You are on page 1of 33

GAMBARAN UMUM PAMSIMAS III

PENGANTAR :
Survei Sosial Ekonomi Nasional (SUSENAS) BPS tahun 2014 menunjukkan bahwa akses air
minum aman bagi masyarakat Indonesia baru mencapai 67,73% dan akses sanitasi layak
baru mencapai 59,71%. Masih ada 32,27% masyarakat yang belum memiliki sarana air
minum aman dan 40,29% yang belum memiliki sanitasi layak. Indonesia mengalami kerugian
sebesar 19 Triliun per tahun akibat sanitasi yang buruk1, sementara itu 100.000 balita
meninggal setiap tahun karena diare akibat air minum dan sanitasi yang buruk2.

Ketersediaan Air Minum dan Sanitasi (AMS)merupakan hal yang sangat penting, bukan
hanyasekedar pelaksanaan amanat RPJP 2005-2025 dan RPJMN 2015-2019, tetapi
merupakan upaya pemenuhan kebutuhan dasar.Pemerintah mentargetkan pada akhir tahun
2019 seluruh masyarakat Indonesia telah mendapat akses universal untuk air minum aman,
bebas dari permukiman kumuh, dan mendapatkan akses sanitasi layak.

Untuk mencapai target akses universal tersebut bukanlah pekerjaan mudah baik dalam hal
pelaksanaan maupun pendanaannya. Oleh sebab itu perlu adanya dukungan, kolaborasi,
dan kerjasama sinergi dari semua pihak baik pemerintah, pemerintah daerah, pemerintah
desa, masyarakat, swasta, kelompok peduli, LSM, perguruan tinggi, maupun lembaga
perbankan.

Program PAMSIMAS menjadi strategi Pembangunan Air Minum dan Sanitasi Perdesaan
Berbasis Masyarakat.Dengan demikian berbagai program pembangunan air minum dan
sanitasi dengan berbagai sumber pendanaan yang ada dapat menggunakan pendekatan
atau skema Program PAMSIMAS.Oleh karena itu, fasilitator harus mempunyai kemampuan
untuk mensosialisasikan kepada berbagai pihak agar mendapatkan dukungan dan
kerjasama yang sinergi. Untuk membekali Fasilitator dalam Pokok Bahasan ini juga akan
dibahas mengenai Gambaran Umum PAMSIMAS, PAMSIMAS Sebagai Strategi Program
Pembangunan Air Minum dan Sanitasi Perdesaan Perdesaan Berbasis Masyarakat, dan
Siklus Program PAMSIMAS.

1
WSP, 2013.Economics of Sanitation Initiative.https://www.wsp.org/content/economic-impacts-sanitation
2
ESP USAID, 2006.Dikutip dari “Setiap Tahun 100 Ribu Balita Mati Karena Diare’, Antara, 13 Desember 2006.
*asa
MODUL Pelatihan Administrasi Keuangan dan Kelembagaan Pamsimas III
1
PROGRAM PAMSIMAS KABUPATEN BARITO KUALA 2018
A. TUJUAN PROGRAM

PAMSIMAS II PAMSIMAS III

meningkatkan jumlah warga masyarakat


kurang terlayani termasuk masyarakat
berpendapatan rendah di wilayah
perdesaan dan peri-urban yang dapat
mengakses pelayanan air minum dan
sanitasi yang berkelanjutan,
meningkatkan penerapan nilai dan
perilaku hidup bersih dan sehat dalam
rangka pencapaian target MDGs (sektor
air minum dan sanitasi) melalui
pengarusutamaan dan perluasan
pendekatan pembangunan berbasis
masyarakat.

B. SASARAN PAMSIMAS III

*asa
MODUL Pelatihan Administrasi Keuangan dan Kelembagaan Pamsimas III
2
PROGRAM PAMSIMAS KABUPATEN BARITO KUALA 2018
*asa
MODUL Pelatihan Administrasi Keuangan dan Kelembagaan Pamsimas III
3
PROGRAM PAMSIMAS KABUPATEN BARITO KUALA 2018
*asa
MODUL Pelatihan Administrasi Keuangan dan Kelembagaan Pamsimas III
4
PROGRAM PAMSIMAS KABUPATEN BARITO KUALA 2018
*asa
MODUL Pelatihan Administrasi Keuangan dan Kelembagaan Pamsimas III
5
PROGRAM PAMSIMAS KABUPATEN BARITO KUALA 2018
*asa
MODUL Pelatihan Administrasi Keuangan dan Kelembagaan Pamsimas III
6
PROGRAM PAMSIMAS KABUPATEN BARITO KUALA 2018
ABSTRAKSI PEMBERDAYAAN

CARA PANDANG TERHADAP MASYARAKAT :

Cara Pandang : Masyarakat dianggap tidak memiliki kemampuan


(merencanakan, melaksanakan, mengawasi )

Model Pembangunan :
TOP TOP

DOWN
DAMPAK PEMBANGUNAN SENTRALISASI :

• Kesenjangan desa – kota sgt lebar


• Hanya menyentuh strata masy. tertentu
 Masy bawah termarginalisasi dari akses dan proses pembangunan

PENGHARGAAN MASYARAKAT TERHADAP HASIL-HASIL


PEMBANGUNAN :
a) Proyek Pembangunan,bukan proyek rakyat
b) Tidak ada rasa memiliki /cuek
c) Keberlanjutan fisik/manfaat hasil pembangunan tidak terjamin

PROGRAM PAMSIMAS = PROGRAM PEMBERDAYAAN

CARA PANDANG TERHADAP MASYARAKAT :

Cara Pandang : Masyarakat dianggap memiliki kemampuan untuk


(merencanakan, melaksanakan, Mengawasi )

*asa
MODUL Pelatihan Administrasi Keuangan dan Kelembagaan Pamsimas III
7
PROGRAM PAMSIMAS KABUPATEN BARITO KUALA 2018
Model Pembangunan :

Makna Pemberdayaan :

• (Pada Proyek PAMSIMAS) adalah : perempuan, laki-laki , orang kayamaupun


miskin mampu mengatur hidupnya sendiri.

• Mereka dapat menentukan agendanya sendiri, menambahketrampilannya,


meningkatkan kepercayaannya sendiri

• Lembaga-lembaga pemerintah/perorangan dapat mendukung proses yang dapat


meningkatkankepercayaan diri mereka,menumbuhkan kemandiriannya dan
membantu mereka menentukan agendanya sendiri

PEMBERDAYAAN :
• Proses mengembangkan kekuatan atau kemampuan (daya), potensi, sumber
daya rakyat agar mampu mandiri
• Proses peningkatan kesadaran (consciousness).Rakyat yang sadar adalah
rakyat yang memahami hak-hak dan tanggung jawabnya sehingga sanggup
membela dirinya dan menentang ketidakadilan yang terjadi padanya.
• Arah pemberdayaan antara lain: Intelektual (SDM), Fisik dan Material,
Manajerial.

ARAH PEMBERDAYAAN MASYARAKAT


TERWUJUDNYA MASYARAKAT YG MAMPU BERDIRI DI KAKI
SENDIRI,DEMOKRATIS DAN MEMILIKI RASASOLIDARITAS TINGGI
ANTAR WARGA MASYARAKAT.

TUJUAN PEMBERDAYAAN
• (Khusus) adalah peningkatan status kesehatan danproduktifitas
• (Umum) adalah:
a. Perubahan perilaku hidup
b. Peningkatan pelayanan kesehatan masyarakat
c. Tersedianya fasilitas SAB/S
*asa
MODUL Pelatihan Administrasi Keuangan dan Kelembagaan Pamsimas III
8
PROGRAM PAMSIMAS KABUPATEN BARITO KUALA 2018
d. Kesinambungan pembangunan masyarakat yangpartisipatif
e. Berkembang sikap & perilaku yg demokratis
f. Terciptanya rasa solidaritas yg tinggi antar masyarakat
g. Berkembangnya sikap dan perilaku professional dalam manajemen
h. Menguasai metoda dan cara pendekatan yg partitipatif thd program dan
kegiatan

PRINSIP PEMBERDAYAAN
1. Masyarakat diikutkan pada semua tahapan
2. Program (option) dilaksanakan berdasarkan kemampuan dan demand masy.
setempat
3. Program memanfaatkan sumber daya local secara optimal
4. Program berorientasi pada sustainability

SASARAN PEMBERDAYAAN

Masyarakat perdesaan yang kurang berdaya, berpenghasilan rendah, dan


termarginalkan (diutamakan perempuan)

STRATEGI DAN METODE PENDEKATAN


PEMBERDAYAAN
• Individu
• Kelompok

MODEL PEMBERDAYAAN

PENGEMBANGAN
PENGORGANISASIAN
MASYARAKAT
MASYARAKAT
(COMMUNITY
(COMMUNITY ORGANIZING
DEVELOPMENT)

