You are on page 1of 6

NIM : P1337420616045

NAMA : RIZKA PUJILESTARI

TIPE TEORI MANAJEMEN


1. Scientific Management Theories (Teori Manajemen Ilmiah)
a. Frederick Taylor's principles of management
Manajemen ilmiah, menurut Taylor, didasarkan pada prinsip sebagai berikut ini:
1. Kembangkanlah sebuah ilmu bagi setiap unsur pekerjaan seseorang
2. Secara ilmiah pilihlah dan kemudian latihlah, ajarilah atau kembangkanlah pekerja
tersebut.
3. Bekerjasamalah secara sungguh-sungguh dengan para pekerja untuk menjamin bahwa
semua pekerjaan dilaksanakan sesuai dengan prinsip-prinsip ilmu yang dikembangkan.
4. Bagilah pekerjaan dan tanggung jawab secara merata antara pimpinan dengan para
pekerja.
b. Time and motion studies
Hasil penelitian F.W Taylor tentang studi waktu kerja (time and motion studies)
menekankan bahwa antara waktu penyelesaian pekerjaan dapat dikorelasikan dengan upah
yang diterimakan; vaitu semakin cepat atau tinggi prestasi kerja dalam menyelesaikan
pekerjaannya, akan semakin tinggi upah yang diterimanya.
c. The Gantt chart
Hanry Gantt mengembangkan sebuah Chart atau grafik untuk lebih mendukung
sisitemnya. Grafik ini sampai saat ini dikenal dengan “Gantt Chart”. Kemudian populer dan
digunakan untuk perencanaan, yaitu mencatat skedul (jadwal) pekerjaan tertentu.
2. Bureaucracy/ Organizational Theory (Teori Birokrasi/ Organisasi)
a. Max Weber's Theory of Bureaucracy
Salah satu tokoh pengusung teori organisasi klasik adalah Max Weber. Weber
menjelaskan mengenai karakteristik birokrasi yang tersusun atas hal – hal seperti
Pembagian Kerja, Hirarki wewenang, Program Rasional, Sistem Prosedur, Sistem aturan
dan hak kewajiban dan Hubungan antra pribadi yang bersifat impersonal.
3. Administrative Management Theories (Teori Manajemen Administrasi)
a. Henry Fayol's principles of management
Fayol percaya bahwa manajer bukan dilahirkan, tetapi diajarkan. Manajemen bisa
dipelajari dan dipraktikkan secara efektif apabila prinsip-prinsip dasarnya dipahami.
b. Mary Parker Follett's concepts of universal goal
Mary percaya bahwa adanya hubungan yang harmonis antara karyawan dan
manajemen berdasar persamaan tujuan bukan hanya karena kekuasaan yang bersumber dari
kewenangan formil, tapi haruslah berasal dari pada pengetahuan dan keahliannya sebagai
manajer.
4. Human Relations Management ( Teori Manajemen Hubungan Manusia)
a. Elton Mayo's Hawthome effect
Mayo menyatakan dalam meningkatkan produktivitas adalah satu karena sikap yang
dimiliki karyawan yang merasa manajer ataupun atasannya memberikan perhatian yang cukup
terhadap kesejahteraan mereka yang dikenal dengan sebutan"Hawthorne effect”.
b. Chester Barnard Theories
Chester L. Bernard beasumsi bahwa perusahaan akan berjalan efisien dan hidup terus,
apabila dapat menyeimbangkan antara pencapaian tujuan dan kebutuhan individu.
c. System theory approach by Herbert Simon
Sebagai suatu prinsip fundamental, pendekatan sistem adalah sangat mendasar. Ini secara
sederhana berarti bahwa segala sesuatu adalah saling berhubungan dan saling tergantung.
d. Management by objective by Peter Drucker
Peter Drucker menerbitkan sebuah buku yang berjudul”Practice of Management”,
yaitu menerapkan tentang bagaimana memformulasikan strategi berdasarkan situasi yang ada
dan kemungkinan perubahan yang terjadi.
