You are on page 1of 10

Keperawatan Medikal Bedah

Kumbah Lambung

Dosen Pengajar:

Nurul Hidayah S.Kp, Ns., M.Kes

Oleh:

Shafia Desy Putri Agika (P17221173044)

Lya Lexi Vian Ashari (P17221174047)

Nury Wahyu M (P17221174050)

Irfan Iskandar (P17221174071)

Irma Dwi Novianti (P17221174078)

JURUSAN KEPERAWATAN

PRODI SARJANA TERAPAN KEPERAWATAN LAWANG

POLITEKNIK KESEHATAN KEMENKES MALANG

2018/2019

1
KATA PENGANTAR

Dengan menyebut nama Allah SWT yang Maha Pengasih lagi Maha Panyayang, mari
kita panjatkan puja dan puji syukur atas kehadirat-Nya yang telah melimpahkan rahmat,
hidayah, dan inayah-Nya kepada kita sehingga dapat terselesaikannya tugas Keperawatan
Medikal Bedah (Kumbah Lambung).Makalah ini kami susun dengan maksimal dan
mendapatkan bantuan dari berbagai pihak sehingga dapat memperlancar pembuatan makalah
ini. Untuk itu kami menyampaikan banyak terima kasih kepada semua pihak yang telah
berkontribusi dalam pembuatan makalah ini.
Terlepas dari semua itu, kami menyadari sepenuhnya bahwa masih ada kekurangan baik
dari segi susunan kalimat maupun tata bahasanya. Oleh karena itu dengan tangan terbuka
saya menerima segala saran dan kritik dari pembaca agar kami dapat memperbaiki makalah
ilmiah ini.
Akhir kata saya berharap semoga makalah ini dapat memberikan manfaat maupun inpirasi
terhadap pembaca.

Lawang, 15 Maret 2019

Penyusun

2
DAFTAR ISI

LEMBAR PENGESAHAN ....................................................................................... i


KATA PENGANTAR ............................................................................................... ii
DAFTAR ISI.............................................................................................................. iii
BAB I PENDAHULUAN .......................................................................................... 1
1.1 Latar Belakang ........................................................................................ 2
1.2 Rumusan Masalah .................................................................................... 2
1.3 TujuanPenulisan ....................................................................................... 2
BAB II PEMBAHASAN ........................................................................................... 3
2.1 Pengertian Kumbah Lambung..................................................................
2.2 Tujuan Kumbah Lambung ....................................................................... 3
2.3 Indikasi ..................................................................................................... 3
2.4 Kontra Indikasi......................................................................................... 7
2.5 Sop Kumbah Lambung.............................................................................8
DAFTAR PUSTAKA ................................................................................................ 10

3
BAB I
PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang


Sistem pencernaan atau sistem gastroinstestinal (mulai dari mulut sampai anus) adalah
sistem organ dalam manusia yang berfungsi untuk menerima makanan, mencernanya menjadi
zat-zat gizi dan energi, menyerap zat-zat gizi ke dalam aliran darah serta membuang bagian
makanan yang tidak dapat dicerna atau merupakan sisa proses tersebut dari tubuh. Pengertian
lambung adalah saluran pencernaan makanan yang melebar seperti kantung terletak dibagian
atas rongga perut sebelah kiri, dan bagian lainnya tertutup oleh hati, usus besar, dan\ limfa.
Lambung merupakan 3 bagian otot berongga yang besar dan berbentuk seperti keledai ,terdiri
dari 3 bagian yaitu kardia, fundus dan antrum .makanan masuk ke dalam lambung dari
kerongkongan melalui otot berbentuk cincin (sfingter), yang bisa membuka dan menutup.
Dalam keadaan normal, sfingter menghalangi masuknya kembali isi lambung ke dalam
kerongkongan.
Kumbah lambung merupakan metode alternatife yang umum pengosongan lambung,
dimana cairan dimasukkan kedalam lambung melalui orogastrik atau nasogastrik dengan
diameter besar dan kemudian dibuang dalam upaya untuk membuang bagian agen yang
mengandung toksik. Tujuan dari tindakan kumbah lambung yaitu membuang racun yang
tidak terabsorbsi setelah racun masuk ke saluran pencernaan, mendiagnosa perdarahan
lambung, membersihkan lambung sebelum prosedur endoskopi, serta membuang
cairan/partikel dalam lambung. Bilas lambung atau yang disebut juga pompa perut dan irigasi
lambung merupakan suatu prosedur yang dilakukan selam 200 tahun. Tindakan ini dapat
dilakukan dengan tujuan hanya untuk mengambil contoh racun dari dalam tubuh sampai
dengan menguras isi lambung sehingga bersih. Untuk mengetes benar tidaknya tube masuk
ke lambung, harus didengarkan dengan menginjeksikan udara dan kemudian
mendengarkannya menggunakan stetoskop. Hal ini untuk memastikan bahwa tube tidak
masuk ke dalam paru-paru.