*asa
MODUL Pelatihan Administrasi Keuangan dan Kelembagaan Pamsimas III
9
PROGRAM PAMSIMAS KABUPATEN BARITO KUALA 2018
COMMUNITY DEVELOPMENT (CD) COMMUNITY ORGANIZING (CO)
• Pengembangan yang lebih mengutamakan sifat • Pengembangan yang lebih mengutamakan
fisikal masyarakat. pembangunan kesadaran kritis dan penggalian
potensi pengetahuan local komunitas.
• Mengutamakan pembangunan dan perbaikan
sarana-sarana sosial ekonomi masyarakat. • Mengutamakan pengembangan komunitas
Contohnya, pelatihan mengenai gizi, penyuluhan berdasarkan dialog atau musyawarah yang
KB, pembangunan WC, jalan raya, bantuan demokratis.
hibah, bantuan peralatan sekolah, dan
• Usulan komunitas merupakan sumber utama
sebagainya.
gagasan yang harus ditindaklanjuti secara kritis,
• Lingkup pekerjaan meliputi: peningkatan sehingga partisipasi rakyat dalam merencanakan,
pengetahuan, keterampilan, dan penggalian membuat keputusan dan melaksanakan program
potensi-potensi sosial ekonomi untuk tujuan merupakan tonggak yang sangat penting.
mensukseskan target yang sudah ditetapkan oleh
• Bergerak dengan cara menggalang masyarakat
satu pihak pemerintah atau LSM.
ke dalam suatu organisasi yang mampu
• Partisipasi dan usulan dari bawah pada menjangkau seluruh lapisan komunitas.
umumnya kurang didengar.
• Suara dan kepentingan rakyat lebih utama
• Pihak yang didekati untuk memulai kegiatan CD daripada kepentingan kaum elit.
itu antara lain elit masyarakat, aparat
• Memaklumi arti penting pembangunan sarana-
pemerintahan, dan pihak birokratis lainnya.
sarana fisik yang dapat menunjang kemajuan
• Biasanya bersifat jangka pendek, fisikal, dan komunitas, namun titik-tekan pembangunan itu
tidak berkelanjutan. ialah pengembangan kesadaran komunitas
sehingga mampu mengelola potensi sumber daya
mereka.

DDA PEMBERDAYANEMPOERING)
PEMBERDAYAAN
KESIMPULAN AWAL
Proses mengembangkan kekuatan ataukemampuan
(daya), potensi, sumber daya rakyatagar mampu mandiri

Proses peningkatan kesadaran (consciousness). Rakyat


yang sadar adalah rakyat yang memahami hak-hak dan
tanggung jawabnya sehingga sanggup membela dirinya
dan menentang ketidakadilan yang terjadi padanya.

Arah pemberdayaan antara lain: Intelektual(SDM), Fisik


dan Material, Manajerial

Peningkatan kapasitas (CapacityBuilding)

Perbaikan perilaku hidup sehat danpelayanan kesehatan

Pembangunan air bersih dan sanitasi kesehatan

Memperkuat manajemen proyek


*asa
MODUL Pelatihan Administrasi Keuangan dan Kelembagaan Pamsimas III
10
PROGRAM PAMSIMAS KABUPATEN BARITO KUALA 2018
Optimalkan partisipasi masyarakat (misal dengan

MPA & PHAST)

TAHAPAN PEMBERDAYAAN MASYARAKAT


• Penjajakan/pengenalan demand
• Perencanaan Kegiatan (Plan)
• Pelaksanaan/pengorganisasian Kegiatan
• Pemantuan Kegiatan dan Evaluasi (Check)
• Tindak lanjut (Action )

PENJAJAKAN DEMAND
• Himpun selengkap mungkin potensi desa/masyarakat
• Kenali masalah yg mendasar di masy
• Rumuskan demand yg dpt membantu mengatasi masalah masyarakat
• Lakukan bersama masyarakat

PERENCANAAN KEGIATAN
• Merupakan kelanjutan proses sebelumnya
• Gunakan 5 W + 1 H
• Gunakan metode partisipatif dalampenyusunan kegiatan
• Serahkan keputusan pada masyarakat
• Forum dihadiri kelompok masyarakat yangrepresentative

PELAKSANAAN
• Biarkan masyarakat atau kelompok menyusun jadual dan pembagian kelompok
pelaksana(an)
• Junjung tinggi prinsip-2 partisipatif

PEMANTAUAN DAN EVALUASI


• Semua kegiatan perlu dipantau apakah sudah sesuai jadual dan rencana atau
belum
• Jika ada penyimpangan perlu dilakukan catatan penting untukdiluruskan kembali
dan di follow-up
• Tugas fasilitator sebatas memfasilitasi saja

*asa
MODUL Pelatihan Administrasi Keuangan dan Kelembagaan Pamsimas III
11
PROGRAM PAMSIMAS KABUPATEN BARITO KUALA 2018
ACTION / FOLLOW-UP/TINDAK LANJUT
• Catatan saat pemantauan dan evaluasi sangat diperlukan untuk ditindak-lanjuti
dengan action yang disepakati bersama oleh masyarkat
• Bila proses pada setiap tahapan ini berjalan dengan baik, maka proses
pemberdayaan sedang berjalan.

KESIMPULAN

1. Siapa masyarakat itu ?


a. Masyarakat Desa itu sendiri
b. Orang kaya
c. Orang miskin
d. Kaum Perempuan dan laki-2
2. Peran mereka apa ?
Merencanakan ,Melakukan, Pengawasan,Mengevaluasi

*asa
MODUL Pelatihan Administrasi Keuangan dan Kelembagaan Pamsimas III
12
PROGRAM PAMSIMAS KABUPATEN BARITO KUALA 2018
JENIS-JENIS PELAKSANAAN
KEGIATAN DI MASYARAKAT

PELAKSANA KEGIATAN TINGKAT MASYARAKAT

Pelaksanaan kegiatan di tingkat masyarakat, merupakan tahapan pelaksanaan dari RKM yang telah
disetujui dan disahkan dan telah dilakukan penandatanganan PKS (Perjanjian Kerja Sama) antara
Koordinator KKM dan PPK Satker SNVT/SKS Pamsimas Kabupaten dan disahkan pleh Kepala Satker
SNVT/SKS Pamsimas Kabupaten/Kota (untuk APBD - Format mengacu pada Juknis Penyaluran
Bantuan Langsung Masyarakat Program Pamsimas.

Dalam pelaksanaan kegiatan ditingkat masyarakat ada beberapa jenis kegiatan yang dapat dilakukan
sebagaimana yang diusulkan dalam RKM, diantaranya (1). Pelatihan untuk Pelaksanaan Program (2)
Pembangunan Sarana Air Minum di Masyarakat dan Sanitasi di Sekolah (3) Peningkatan/Promosi
Perilaku Hidup Bersih dan Sehat (PHBS).

Penanggung jawab utama kegiatan pelaksanaan di tingkat masyarakat adalah KKM sebagai lembaga
pengelola program, sedangkan lembaga pelaksana program di tingkat masyarakat adalah satuan
pelaksana (satlak).

Pelaksanaan kegiatan tingkat masyarakat didampingi oleh tenaga pendamping masyarakat Program
Pamsimas terdiri dari a) Tim Fasilitator Masyarakat program (TFM); dan b) FM Senior. Di bidang
kesehatan, masyarakat di dampingi oleh Tim STBM Fasilitator. Distric Coordinator (DC) memiliki
peran yang sangat penting dalam memastikan pencapaian jumlah target penerima menfaat dan
memberikan dukungan teknis terhadap pelaksanaan program di tingkat desa untuk dapat
dilaksanakan secara baik, tepat waktu serta kualitas yang dapat dipertanggung jawabkan, seperti: (1)
pengawasan terhadap pendampingan masyarakat (2) pengawasan terhadap kualitas hasil kegiatan di
tingkat masyarakat (kegiatan promosi kesehatan, pelatihan, dan kegiatan konstruksi), dan (3)
pengawalan terhadap pelaksanaan pengamanan sosial dan lingkungan serta gende

Beberapa jenis pelatihan yang dibutuhkan oleh masyarakat adalah:

A. Pelatihan untuk Satlak Pamsimas:

1) Administrasi dan keuangan


Pengelolaan keuangan dan pembukuan untuk laporan bulanan
Pelaporan keuangan
Administrasi proyek
Pengembangan organisasi dan kepemimpinan

