Professional Documents
Culture Documents
PENGANTAR :
Survei Sosial Ekonomi Nasional (SUSENAS) BPS tahun 2014 menunjukkan bahwa akses air
minum aman bagi masyarakat Indonesia baru mencapai 67,73% dan akses sanitasi layak
baru mencapai 59,71%. Masih ada 32,27% masyarakat yang belum memiliki sarana air
minum aman dan 40,29% yang belum memiliki sanitasi layak. Indonesia mengalami kerugian
sebesar 19 Triliun per tahun akibat sanitasi yang buruk1, sementara itu 100.000 balita
meninggal setiap tahun karena diare akibat air minum dan sanitasi yang buruk2.
Ketersediaan Air Minum dan Sanitasi (AMS)merupakan hal yang sangat penting, bukan
hanyasekedar pelaksanaan amanat RPJP 2005-2025 dan RPJMN 2015-2019, tetapi
merupakan upaya pemenuhan kebutuhan dasar.Pemerintah mentargetkan pada akhir tahun
2019 seluruh masyarakat Indonesia telah mendapat akses universal untuk air minum aman,
bebas dari permukiman kumuh, dan mendapatkan akses sanitasi layak.
Untuk mencapai target akses universal tersebut bukanlah pekerjaan mudah baik dalam hal
pelaksanaan maupun pendanaannya. Oleh sebab itu perlu adanya dukungan, kolaborasi,
dan kerjasama sinergi dari semua pihak baik pemerintah, pemerintah daerah, pemerintah
desa, masyarakat, swasta, kelompok peduli, LSM, perguruan tinggi, maupun lembaga
perbankan.
Program PAMSIMAS menjadi strategi Pembangunan Air Minum dan Sanitasi Perdesaan
Berbasis Masyarakat.Dengan demikian berbagai program pembangunan air minum dan
sanitasi dengan berbagai sumber pendanaan yang ada dapat menggunakan pendekatan
atau skema Program PAMSIMAS.Oleh karena itu, fasilitator harus mempunyai kemampuan
untuk mensosialisasikan kepada berbagai pihak agar mendapatkan dukungan dan
kerjasama yang sinergi. Untuk membekali Fasilitator dalam Pokok Bahasan ini juga akan
dibahas mengenai Gambaran Umum PAMSIMAS, PAMSIMAS Sebagai Strategi Program
Pembangunan Air Minum dan Sanitasi Perdesaan Perdesaan Berbasis Masyarakat, dan
Siklus Program PAMSIMAS.
1
WSP, 2013.Economics of Sanitation Initiative.https://www.wsp.org/content/economic-impacts-sanitation
2
ESP USAID, 2006.Dikutip dari “Setiap Tahun 100 Ribu Balita Mati Karena Diare’, Antara, 13 Desember 2006.
*asa
MODUL Pelatihan Administrasi Keuangan dan Kelembagaan Pamsimas III
1
PROGRAM PAMSIMAS KABUPATEN BARITO KUALA 2018
A. TUJUAN PROGRAM
*asa
MODUL Pelatihan Administrasi Keuangan dan Kelembagaan Pamsimas III
2
PROGRAM PAMSIMAS KABUPATEN BARITO KUALA 2018
*asa
MODUL Pelatihan Administrasi Keuangan dan Kelembagaan Pamsimas III
3
PROGRAM PAMSIMAS KABUPATEN BARITO KUALA 2018
*asa
MODUL Pelatihan Administrasi Keuangan dan Kelembagaan Pamsimas III
4
PROGRAM PAMSIMAS KABUPATEN BARITO KUALA 2018
*asa
MODUL Pelatihan Administrasi Keuangan dan Kelembagaan Pamsimas III
5
PROGRAM PAMSIMAS KABUPATEN BARITO KUALA 2018
*asa
MODUL Pelatihan Administrasi Keuangan dan Kelembagaan Pamsimas III
6
PROGRAM PAMSIMAS KABUPATEN BARITO KUALA 2018
ABSTRAKSI PEMBERDAYAAN
Model Pembangunan :
TOP TOP
DOWN
DAMPAK PEMBANGUNAN SENTRALISASI :
*asa
MODUL Pelatihan Administrasi Keuangan dan Kelembagaan Pamsimas III
7
PROGRAM PAMSIMAS KABUPATEN BARITO KUALA 2018
Model Pembangunan :
Makna Pemberdayaan :
PEMBERDAYAAN :
• Proses mengembangkan kekuatan atau kemampuan (daya), potensi, sumber
daya rakyat agar mampu mandiri
• Proses peningkatan kesadaran (consciousness).Rakyat yang sadar adalah
rakyat yang memahami hak-hak dan tanggung jawabnya sehingga sanggup
membela dirinya dan menentang ketidakadilan yang terjadi padanya.
• Arah pemberdayaan antara lain: Intelektual (SDM), Fisik dan Material,
Manajerial.
