1. DS: Gangguan pertukaran berhubungan • Ny.S mengeluh sesak napas gas dengan perubahan DO: membrane • Pasien tampak lemas alveolar-kapiler • Pasien batuk dahak kuning kental • Hasil PF paru • Auskultasi : ronchi • RR : 27x/menit, cepat dangkal dan irregular : 98 kali/ menit • Warna kulit pucat Hasil Ro.Thorax, kesan : pneumonia 2. DS: Ketidakefektifan pola sindrom Ny.S mengeluh sesak napas nafas hipoventilasi DO: • tampak penggunaan otot bantu napas, • RR: 27 kali/menit, cepat dangkal dan irregular • Tahap ekspirasi berlangsung lebih lama
3. Data Subjektif Ketidakseimbangan Ketidakmampuan
1. Pasien mengatakan kehilangan nafsu nutrisi kurang dari mencerna makanan makan kebutuhan tubuh 2. Pasien mengatakan mual Data Objektif 1. Pasien terlihat kurus 2. BB pasien turun. BB sebelum dirawat 62kg, BB setelah dirawat 50kg 3. RR: 27 kali/menit, N : 98 kali/ menit TD 140/80 mmhg
4. Data Subjektif Intoleransi aktifitas Ketidakseimbangan
1. Klien mengatakan lemas antara suplai dan 2. Klien mengatakan sesak napas kebutuhan oksigen Data Objektif 1. RR: 27 kali/menit, N : 98 kali/ menit TD 140/80 mmhg 1. Pasien bertambah sesak setelah beraktivitas 2. Aktivitas dibantu oleh keluarga Diagnosa NO Tujuan dan Kriteria Hasil Intervensi Keperawatan 1. Gangguan Setelah dilakukan tindakan Manajemen jalan napas pertukaran gas keperawatan selama 3x24 jam • Monitor rata – rata, berhubungan masalah pertukaran gas dapat kedalaman, irama, usaha dengan perubahan diminimalkan dengan kriteria hasil: respirasi, status O2 dan vital membrane Status Pernapasan: pertukaran sign lainnya kapiler-alveolar Gas • Auskultasi suara nafas, catat • Memelihara kebersihan adanya suara tambahan dan paru paru posisikan pasien untuk • bebas dari tanda tanda memaksimalkan ventilasi distress pernafasan • ajarkan batuk efektif bila perlu • Mendemonstrasikan batuk • kolaborasi pemberian efektif bronkodilator atau obat • suara nafas yang bersih mukolitik bila perlu • tidak ada sianosis dan Fisiotrapi Dada dyspneu (mampu • Lakukan fisotrapi dadaminimal mengeluarkan sputum, 2 jam setelah makna mampu bernafas dengan • Monitor jumlah dan mudah) karakteristik sputum • Tanda tanda vital dalam • Monitor status respirasi dan rentang normal kardiologi Pencegahan Aspirasi • Monitor status pernapasan • Posisikan kepala pasien lebih tinggi dari pada badan 30 derajat sampai 90 derajat • Pertahankan kepatenan jalan napas
2. Ketidakefektifan Setelah dilakukan tindakan Manajemen jalan napas
pola napas keperawatan selama 3x24 jam • Monitor rata – rata, berhubungan masalah pola napas efektif dengan kedalaman, irama, usaha dengan sindrom kriteria hasil: respirasi, status O2 dan vital hipoventilasi Status Pernapasan: Ventilasi sign lainnya • RR: 16-20 kali/menit • Auskultasi suara nafas, catat • Tidak ada penggunaan otot adanya suara tambahan dan bantu pernapasan posisikan pasien untuk • Tidak tampak napas cuping memaksimalkan ventilasi hidung • ajarkan batuk efektif bila perlu • Askultasi suara napas • kolaborasi pemberian vesikuler bronkodilator atau obat mukolitik bila perlu Terapi oksigen • pantau efektivitas dari terapi oksigen (pulse oximetry, ABG) yang sesuai, amati tanda-tanda oksigen yang disebabkan hipoventilasi • bersihkan mulut, hidung, sekresi trakea, posisikan pasien semi fowler • konsul dengan tenaga kesehatan terkait penggunaan tambahan oksigen selama aktivitas dan atau tidur Monitor Pernapasan • Monitor kecepatan,irama, kedalaman dan kesulitan bernafas • Monitor keluhan sesak nafas pasien termasuk kegiatan yang meningkatkan atau memperburuk sesak nafar • Berikan bantuan terapi nafas (nabulizer
3. Ketidakseimbang Setelah dilakukan tindakan Manajemen Nutrisi
an nutrisi kurang keperawatan 3x24 jam, diharapkan 1. Tentukan status gizi pasien dan dari kebutuhan kriteria hasil : kemampuan pasien untuk tubuh Status Nutrisi memenuhi kebutuhan gizi berhubungan 1. Asupan makanan 2. Atur diet yang diperlukan dengan ditingkatkan ke tidak 3. Tentukan jumlah kalori dan ketidakmampuan menyimpang dari rentang jenis nutrisi yang dibutuhkan mencerna normal untuk memenuhi persyaratan makanan Status Nutrisi : Asupan Makanan gizi dan Cairan 4. Ciptakan lingkungan yang 1. Asupan makanan secara optimal saat mengonsumsi oral ditingkatkan ke makanan sebagian besar adekuat Manajemen Berat Badan 2. Asupan cairan secara oral 1. Diskusikan dengan pasien ditingkatkan ke sepenuhnya mengenai hubungan antara adekuat asupan makanan, olahraga, Nafsu Makan peningkatan berat badan, dan 1. Intake makanan penurunan berat badan. ditingkatkan ke tidak 2. Diskusikan dengan pasien terganggu mengenai kondisi medis apa 2. Intake nutrisi ditingkatkan saja yang berpengaruh ke tidak terganggu terhadap berat badan 3. Intake cairan ditingkatkan ke tidak terganggu
4. Intoleransi Setelah dilakukan tindakan Terapi Aktivitas
aktifitas keperawatan 3x24 jam, diharapkan 1. Dorong aktivitas kreatif yang berhubungan kriteria hasil : tepat dengan Toleransi terhadap Aktivitas 2. Bantu klien untuk ketidakseimbanga 1. Frekuensi pernapasan ketika mengidentifikasi aktivitas yang n antara suplai beraktivitas ditingkatkan ke diinginkan dan kebutuhan tidak terganggu 3. Bantu klien untuk oksigen 2. Kemudahan bernapas ketika mengidentifikasi aktivitas yang beraktivitas ditingkatkan ke bermakna tidak terganggu 4. Dorong keterlibatan dalam 3. Saturasi oksigen ketika aktivitas kelompok maupun bernapas ditingkatkan ke terapi, jika memang diperlukan tidak terganggu Manajemen Energi Tanda Tanda Vital 1. Kaji status fisiologis pasien 1. Tingkat pernapasan yang menyebabkan kelelahan ditingkatkan ke tidak ada sesuai dengan konteks usia dan deviasi dari kisaran normal perkembangan 2. Irama pernapasan 2. Anjurkan pasien ditingkatkan ke tidak ada mengungkapkan perasaan deviasi dari kisaran normal secara verbal mengenai 3. Kedalaman inspirasi keterbatasan yang di alami ditingkatkan ke tidak ada 3. Tentukan jenis dan banyaknya deviasi dari kisaran normal aktivitas yang dibutuhkan Daya Tahan untuk menjaga ketahanan 1. Melakukan aktivitas rutin ditingkatkan ke tidak terganggu 2. Aktivitas fisik ditingkatkan ke tidak terganggu