*asa
MODUL Pelatihan Administrasi Keuangan dan Kelembagaan Pamsimas III
13
PROGRAM PAMSIMAS KABUPATEN BARITO KUALA 2018
2) Pelatihan teknis
Pengenalan opsi sarana air minum dan sanitasi
Perencanaan teknis (perhitungan biaya, pembuatan dan pembacaan gambar kerja sederhana)
Pembangunan SPAMS (penggalian pipa, penyambungan pipa, pekerjaan sipil, sesuai dengan
pekerjaan yang direncanakan dalam RKM)
Pengadaan Barang dan Jasa Tingkat Masyarakat Perlindungan daerah tangkapan air (P-DTA)
Pembuatan laporan pekerjaan

3) Pelatihan kesehatan

a. Pelatihan perubahan perilaku hidup bersih dan sehat (PHBS) di masyarakat

Pemicuan untuk menghentikan kebiasan BABS


CTPS dengan benar dan pada waktu yang tepat
Promosi Hiygiene dan Sanitasi b. PHBS di sekolah
Pemicuan untuk menghentikan kebiasan BABS
CTPS dengan benar dan pada waktu yang tepat
Promosi Hygiene dan Sanitasi sekolah

B. Pelatihan untuk Badan Pengelola:

1) Administrasi keuangan

Pengelolaan keuangan dan pembukuan

Pelatihan pembuatan laporan akhir

2) Pelatihan teknis

Perlindungan Daerah Tangkapan Air (P-DTA)

Operasi dan pemeliharaan SPAMS

Pengembangan dan optimalisasi jaringan SPAMS

3) Pelatihan kesehatan

Inspeksi sanitasi dan pemeriksaan kualitas air

*asa
MODUL Pelatihan Administrasi Keuangan dan Kelembagaan Pamsimas III
14
PROGRAM PAMSIMAS KABUPATEN BARITO KUALA 2018
PEMBANGUNAN SARANA AIR MINUM DI MASYARAKAT DAN SANITASI DI SEKOLAH

Ketentuan Umum

A. Air Minum di Masyarakat dan Sanitasi Sekolah

1) Pelaksanaan kegiatan pembangunan sarana air minum di masyarakat dan sarana sanitasi di
sekolah untuk Sekolah Dasar/sederajat merupakan kelanjutan dari tahapan perencanaan teknis yang
tertuang dalam Rencana Kerja Masyarakat (RKM). Tahapan ini merupakan serangkaian kegiatan yang
dilakukan Satlak Pamsimas dalam rangka untuk mewujudkan sarana air minum di masyarakat dan
sarana sanitasi di sekolah yang dibutuhkan sesuai perencanaan.

2) Pelaksanaan kegiatan pembangunan sarana air minum di masyarakat dan sarana sanitasi di
Sekolah Dasar/sederajat harus sesuai dengan spesifikasi (persyaratan) teknis yang ditentukan agar
sarana yang dibangun mempunyai kualitas tinggi (aman, kuat, dan tahan lama).

3) Sarana air minum yang terbangun harus memenuhi persyaratan 4K, yaitu: kualitas, kuantitas,
kontinuitas, dan keterjangkauan. Sarana air minum yang terbangun harus dapat dikembangkan
hingga mencapai 100% masyarakat terlayani terkait ketersediaan sumber air dan jaringan layanan.
Untuk menjamin keberlanjutan, pelayanan distribusi kepada masyarakat dilaksanakan menggunakan
SR (Lampiran PT 3-0), yang harus dikawal sejak pelaksanaan pekerjaan dan direalisasikan minimal
pada saat pelaksanaan ujifungsi harus sama dengan yang direncanakan dalam dokumen RKM

4) Hasil yang dicapai berupa bangunan harus berkualitas dan memenuhi spesifikasi teknis,
bermanfaat sesuai umur rencana bangunan, mudah dalam operasi dan pemeliharaan oleh warga
sehingga dapat berkesinambungan.

5) Penempatan sarana air minum di masyarakat harus mudah diakses oleh masyarakat dalam rangka
keberlanjutan sarana, sedangkan penempatan sarana sanitasi di sekolah harus mudah diakses oleh
siswa.

6) Pembangunan konstruksi sarana oleh masyarakat dengan kontribusi masyarakat baik dalam
bentuk uang tunai minimal 4% (incash) maupun kontribusi tenaga kerja dan material (inkind) yang
mendukung pelaksanan kegiatan konstruksi, dan lain-lain) minimal 16%. Kontribusi berupa material
(inkind) tetap harus memenuhi spefisikasi teknis yang dipersyaratkan

B. Perlindungan Daerah Tangkapan Air (P-DTA)

1) Sebagai upaya untuk menjaga ketersediaan sumber air baku, maka perlu upaya perlindungan
daerah resapan air dengan membuat Perlindungan Daerah Tangkapan Air (P-DTA).

2) Kegiatan perlindungan daerah tangkapan air (P-DTA) ditujukan untuk memberi kesadaran kepada
masyarakat berbagai kerusakan alam dan usaha pelestarian lingkungan.

3) Kegiatan perlindungan daerah tangkapan air (P-DTA) harus dapat menjamin kontribusi perbaikan
lingkungan dalam upaya jangka panjang untuk mengisi kembali sumber air.

4) Pelaksanaan kegiatan ditujukan sebagai upaya pelestarian lingkungan dan perlindungan daerah
tangkapan air di sekitar sumber air maupun daerah yang tidak langsung diambil sumbernya. 5)
Pelaksana kegiatan melibatkan masyarakat secara aktif. Penguatan kapasitas melalui pelatihan harus
diberikan ke masyarakat sebelum melakukan kegiatan P-DTA.

*asa
MODUL Pelatihan Administrasi Keuangan dan Kelembagaan Pamsimas III
15
PROGRAM PAMSIMAS KABUPATEN BARITO KUALA 2018
PROMOSI PERUBAHAN PERILAKU HYGIENE DAN SANITASI

Ketentuan Umum

1) Promosi Perubahan Perilaku Hygiene dan Sanitasi dalam Program Pamsimas difokuskan pada
kegiatan perubahan perilaku SBS dan CTPS.

2) Promosi Perubahan Perilaku Hygiene dan Sanitasi harus dirancang berdasarkan realitas kehidupan
sehari-hari di masyarakat yang menjadi sasaran.

3) Pelaksana kegiatan melibatkan masyarakat secara aktif. Penguatan kapasitas melalui pelatihan
harus diberikan ke masyarakat sebelum melakukan kegiatan promosi kesehatan.

4) Pelaksanaan kegiatan promosi Perubahan Perilaku Hygiene dan Sanitasi ditujukan kepada sasaran
penerima manfaat yang jelas, seperti kelompok ibu pemilik bayi dan balita atau siswa sekolah dasar.

5) Kegiatan promosi Perubahan Perilaku Hygiene dan Sanitasi tidak hanya dilakukan di masyarakat
saja, tetapi juga di lingkungan sekolah dasar dan tempat ibadah. Oleh sebab itu guru-guru dan
pemimpin agama (ustad, pastor, pendeta, dan lain-lain) juga dilibatkan dalam pelatihan tentang
promosi kesehatan.

6) Kegiatan promosi Perubahan Perilaku Hygiene dan Sanitasi dilakukan dengan cara penyuluhan
melalui pertemuan yang bersifat umum dan melalui: kunjungan rumah, pertemuan kegiatan
keagamaan, diskusi kecil di posyandu, dan kegiatan lainnya. Pesan yang disampaikan dapat di
perkuat melalui media promosi kesehatan berupa tulisan pesan kesehatan di sarana air minum dan
sanitasi, sekolah, posyandu dan fasilitas public lainnya yang sesuai.

PENGGUNAAN MEDIA KOMUNIKASI

Ketentuan Umum

1) Media komunikasi dan sosialisasi diperlukan pada tahap perencanaan, pelaksanaan, dan pasca
konstruksi, agar masyarakat mendapatkan informasi terhadap adanya kegiatan PAMSIMAS.

2) Informasi terkait dengan proses pelaksanaan kegiatan di tingkat masyarakat telah diatur lebih rinci
dan dapat dilihat pada Petunjuk Pencetakan dan Penggunaan (P3S) Media Sosialisasi Pamsimas
Tahun 2015.

3) Penggunaan logo dan tanda pengenal atau identifier Pamsimas wajib digunakan sehingga terdapat
keseragaman visualisasi dalam penggunaannya.

4) Tanda pengenal dan informasi proyek Pamsimas wajib digunakan sehingga terdapat identitas
sarana dan prasarana yang jelas dan transparan kepada masyarakat.

5) Logo PAMSIMAS maupun logo gabungan ditampilkan di tempat strategis pada sarana dan pra
sarana yang sering digunakan para perilaku Pamsimas maupun masyarakat dan dapat dilihat secara
jelas oleh “pengunjung dan pemanfaat”, sebagai media informasi kepada publik terhadap adanya
kegiatan PAMSIMAS. 6) Petunjuk Pencetakan dan Penggunaan (P3S) Media Sosialisasi Pamsimas
Tahun 2015 dan Prosedur Operasioanl Baku Identitas Visual Pamsimas wajib digunakan.