TUJUAN PEMBERDAYAAN
• (Khusus) adalah peningkatan status kesehatan danproduktifitas
• (Umum) adalah:
a. Perubahan perilaku hidup
b. Peningkatan pelayanan kesehatan masyarakat
c. Tersedianya fasilitas SAB/S
*asa
MODUL Pelatihan Administrasi Keuangan dan Kelembagaan Pamsimas III
8
PROGRAM PAMSIMAS KABUPATEN BARITO KUALA 2018
d. Kesinambungan pembangunan masyarakat yangpartisipatif
e. Berkembang sikap & perilaku yg demokratis
f. Terciptanya rasa solidaritas yg tinggi antar masyarakat
g. Berkembangnya sikap dan perilaku professional dalam manajemen
h. Menguasai metoda dan cara pendekatan yg partitipatif thd program dan
kegiatan
PRINSIP PEMBERDAYAAN
1. Masyarakat diikutkan pada semua tahapan
2. Program (option) dilaksanakan berdasarkan kemampuan dan demand masy.
setempat
3. Program memanfaatkan sumber daya local secara optimal
4. Program berorientasi pada sustainability
SASARAN PEMBERDAYAAN
MODEL PEMBERDAYAAN
PENGEMBANGAN
PENGORGANISASIAN
MASYARAKAT
MASYARAKAT
(COMMUNITY
(COMMUNITY ORGANIZING
DEVELOPMENT)
*asa
MODUL Pelatihan Administrasi Keuangan dan Kelembagaan Pamsimas III
9
PROGRAM PAMSIMAS KABUPATEN BARITO KUALA 2018
COMMUNITY DEVELOPMENT (CD) COMMUNITY ORGANIZING (CO)
• Pengembangan yang lebih mengutamakan sifat • Pengembangan yang lebih mengutamakan
fisikal masyarakat. pembangunan kesadaran kritis dan penggalian
potensi pengetahuan local komunitas.
• Mengutamakan pembangunan dan perbaikan
sarana-sarana sosial ekonomi masyarakat. • Mengutamakan pengembangan komunitas
Contohnya, pelatihan mengenai gizi, penyuluhan berdasarkan dialog atau musyawarah yang
KB, pembangunan WC, jalan raya, bantuan demokratis.
hibah, bantuan peralatan sekolah, dan
• Usulan komunitas merupakan sumber utama
sebagainya.
gagasan yang harus ditindaklanjuti secara kritis,
• Lingkup pekerjaan meliputi: peningkatan sehingga partisipasi rakyat dalam merencanakan,
pengetahuan, keterampilan, dan penggalian membuat keputusan dan melaksanakan program
potensi-potensi sosial ekonomi untuk tujuan merupakan tonggak yang sangat penting.
mensukseskan target yang sudah ditetapkan oleh
• Bergerak dengan cara menggalang masyarakat
satu pihak pemerintah atau LSM.
ke dalam suatu organisasi yang mampu
• Partisipasi dan usulan dari bawah pada menjangkau seluruh lapisan komunitas.
umumnya kurang didengar.
• Suara dan kepentingan rakyat lebih utama
• Pihak yang didekati untuk memulai kegiatan CD daripada kepentingan kaum elit.
itu antara lain elit masyarakat, aparat
• Memaklumi arti penting pembangunan sarana-
pemerintahan, dan pihak birokratis lainnya.
sarana fisik yang dapat menunjang kemajuan
• Biasanya bersifat jangka pendek, fisikal, dan komunitas, namun titik-tekan pembangunan itu
tidak berkelanjutan. ialah pengembangan kesadaran komunitas
sehingga mampu mengelola potensi sumber daya
mereka.
DDA PEMBERDAYANEMPOERING)
PEMBERDAYAAN
KESIMPULAN AWAL
Proses mengembangkan kekuatan ataukemampuan
(daya), potensi, sumber daya rakyatagar mampu mandiri
PENJAJAKAN DEMAND
• Himpun selengkap mungkin potensi desa/masyarakat
• Kenali masalah yg mendasar di masy
• Rumuskan demand yg dpt membantu mengatasi masalah masyarakat
• Lakukan bersama masyarakat
PERENCANAAN KEGIATAN
• Merupakan kelanjutan proses sebelumnya
• Gunakan 5 W + 1 H
• Gunakan metode partisipatif dalampenyusunan kegiatan
• Serahkan keputusan pada masyarakat
• Forum dihadiri kelompok masyarakat yangrepresentative
PELAKSANAAN
• Biarkan masyarakat atau kelompok menyusun jadual dan pembagian kelompok
pelaksana(an)
• Junjung tinggi prinsip-2 partisipatif
*asa
MODUL Pelatihan Administrasi Keuangan dan Kelembagaan Pamsimas III
11
PROGRAM PAMSIMAS KABUPATEN BARITO KUALA 2018
ACTION / FOLLOW-UP/TINDAK LANJUT
• Catatan saat pemantauan dan evaluasi sangat diperlukan untuk ditindak-lanjuti
dengan action yang disepakati bersama oleh masyarkat
• Bila proses pada setiap tahapan ini berjalan dengan baik, maka proses
pemberdayaan sedang berjalan.
KESIMPULAN
*asa
MODUL Pelatihan Administrasi Keuangan dan Kelembagaan Pamsimas III
12
PROGRAM PAMSIMAS KABUPATEN BARITO KUALA 2018
JENIS-JENIS PELAKSANAAN
KEGIATAN DI MASYARAKAT
Pelaksanaan kegiatan di tingkat masyarakat, merupakan tahapan pelaksanaan dari RKM yang telah
disetujui dan disahkan dan telah dilakukan penandatanganan PKS (Perjanjian Kerja Sama) antara
Koordinator KKM dan PPK Satker SNVT/SKS Pamsimas Kabupaten dan disahkan pleh Kepala Satker
SNVT/SKS Pamsimas Kabupaten/Kota (untuk APBD - Format mengacu pada Juknis Penyaluran
Bantuan Langsung Masyarakat Program Pamsimas.
Dalam pelaksanaan kegiatan ditingkat masyarakat ada beberapa jenis kegiatan yang dapat dilakukan
sebagaimana yang diusulkan dalam RKM, diantaranya (1). Pelatihan untuk Pelaksanaan Program (2)
Pembangunan Sarana Air Minum di Masyarakat dan Sanitasi di Sekolah (3) Peningkatan/Promosi
Perilaku Hidup Bersih dan Sehat (PHBS).
