You are on page 1of 6

ASUHAN KEPERAWATAN PADA IBU HAMIL DENGAN HIPEREMESIS

GRAVIDARUM

Pengkajian

Nama : Ny . N
Suami : Tn. Y
Umur : 25 th
Pekerjaan : IRT
Wirausaha :-
Satatus pernikahan : Nikah
Alamat : pemetang panggang
Dex. Medic : HEG

- Alasan utama datang ke RS : mual dan muntah yang sering semasa kehamilan 2
minggu
- Riwaya penyakit saat ini :
Ny. N mengatakan mual muntah kurang lebih 20x perhari dan sakit dibagian
tenggorokan karena sering mual muntah dan kurang nafsu makan dan badan terasa
lemas Ibu mengeluh setiap habis makan, makanan yang di masukkan selalu di
muntahkan, karakteristik muntah yaitu makanan campur lendir berwarna kuning
kehijauan, Ibu mengatakan nyeri pada ulu hati dan mengeluh pusing, serta merasa
sangat lemas, Ibu mengatakan cemas dengan keadaannya, Ibu mengatakan sering
buang air kecil.
- Riwayat kesehatan lalu :
Ny.N mengatakan pada usia kehamilan 1 dan 2 bulan sudah pernah masuk rumah
sakit karena mual muntah yang berlebihan, ini yang ke 3x nya masuk rumh sakit
dengan masalh yang sama. Ny.N mengatakan kehamilan sebelumnya juga mual dan
muntah tapi tidak separah ini
- Riwayat kesehatan keluarga :
Ny.N mengatakan dikeluarganya tidak ada mengalami penyakit ini semasa kehamilan
- Riwayat pengobatan dan alergi denga obat :
Ny.N mengatakan tidak ada alergi dengan obat

Data umum kesehataan saat ini :-


- Keadaan umum : composmentis, tampak lemah
- Berat badan : 40 kg sebelum hamil, 45 kg waktu hamil
- Tinggi badan : 150 cm
- TTV :
- TD : TD : 110/70 mmHg
S : 36,50C
R : 24 x/mnt
N : 80 x/mnt
Analisis Data

1. DS : pasien mengatakan mual muntah terus menerus sampai menganggu aktivitas


DO : - Pasien terlihat dibantu dalam pemenuhan ADL
- TD 110/70 mmHg
2. DS : Pasien mengatakan tidak nafsu makan
DO : Pasien terlihat lemas, gangguan nutrisi kurang dari kebutuhan tubuh pengeluaran
nutrisi yang berlebihan dan intake kurang
3. DS : Pasien mengatakan bila nanti umur kehamilanya bertambah maka perutnya akan
bertambah menjadi gendut
DO : Klien terlihat tampak malu Gangguan citra diri Perubahan penampilan
sekunder akibat kehamilan
4. DS : Pasien mengatakan badannya terasa lemas
DO : - TD 110/70 mmHg
- Pasien terlihat dibantu dalam pemenuhan ADL

Diagnosa

1. Gangguan nutrisi kurang dari kebutuhan tubuh b.d pengeluaran nutrisi yang berlebihan
dan intake kurang
2. Gangguan keseimbangan cairan dan elektrolit b.d kehilangan cairan.
3. Gngguan citra diri b.d perubahan penampilan sekunder akibat kehamilan
4. Intoleransi aktivitas b.d kelemahan tubuh, penurunan metabolisme sel

Perencanaan

1. Gangguan nutrisi kurang dari kebutuhan tubuh b.d pengeluaran nutrisi yang berlebihan
dan intke kurang
 Menjelaskan komponen diet seimbang prenatel, memberi makanan yang mengandung
vitamin, mineral, protein dan besi
 Mengikuti diet yang dianjurkan
 Mengkonsumsi suplemen zat besi, vitamin sesuai resep
 Tentukan keadekuatan kebiasaan asupa nutrisi dulu, sekarang dengan menggunakan
batasan 24 jam. Perhatikan kondisi rambut, kulit, dan kuku
 Pastikan tingkat pengetahuan tentang kebutuhan diet
 Berikan informasi tertulis, verbal yang tepat tentang diet pranatal dan suplemen
vitamin, zat besi setiap hari
 Evaluasi motivasi, sikap dengan mendengar keterangan klien dan meminta umpan
balik tentang informasi yang di berikan
 Tanyakan keyakinan berkenaan dengan diet sesuai budaya dan hal-hal tabu selama
kehamilan
 Timbang berat badan klien ; pastikan berat badan pregravid biasa. Berikan informasi
tentang penambahan prenatal yang optimum
 Tinjau ulang frekuensi dan beratnya mual dan muntah. Kesampingkan muntah
pernisiosa
 Pantau kadar hemoglobin, hematokrit
 Ukur pembesaran uterus
 Buat rujukan yang perlu sesuai indikasi