*asa
MODUL Pelatihan Administrasi Keuangan dan Kelembagaan Pamsimas III
16
PROGRAM PAMSIMAS KABUPATEN BARITO KUALA 2018
TAHAPAN DAN PERSYARATAN
PENCAIRAN DANA BLM

Tahapan dan Persyaratan Pencairan Dana BLM APBD

Penyaluran dana APBD dilakukan dalam 3 (tiga) tahapan, tahap I: 50%, tahap II:
50%, . Pencairan Dana Tahap I Pencairan dana tahap I sebesar 50% (empat puluh
persen) dapat diajukan setelah PKS ditandatangani.

(1) Pengajuan SPP oleh KKM sebagai syarat penerbitan SPM :

Surat Perjanjian Pemberian Bantuan (PKS)


Akta/pencatatan notaris pembentukan KKM
Berita Acara Permintaan Pencairan Dana (BAPPD)
Ringkasan RKM, termasuk : kesanggupan kontribusi masyarakat
Foto copy DIPA APBD
Rencana Penggunaan Dana Tahap I (RPD I)
Kuitansi sesuai jumlah dana tahap I yang ditanda tangani oleh Koordinator KKM
dan disahkan oleh PPK (2) Penerbitan SPM : SPM diterbitkan oleh Pejabat Penerbit
SPM setelah dilakukan pengujian terhadap dokumen yang disyaratkan pada butir 1)
di atas.

(3) Penerbitan SP2D : KPPN akan menerbitkan SP2D setelah menerima SPM
dengan melampirkan:

Ringkasan Kontrak/PKS
Daftar rekening KKM
Surat Pernyataan Tanggung Jawab Belanja (SPTB)

Pencairan Dana Tahap II Pencairan dana tahap II sebesar 50% (empat puluh
persen) dapat diajukan melalui proses :

i. Pengajuan SPP oleh KKM sebagai syarat penerbitan SPM :

Berita Acara Permintaan Pencairan Dana (BAPPD)


Laporan Penggunaan Dana (LPD) yang menyatakan 90% dana tahap I telah
digunakan

*asa
MODUL Pelatihan Administrasi Keuangan dan Kelembagaan Pamsimas III
17
PROGRAM PAMSIMAS KABUPATEN BARITO KUALA 2018
Berita Acara Kemajuan Pelaksanaan Kegiatan, mencapai 30% yang ditanda
tangani oleh Koordinator KKM
Rencana Penggunaan Dana Tahap II (RPD II)
Kwitansi sesuai jumlah dana tahap II yang ditandatangani oleh Koordinator KKM
dan disahkan oleh PPK ii. Penerbitan SPM : SPM diterbitkan oleh Pejabat Penguji
SPM setelah dilakukan pengujian terhadap dokumen yang disyaratkan pada butir 1)
di atas.

iii. Penerbitan SP2D : KPPN akan menerbitkan SP2D setelah menerima SPM
dengan melampirkan:
Ringkasan Kontrak/PKS
Nomor dan nama pemilik rekening KKM Surat Pernyataan Tanggung Jawab
Belanja (SPTB)

Pencairan Dana Tahap III Pencairan dana tahap III sebesar 20%(dua puluh
persen) dapat diajukan setelah :

i. Pengajuan SPP oleh KKM sebagai syarat penerbitan SPM

Berita Acara Permintaan Pencairan Dana (BAPPD)

Laporan Penggunaan Dana (LPD) yang menyatakan 90% dana tahap sebelumnya
telah digunakan;

Copy rekening KKM yang menunjukkan dana in-cash sebesar 4 % telah disetorkan

Berita Acara Kemajuan Pelaksanaan Kegiatan, mencapai 60%;

Kwitansi sesuai jumlah dana tahap III yang ditandatangani oleh Koordinator KKM
dan disahkan oleh PPK;

Surat Pernyataan Kesanggupan Menyelesaikan Kegiatan (SPKMK);

ii. Penerbitan SPM : SPM diterbitkan oleh Pejabat Penerbit SPM setelah dilakukan
pengujian terhadap dokumen yang disyaratkan pada butir 1) di atas.

iii. Penerbitan SP2D : KPPN akan menerbitkan SP2D setelah menerima SPM
dengan melampirkan: Ringkasan Kontrak/PKS Nomor dan nama pemilik
rekening KKM Surat Pernyataan Tanggung Jawab Belanja (SPTB)

*asa
MODUL Pelatihan Administrasi Keuangan dan Kelembagaan Pamsimas III
18
PROGRAM PAMSIMAS KABUPATEN BARITO KUALA 2018
Gambaran Umum Bantuan
Langsung Masyarakat

DASAR HUKUM

Dasar Hukum Petunjuk Teknis Penyaluran Bantuan Langsung Masyarakat Program


Pamsimas adalah:

1. Undang-Undang nomor 17 Tahun 2003 Tentang Keuangan Negara;


2. Undang-Undang nomor 1 tahun 2004 tantang Perbendaharaan Negara;
3. Undang-Undang nomor 23 tahun 2014 tentang Pemerintah Daerah;
4. Peraturan Pemerintah nomor 45 tahun 2013 tentang Tata Cara Pelaksanaan
Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara;
5. Peraturan Presiden No. 15 Tahun 2015 Tentang Kementerian Pekerjaan Umum
dan Perumahan Rakyat;
6. Peraturan Menteri Keuangan Republik Indonesia nomor 190/PMK.02/2012 tentang
Tata Cara Pembayaran dalam Rangka Pelaksanaan Anggaran Pendapatan dan
Belanja Negara;
7. Peraturan Menteri Keuangan Republik Indonesia tentang Petunjuk Penyusunan
dan Penelaahan Rencana Kerja dan Anggaran Kementerian Negara Lembaga dan
Pengesahan Daftar Isian Pelaksanaan Anggaran yang dikeluarkan setiap tahun;
8. Peraturan Menteri Keuangan No. 173/PMK.05/2016 Tentang Perubahan
Peraturan Menteri Keuangan No. 168/PMK.05/2015 Tentang Mekanisme
Pelaksanaan Anggaran Bantuan Pemerintah Pada Kementerian negara/Lembaga.
9. Peraturan Menteri Keuangan No. 168/PMK.05/2015 Tentang Mekanisme
Pelaksanaan Anggaran Bantuan Pemerintah Pada Kementerian negara/Lembaga;
10. Peraturan Menteri Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat Republik Indonesia
No. 24/PRT/M/2016 tanggal 30 Juni 2016 Tentang Mekanisme Pelaksanaan
Anggaran Bantuan Pemerintah di Direktortat Jenderal Cipta Karya; 2018 PAMSIMAS
PETUNJUK TEKNIS PENYALURAN DANA BANTUAN LANGSUNG
MASYARAKAT

11. Surat Keputusan Menteri Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat tentang
Pengangkatan Atasan/Atasan Langsung Kuasa Pengguna Anggaran/Barang dan
*asa
MODUL Pelatihan Administrasi Keuangan dan Kelembagaan Pamsimas III
19
PROGRAM PAMSIMAS KABUPATEN BARITO KUALA 2018
Pejabat Perbendaharaan Satuan Kerja di Lingkungan Kementerian Pekerjaan
Umum dan Perumahan Rakyat yang dikeluarkan setiap tahun.

2.2 TUJUAN PEMBERIAN BANTUAN LANGSUNG MASYARAKAT


2.2.1 Tujuan Pemberian Bantuan Langsung Masyarakat
Dana Bantuan Pemerintah untuk Program Pamsimas merupakan alokasi dana
Bantuan Langsung kepada Masyarakat (BLM). Dana BLM ini adalah bantuan dana
yang diberikan langsung kepada masyarakat agar dapat berperan sebagai pengelola
program air minum dan sanitasi di tingkat desa. Tujuan pemberian BLM adalah
untuk membiayai kegiatan di tingkat masyakarat seperti yang tercantum dalam
dokumen Rencana Kerja Masyarakat (RKM) yang direncanakan, dikelola, dan
digunakan oleh masyarakat.

2.2.2 Jenis Kegiatan yang Dibiayai


Jenis kegiatan yang dibiayai melalui BLM yaitu:
1. Pelatihan bagi masyarakat, yang meliputi:
a. administrasi dan keuangan
b. pengadaan barang dan jasa
c. teknik sarana air minum dan sanitasi
d. kesehatan
e. pengelolaan dan pemeliharaan
2. Pembangunan sarana dan prasarana, yang meliputi: a. air minum b. sanitasi (di
sekolah dasar)
3. Peningkatan PHBS di masyarakat dan sekolah, yang melliputi a. produksi media
promosi kesehatan b. kampanye Stop Buang Air Besar Sembarangan (SBS) dan
Cuci Tangan Pakai Sabun (CTPS) c. pemeriksaan Kualitas Air

2.3 SUMBER DANA BANTUAN LANGSUNG MASYARAKAT


Pembiayaan Pamsimas dilakukan melalui sharing program APBD, APBD, APBDesa
dan masyarakat. Sedangkan untuk Bantuan Langsung Masyarakat bersumber dari
dana APBD dan APBD. Porsi pembiayan BLM per kabupaten sebesar maksimal 80%
bersumber dana dari APBD dan minimal 20% dari APBD.