Penanggung jawab utama kegiatan pelaksanaan di tingkat masyarakat adalah KKM sebagai lembaga
pengelola program, sedangkan lembaga pelaksana program di tingkat masyarakat adalah satuan
pelaksana (satlak).
Pelaksanaan kegiatan tingkat masyarakat didampingi oleh tenaga pendamping masyarakat Program
Pamsimas terdiri dari a) Tim Fasilitator Masyarakat program (TFM); dan b) FM Senior. Di bidang
kesehatan, masyarakat di dampingi oleh Tim STBM Fasilitator. Distric Coordinator (DC) memiliki
peran yang sangat penting dalam memastikan pencapaian jumlah target penerima menfaat dan
memberikan dukungan teknis terhadap pelaksanaan program di tingkat desa untuk dapat
dilaksanakan secara baik, tepat waktu serta kualitas yang dapat dipertanggung jawabkan, seperti: (1)
pengawasan terhadap pendampingan masyarakat (2) pengawasan terhadap kualitas hasil kegiatan di
tingkat masyarakat (kegiatan promosi kesehatan, pelatihan, dan kegiatan konstruksi), dan (3)
pengawalan terhadap pelaksanaan pengamanan sosial dan lingkungan serta gende
*asa
MODUL Pelatihan Administrasi Keuangan dan Kelembagaan Pamsimas III
13
PROGRAM PAMSIMAS KABUPATEN BARITO KUALA 2018
2) Pelatihan teknis
Pengenalan opsi sarana air minum dan sanitasi
Perencanaan teknis (perhitungan biaya, pembuatan dan pembacaan gambar kerja sederhana)
Pembangunan SPAMS (penggalian pipa, penyambungan pipa, pekerjaan sipil, sesuai dengan
pekerjaan yang direncanakan dalam RKM)
Pengadaan Barang dan Jasa Tingkat Masyarakat Perlindungan daerah tangkapan air (P-DTA)
Pembuatan laporan pekerjaan
3) Pelatihan kesehatan
1) Administrasi keuangan
2) Pelatihan teknis
3) Pelatihan kesehatan
*asa
MODUL Pelatihan Administrasi Keuangan dan Kelembagaan Pamsimas III
14
PROGRAM PAMSIMAS KABUPATEN BARITO KUALA 2018
PEMBANGUNAN SARANA AIR MINUM DI MASYARAKAT DAN SANITASI DI SEKOLAH
Ketentuan Umum
1) Pelaksanaan kegiatan pembangunan sarana air minum di masyarakat dan sarana sanitasi di
sekolah untuk Sekolah Dasar/sederajat merupakan kelanjutan dari tahapan perencanaan teknis yang
tertuang dalam Rencana Kerja Masyarakat (RKM). Tahapan ini merupakan serangkaian kegiatan yang
dilakukan Satlak Pamsimas dalam rangka untuk mewujudkan sarana air minum di masyarakat dan
sarana sanitasi di sekolah yang dibutuhkan sesuai perencanaan.
2) Pelaksanaan kegiatan pembangunan sarana air minum di masyarakat dan sarana sanitasi di
Sekolah Dasar/sederajat harus sesuai dengan spesifikasi (persyaratan) teknis yang ditentukan agar
sarana yang dibangun mempunyai kualitas tinggi (aman, kuat, dan tahan lama).
3) Sarana air minum yang terbangun harus memenuhi persyaratan 4K, yaitu: kualitas, kuantitas,
kontinuitas, dan keterjangkauan. Sarana air minum yang terbangun harus dapat dikembangkan
hingga mencapai 100% masyarakat terlayani terkait ketersediaan sumber air dan jaringan layanan.
Untuk menjamin keberlanjutan, pelayanan distribusi kepada masyarakat dilaksanakan menggunakan
SR (Lampiran PT 3-0), yang harus dikawal sejak pelaksanaan pekerjaan dan direalisasikan minimal
pada saat pelaksanaan ujifungsi harus sama dengan yang direncanakan dalam dokumen RKM
4) Hasil yang dicapai berupa bangunan harus berkualitas dan memenuhi spesifikasi teknis,
bermanfaat sesuai umur rencana bangunan, mudah dalam operasi dan pemeliharaan oleh warga
sehingga dapat berkesinambungan.
5) Penempatan sarana air minum di masyarakat harus mudah diakses oleh masyarakat dalam rangka
keberlanjutan sarana, sedangkan penempatan sarana sanitasi di sekolah harus mudah diakses oleh
siswa.
6) Pembangunan konstruksi sarana oleh masyarakat dengan kontribusi masyarakat baik dalam
bentuk uang tunai minimal 4% (incash) maupun kontribusi tenaga kerja dan material (inkind) yang
mendukung pelaksanan kegiatan konstruksi, dan lain-lain) minimal 16%. Kontribusi berupa material
(inkind) tetap harus memenuhi spefisikasi teknis yang dipersyaratkan
1) Sebagai upaya untuk menjaga ketersediaan sumber air baku, maka perlu upaya perlindungan
daerah resapan air dengan membuat Perlindungan Daerah Tangkapan Air (P-DTA).
2) Kegiatan perlindungan daerah tangkapan air (P-DTA) ditujukan untuk memberi kesadaran kepada
masyarakat berbagai kerusakan alam dan usaha pelestarian lingkungan.
3) Kegiatan perlindungan daerah tangkapan air (P-DTA) harus dapat menjamin kontribusi perbaikan
lingkungan dalam upaya jangka panjang untuk mengisi kembali sumber air.