2. Gangguan keseimbangan cairan dan elektrolit b.d kehilangan cairan


 Mengidentifikasi dan melakukan tindakn untuk menurunkan frekuensi dan keparahan
mual dan muntah
 Mengkonsumsi cairan dengan jumlah yang sesuai setiap hari
 Mengidentifikasi tanda-tanda dan gejala-gejala dehidrasi yang memerlukan tindakan
 Auskultasi denyut jantung janin
 Anjurkan klien mempertahankan masukan, keluaran, tes urin, dan penurunan berat
badan setiap hari
 Timbang berat badab klien dan bandingkan dengan standar
 Anjurkan peningkatan mauskan minian berkarbonat, akan enam kali sehari dengan
jumlah sedikit, dan makan tinggi karbohidrat

3. Gangguan citra diri b.d perubahan penampilan sekuder akibt kehamilan


 Membantu gambaran diri lebih nyata
 Mengakui diri sebagai individu
 Menerima tangguang jawab untuk tindakan sendiri
 Buat hubungan terapeutik perawat, pasien
 Tingkatkan konsep diri tanpa penilaian moral
 Biarkan pasien menggambarkan dirinya sendiri
 Nyatakan aturan dengan jelas tentang jadwal penimbangan, tetap melihat waktu
makan dan minum obat, dan konsekuensi bila tak mengikuti aturan
 Beri respon terhadap kenyataan bila pasien membuat pernyataan tidak relistis
 Sadari reaksi sendiri terhadap perilaku pasien, hindari perdebatan
 Bantu pasien untuk melakukan kontrol pada area selain dari makan atau penurunan
berat badan

4. Intoleransi aktivitas b.d kelemahan tubuh, penurunan metabolisme sel


 Melaporkan peningkatan rasa sejahtera atau tingkat energi
 Mendemontrasikan peningkatan aktivitas fisik yang diukur
 Pantau respon fisiologis terhadap aktivitas
 Buat tujuan aktivitas ralistis dengan pasien
 Rencanakn perawatan untuk memungkinkan periode istirahat
 Dorong pasien ntuk melakukan kemampuan mungkin, misal ; perawatan diri, bangun
dari kursi, berjalan, dll
 Berikan latihan rentang gerak pasif/aktif pada pasien yang terbaring di tempat tidur
 Pertahankan tempat tidur pada posisi rendah, singkirkan perabotan, bantu ambulasi
 Berikan O2 suplemen sesuai indikasi.

Rasionalias

1. Perubahan nutrisi kurang kebutuhan tubuh yang berhubungan dengan muntah yang
terus-menerus.

Tujuan : Kebutuhan nutrisi terpenuhi.


Mandiri :

a. Kaji kebutuhan nutrisi ibu.


