You are on page 1of 2

PERMENDIKNAS NOMOR 7 TAHUN 2010

TENTANG
PEMENUHAN KEBUTUHAN, PENINGKATAN PROFESIONALISME, DAN
PENINGKATAN KESEJAHTERAAN GURU, KEPALA SEKOLAH/MADRASAH, DAN
PENGAWAS DI KAWASAN PERBATASAN DAN PULAU KECIL TERLUAR

A. Latar Belakang
Dalam rangka kebijakan pemberian layanan pendidikan secara bertahap
dan berkelanjutan di kawasan perbatasan dan pulau kecil terluar perlu
memenuhi kebutuhan, meningkatkan profesionalisme, dan meningkatkan
kesejahteraan guru, kepala sekolah/madrasah, dan pengawas di kawasan
perbatasan dan pulau kecil terluar.

B. Status
Peraturan Menteri ini mengatur pemenuhan kebutuhan, peningkatan
profesionalisme, dan peningkatan kesejahteraan guru, kepala sekolah/
madrasah, dan pengawas di kawasan perbatasan dan pulau kecil terluar.

C. Pokok-Pokok dalam Peraturan


Peraturan Menteri Pendidikan Nasional ini mengatur sebagai berikut:
1. pemenuhan kebutuhan guru dan kepala sekolah/madrasah dilakukan
berdasarkan hasil analisis kebutuhan guru dan kepala
sekolah/madrasah, baik pada satuan pendidikan yang diselenggarakan
oleh pemerintah, pemerintah daerah, maupun masyarakat;
2. analisis kebutuhan guru meliputi variabel:
a) rasio guru dan peserta didik;
b) sebaran guru; dan
c) proyeksi pemenuhan beban kerja guru paling sedikit 24 (dua puluh
empat) jam tatap muka dalam 1 (satu) minggu.
3. analisis pemenuhan kebutuhan kepala sekolah/madrasah didasarkan
pada:
a) pembangunan sekolah/madrasah baru; atau
b) pengangkatan kepala sekolah/madrasah baru untuk menggantikan
kepala sekolah/madrasah yang telah selesai masa jabatannya,
mutasi, berhalangan tetap, atau meninggal dunia.
4. pemenuhan kebutuhan guru dilakukan dengan pemerataan guru,
pengangkatan guru baru, dan/atau pemenuhan kebutuhan guru
dengan cara optimalisasi guru;
5. pemenuhan kebutuhan pengawas di kawasan perbatasan dan pulau
kecil terluar dilakukan berdasarkan hasil analisis kebutuhan pengawas
sesuai dengan jumlah satuan pendidikan atau jumlah guru mata
pelajaran pada satuan pendidikan yang diselenggarakan oleh
pemerintah, pemerintah daerah, maupun masyarakat;
6. analisis kebutuhan pengawas meliputi:
a) kondisi geografis untuk keterlaksanaan tugas pengawasan secara
efektif;
b) jumlah, besaran, dan jenis sekolah binaan;
c) jumlah dan sebaran guru yang mengampu mata pelajaran.
7. pemenuhan kebutuhan pengawas dilakukan dengan pemerataan
pengawas dan/atau pengangkatan pengawas baru;
8. guru, kepala sekolah/madrasah, dan pengawas yang bertugas
dikawasan perbatasan dan pulau kecil terluar memperoleh prioritas
program peningkatan kualifikasi akademik ke S1/D-IV, sertifikasi
pendidik, dan peningkatan kompetensi;
-2-

9. pengawas yang bertugas dikawasan perbatasan dan pulau kecil terluar


pada SD/MI, SMP/MTs, SMA/MA, dan SMK/MAK atau yang sedrajat
memperoleh prioritas program peningkatan kualifikasi akademik ke S2
sesuai dengan kemampuan pemerintah atau pemerintah daerah;
10. peningkatan kompetensi profesional guru meliputi pembinaan:
a) kompetensi pedagogik;
b) kompetensi kepribadian;
c) kompetensi sosial; dan
d) kompetensi profesional.
11. peningkatan kompetensi profesional kepala sekolah/madrasah meliputi
peningkatan:
a) kompetensi pedagogik;
b) kompetensi kepribadian;
c) kompetensi sosial;
d) kompetensi profesional;
e) kompetensi manajerial;
f) kompetensi supervisi; dan
g) kompetensi kewirausahaan.
12. peningkatan kompetensi profesional pengawas meliputi peningkatan:
a) kompetensi kepribadian;
b) kompetensi supervisi akademik;
c) kompetensi supervisi manajerial;
d) kompetensi evaluasi pendidikan;
e) kompetensi penelitian dan pengembangan; dan
f) kompetensi sosial.
13. guru, kepala sekolah/madrasah, dan pengawas yang bertugas
dikawasan perbatasan dan pulau kecil terluar berhak memperoleh:
a) tunjangan khusus sesuai dengan ketentuan peraturan perundang-
undangan;
b) rumah dinas yang disediakan oleh pemerintah/pemerintah daerah
sesuai dengan kewenangannya;
c) fasilitas telekomunikasi yang disediakan oleh pemerintah/
pemerintah daerah sesuai dengan kewenangannya;
d) beasiswa untuk putra/i guru, kepala sekolah/madrasah, dan
pengawas yang menjadi peserta didik program sarjana atau diploma
di perguruan tinggi yang diberikan oleh pemerintah/ pemerintah
daerah sesuai dengan kewenangannya; dan
e) asuransi kesehatan yang difasilitasi oleh pemerintah/ pemerintah
daerah sesuai dengan kewenangannya.

You might also like