NASKAH PERJANJIAN BANTUAN


*asa
SOSIAL
MODUL Pelatihan Administrasi Keuangan dan Kelembagaan Pamsimas III
20
PROGRAM PAMSIMAS KABUPATEN BARITO KUALA 2018
TUGAS DAN FUNGSI KKM DAN
SATLAK

MISI KKM – BPS

Membangun Kapital sosial dengan menumbuhkan kembali niali-nilai kemanusiaan,


ikatan-ikatan sosial dan menggalang solidaritas sosial sesame warga agar saling
bekerjasama demi kebaikan, kepentingna dan kebutuhan bersama yang pada
gilirannya diharapkan memperkuat kemandirian masyarakat untuk mempu
mengatasi persoalan air bersih / minum dan sanitasi serta menuju PHBS, Yaitu
Semakin meningkatnya Derajat Kesehatan Masyarakat dan lingkungan.

KKM SEBAGAI PERSEMAIAN KAPITAL SOSIAL & DEMOKRASI


 IKATAN SOSIAL
 SALING MEMBUTUHKAN
KKM & MEMBANTU
 INTEGRASI POTENSI

 TUMBUHNYA MANUSIA/GENERASI YANG BERKUALITAS & BUDAYA


BERSIH SEHAT/PHBS
 KEPEMIMPINAN YANG DEMOKRATIS
 TUMBUHNYA KESADARAN KRITIS
 TUMBUHNYA MASYARAKAT BELAJAR

TATANAN PELAYANAN PUBLIK (GOVERNANCE) YANG BAIK,


DEMOKRATIS, TRANSPARAN, TANGGUNG GUGAT DAN
BERPIHAK PADA MASY. MISKIN (PRO POOR)

MODAL SOSIAL
 Kemampuan masyarakat untuk bekerjasama demi mencapai tujuan bersama
di dalam berbagai kelompok dan organisasi.
 Kemampuan muncul dari kepercayaan umum di dalam sebuah masyarakat
atau bagian-bagian paling kecil dalam masyarakat.

MODAL SOSIAL KKM


1. Kerjasama dan kepercayaan di antara anggota
 Merumuskan semua keputusan bersama, meminimalkan kepentingan
individu dan kelompok

*asa
MODUL Pelatihan Administrasi Keuangan dan Kelembagaan Pamsimas III
21
PROGRAM PAMSIMAS KABUPATEN BARITO KUALA 2018
 Menjalin dialog terbuka, saling memberikan informasi, saling menghargai
antar anggota
 Informasi disajikan secara transparan termasuk menyangkut keuangan
agar semua anggota dapat kesempatan mengakses / memperoleh
Informasi.

2. Menumbuhkan kerja sama dan kepercayaan antara KKM dengan masyarakat


 Menjalankan tugas dengan jujur dan adil, prioritas berdasarkan kebutuhan
nyata masyarakat.
 Tidak mencari keuntungan pribadi
 Tidak memihak kepada kelompok tertentu, member kesempatan kepada
semua warga untuk terlibat
 Memberikan informasi kegiatan KKM, Tranparansi keuangan dan informasi
lain melalui papan informasi dan media lainnya.
 Mempertanggungjawabkan pengelolaan keuangan dan kegiatan lain
(akuntabilitas), melalui rapat tahunan dan rapat istimewa apabila
diperlukan.

3. Menumbuhkan kerjasama dan kepercayaan antar warga masyarakat


 Menumbuhkan kepedulian warga, melibatkan masyarakat dalam setiap
tahapan program ( Perumusan masalah, perencanaan, pelaksanaan dan
Monev )
 Menggalang kegiatan – kegiatan yang bias menumbuhkan kebersamaan
melalui kelompok pengguna ; kader kesehetana – Tim STBM

4. Menumbuhkan kerjasama antar KKM / BPS dengan Pihak Luar (Kemitraan)


 Ketiga kerjasama di atas merupakan modal untuk dapat dipercaya pihak
luar. Merupakan keniscayaan bagi KKM untuk bias bermitra baik dalam
bentuk program maupun penggalangan sumber dana.

TUGAS KKM
 Dengan bimbingan TFM membuat Laporan Pengelolaan Keuangan dengan
membuat Pembukuan Dana Kepada Masyarakat dan pengelolaan Proyek
DPMU secara Periodik.
 Dengan bimbingan TFM membuat laporan pembangunan fisik prasarana,
kegiatan pelatihan, promkes kepada masyarakat dan pengelola Proyek
(DPMU)
 Bersama TFM dan nature leader – Tim STBM melaksanakan STBM, serta
memberikan penjelasan kepada masyarakat untuk memilih opsi sarana air
minum, sarana air bersih (di masyarakat dan sekolah ) serta pelatihan.
 Bersama TFM menyempurnakan jadual pelaksanaan Konstruksi,
mengumpulkan dana In-cash 4% dan mempersiapkan 16% kontribusi
masyarakat berupa tenaga dan natura
 Bersama-sama masyarakat dan dibantu TFM menyusun RKM membahas,
penyelesaian RKM dan disampaikan ke DPMU.
 Mengikuti Pelatihan – pelatihan bersama-sama masyarakat seperti :
 RRK ( Sarana air minum, pelatihan, promkes, dan sanitasi
 Teknis sarana air minum / sanitasi (survey harga bahan / material, survey
lapangan, teknis rancangan / penggambaran dan spesifikasi teknis,
perhitungan RAB, Pengawasanpekerjaan, perhitungan kemajuan pekerjaan
fisik, administrasi dan keuangan pelaksanaan pekerjaan
 RAB kegiatan pelatihan, dan kegiatan promosi kesehatan (PHBS) dan sanitasi
*asa
MODUL Pelatihan Administrasi Keuangan dan Kelembagaan Pamsimas III
22
PROGRAM PAMSIMAS KABUPATEN BARITO KUALA 2018
 RAB O&M (operasi dan pemeliharaan), sumber pendanaan dan tata cara
pengelolaannya
 Rencana pengadaan barang dan jasa (bila ada)
 Monitoring secara terus menerus dengan TFM terhadap pekerjaan konstruksi,
material / bahan, kualitas pekerjaan, administrasi keuangan.
 Melakukan survey awal terhadap supplier setelah masyarakat desa telah
memilih pemenang lelang
 Melaksanakan kegiatan PHBS di masyarakat
 Mempersiapkan KKM menjadi BP dengan mengikuti pelatihan dengan BP
untuk menjadi keberhasilan sarana dan program kesehatan pada tahap pasca
Proyek
 Memberikan pertanggung jawaban kegiatan dan penggunaan dana kegiatan
PAMSIMAS ke masyarakat untuk disampaikan ke DPMU dan TKK
 Membuat SP yang ditandatangani coordinator KKM dan Ketua DPMU untuk
dilaporkan kepada BUPATI

FUNGSI KKM
a) Penggerak dan penumbuhan kembali nilai-nilai kemanusiaan, nilai-nilai
kemasyarakatan dan nilai – nilai demokrasi dalam kehidupan nyata
masyarakat setempat
b) Penggerak proses pengembangan aturan ( kode etik, kode tata laku, dsb )
c) Penggerak proses pengambilan keputusan yang adil dan demokratis
d) Pengendalian dan control sosial terhadap proses pembangunan.
e) Pembangkit dan mediasi aspirasi dan partisipasi masyarakat
f) Wadah informasi dan komunikasi bagi warga masyarakat keluahan / desa
setempat
g) Penggerak advokasi integrasi kebutuhan dan program masyarakat dengan
kebijakan dan program pemerintah setempat
h) Mitra kerja pemerintahan kelurahan / desa setempat dalam upaya
penanggulangan

TANGGUNG JAWAB KKM


1. Memimpin pencapaian target air minum aman dan sanitasi layak tingkat desa,
baik untuk pembangunan, peningkatan maupun pengembangan, dengan
memastikan cakupan layanan 100%
2. Bertanggung jawab dalam penyusunan dan pelaksanaan PJM ProAKSI dan
RKM, diantranya memfasilitasi pertemuan masyarakat desa serta memastikan
bahwa seluruh warga dapat berpartisipasi dalam setiap kegiatan
3. Bersama pemdes, menjamin tersedianya alokasi APBdes dalam RKM untuk
kegiatan perbaikan kinerja dan pengembangan SPAM
4. Bersama sanitarian, kader AMPL dan bidan desa, mempasilitasi pemicuan
dan Psca pemicuan
5. Menjamin kinerja pelaksanaan program
6. Melakukan pemantauan dan pembinaan terhadap kinerja KP-SPAMS dalam
pengolah infrasturktur air minum dan sanitasi
7. Melakukan pemngawalan terhadap masukan program peningkatan kerja dan
oengembangan SPAMS menujunkepelayanan 100%
8. Melaporkan hasil-hasil kegiatan bidang air minum dan sanitasi kepada kades
dan masyarakat