5. Content Theories of Motivation (Teori Pemicu Motivasi)
a. Based on Human needs
Menurut teori kebutuhan, motivasi dimiliki seseorang pada saat belum mencapai tingkat
kepuasan tertentu dalam kehidupannya. Kebutuhan yang telah terpuaskan tidak akan lagi
menjadi motivator. teori-teori yang termasuk dalam teori kebutuhan adalah:
 Maslow's hierarchy of needs. Teori ini dikembangkan oleh Abraham Maslow, yang
terkenal dengankebutuhan FAKHA (Fisiologis, Aman, Kasih Sayang, Harga Diri, dan
Aktualisasi Diri).
 Herzberg's Motivation-Hygiene theory and job. Frederick Herzberg mengembangkan
konsep motivasi yang dapat disebut dengan Hygiene Theory.
 Mc Gregor Theory X and Theory Y. Teori X merupakan pandangan tradisional tentang
motivasi dari pekerjaan yang dibenci oleh karyawan yang harus diberi motivasi dengan
paksaan uang dan pujian. Sedangkan Teori Y berupa pekerja/orang sudah memiliki
motivasi untuk bekerja melakukan pekerjaan dengan baik.
 Alderfer's E-R-G Model. Teori ERG adalah teori motivasi yang menyatakan bahwa orang
bekerja keras untuk memenuhi kebutuhan tentang eksistensi (Existence, kebutuhan
mendasar dari Maslow), kebutuhan keterkaitan (Relatedness, kebutuhan hubungan
antarpribadi) dan kebutuhan pertumbuhan (Growth, kebutuhan akan kreativitas pribadi,
atau pengaruh produktif).
b. Based on Motivational Derives
Motivasi dapat berasal dari aktualisasi daya kekuatan dalam diri individu yang dapat
mengaktifkan dan mengarahkan perilaku yang merupakan perwujudan dari interaksi untuk
mencapai tujuan yang diharapkan.
 Achievement-Motivational or three needs theory. John W. Atkinson, mengusulkan ada tiga
macam dorongan mendasar dalam diri orang yang termotivasi, kebutuhan untuk mencapai
prestasi (need for achivement), kebutuhan kekuatan (need of power), dan kebutuhan untuk
berafiliasi atau berhubungan dekat dengan orang lain (need for affiliation).
6. Process Theories of Motivation (Proses Teori Motivasi)
a. Behaviour modification model
Teori perilaku lebih menekankan kepada apa yang dilakukan pemimpin dan
bagaimana seorang manajer menjalankan fungsinya.
b. Goal setting model
Penetapan tujuan memiliki empat macam mekanisme motivasional yaitu
mengarahkan perhatian, mengatur upaya, meningkatkan persistensi dan menunjang strategi
dan rencana-rencana kegiatan.
c. Expectancy (Three factor) Theory
Harapan merupakan energi penggerak untuk melakukan suatu kegiatan di lingkungan
sebuah perusahaan dapat dilakukan sebagai berikut:
1. Manajer perlu membantu para pekerja memahami tugas/pekerjaannya.
2. Manajer perlu membantu para pekerja agar memiliki harapan yang realistis.
3. Manajer perlu membantu para pekerja dalam meningkatkan keterampilan/keahliannya
dalam bekerja.
d. Equity Theory
Teori Ekuitas adalah teori yang menjelaskan sudut pandang yang dianggap paling
dominan dan dapat menghasilkan format pelaporan yang berbeda.
7. Leadership Theories (Teori Kepemimpinan)
a. Trait theory of leadership: Great man and trait theory
Teori Bakat menekankan bahwa setiap orang adalah pemimpin (pemimpin dibawa
sejak lahir bukan didapatkan) dan mereka mempunyai karakteristik tertentu yang membuat
mereka lebih baik dari orang lain. Teori ini disebut juga sebagai Great Man Theory.
b. Behavioural theories of leadership
Perilaku sering dilihat sebagai suatu rentang dari perilaku otoriter ke demokratis atau dari
fokus suatu produksi ke fokus pegawai.
