Professional Documents
Culture Documents
3 Sufiks
Sufiks adalah bentuk terikat yang diimbuhkan pada akhir bentuk dasar. Sufiks
dalam bahasa Indonesia adalah –an, -kan, -i. Sufiks tersebut tidak mengalami proses
morfofonemik, sehingga sufiks itu tidak mengalami perubahan apabila diimbuhkan pada
bentuk dasar dimanapun.
Contoh:
-an + pikir → pikiran
-an + marah → satuan
-kan + tambah → tambahkan
-kan + bersih → bersihkan
-i + khianat → khianati
-i + sayang → sayangi
Ciri-ciri komposisi :
a.Memiliki makna dan fungsi baru yang tidak persis sama denganfungsi masing-masing
unsurnya.
b. Unsur-unsurnya tidak dapat dipisahkan baik secara morfologis maupun secara
sintaksis.
Contoh:
- kambing+hitam →kambinghitam
- rumah+sakit →rumahsakit
- kaki+tangan → kaki tangan
- orang+tua → orang tua
- kepala + batu→kepalabatu
- mata + pelajaran→matapelajaran.
3.2.Komposisi Nomina
Yang dimaksud dengan komposisi nomina adalah komposisi yang pada satuan
klausa berkategori nomina (kata benda). Misalnya komposisi kakek nenek dan baju baru.
Sebagai pengisi fungsi subjek komposisi kakek nenek berkategori nomina; dan sebagai
pengisi fungsi objek komposisi baju baru juga berkategori nomina. Komposisi nomina
dapat dibentuk dari dasar:
1) Nomina + nomina, seperti kakek nenek, meja kayu, sate kambing
2) Nomina + verba, seperti meja makan,, buku ajar, ruang tunggu.
3) Nomina + adjektifa, seperti guru muda, mobil kecil, meja hijau.
4) Adverbial + nomina, seperti bukan uang, banyak serigala, beberapa guru.
Pilihan kata atau diksi pada dasarnya adalah hasil dari upaya memilih kata tertentu
untuk dipakai dalam kalimat, alenia, atau wacana. Pemilihan kata dapat dilakukan bila
tersedia sejumlah kata yang artinya hampir sama atau bermiripan. Pemilihan kata
bukanlah sekedar memilih kata yang tepat, melainkan juga memilih kata yang
cocok. Cocok dalam arti sesuai dengan konteks di mana kata itu berada, dan maknanya
tidak bertentangan dengan yang nilai rasa masyarakat pemakainya.
Diksi adalah ketepatan pilihan kata. Penggunaan ketepatan pilihan kata dipengaruhi
oleh kemampuan pengguna bahasa yang terkait dengan kemampuan mengetahui,
memahami, menguasai, dan menggunakan sejumlah kosa kata secara aktif yang dapat
mengungkapkan gagasan secara tepat sehingga mampu mengomunikasikannya secara
efektif kepada pembaca atau pendengarnya.
Dalam karangan ilmiah, diksi dipakai untuk menyatakan sebuah konsep,
pembuktian, hasil pemikiran, atau solusi dari suatu masalah. Adapun fungsi diksi antara
lain :
a) Melambangkan gagasan yang diekspresikan secara verbal.
b) Membentuk gaya ekspresi gagasan yang tepat.
c) Menciptakan komunikasi yang baik dan benar.
d) Mencegah perbedaan penafsiran.
e) Mencagah salah pemahaman.
f) Mengefektifkan pencapaian target komunikasi.