*asa
MODUL Pelatihan Administrasi Keuangan dan Kelembagaan Pamsimas III
23
PROGRAM PAMSIMAS KABUPATEN BARITO KUALA 2018
ADMINISTRASI DAN
PEMBUKUAN DANA BLM
1.1 KETENTUAN UMUM

 Coaching (pelatihan) pengelolaan dan pembukuan keuangan KKM wajib dilakukan


sebelum PKS ditandatangani. Coaching dilakukan oleh TFM kepada KKM dengan biaya
operasional Fasilitator.
 KKM wajib menyelenggarakan pembukuan dimulai sejak diterimanya dana incash.
 Pemeriksaan pembukuan KKM dilakukan oleh tim fasilitator setiap bulan dengan
menggunakan Form Pengukuran Indikator Kinerja Pengelolaan Keuangan KKM.
Prosedur selengkapnya lihat SOP Pengukuran Kinerja Pengelolaan Keuangan KKM.
 Administrasi kegiatan pengelolaan program di KKM dilaksanakan oleh Sekretariat KKM
bersama-sama dengan Satuan Pelaksana (Satlak) Pamsimas.
 Administrasi kegiatan pengelolaan program dilakukan dalam rangka transparansi dan
akuntabilitas pengelolaan, sehingga dibutuhkan pencatatan yang jelas, cermat, dan
didukung bukti-bukti yang bisa diterima.
 KKM diwajibkan menyimpan seluruh dokumen setiap tahapan proses baik yang bersifat
keuangan ataupun non-keuangan selama sepuluh tahun sejak pasca program.
 KKM harus menyusun laporan keuangan Bulanan (Buku Kumpulan format: format
laporan: PT.3-13) setiap bulan dan diumumkan melalui papan informasi.
 KKM mempertanggungjawabkan penggunaan dana (LPD) kepada masyarakat melalui
rembug warga, sebelum melakukan pengajuan pencairan dana hibah tahap/termin
berikutnya.
 Uang tunai di Kas Satlak tidak boleh lebih dari Rp. 2.000.000 dan mengendap terlalu
lama (maksimal 2 minggu). Untuk daerah remote (daerah yang secara geografis
mempunyai akses yang jauh dari bank atau lembaga keuangan) harus ada justifikasi
tertulis dari DMAC. Jumlah kas maksimal yang bisa disimpan Rp. 5.000.000,- dan tidak
boleh lebih dari 2 minggu.

1.2 PROSEDUR ADMINISTRASI DAN PEMBUKUAN DANA BLM

1.2.1 Pembukuan dan Administrasi Kegiatan

Jenis
Uraian Kelengkapan Pelaku
Pembukuan

Rencana 1. RPD dibuat sesuai dengan kebutuhan dan target RPD merupakan KKM
Penggunaan pelaksanaan kegiatan. dokumen yang
Dana – RPD 2. RPD memuat rencana kebutuhan bahan dan nilai digunakan untuk
(Buku Kumpulan yang akan dibelanjakan pada rencana pekerjaan. pencairan dana APBD
Format: Besarnya nilai RPD tidak harus sama setiap tahapan.
PT.3-06) (Tahap I, Tahap II,
Sebelum diajukan RPD harus disetujui oleh Tahap III)
Koordinator KKM dan diketahui oleh Kepala
Desa/Lurah sebelum diajukan ke Satker SNVT/SKS
Pamsimas Kabupaten.

*asa
MODUL Pelatihan Administrasi Keuangan dan Kelembagaan Pamsimas III
24
PROGRAM PAMSIMAS KABUPATEN BARITO KUALA 2018
Jenis
Uraian Kelengkapan Pelaku
Pembukuan
3. RPD bukan merupakan dasar untuk menentukan
proses pengadaan bahan, yang harus melalui proses
swadaya / survei harga / pemilihan langsung /
penunjukan. Proses pengadaan bahan lebih lanjut
ditentukan berdasarkan Rencana Anggaran Biaya
(RAB) (Buku Kumpulan Format: PT.3-18).
4. Dalam hal akan melakukan pengadaan, Tidak
dibenarkan menguraikan atau memecah jumlah
pembiayaan untuk pengadaan barang/jasa tanpa
alasan yang dapat dipertanggungjawabkan. Proses
pengadaan bahan selanjutnya dilakukan sesuai
prosedur pengadaan bahan yang dapat
dipertanggung-jawabkan.

Buku Bank 1. Buku Bank digunakan Untuk mencatat penerimaan  Slip setor, SP2D KKM
(Buku Kumpulan dana in-cash, APBD, APBD, bunga bank serta APBD, SP2D APBD
pengeluaran untuk kegiatan KKM, serta biaya pajak
Format:  Rekening Bank KKM
dan administrasi bank
PT.3-11) diprint setiap bulan
2. Pencatatan buku bank dilakukan oleh bendahara
 Tanda bukti harus
Satlak Pamsimas setiap ada transaksi.
diberi nomor urut.
3. Saldo di buku Bank harus sama dengan Rekening
Bank KKM  Bukti transaksi harus
disimpan sesuai
4. Buku Bank ditutup setiap tanggal 25. Setelah ditutup tanggal dan disimpan
diperiksa dan ditandatangani oleh Satlak Program sedemikian rupa
Pamsimas, Koordinator KKM, dan diketahui oleh sehingga tidak
Kepala Desa/Lurah. bercecer

Buku 1. Keluar-masuknya dana Pamsimas, baik tunai (in-cash)  Bukti pembelian KKM
Penerimaan dan maupun natura (in-kind) dicatat dalam buku dicatat setiap transaksi
Pengeluaran penerimaan dan pengeluran. Pencatatan dilakukan dilakukan.
(Buku Kumpulan oleh Bendahara Satlak Program Pamsimas.
 Nota asli dari toko
Format: 2. Buku penerimaan dan pengeluran ditutup tiap akhir harus mencantumkan
PT. 3-12) bulan pada tanggal yang samayaitu tanggal 25 tiap informasi: nama toko,
bulannya agar setelah tutup buku masih ada waktu alamat, harga, dan
untuk membuat Laporan Kemajuan Kegiatan dan cap/stempel dari toko.
Biaya Bulanan (Buku Kumpulan Format: PT.3-
 Tanda bukti harus
16)untuk menjadi bahan rapat TFM dengan DPMU dan
diberikan nomor urut
Konsultan kabupaten/kota pada akhir bulan.
sesuai tanggal
transaksi.
3. Buku Penerimaan dan Pengeluaran setelah ditutup
kemudian diperiksa dan ditandatangani oleh
Bendahara, Ketua Satlak Program, Koordinator KKM,
dan diketahui oleh Kepala Desa/Lurah.

Buku In kind 1. Penerimaan sumbangan dari masyarakat berupa  Bukti HOK harus
(Buku Kumpulan material dan tenaga kerja dicatat didalam buku in kind dirinci setiap orang
Format: 2. Form Tanda terima Incentif/Kontribusi Inkind (Buku dan ditandatangani
PT.03-14) Kumpulan Format: PT.3-15). jumlah nilai rupiah di oleh orang yang
kolom “Jumlah/nilai Rp. Kerja harus sama dengan bersangkutan, tidak
kolom 9 (total Rp). Buku PT 3-14 tersebut ditutup boleh diwakilkan
setiap tanggal 25 setiap bulan.
3. Pembayaran insentif harus diberikan secara langsung
kepada setiap orang yang bekerja (yang tidak
termasuk dalam kontribusi masyarakat in-kind/natura),
baik secara sitem upah harian maupun sistem
borongan/target.