 Lewin, Lippett and white theory. Menurut Lippits dan White, terdapat tiga gaya
kepemimpinan yaitu: otoriter, demokrasi, dan liberal.
 Leadership continuum behaviour model. Model kontinum perilaku atau gaya kepemimpinan
berupa suatu garis yang diawali dari titik yang perilakunya terpusat pada bawahan guna
pengambilan keputusan dalam kepemimpinan.
 Ohio State University Research menyimpulkan ada dua dimensi perilaku kepemimpinan
yang efektif berupa Dimensi struktur tugas/prakarsa struktur(initiating struktur) dan Dimensi
pertimbangan/tenggang rasa(consideration)
 University of Michigan Research dalam penelitian perilaku, menemukan 2 jenis perilaku
yang terdiri dari Orientasi kepada bawahan(employeeoriented) Orientasi dan
produktivitas(productionoriente).
 Managerial Grid memiliki dua dimensi yaitu dimensi mengutamakan produksi(concern for
production) ditempatkan pada sumbu horizontal, dan dimensi mengutamakan karyawan
(concern for people) ditempatkan pada sumbu vertical.
 Leader-Member Exchange Theory adalah suatu teori yang mendukung penciptaan para
pemimpin dan para bawahan dengan status yang memiliki peringkat kinerja yang lebih
tinggi, tingkat perputaran pekerja yang rendah, dan kepuasan kerja yang lebih tinggi.
c. Motivational theories of leadership
Teori motivasi kepemimpinan dapat diartikan sebagai sesuatu yang ada pada diri
pemimpin yang dapat mendorong, mengaktifkan, menggerakkan dan mengarahkan perilaku
bawahanny dalam wujud niat, harapan, keinginan dan tujuan yang ingin dicapai.
 Theory X mengasumsikan bahwa bawahan itu tidak menyukai pekerjaan, kurang ambisi,
tidak mempunyai tanggung jawab, cenderung menolak perubahan, dan lebih suka dipimpin
daripada memimpin. Sebaliknya Theory Y mengasumsikan bahwa bawahan itu senang
bekerja, bisa menerima tanggung jawab, mampu mandiri, mampu mengawasi diri, mampu
berimajinasi, dan kreatif.
 Herzberg's Two-factor theory mengemukakan bahwa didalam setiap pekerjaan terdapat
dua kelompok faktor yang menentukan. Kedua faktor tersebut adalah “Maintenance
Factors” dan “Motivator Factors”.
d. Contingency Theories of leadership theories
Teori ini menekankan bahwa manajer yang efektif adalah manajer yang melaksanakan
tugasnya dengan mengombinasi antara faktor bawaan, perilaku, dan situasi.
 The Fiedler contingency theory. Dia menekankan bahwa hubungan antara kelompok
manajer dan pegawai merupakan unsur yang penting dalam menilai sebagai manajer yang
baik.
 Likert system 4 model mengelompokkan gaya kepemimpinan dalam empat sistem.
1. Sistem Otoriter–Eksploitatif.Pemimpin tipe ini sangat otoriter, mempunyai
kepercayaan yang rendah terhadap bawahannya, memotivasi bawahan melalui
ancaman atau hukuman. Komunikasi yang dilakukan bersifat satu arah ke bawah (top-
down).
2. Sistem Benevolent–Otoritatif (Authoritative).Pemimpin mempercayai bawahan
sampai pada tingkat tertentu, memotivasi bawahan dengan ancaman atau hukuman.
3. Sistem Participative. Perilaku atau gaya kepemimpinan ini ditujukan dengan
memberikan kesempatan pada anggota.
4. Sistem Konsultatif.Pemimpin mempunyai kepercayaan yang cukup besar terhadap
bawahan. Pemimpin menggunakan balasan (insentif) untuk memotivasi bawahan.
 Path goal theory menyatakan bahwa tugas dari pemimpin untuk membantu para pengikut
dalam memperoleh tujuan-tujuan mereka dan untuk menyediakan pengarahan dan atau
dukungan untuk memastikan bahwa tujuan-tujuan mereka sesuai dengan keseluruhan
tujuan dari kelompok atau organisasi.