4) Pelaksanaan kegiatan ditujukan sebagai upaya pelestarian lingkungan dan perlindungan daerah
tangkapan air di sekitar sumber air maupun daerah yang tidak langsung diambil sumbernya. 5)
Pelaksana kegiatan melibatkan masyarakat secara aktif. Penguatan kapasitas melalui pelatihan harus
diberikan ke masyarakat sebelum melakukan kegiatan P-DTA.
*asa
MODUL Pelatihan Administrasi Keuangan dan Kelembagaan Pamsimas III
15
PROGRAM PAMSIMAS KABUPATEN BARITO KUALA 2018
PROMOSI PERUBAHAN PERILAKU HYGIENE DAN SANITASI
Ketentuan Umum
1) Promosi Perubahan Perilaku Hygiene dan Sanitasi dalam Program Pamsimas difokuskan pada
kegiatan perubahan perilaku SBS dan CTPS.
2) Promosi Perubahan Perilaku Hygiene dan Sanitasi harus dirancang berdasarkan realitas kehidupan
sehari-hari di masyarakat yang menjadi sasaran.
3) Pelaksana kegiatan melibatkan masyarakat secara aktif. Penguatan kapasitas melalui pelatihan
harus diberikan ke masyarakat sebelum melakukan kegiatan promosi kesehatan.
4) Pelaksanaan kegiatan promosi Perubahan Perilaku Hygiene dan Sanitasi ditujukan kepada sasaran
penerima manfaat yang jelas, seperti kelompok ibu pemilik bayi dan balita atau siswa sekolah dasar.
5) Kegiatan promosi Perubahan Perilaku Hygiene dan Sanitasi tidak hanya dilakukan di masyarakat
saja, tetapi juga di lingkungan sekolah dasar dan tempat ibadah. Oleh sebab itu guru-guru dan
pemimpin agama (ustad, pastor, pendeta, dan lain-lain) juga dilibatkan dalam pelatihan tentang
promosi kesehatan.
6) Kegiatan promosi Perubahan Perilaku Hygiene dan Sanitasi dilakukan dengan cara penyuluhan
melalui pertemuan yang bersifat umum dan melalui: kunjungan rumah, pertemuan kegiatan
keagamaan, diskusi kecil di posyandu, dan kegiatan lainnya. Pesan yang disampaikan dapat di
perkuat melalui media promosi kesehatan berupa tulisan pesan kesehatan di sarana air minum dan
sanitasi, sekolah, posyandu dan fasilitas public lainnya yang sesuai.
Ketentuan Umum
1) Media komunikasi dan sosialisasi diperlukan pada tahap perencanaan, pelaksanaan, dan pasca
konstruksi, agar masyarakat mendapatkan informasi terhadap adanya kegiatan PAMSIMAS.
2) Informasi terkait dengan proses pelaksanaan kegiatan di tingkat masyarakat telah diatur lebih rinci
dan dapat dilihat pada Petunjuk Pencetakan dan Penggunaan (P3S) Media Sosialisasi Pamsimas
Tahun 2015.
3) Penggunaan logo dan tanda pengenal atau identifier Pamsimas wajib digunakan sehingga terdapat
keseragaman visualisasi dalam penggunaannya.
4) Tanda pengenal dan informasi proyek Pamsimas wajib digunakan sehingga terdapat identitas
sarana dan prasarana yang jelas dan transparan kepada masyarakat.
5) Logo PAMSIMAS maupun logo gabungan ditampilkan di tempat strategis pada sarana dan pra
sarana yang sering digunakan para perilaku Pamsimas maupun masyarakat dan dapat dilihat secara
jelas oleh “pengunjung dan pemanfaat”, sebagai media informasi kepada publik terhadap adanya
kegiatan PAMSIMAS. 6) Petunjuk Pencetakan dan Penggunaan (P3S) Media Sosialisasi Pamsimas
Tahun 2015 dan Prosedur Operasioanl Baku Identitas Visual Pamsimas wajib digunakan.
*asa
MODUL Pelatihan Administrasi Keuangan dan Kelembagaan Pamsimas III
16
PROGRAM PAMSIMAS KABUPATEN BARITO KUALA 2018
TAHAPAN DAN PERSYARATAN
PENCAIRAN DANA BLM
Penyaluran dana APBD dilakukan dalam 3 (tiga) tahapan, tahap I: 50%, tahap II:
50%, . Pencairan Dana Tahap I Pencairan dana tahap I sebesar 50% (empat puluh
persen) dapat diajukan setelah PKS ditandatangani.
(3) Penerbitan SP2D : KPPN akan menerbitkan SP2D setelah menerima SPM
dengan melampirkan:
Ringkasan Kontrak/PKS
Daftar rekening KKM
Surat Pernyataan Tanggung Jawab Belanja (SPTB)
Pencairan Dana Tahap II Pencairan dana tahap II sebesar 50% (empat puluh
persen) dapat diajukan melalui proses :
*asa
MODUL Pelatihan Administrasi Keuangan dan Kelembagaan Pamsimas III
17
PROGRAM PAMSIMAS KABUPATEN BARITO KUALA 2018
Berita Acara Kemajuan Pelaksanaan Kegiatan, mencapai 30% yang ditanda
tangani oleh Koordinator KKM
Rencana Penggunaan Dana Tahap II (RPD II)
Kwitansi sesuai jumlah dana tahap II yang ditandatangani oleh Koordinator KKM
dan disahkan oleh PPK ii. Penerbitan SPM : SPM diterbitkan oleh Pejabat Penguji
SPM setelah dilakukan pengujian terhadap dokumen yang disyaratkan pada butir 1)
di atas.
