You are on page 1of 4

BAB 1

PENDAHULUAN

1.1 LATAR BELAKANG

Mata adalah salah satu indera yang penting bagi manusia, melalui mata

manusia menyerap informasi visual yang digunakan untuk melaksanakan

berbagai kegiatan. Gangguan terhadap penglihatan banyak terjadi, mulai dari

gangguan ringan hinggga gangguan yang berat yang dapat mengakibatkan

kebutaan. Upaya mencegah dan menanggulangi gangguan penglihatan dan

kebutaan perlu mendapat perhatian. Data gangguan penglihatan di seluruh

dunia diperoleh dari hasil estimasi yangg dilakukan oleh World Health

Organization (WHO). Klasifikasi ganggguan pengglihatan yang digunakan

adalah berdasarkan tajam pengglihatan. Low vision jika tajam pengglihatan

berkisar <6/18 - ≥3/60 dan buta jika tajam penglihatan <3/60 (Infodatin,

2014).

Estimasi jumlah orang dengan ganggguan penglihatan di seluruh dunia

pada tahun 2010 adalah 285 juta orang atau 4,24% populasi, sebesar 14% atau

39 juta orang menderita kebutaan dan 86% atau 246 juta orang mengalami low

vision. Penyebab gangguan penglihatan terbanyak di seluruh dunia adalah

gangguan refraksi yang tidak terkoreksi diikuti oleh katarak dan glaukoma

(Infodatin, 2014). WHO menunjukan bahwa indonesia menempati urutan

pertama negara di Asia Tenggara dengan angka kebutaan tertinggi yakni

hingga 15%. 10% anak usia sekolah (5-19 tahun) menderita kelainan refraksi
dan angka pemakaian kacamata koreksi masih rendah yaitu 12,5% dari

kebutuhan. Gabungan Pengusaha Optik Indonesia (GAPOPIN) dan

Perhimpunan Dokter Spesialis Mata Indonesia mencatat 40% anak-anak

Indonesia mengalami ganggguan atau kelainan mata (Sinaga, 2015). Data

hasil Riset Kesehatan Dasar 2013 menunjukan bahwa sekitar satu persen anak

usia sekolah 6 – 14 tahun mengenakan kacamata. Gangguan penglihatan pada

anak usia sekolah di Indonesia terjadi karena minimnya faktor pengetahuan

dan kesadaran tentang kesehatan mata (Riskesdas, 2013). Prevalensi

penyandang kebutaan dan severe low vision di Jawa Timur sebesar 0,4%

(141.132) dan 1,0% (352.829) (Infodatin, 2014. Riskesdas, 2013).

Data mengenai permasalahan kesehatan mata di tingkat SMP cakupan

wilayah kerja Puskesmas Janti tahun 2017 didapatkan SMP Ma’arif

merupakan sekolah dengan kelainan refraksi terbanyak dibandingkan dengan

SMP lain yang ada di wilayah kerja Puskesmas Janti sebesar 16,7%

(Puskesmas Janti, 2017). Melihat data diatas maka peneliti tertarik melakukan

penelitian ilmiah yang berjudul “Gambaran Faktor Resiko Terjadinya

Kelainan Refraksi Pada Murid Kelas 7 SMP Ma’arif Di Wilayahnya Kerja

Puskesmas Janti Tahun 2018”.

1.2 RUMUSAN MASALAH

Mengidentifikasi tingkat pengetahuan kesehatan mata siswa sebelum

dan sesudah dilakukan ceramah pada siswa kelas 7 SMP Ma’arif Kota

Malang tahun 2018.


1.3 TUJUAN PENELITIAN

1.3.1 Tujuan Umum

Mengetahui secara umum gambaran tingkat pengetahuan sebelum

dan sesudah diberikan ceramah tentang kesehatan mata.

1.3.2 Tujuan Khusus

1. Mengetahui butir mana dari aspek pengetahuan tentang kesehatan

mata secara keseluruhan yang sangat dimengerti oleh siswa kelas 7

SMP Ma’arif Kota Malang tahun 2018.

2. Mengetahui butir mana dari aspek pengetahuan tentang kesehatan

mata secara keseluruhan yang tidak dimengerti oleh siswa kelas 7

SMP Ma’arif Kota Malang tahun 2018.

1.4 MANFAAT PENELITIAN

1.4.1 Peneliti

Menambah pengetahuan dan pengalaman peneliti dan sejawat

mengenai tingkat pengetahuan kesehatan mata pada siswa kelas 7 SMP

Ma’arif Kota Malang tahun 2018.

1.4.2 Instansi Kesehatan (Puskesmas)

Penelitian diharapkan dapat memberikan sumbangan pemikiran

dalam pengembangan ilmu pengetahuan di bidang kesehatan. Hasil

penelitian dapat dijadikan sebagai bahan masukan bagi Puskesmas Janti

dalam upaya kesehatan mata khususnya pencegahan kelainan refraksi.


1.4.3 Masyarakat Umum

1. Penelitian ini nantinya bisa digunakan sebagai informasi tambahan

khususnya pada orang tua dan guru di SMP Ma’arif Kota Malang

dalam mendeteksi gejala pada kelainan refraksi serta mengetahui

faktor aktifitas yang dapat meningkatkan risikonya.

2. Penelitian ini diharapkan dapat memberikan informasi tentang apa itu

kelainan refrkasi dan pentingnya menjaga kesehatan mata terutama

pada murid kelas7 SMP Ma’arif Kota Malang.

You might also like