 Situational leadership theory adalah bahwa gaya kepemimpinan seorang pemimpin akan
berbeda-beda, tergantung dari tingkat kesiapan para pengikutnya.
 Decision making model adalah percontohan yang mengandung unsur yang bersifat
penyederhanaan untuk dapat ditiru yang memerlukan penggunaan model secara cepat dan
benar.
e. Contemporary Leadership theories
Teori ini menekankan pada empat komponen penting dalam suatu pengelolaan, yaitu
manajer/pemimpin, staf dan atasan, pekerjaan, serta lingkungan.
 Transactional and transformational leadership adalah Para pemimpin yang membimbing
atau memotivasi para pengikut mereka yang diarahkan menuju tujuan yang ditetapkan
dengan menjelaskan peranan dan tugas yang dibutuhkan.
 Charismatic leadeeship adalah Suatu teori kepemimpinan yang menyatakan bahwa para
pengikut membuat atribut kepahlawanan atau kemampuan dalam kepemimpinan yang luar
biasa ketika mereka mengamati perilaku-perilaku tertentu.
 Visionary leadership adalah kemampuan pemimpin dalam mencipta, merumuskan,
mengkomunikasikan, mensosialisasikan, menstranformasikan dan mengimplementasikan
pemikiran-pemikiran ideal yang berasal dari dirinya atau sebagai hasil interaksi social
diantara anggota organisasi dan stake holders yang diyakini sebagai cita-cita organisasi
dimasa depan yang harus diraih atau diwujudkan melalui komitmen semua personil.
f. Emotional intelligence leadership theory
Kecerdasan emosional adalah kemampuan seseorang untuk memahami tentang
perasaan dan emosi diri sendiri dan bagaimana emosi ini dapat mempengaruhi orang lain.
pemimpin yang memiliki kecerdasan emosional cenderung untuk ttidak lepas kontrol,
memiliki kepercayyaan tterhadap karyawannya, mendengarkan tim-nya dan selalu berhattti-
hatti dalam membuat keputusan.
8. Other Integrating Theories ( Teori Pengintegrasian Lainnya)
a. System theory
Teori sistem adalah suatu model yang menjelaskan hubungan tertentu antara sub-sub
sistem dengan sistem sebagai suatu unit (yang bisa saja berupa suatu masyarakat, serikat
buruh, organisasi pemerintah).
b. Contingency view
Pendekatan situasional mempunyai cara pandang yang berlawanan. Pendekatan ini
menganggap bahwa efektivitas manajemen tergantung pada situasi yang melatarbelakangi.
Prinsip manajemen yang sukses pada situasi tertentu belum tentu efektif apabila digunakan di
situasi lainnya.
c. Change theory
Teori perubahan adalah suatu usaha sistematik untukmendesain ulang suattu organisasi
dengan cara melakukan adaptasi dilingkungan eksternal maupun internal guna mencapai
tujuan yang diharapkan.
d. Lewin's planned change theory
Dalam teori Kurt Lewin perubahan ada 3 tahap yang harus dilalui yaitu Tahap
pencarian, Tahap bergerak dan Tahap pembekuan
9. Decision Making Model (Model Pembuat Keputusan)
a. The rational administrative decision making model
Model keputusan administrative menggambarkan bagaimana para manajer membuat
keputusan pada kondisi sulit secara rasionalitas mempunyai keterbatasan dalam mengambil
keputusan yang rasional secara ekonomis.
b. V room and Y ago decision-making model
Model Vroom-Yetton Keputusan-Jago menyediakan kerangka kerja yang bermanfaat
untuk mengidentifikasi gaya kepemimpinan yang terbaik untuk menetapkan prosedur
pengambilan keputusan yang paling efektif dalam situasi tertentu.
REFERENSI:
Nursalam, Nur. 2014. Manajemen Keperawatan: Aplikasi dalam Praktik Keperawatan
Profesional. Jakarta: Salemba Merdeka.

Priyono. 2007. Pengantar Manajemen. Taman Sidoarjo: Zifatama Publisher.

You might also like