iii. Penerbitan SP2D : KPPN akan menerbitkan SP2D setelah menerima SPM
dengan melampirkan:
Ringkasan Kontrak/PKS
Nomor dan nama pemilik rekening KKM Surat Pernyataan Tanggung Jawab
Belanja (SPTB)
Pencairan Dana Tahap III Pencairan dana tahap III sebesar 20%(dua puluh
persen) dapat diajukan setelah :
Laporan Penggunaan Dana (LPD) yang menyatakan 90% dana tahap sebelumnya
telah digunakan;
Copy rekening KKM yang menunjukkan dana in-cash sebesar 4 % telah disetorkan
Kwitansi sesuai jumlah dana tahap III yang ditandatangani oleh Koordinator KKM
dan disahkan oleh PPK;
ii. Penerbitan SPM : SPM diterbitkan oleh Pejabat Penerbit SPM setelah dilakukan
pengujian terhadap dokumen yang disyaratkan pada butir 1) di atas.
iii. Penerbitan SP2D : KPPN akan menerbitkan SP2D setelah menerima SPM
dengan melampirkan: Ringkasan Kontrak/PKS Nomor dan nama pemilik
rekening KKM Surat Pernyataan Tanggung Jawab Belanja (SPTB)
*asa
MODUL Pelatihan Administrasi Keuangan dan Kelembagaan Pamsimas III
18
PROGRAM PAMSIMAS KABUPATEN BARITO KUALA 2018
Gambaran Umum Bantuan
Langsung Masyarakat
DASAR HUKUM
11. Surat Keputusan Menteri Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat tentang
Pengangkatan Atasan/Atasan Langsung Kuasa Pengguna Anggaran/Barang dan
*asa
MODUL Pelatihan Administrasi Keuangan dan Kelembagaan Pamsimas III
19
PROGRAM PAMSIMAS KABUPATEN BARITO KUALA 2018
Pejabat Perbendaharaan Satuan Kerja di Lingkungan Kementerian Pekerjaan
Umum dan Perumahan Rakyat yang dikeluarkan setiap tahun.
MODAL SOSIAL
Kemampuan masyarakat untuk bekerjasama demi mencapai tujuan bersama
di dalam berbagai kelompok dan organisasi.
Kemampuan muncul dari kepercayaan umum di dalam sebuah masyarakat
atau bagian-bagian paling kecil dalam masyarakat.
*asa
MODUL Pelatihan Administrasi Keuangan dan Kelembagaan Pamsimas III
21
PROGRAM PAMSIMAS KABUPATEN BARITO KUALA 2018
Menjalin dialog terbuka, saling memberikan informasi, saling menghargai
antar anggota
Informasi disajikan secara transparan termasuk menyangkut keuangan
agar semua anggota dapat kesempatan mengakses / memperoleh
Informasi.
TUGAS KKM
Dengan bimbingan TFM membuat Laporan Pengelolaan Keuangan dengan
membuat Pembukuan Dana Kepada Masyarakat dan pengelolaan Proyek
DPMU secara Periodik.
Dengan bimbingan TFM membuat laporan pembangunan fisik prasarana,
kegiatan pelatihan, promkes kepada masyarakat dan pengelola Proyek
(DPMU)
Bersama TFM dan nature leader – Tim STBM melaksanakan STBM, serta
memberikan penjelasan kepada masyarakat untuk memilih opsi sarana air
minum, sarana air bersih (di masyarakat dan sekolah ) serta pelatihan.
Bersama TFM menyempurnakan jadual pelaksanaan Konstruksi,
mengumpulkan dana In-cash 4% dan mempersiapkan 16% kontribusi
masyarakat berupa tenaga dan natura
Bersama-sama masyarakat dan dibantu TFM menyusun RKM membahas,
penyelesaian RKM dan disampaikan ke DPMU.
Mengikuti Pelatihan – pelatihan bersama-sama masyarakat seperti :
RRK ( Sarana air minum, pelatihan, promkes, dan sanitasi
Teknis sarana air minum / sanitasi (survey harga bahan / material, survey
lapangan, teknis rancangan / penggambaran dan spesifikasi teknis,
perhitungan RAB, Pengawasanpekerjaan, perhitungan kemajuan pekerjaan
fisik, administrasi dan keuangan pelaksanaan pekerjaan
RAB kegiatan pelatihan, dan kegiatan promosi kesehatan (PHBS) dan sanitasi
*asa
MODUL Pelatihan Administrasi Keuangan dan Kelembagaan Pamsimas III
22
PROGRAM PAMSIMAS KABUPATEN BARITO KUALA 2018
RAB O&M (operasi dan pemeliharaan), sumber pendanaan dan tata cara
pengelolaannya
Rencana pengadaan barang dan jasa (bila ada)
Monitoring secara terus menerus dengan TFM terhadap pekerjaan konstruksi,
material / bahan, kualitas pekerjaan, administrasi keuangan.