*asa
MODUL Pelatihan Administrasi Keuangan dan Kelembagaan Pamsimas III
25
PROGRAM PAMSIMAS KABUPATEN BARITO KUALA 2018
Jenis
Uraian Kelengkapan Pelaku
Pembukuan

Buku Material / 1. Buku Material/bahan digunakan untuk mencatat Nomor Bukti yang dicatat KKM
Bahan (Buku material/bahan yang telah diterima dan bahan/material dalam buku material
Kumpulan yang telah dibayar. adalah nomor bukti
Format: 2. Buku material berguna untuk penyiapan RPD, penerimaan barang
PT. 3-17) menyiapkan pembayaran, mengendalikan pengadaan
agar sesuai target, dan mengevaluasi pengadaan
bahan.
3. Buku material dibuat oleh Unit Kerja Satlak Pamsimas
(Teknik dan Kesehatan) ditutup setiap bulan mengikuti
buku penerimaan dan pengeluaran. Setiap penutupan
harus diperiksa oleh Ketua Satlak Program Pamsimas
dan Tim Fasilitator Masyarakat;
Laporan 1. LPD dibuat oleh Ketua Satlak Pamsimas dan disetujui  LPD merupakan KKM
Penggunaan oleh Koordinator KKM dan diketahui oleh Kepala dokumen
Dana (LPD) Desa/Lurah untuk diperiksa oleh Konsultan pertanggungjawaban
(Buku Kumpulan kabupaten/kota. Satlak Pamsimas
Format: PT. 3- 2. LPD dibuat sebelum pencairan tahap II dan III APBD atas penggunaan
19) dan setelah kegiatan selesai 100%. LPD dibuat jika dana baik dari APBD
penggunaan dana telah mencapai lebih dari 90% dan maupun APBD
merupakan salah satu persyaratan untuk mencairkan  LPD APBD dibuat
dana selanjutnya dari KPPN. LPD yang diajukan setelah dana yang
harus dilampiri dengan bukti-bukti transaksi berasal dari APBD
pembayaran yang didokumentasikan secara khusus digunakan 100% dan
sesuai prinsip pengarsipan yang rapi dan lengkap. atau akhir periode
(sesuai permintaan
dari SKPD).
 LPD APBD
digunakan sebagai
dokumen pencairan
tahapan BLM.

1.2.2 Pengelolaan Kearsipan/Dokumen

Jenis Dokumen Uraian Kelengkapan Pelaku

Dokumen Proses Semua dokumen yang berkaitan  RKM KKM


Kegiatan Pamsimas dengan proses Pamsimas mulai
 Imas
dari sosialisasi sampai dengan
realisasi penyaluran dan  Pembentukan KKM
pencairan dana, pelaporan,  Akte Notaris/Pencatatan Notaris
permasalahan, dlsb. Penyusunan
dokumen ini berdasarkan urutan  Surat Hibah
kegiatan

Dokumen Pengadaan Semua dokumen terkait kegiatan  Pembentukan panitia pengadaan KKM
Tingkat Masyarakat pengadaan di tingkat masyarakat
 Undangan ke pemasok (pengumuman
lelang)
 Survei harga
 Daftar pemasok yang masuk dan hasil
penilaian pemasok
 SPK………

Dokumen Keuangan  Semua pencatatan keuangan  Dokumen perencanaan keuangan (RPD) KKM
baik asli ataupun foto copy
*asa
MODUL Pelatihan Administrasi Keuangan dan Kelembagaan Pamsimas III
26
PROGRAM PAMSIMAS KABUPATEN BARITO KUALA 2018
Jenis Dokumen Uraian Kelengkapan Pelaku
yang mencakup seluruh  SP2D , SPM dan dokumen pendukungnya.
tahapan mulai dari pengajuan
 Tanda terima uang maupun bukti transaksi
penarikan dana ke KPPN
(nota / faktur, dan kwitansi ).
hingga pengajuan pencairan
dana ke dan dari masyarakat.  semua Rekening Koran dan Buku
Tabungan (minimal harus dicetak setiap
 Penyusunan dokumen ini
akhir bulan),
berdasarkan penggolongan
kegiatan keuangan.  Catatan keuangan (Buku Penerimaan dan
Pengeluaran, beserta buku Bantu)
 Laporan keuangan (Laporan Keuangan
Bulanan, dan LPD)
Dokumen Kegiatan Penyusunan dokumen ini  semua dokumen pemicuan perubahan KKM
bidang higienis dan berdasarkan urutan kegiatan dan perilaku dengan CLTS,
kesehatan baik di menyangkut : lokasi, pelaku,
 promosi dan pemasaran STBM,
masyarakat ataupun sasaran, dan hasil kegiatan
di sekolah  advokasi / pelatihan STBM (sanitasi total
berbasis masyarakat)

Dokumen Kegiatan Penyusunan dokumen ini Dokumen kegiatan: KKM


pembangunan berdasarkan jenis kegiatan  pelatihan pengelolaan administrasi dan
sarana air minum dan pemberdayaan dan peningkatan keuangan,
sanitasi komunal kapasitas masyarakat
 pelatihan teknik sarana air minum dan
sanitasi,
 dan peningkatan kapasitas kelembagaan
melalui pembentukan KKM

Dokumen Kegiatan Penyusunan dokumen ini Dokumen yang meliputi: KKM


pembangunan berdasarkan urutan kegiatan di  hasil MPA bidang air minum dan sanitasi
sarana air minum dan lapangan
 hasil survei harga bahan/peralatan/upah,
sanitasi komunal
 hasil survei dan pengukuran bangunan
prasarana,
 gambar rancangan dan pelaksanaan,
 rencana anggaran biaya, jadwal
pelaksanaan pekerjaan,
 revisi pelaksanaan

Foto-foto kegiatan Foto kegiatan pembangunan mulai dari : 0%, KKM


dan dokumentasi 50% dan 100%
kegiatan

*asa
MODUL Pelatihan Administrasi Keuangan dan Kelembagaan Pamsimas III
27
PROGRAM PAMSIMAS KABUPATEN BARITO KUALA 2018
Hal-hal Penting dalam

Pengelolaan Keuangan oleh Satlak Pamsimas

 Setiap buku dan laporan harus diberi nama KKM, judul buku/laporan, dan periode
 Satlak Pamsimas tidak boleh mengeluarkan biaya untuk Konsultan dan Fasilitator, seluruh aparat pemerintah dan
seluruh unsur yang terkait baik langsung maupun tidak langsung dengan kegiatan Pamsimas.
 Pembayaran kepada pemasok barang/jasa dilakukan sesuai jadwal yang telah ditetapkan dan disepakati dalam
kontrak pengadaan bahan atau kontrak sewa peralatan. Tim Fasilitator dan Konsultan kabupaten/kota harus
memantau proses kemajuan pengadaan tersebut.
 Dana Kas Satlak Pamsimas dilarang dipegang/dititipkan kepada pihak manapun juga atau disimpan dalam rekening
apapun. Dana tersebut hanya boleh dipegang Bendahara sebagai kas Satlak Program Pamsimas.
 Bukti-bukti pembayaran yang telah dijilid dalam berkas LPD harus disimpan di Sekretariat KKM dalam rangka
pengajuan pencairan dana. Koordinator KKM dan Kepala Desa / Lurah berhak untuk memeriksa arsip dan pembukuan
Satlak program Pamsimas kapan saja, dan sewaktu-waktu dapat meminta fotocopy bukti pembayaran dalam rangka
tugasnya sebagai pengendali dan pembina Satlak Program PAMSIMAS.

*asa
MODUL Pelatihan Administrasi Keuangan dan Kelembagaan Pamsimas III
28
PROGRAM PAMSIMAS KABUPATEN BARITO KUALA 2018
JENIS-JENIS PEMBUKUAN PROGRAM
PAMSIMAS

1. BUKU BANK (PT.3-11)

2. BUKU PENERIMAAN DAN PENGELUARAN PAMSIMAS (PT.3-12)

3. LAPORAN KEUANGAN BULANAN (PT.3-13)

4. REKAPITULASI INKIND (PT.3-14)

5. DAFTAR HADIR DAN TANDA TERIMA (INSENTIF ATAU KONTRIBUSI)


(PT.3-15)

6. LAPORAN KEGIATAN KEMAJUAN KEGIATAN DAN BIAYA (PT.3-16)

7. BUKU MATERIAL (PT.3-17)

8. RENCANA ANGGARAN BIAYA (PT.3-18)

9. LAPORAN PENGGUNAAN DANA (PT.3-19)

*asa
MODUL Pelatihan Administrasi Keuangan dan Kelembagaan Pamsimas III
29
PROGRAM PAMSIMAS KABUPATEN BARITO KUALA 2018
PENANGANAN PENGADUAN
MASYARAKAT (PPM)

PENANGANAN PENGADUAN MASYARAKAT


(PPM)
Ketentuan Umum :

1. Pengaduan masyarakat Pamsimas terbuka untuk umum.


2. Pengaduan masyarakat dimaksudkan sebagai bentuk kepedulian
masyarakat umum terhadap pelaksanaan program Pamsimas.
3. Pengaduan masyarakat dapat berupa masukan dan pengaduan masalah.