4
1.2 Rumusan Masalah
1. Apa yang dimaksud dengan gastric lavage/kumbah lambung?
2. Apa tujuan dari gastric lavage/kumbah lambung?
3. Apa indikasi gastric lavage/kumbah lambung?
4. Apa kontraindikasi gastric lavage/kumbah lambung?

1.3 Tujuan
2. Mengetahui apa yang dimaksud dengan gastric lavage/kumbah lambung
3. Mengetahui apa tujuan dari gastric lavage/kumbah lambung
4. Mengetahui apa indikasi gastric lavage/kumbah lambung
5. Mengetahui apa kontraindikasi gastric lavage/kumbah lambung

5
BAB II
PEMBAHASAN

2.1 Pengertian Kumbah Lambung


Bilas lambung (gastric lavage) adalah membersihkan lambung dengan cara
memasukan dan mengeluarkan air ke/dari lambung dengan menggunakan NGT (Naso
Gastric Tube). Menurut Smelltzer dan Bare (2001:2487), lavase lambung adalah aspirasi isi
lambung dan pencucian lambung dengan menggunakan selang lambung. Bilas lambung, atau
disebut juga pompa perut dan irigasi lambung merupakan suatu prosedur yang dilakukan
untuk membersihkan isi perut dengan cara mengurasnya.

2.2 Tujuan Kumbah Lambung


1. Membuang racun yang tidak terabsorbsi setelah racun yang masuk saluran
pencernaan.
2. Mendiagnosa perdarahan lambung.
3. Membersihkan lambung sebelum prosedur endoskopi
4. Membuang cairan atau partikel dari lambung.
5. Mengosongkan isi lambung
(Kolida dan Nila. 2013. Prosedur Praktik Keperawatan Medikal Bedah. Hlm: 87)

2.3 Indikasi
1. Pasien yang keracunan makanan atau obat tertentu
2. Persiapan operasi lambung
3. Persiapan tindakan pemeriksaan lambung
4. Tidak ada reflek muntah
5. Gagal dengan terapi emesis
6. Pasien dalam keadaan sadar
7. Persiapan untuk pembedahan
8. Perdarahan gastrointestinal
9. Kelebihan dosis obat-obatan
(Krisanty, Paula. 2009. Asuhan Keperawatan Gawat Darurat. Hlm: 89)

6
2.4 Kontraindikasi
1. Kumbah lambung tidak dilakukan secara rutin dalam pelaksanaan pasien dengan
keracunan. Kumbah lambung dilakukan ketika pasien menelan substansi toksik yang
dapat mengancam nyawa, dan prosedur dilakukan dalam 60 menit setelah tertelan.
2. Kumbah lambung dapat mendorong tablet kedalam duodenum selain mengeluarkan
tablet tersebut.
3. Kumbah lambung dikontraindikasikan untuk bahan-bahan toksik yang tajam dan
terasa membakar (resiko perforasi esophageal). Kumbah lambung tidak dilakukan
untuk bahan toksik hidrokarbon (resiko respirasi).
4. Kumbah lambung dikontraindikasikan untuk pasien yang menelan benda tajam dan
besar
5. Pasien tanpa gerak reflek atau pasien dengan pingsan atau tidak sadar membutuhkan
intubasi sebelum kumbah lambung untuk mencegah inspirasi.
6. Pasien kejang
7. Tumor paru
8. Menginsersitub melalui nasal bila ada fraktur
9. Menelan alkali kuat
(Rosyidi, Kolid. 2013. Buku Saku Keperawatan Medikal Bedah. Hlm: 348)