Melakukan survey awal terhadap supplier setelah masyarakat desa telah
memilih pemenang lelang
Melaksanakan kegiatan PHBS di masyarakat
Mempersiapkan KKM menjadi BP dengan mengikuti pelatihan dengan BP
untuk menjadi keberhasilan sarana dan program kesehatan pada tahap pasca
Proyek
Memberikan pertanggung jawaban kegiatan dan penggunaan dana kegiatan
PAMSIMAS ke masyarakat untuk disampaikan ke DPMU dan TKK
Membuat SP yang ditandatangani coordinator KKM dan Ketua DPMU untuk
dilaporkan kepada BUPATI
FUNGSI KKM
a) Penggerak dan penumbuhan kembali nilai-nilai kemanusiaan, nilai-nilai
kemasyarakatan dan nilai – nilai demokrasi dalam kehidupan nyata
masyarakat setempat
b) Penggerak proses pengembangan aturan ( kode etik, kode tata laku, dsb )
c) Penggerak proses pengambilan keputusan yang adil dan demokratis
d) Pengendalian dan control sosial terhadap proses pembangunan.
e) Pembangkit dan mediasi aspirasi dan partisipasi masyarakat
f) Wadah informasi dan komunikasi bagi warga masyarakat keluahan / desa
setempat
g) Penggerak advokasi integrasi kebutuhan dan program masyarakat dengan
kebijakan dan program pemerintah setempat
h) Mitra kerja pemerintahan kelurahan / desa setempat dalam upaya
penanggulangan
*asa
MODUL Pelatihan Administrasi Keuangan dan Kelembagaan Pamsimas III
23
PROGRAM PAMSIMAS KABUPATEN BARITO KUALA 2018
ADMINISTRASI DAN
PEMBUKUAN DANA BLM
1.1 KETENTUAN UMUM
Jenis
Uraian Kelengkapan Pelaku
Pembukuan
Rencana 1. RPD dibuat sesuai dengan kebutuhan dan target RPD merupakan KKM
Penggunaan pelaksanaan kegiatan. dokumen yang
Dana – RPD 2. RPD memuat rencana kebutuhan bahan dan nilai digunakan untuk
(Buku Kumpulan yang akan dibelanjakan pada rencana pekerjaan. pencairan dana APBD
Format: Besarnya nilai RPD tidak harus sama setiap tahapan.
PT.3-06) (Tahap I, Tahap II,
Sebelum diajukan RPD harus disetujui oleh Tahap III)
Koordinator KKM dan diketahui oleh Kepala
Desa/Lurah sebelum diajukan ke Satker SNVT/SKS
Pamsimas Kabupaten.
*asa
MODUL Pelatihan Administrasi Keuangan dan Kelembagaan Pamsimas III
24
PROGRAM PAMSIMAS KABUPATEN BARITO KUALA 2018
Jenis
Uraian Kelengkapan Pelaku
Pembukuan
3. RPD bukan merupakan dasar untuk menentukan
proses pengadaan bahan, yang harus melalui proses
swadaya / survei harga / pemilihan langsung /
penunjukan. Proses pengadaan bahan lebih lanjut
ditentukan berdasarkan Rencana Anggaran Biaya
(RAB) (Buku Kumpulan Format: PT.3-18).
4. Dalam hal akan melakukan pengadaan, Tidak
dibenarkan menguraikan atau memecah jumlah
pembiayaan untuk pengadaan barang/jasa tanpa
alasan yang dapat dipertanggungjawabkan. Proses
pengadaan bahan selanjutnya dilakukan sesuai
prosedur pengadaan bahan yang dapat
dipertanggung-jawabkan.
Buku Bank 1. Buku Bank digunakan Untuk mencatat penerimaan Slip setor, SP2D KKM
(Buku Kumpulan dana in-cash, APBD, APBD, bunga bank serta APBD, SP2D APBD
pengeluaran untuk kegiatan KKM, serta biaya pajak
Format: Rekening Bank KKM
dan administrasi bank
PT.3-11) diprint setiap bulan
2. Pencatatan buku bank dilakukan oleh bendahara
Tanda bukti harus
Satlak Pamsimas setiap ada transaksi.
diberi nomor urut.
3. Saldo di buku Bank harus sama dengan Rekening
Bank KKM Bukti transaksi harus
disimpan sesuai
4. Buku Bank ditutup setiap tanggal 25. Setelah ditutup tanggal dan disimpan
diperiksa dan ditandatangani oleh Satlak Program sedemikian rupa
Pamsimas, Koordinator KKM, dan diketahui oleh sehingga tidak
Kepala Desa/Lurah. bercecer
Buku 1. Keluar-masuknya dana Pamsimas, baik tunai (in-cash) Bukti pembelian KKM
Penerimaan dan maupun natura (in-kind) dicatat dalam buku dicatat setiap transaksi
Pengeluaran penerimaan dan pengeluran. Pencatatan dilakukan dilakukan.
(Buku Kumpulan oleh Bendahara Satlak Program Pamsimas.
Nota asli dari toko
Format: 2. Buku penerimaan dan pengeluran ditutup tiap akhir harus mencantumkan
PT. 3-12) bulan pada tanggal yang samayaitu tanggal 25 tiap informasi: nama toko,
bulannya agar setelah tutup buku masih ada waktu alamat, harga, dan
untuk membuat Laporan Kemajuan Kegiatan dan cap/stempel dari toko.
Biaya Bulanan (Buku Kumpulan Format: PT.3-
Tanda bukti harus
16)untuk menjadi bahan rapat TFM dengan DPMU dan
diberikan nomor urut
Konsultan kabupaten/kota pada akhir bulan.
sesuai tanggal
transaksi.
3. Buku Penerimaan dan Pengeluaran setelah ditutup
kemudian diperiksa dan ditandatangani oleh
Bendahara, Ketua Satlak Program, Koordinator KKM,
dan diketahui oleh Kepala Desa/Lurah.
Buku In kind 1. Penerimaan sumbangan dari masyarakat berupa Bukti HOK harus
(Buku Kumpulan material dan tenaga kerja dicatat didalam buku in kind dirinci setiap orang
Format: 2. Form Tanda terima Incentif/Kontribusi Inkind (Buku dan ditandatangani
PT.03-14) Kumpulan Format: PT.3-15). jumlah nilai rupiah di oleh orang yang
kolom “Jumlah/nilai Rp. Kerja harus sama dengan bersangkutan, tidak
kolom 9 (total Rp). Buku PT 3-14 tersebut ditutup boleh diwakilkan
setiap tanggal 25 setiap bulan.