Rasional : Dengan mengetahui kebutuhan nutrisi ibu dapat dinilai sejauh mana
kekurang nutrisi pada ibu dan menetukan langkah selanjutnya.
b. Observasi tanda2kekurangan nutrisi.
Rasional : Untuk mengetahui sejauhmana kekurangnn nutrisi akibat muntah yang
berlebihan.
c. Setelah 24 jam pertama beri makanan dalam porsi kecil tapi sering.
Rasional : Makanan dalam proses kecil dapat memenuhi pemenuhan lambung dan
mengurangi kerja peristaltik usu serta memudahkan proses penyerapan.
d. Berikan makanan dalam keadaan hangat dan berfariasi.
Rasional : Makanan yang hangat diharapkan dapat mengurangi rasa mual dan
makanan yang berfariasi untuk menambah nafsu makan ibu, sehingga diharapkan
kebutuhan nutrisinya bisa terpenuhi.
e. Berikan makanan yang tidak berlemak dan berminyak.
Rasional : Makanan yang tidak berlemak dan berminyak mengurangi rangsangan
saluran pencernaan, sehingga diharapkan mual dan muntah berkurang.
f. Anjurkan klien untuk memakan makanan yang kering dan tidak merangsang
pencernaan (roti kering dan biskuit).
Rasional : Makanan kering tidak merangsang pencernaan & mengurangi perasaan
mual.
g. Berikan ibu motivasi agar mau memberikan makanan.
Rasional : Ibu merasa diperhatikan dan berusaha menghabiskan makanannya.
h. Timbang BB ibu.
Rasional : Dengan menimbang BB bisa diketahui keseimbangan BB sesuai usia
kehamilan dan pengaruh nutrisi.

2. Kekurangan cairan dan elektrolit yang berhubungan dengan muntah berlebihan dan
pemasukan yang tidak adekuat.
Tujuan :Kebutuhan cairan&elektrolit terpenuhi.
Mandiri :

a. Istirahatkan ibu ditempat yang nyaman.


Rasional : Istirahat akan menurunkan kebutuhan energi kerja yang membuat
metabolisme tidak meningkat, sehingga tidak merangsang terjadinya mual dan
muntah.
b. Pantau tanda2 vital & dehidrasi.
Rasional : Dengan mengobservasi tanda-tanda kekurangan cairan dapat diketahui
sejauhmana keadaan umum dan kekurangan cairan pada ibu. TD turun, suhu
meningkat, & nadi meningkat merupakan tanda2dehidrsi & hipokalemia.
c. Pantau tetes cairan infus.
Rasional : Jumlah tetesan infus yang tidak tepat dapat menyebabkan terjadinya
kelebihan dan kekurangan cairan di dalam sistem sirkulasi.
d. Catat intake dan output.
Rasional : Dengan mengetahui intake dan output cairan diketahui keseimbangan
cairan di dalam tubuh.
e. Setelah 24 jam anjurkan untuk minum tiap jam.
Rasional : Minum yang sering dapat menambah pemasukan cairan melalui oral.
f. Kolaborasi dengan dokter dalam pemberian cairan infus.
Rasional : Pemberian cairan infus dapat mengganti jumlah cairan elektrolit yang
hilang dengan cepat, sehingga bisa m encegah keadaan yang lebih buruk pada ibu.

3. Tidak efektifnya pola pertahanan diri yang berhubungan dengan efek psikologis
terhadap kehamilan dan perubahan peran sebagai ibu.
Tujuan : Pola pertahan diri efektif
Mandiri :

a. Bantu ibu untuk mengungkapkan perasaannya secara langsung terhadap


kehamilannya.
Rasional : Dengan mengungkapkan perasaannya, dapat diketahui reaksi ibu
terhadap kehamilannya.
b. Dengarkan keluhan ibu dengan penuh perhatian.
Rasional : Ibu merasa diperhatikan dan tidak sendiri dalam menghadapi
masalahnya.
c. Diskusikan dengan ibu tentang masalah yang dihadapi & pemecahan masalah
yang bisa dilakukan.
Rasional : Melalui diskusi dapat diketahui koping ibu dalam menghadapi
masalahnya.
d. Bantu ibu untuk memecahkan masalahnya, terutama yg berhubungan dengan
kehamilannya.
Rasional : Dengan membantu memecahkan masalah ibu, maka perawat dapat
menemukan pola koping ibu yang efektif.
e. Dukung ibu dalam menemukan pemecahan masalah yg konstruktif.
Rasional : Dukungan dapat menambah rasa percaya diri ibu dlm menemukan
pemecahan masalah.
f. Libatkan keluarga dalam kehamilan ibu.
Rasional : Keluarga bisa diajak kerjasama dalam memberikan dukungan pada ibu
terhadap kehamilannya.
Kolaborasi :
g. Kolaborasi dgn ahli psikiatri jika diperlukan.
Rasional : Untuk mengetahui adanya kemungkinan faktor psikologis yang lebih
berat sebagai penyebab masalah.

You might also like