7
2.5 SOP Kumbah Lambung

STANDARD OPERASIONAL PROSEDUR


MELAKUKAN KUMBAH LAMBUNG

Pengertian Memasukkan cairan fisiologis melalui pipa nasogastrik ke


dalam lambung dan mengeluarkan air kembali dengan
mempergunakan pipa lambung (NGT).
Indikasi 1. Perdarahan saluran pencernaan bagian atas
2. Kemasukan bahan toksik

Tujuan Untuk mengeluarkan/membuang isi lambung baik berupa


darah, cairan, atau bahan toksik yang tidak dapat segera
keluar dengan cara pasif.
Persiapan tempat dan alat Alat-alat
1. Pipa lambung ukuran besar
2. Cairan irigasi 3-5 liter (NaCl atau air biasa)
3. Spuit 50 cc
4. Penampung yang cukup besar
5. Scort plastik
6. Sarung tangan
7. Arteri klem
8. Bengkok besar
9. Perlak dan alasnya 2 buah
10. Stetoskop

Persiapan pasien 1. Perkenalkan diri anda kepada klien, termasuk nama,


jabatan, peran dan jelaskan apa yang direncanakan.
2. Jelaskan prosedur dan alasannya dilakukan tindakan
dalam istilah yang dapat dipahami klien.
3. Kaji klien untuk menetapkan bahwa intervensi
masih tepat
Persiapan lingkungan 1. Cukup cahaya untuk melakukan tugas
2. Ruangan cukup luas
3. Tutup pintu, gunakan tirai privasi atau posisikan
dan tutup klien sesuai kebutuhan
Pelaksanaan 1. Jelaskan prosedur kepada klien
2. Siapkan peralatan yang dibutuhkan
3. Cuci tangan pakai sarung tangan dan scort plastik
4. Pasang pipa lambung (seperti prosedur pemasangan
NGT)
5. Atur posisi klien semi fowler. Bila pasien tidak
sadar berikan posisi miring ke kiri
6. Pastikan penempatan slang tepat di lambung

8
7. Lipat atau klem bagian progsimal slang, letakkan
diatas pengalas
8. Ambil 50 cc NaCl atau air biasa dengan spuit
9. Masukkan ujung spuit irigasi kedalam ujung slang
NGT. Lepaskan klem atau lipatan slang. Pegang
spuit dengan ujung mengarah ke lantai
10. Injekskan NaCl dengan perlahan tetapi pasti (jangan
memaksa), kemudian lakukan penghisapan/aspirasi
cairan yangtelah dimasukkan. Ulangi tindakan
sampai cairan berwarna merah muda/jernih.
Pengeluaran cairan bisa juga dilakukan dengan
mengalirkan isi lambung keluar dengan meletakkan
ujung pipa lebih rendah dari lambung. Bila tidak
keluar, aspirasi segera untuk menarik cairan.
Perawat harus waspada terhadap perubahan posisi
klien, batuk berat atau muntah memerlukan
pengkajian ulang pada penempatan slang.
11. Ukur volume yang didapat
12. Merapikan peralatan, lepaskan sarung tangan
13. Catat prosedur kumbah lambung dalam catatan
perawat, jumlah cairan yang dimasukkan dan yang
keluar, tipe drainase dan toleransi klien/respon
klien.
Sikap Sikap selama pelaksanaan:
1. Menunjukkan sikap sopan dan ramah
2. Menjamin privacy pasien
3. Bekerja dengan teliti
4. Memperhatikan body mekanism

Evaluasi Tanyakan keadaan dan kenyamanan pasien setelah


tindakan.

9
Daftar Pustaka

Kholida dan, Nila.2013.Prosedur Praktik Keperawatan Medikal Bedah.Jakarta:EGC


Smith, Jean.2010.Buku Saku Prosedur Klinis Keperawatan Edisi 5.Jakarta: EGC
Paula dkk.2009.Asuhan Keperawatan Gawat Darurat.Jakarta : Trans Info Media

10

You might also like