3. Pembayaran insentif harus diberikan secara langsung
kepada setiap orang yang bekerja (yang tidak
termasuk dalam kontribusi masyarakat in-kind/natura),
baik secara sitem upah harian maupun sistem
borongan/target.
*asa
MODUL Pelatihan Administrasi Keuangan dan Kelembagaan Pamsimas III
25
PROGRAM PAMSIMAS KABUPATEN BARITO KUALA 2018
Jenis
Uraian Kelengkapan Pelaku
Pembukuan
Buku Material / 1. Buku Material/bahan digunakan untuk mencatat Nomor Bukti yang dicatat KKM
Bahan (Buku material/bahan yang telah diterima dan bahan/material dalam buku material
Kumpulan yang telah dibayar. adalah nomor bukti
Format: 2. Buku material berguna untuk penyiapan RPD, penerimaan barang
PT. 3-17) menyiapkan pembayaran, mengendalikan pengadaan
agar sesuai target, dan mengevaluasi pengadaan
bahan.
3. Buku material dibuat oleh Unit Kerja Satlak Pamsimas
(Teknik dan Kesehatan) ditutup setiap bulan mengikuti
buku penerimaan dan pengeluaran. Setiap penutupan
harus diperiksa oleh Ketua Satlak Program Pamsimas
dan Tim Fasilitator Masyarakat;
Laporan 1. LPD dibuat oleh Ketua Satlak Pamsimas dan disetujui LPD merupakan KKM
Penggunaan oleh Koordinator KKM dan diketahui oleh Kepala dokumen
Dana (LPD) Desa/Lurah untuk diperiksa oleh Konsultan pertanggungjawaban
(Buku Kumpulan kabupaten/kota. Satlak Pamsimas
Format: PT. 3- 2. LPD dibuat sebelum pencairan tahap II dan III APBD atas penggunaan
19) dan setelah kegiatan selesai 100%. LPD dibuat jika dana baik dari APBD
penggunaan dana telah mencapai lebih dari 90% dan maupun APBD
merupakan salah satu persyaratan untuk mencairkan LPD APBD dibuat
dana selanjutnya dari KPPN. LPD yang diajukan setelah dana yang
harus dilampiri dengan bukti-bukti transaksi berasal dari APBD
pembayaran yang didokumentasikan secara khusus digunakan 100% dan
sesuai prinsip pengarsipan yang rapi dan lengkap. atau akhir periode
(sesuai permintaan
dari SKPD).
LPD APBD
digunakan sebagai
dokumen pencairan
tahapan BLM.
Dokumen Pengadaan Semua dokumen terkait kegiatan Pembentukan panitia pengadaan KKM
Tingkat Masyarakat pengadaan di tingkat masyarakat
Undangan ke pemasok (pengumuman
lelang)
Survei harga
Daftar pemasok yang masuk dan hasil
penilaian pemasok
SPK………
Dokumen Keuangan Semua pencatatan keuangan Dokumen perencanaan keuangan (RPD) KKM
baik asli ataupun foto copy
*asa
MODUL Pelatihan Administrasi Keuangan dan Kelembagaan Pamsimas III
26
PROGRAM PAMSIMAS KABUPATEN BARITO KUALA 2018
Jenis Dokumen Uraian Kelengkapan Pelaku
yang mencakup seluruh SP2D , SPM dan dokumen pendukungnya.
tahapan mulai dari pengajuan
Tanda terima uang maupun bukti transaksi
penarikan dana ke KPPN
(nota / faktur, dan kwitansi ).
hingga pengajuan pencairan
dana ke dan dari masyarakat. semua Rekening Koran dan Buku
Tabungan (minimal harus dicetak setiap
Penyusunan dokumen ini
akhir bulan),
berdasarkan penggolongan
kegiatan keuangan. Catatan keuangan (Buku Penerimaan dan
Pengeluaran, beserta buku Bantu)
Laporan keuangan (Laporan Keuangan
Bulanan, dan LPD)
Dokumen Kegiatan Penyusunan dokumen ini semua dokumen pemicuan perubahan KKM
bidang higienis dan berdasarkan urutan kegiatan dan perilaku dengan CLTS,
kesehatan baik di menyangkut : lokasi, pelaku,
promosi dan pemasaran STBM,
masyarakat ataupun sasaran, dan hasil kegiatan
di sekolah advokasi / pelatihan STBM (sanitasi total
berbasis masyarakat)
*asa
MODUL Pelatihan Administrasi Keuangan dan Kelembagaan Pamsimas III
27
PROGRAM PAMSIMAS KABUPATEN BARITO KUALA 2018
Hal-hal Penting dalam
Setiap buku dan laporan harus diberi nama KKM, judul buku/laporan, dan periode
Satlak Pamsimas tidak boleh mengeluarkan biaya untuk Konsultan dan Fasilitator, seluruh aparat pemerintah dan
seluruh unsur yang terkait baik langsung maupun tidak langsung dengan kegiatan Pamsimas.
Pembayaran kepada pemasok barang/jasa dilakukan sesuai jadwal yang telah ditetapkan dan disepakati dalam
kontrak pengadaan bahan atau kontrak sewa peralatan. Tim Fasilitator dan Konsultan kabupaten/kota harus
memantau proses kemajuan pengadaan tersebut.
Dana Kas Satlak Pamsimas dilarang dipegang/dititipkan kepada pihak manapun juga atau disimpan dalam rekening
apapun. Dana tersebut hanya boleh dipegang Bendahara sebagai kas Satlak Program Pamsimas.