Pengaduan masyarakat dapat diterima dari :


1. Yang disampaikan melalui media:
a) Pengaduan Online, Forum Bebas (Website Pamsimas:
http://www.pamsimas. org),
b) Email: pengaduan@pamsimas.org
c) Telepon: 021-5260761 / 5260762 (atau ke nomor telepon: KKM,)
d) Faksimili : 021-5260745 (atau ke faksimili: KKM)
e) SMS Pengaduan : 0818 0895 2148,
f) Tatap langsung (Diskusi, Lokakarya, Pelatihan),
g) Surat (Yang dikirim ke alamat: KKM, DMS, PC)
h) Kotak pengaduan di tingkat desa/ sekretariat KKM.

2. Yang berasal dari sumber pengaduan seperti:


a) Hasil uji petik, Supervisi
b) Media cetak (Koran, Majalah, Tulisan, dll.)
c) Media elektronik (Radio, Televisi, dll.)
d) Laporan Hasil PemeriksaanBPKP.
e) Lainnya.

*asa
MODUL Pelatihan Administrasi Keuangan dan Kelembagaan Pamsimas III
30
PROGRAM PAMSIMAS KABUPATEN BARITO KUALA 2018
Pembagian bidang kegiatan Penanganan
Pengaduan Masyarakat
a) Administrasi dan keuangan,
b) Pengadaan barang dan jasa,
c) Manajemen proyek,
d) Partisipasi masyarakat ,
e) Kelembagaan,
f) Teknik dan infrastruktur,
g) Sumber air dan lingkungan.
h) Lainnya.

Kategori pengaduan berupa :


a) Kritik,
b) Saran/usulan,
c) Pertanyaan,
d) Penyimpangan dana, berkaitan dengan pengaduan masalah yang
disebabkan adanya penyimpangan, penyelewengan ataupun
penyalahgunaan dana.
e) Force majeur, berkaitan dengan pengaduan masalah yang diakibatkan
kejadian yang mengarah di luar kemampuan manusia, misalkan bencana
alam, kerusuhan masal, dan sejenisnya.
f) Kinerja pelaku / pelanggaran kode etik, berkaitan dengan pengaduan
masalah yang diakibatkan oleh pelanggaran kode etik atau kinerja pelaku.
g) Pelanggaran mekanisme atau prosedur,berkaitan dengan pengaduan
masalah yang diakibatkan oleh pelanggaran mekanisme atau prosedur
yang telah ditetapkan oleh Program Pamsimas.
h) Lainnya. berkaitan dengan pengaduan masalah diluar kategori di atas

Pengaduan masyarakat mengacu pada prinsip


a) Rahasia, Identitas pelapor pengaduan harus dirahasiakan.
b) Proporsional, Penanganan harus sesuai dengan cakupan kasus/masalah
yang terjadi.
c) Berjenjang, Pengaduan pertama ditangani dimana pengaduan atau
masalah tersebut timbul (keberadaan subyek yang diadukan).
d) Obyektif,

*asa
MODUL Pelatihan Administrasi Keuangan dan Kelembagaan Pamsimas III
31
PROGRAM PAMSIMAS KABUPATEN BARITO KUALA 2018
Penanganan pengaduan yang diterima ditindak lanjuti dengan melakukan
verifikasi dan uji silang (cross check) sesuai prosedur untuk menghindari
adanya pemihakan.
e) Transparan, Sejauh mungkin melibatkan masyarakat dalam proses
penanganan pengaduan.
f) Akuntabilitas, Proses penanganan pengaduan dan masalah dapat
dipertanggungjawabkan sesuai dengan ketentuan atau prosedur yang
berlaku.

LANGKAH DAN KRITERIA PENYELESAIAN


MASALAH
Penanganan pengaduan atau masalah dinyatakan selesai, bila ada
persetujuan/kesepakatan dari masyarakat terkait dengan langkah-langkah nyata
dalam penyelesaian masalah,diantaranya meliputi:

a) Memulihkan atau meminimalisir kerugian masyarakat yang diakibatkan


adanya masalah.
b) Diberikan sanksi kepada pelaku/pembuat masalah (siapapun tanpa kecuali)
sebagai pembelajaran bagi pelaku dan masyarakat pada umumnya.
c) Harus ada upaya fasilitasiterjadinya musyawarah khusus untuk pembahasan
hasil investigasi atau hasil klarifikasi sehingga dapat disepakati langkah
selanjutnya dan target penyelesaian.
d) Pada kondisi tertentu, perlindungan pada pelapor dan saksi melalui upaya
menjaga kerahasiaan pelapor, perlu dilakukan.

Penanganan pengaduan dinyatakan selesai,


apabila :
1. Penyelesaian pengaduan diupayakan dengan cara musyawarah mufakat,
sebelum menempuh cara lain.
2. Pengaduan masalah adalah berasal dari masyarakat yang diasumsikan
merugikan masyarakat, sehingga masalah dianggap ”masalah selesai” harus
ada legitimasi dari masyarakat tekait (ada keputusan hasil musyawarah).
3. Jika permasalahan disebabkan adanya salah/perbedaan informasi, maka
masalah dianggap selesai, apabila pihak yang menerima informasi berbeda
telah menerima informasi yang sebenarnya dan dapat diterima oleh pengadu.
4. Jika masalahnya adalah mengenaipenyimpangan mekanisme atau prosedur,
makakegiatan yang mekanisme atau prosedurnya diselewengkan sudah dapat
diluruskan kembali sesuai dengan ketentuan dan panduan yang berlaku.
5. Diupayakan penanganan masalah yang merugikan masyarakat harus
dipulihkan atau kerugian diminimalisir. Jika masalahnya disebabkan
adanyapenggelapan/penyelewengan uang untuk keperluan diluar ketentuan
PAMSIMAS, maka seluruh uang yang digelapkan sudah dikembalikan dan
dapat dipergunakan kembali oleh masyarakat.

*asa
MODUL Pelatihan Administrasi Keuangan dan Kelembagaan Pamsimas III
32
PROGRAM PAMSIMAS KABUPATEN BARITO KUALA 2018
6. Pelaku sebagai pembuat masalah (siapapun tanpa kecuali) harus diberikan
sanksi, sebagai pembelajaran bagi masyarakat.
7. Harus ada upaya fasilitasi/terjadinya musyawarah khusus untuk pembahasan
hasil investigasi atau hasil klarifikasi sehingga dapat disepakati langkah
selanjutnya dan target penyelesaian.
8. Ada bukti-bukti pendukung dan saksi-saksi terhadap upaya penanganan
pengaduan yang dapat dipertanggungjawabkan kebenarannya, seperti;
kuitansi, sebagai bukti pengembalian dana, rekening bank, foto, berita acara
penanganan masalah.
9. Jika masalahnya disebabkan oleh intervensi negatif, maka intervensi negatif
sudah dapat dihentikan, dan kegiatan yang diakibatkan sudah dapat berjalan
sesuai aturan, mekanime dan prosedur yang berlaku.
10. Jika permasalahan disebabkan karena adanya perubahan kebijakan, maka
masalah dianggap selesai apabila telah terjadi singkronisasi antara kebijakan
dengan sesuatu yang dipermasalahkan.
11. Terhadap permasalahan yang dinyatakan benar-benar karena kondisi force
majeur, semaksimal mungkin tetap diupayakan adanya langkah perbaikan
terhadap kegiatan yang mengalami kerusakan, baik melalui swadaya
masyarakat atau pihak-pihak lain yang memungkinkan membantu upaya
perbaikan. Jika kegiatan menyangkut pinjaman bergulir maka proses
pengambilan keputusannya harus didasarkan atas tim investigasi terlebih
dahulu untuk memastikan kebenarannya.
12. Jika masalahnya disebabkan oleh kinerja pelaku/kode etik, maka kegiatan
yang tidak optimal yang diakibatkan oleh pelaku bersangkutan sudah dapat
berjalanoptimalsesuai dengan aturan yang berlaku. Dan pelaku menyadari
kesalahan dan siap untuk menerima segala konsekuensinya.
13. Penyelesaian masalah dimungkinkan melibatkan Pihak ketiga, apabila setelah
dengan jalan musyawarah kedua belah pihak tidak menemukan jalan keluar
atau penyelesaian masalah tersebut.
14. Apabila masalah yang penanganannya sudah sampai pada wilayah hukum
atau prosesnya sudah di tangani oleh aparat hukum, maka dinyatakan selesai
dan selanjutnya langkah yang harus dilakukan adalah :
a) Secara administrasi untuk penutupan database aplikasi PPM.
b) PPM harus tetap memantau dan melaporkan proses
perkembangannya.
Dalam memenuhi rasa keadilan serta pembelajaran kepada masyarakat,
maka masalah dianggap selesai jika sudah ada keputusan tetap pengadilan.
Selama proses hukum, konsultan diwajibkan memonitor dan melaporkan
sampai ada keputusan tetap pengadilan.

*asa
MODUL Pelatihan Administrasi Keuangan dan Kelembagaan Pamsimas III
33
PROGRAM PAMSIMAS KABUPATEN BARITO KUALA 2018

You might also like