharaan rutin/ berkala mobil
ambulance/ jenazah dengan Jumlah anggaran sebesar Rp. 18.000.000,- (Delapan belas juta
rupiah), oleh RSUD.Prof.Dr.H.M. Anwar Makkatutu Bantaeng dapat direalisasikan secara fisik
100% dengan biaya sebesar Rp. 16.500.000,- (Enam belas juta lima ratus ribu rupiah) atau
sebesar 91,67 %.
Program ini telah mewujudkan siap pakainya mobil ambulance/ jenazah Rumah Sakit pada
tahun 2016.
Adapun rincian kegiatan pada program ini dapat dilihat pada tabel berikut :
1 2 4 5 6 7 8
1 2 4 5 6 7 8
Demikian Data/ Bahan Laporan Keterangan Pertanggung Jawaban (LKPJ) Kepala Daerah pada
RSUD.Prof.Dr.H.M. Anwar Makkatutu Kabupaten Bantaeng Tahun 2016 disusun secara sederhana
serta kiranya dapat menjadi bahan dalam penyusunan Laporan Keterangan Pertanggung Jawaban
(LKPJ) Kepala Daerah Kabupaten Bantaeng lebih lanjut.
dr.H.Sultan, M.Kes
Pangkat : Pembina
N I P : 19710206 200312 1 011