Bukti-bukti pembayaran yang telah dijilid dalam berkas LPD harus disimpan di Sekretariat KKM dalam rangka
pengajuan pencairan dana. Koordinator KKM dan Kepala Desa / Lurah berhak untuk memeriksa arsip dan pembukuan
Satlak program Pamsimas kapan saja, dan sewaktu-waktu dapat meminta fotocopy bukti pembayaran dalam rangka
tugasnya sebagai pengendali dan pembina Satlak Program PAMSIMAS.
*asa
MODUL Pelatihan Administrasi Keuangan dan Kelembagaan Pamsimas III
28
PROGRAM PAMSIMAS KABUPATEN BARITO KUALA 2018
JENIS-JENIS PEMBUKUAN PROGRAM
PAMSIMAS
*asa
MODUL Pelatihan Administrasi Keuangan dan Kelembagaan Pamsimas III
29
PROGRAM PAMSIMAS KABUPATEN BARITO KUALA 2018
PENANGANAN PENGADUAN
MASYARAKAT (PPM)
*asa
MODUL Pelatihan Administrasi Keuangan dan Kelembagaan Pamsimas III
30
PROGRAM PAMSIMAS KABUPATEN BARITO KUALA 2018
Pembagian bidang kegiatan Penanganan
Pengaduan Masyarakat
a) Administrasi dan keuangan,
b) Pengadaan barang dan jasa,
c) Manajemen proyek,
d) Partisipasi masyarakat ,
e) Kelembagaan,
f) Teknik dan infrastruktur,
g) Sumber air dan lingkungan.
h) Lainnya.
*asa
MODUL Pelatihan Administrasi Keuangan dan Kelembagaan Pamsimas III
31
PROGRAM PAMSIMAS KABUPATEN BARITO KUALA 2018
Penanganan pengaduan yang diterima ditindak lanjuti dengan melakukan
verifikasi dan uji silang (cross check) sesuai prosedur untuk menghindari
adanya pemihakan.
e) Transparan, Sejauh mungkin melibatkan masyarakat dalam proses
penanganan pengaduan.
f) Akuntabilitas, Proses penanganan pengaduan dan masalah dapat
dipertanggungjawabkan sesuai dengan ketentuan atau prosedur yang
berlaku.
*asa
MODUL Pelatihan Administrasi Keuangan dan Kelembagaan Pamsimas III
32
PROGRAM PAMSIMAS KABUPATEN BARITO KUALA 2018
6. Pelaku sebagai pembuat masalah (siapapun tanpa kecuali) harus diberikan
sanksi, sebagai pembelajaran bagi masyarakat.
7. Harus ada upaya fasilitasi/terjadinya musyawarah khusus untuk pembahasan
hasil investigasi atau hasil klarifikasi sehingga dapat disepakati langkah
selanjutnya dan target penyelesaian.
8. Ada bukti-bukti pendukung dan saksi-saksi terhadap upaya penanganan
pengaduan yang dapat dipertanggungjawabkan kebenarannya, seperti;
kuitansi, sebagai bukti pengembalian dana, rekening bank, foto, berita acara
penanganan masalah.
9. Jika masalahnya disebabkan oleh intervensi negatif, maka intervensi negatif
sudah dapat dihentikan, dan kegiatan yang diakibatkan sudah dapat berjalan
sesuai aturan, mekanime dan prosedur yang berlaku.
10. Jika permasalahan disebabkan karena adanya perubahan kebijakan, maka
masalah dianggap selesai apabila telah terjadi singkronisasi antara kebijakan
dengan sesuatu yang dipermasalahkan.
11. Terhadap permasalahan yang dinyatakan benar-benar karena kondisi force
majeur, semaksimal mungkin tetap diupayakan adanya langkah perbaikan
terhadap kegiatan yang mengalami kerusakan, baik melalui swadaya
masyarakat atau pihak-pihak lain yang memungkinkan membantu upaya
perbaikan. Jika kegiatan menyangkut pinjaman bergulir maka proses
pengambilan keputusannya harus didasarkan atas tim investigasi terlebih
dahulu untuk memastikan kebenarannya.
12. Jika masalahnya disebabkan oleh kinerja pelaku/kode etik, maka kegiatan
yang tidak optimal yang diakibatkan oleh pelaku bersangkutan sudah dapat
berjalanoptimalsesuai dengan aturan yang berlaku. Dan pelaku menyadari
kesalahan dan siap untuk menerima segala konsekuensinya.
13. Penyelesaian masalah dimungkinkan melibatkan Pihak ketiga, apabila setelah
dengan jalan musyawarah kedua belah pihak tidak menemukan jalan keluar
atau penyelesaian masalah tersebut.
14. Apabila masalah yang penanganannya sudah sampai pada wilayah hukum
atau prosesnya sudah di tangani oleh aparat hukum, maka dinyatakan selesai
dan selanjutnya langkah yang harus dilakukan adalah :
a) Secara administrasi untuk penutupan database aplikasi PPM.
b) PPM harus tetap memantau dan melaporkan proses
perkembangannya.
Dalam memenuhi rasa keadilan serta pembelajaran kepada masyarakat,
maka masalah dianggap selesai jika sudah ada keputusan tetap pengadilan.
Selama proses hukum, konsultan diwajibkan memonitor dan melaporkan
sampai ada keputusan tetap pengadilan.
*asa
MODUL Pelatihan Administrasi Keuangan dan Kelembagaan Pamsimas III
33
PROGRAM PAMSIMAS KABUPATEN BARITO KUALA 2018