Professional Documents
Culture Documents
APRIL 2019
OLEH :
I. IDENTITAS PASIEN
Nama : Tn. AD
Jenis Kelamin : Laki-laki
Umur : 20 tahun
II. ANAMNESIS
Keluhan Utama : nyeri pada bahu kiri
Anamnesis Terpimpin : dialami sejak kurang lebih 1 jam yang lalu
sebelum masuk RSUD Lanto Dg Pasewang
Mekanisme trauma : pasien sedang mengendarai sepeda motor
dan tiba-tiba kehilangan keseimbangan dan terjatuh dengan bahu kiri
mengenai aspal terlebih dahulu
III. PEMERIKSAAN FISIS
PRIMARY SURVEY
Airway :Bebas
Breathing : RR = 20 x/menit reguler, spontan, tipe
thoracoabdominal, simetris
Circulation :BP = 110/70 mmHg, HR = 88 x/menit
reguler, kuat angkat
Disability : GCS 15 (E4M5V6), pupil isokor,
refleks cahaya +/+
Environment :Suhu axilla = 36 oC
SECONDARY SURVEY
Right Shoulder Region
Hasil pemeriksaan:
Corakan Bronchovaskular kedua paru dalam batas normal
Tidak tampak proses spesifik aktif pada kedua paru
Cor: kesan normal, aorta normal
Kedua sinus dan diafragma baik
Fraktur pada 1/3 tengah os clavicula dextra
V. RESUME
Pasien laki-laki, 20 tahun dibawa masuk rumah sakit Lanto Dg.
Pasewang dengan keluhan nyeri pada bahu kiri akibat kecelakaan lalu
lintas yang dialami kurang lebih 1 jam sebelum masuk rumah sakit.
Pasien sedang mengendarai motor kemudian kehilangan keseimbangan
dan terjatuh dengan posisi bahu kiri mengenai aspal terlebih dahulu.
Pemeriksaan fisis pada right shoulder region tampak 1 luka ekskoriasi,
yaitu pada aspek posterior ukuran 3 x 3 cm.. Ada deformitas. Ada
hematom. Ada edema. Pada palpasi nyeri tekan ada. Gerak aktif dan
pasif sendi bahu sulit dievaluasi akibat akibat nyeri. Pulsasi arteri
radialis dan ulnaris teraba, CRT <2 detik.
Pada pemeriksaan radiologi foto left shoulder tampak fracture 1/3
middle right clavicle
VI. DIAGNOSIS
Closed frature 1/3 middle left clavicle
VII. PENATALAKSANAAN
IVFD RL
Analgesik
Apply arm sling at right upper limb
Planning for Open Reduction Internal Fixation Clavicl
DISKUSI
FRAKTUR KLAVIKULA
I. DEFINISI
Fraktur adalah hilangnya kontuinitas tulang, tulang rawan sendi dan
tulang rawan epifise yang bersifat total maupun parsial. Untuk mengetahui
mengapa dan bagaimana tulang mengalami kepatahan, harus diketahui keadaan
fisik tulang dan keadaaan trauma yang dapat menyebabkan tulang patah.
Kebanyakan fraktur terjadi karena kegagalan tulang menahan tekanan terutama
tekanan membengkok, memutar dan tarikan. Fraktur klavikula adalah kerusakan
dari tulang klavikula yang menghubungkan sternum ke bahu.1
II. ANATOMI
Pada potongan koronal, tulang klavikula merupakan tulang yang kecil dan
tipis, lebih lebar pada sisi medial dan terlihat jelas lebih tipis pada sepertiga
lateral. Pada potongan axial, struktur tiga dimensi tulang klavikula semakin jelas
telihat. Tulang klavikula berbentuk seperti huruf S, pada ujung sisi medial
berbentuk cembung dan ujung sisi lateral berbentuk cekung. Pada proyeksi axial,
tulang klavikula baik sisi medial maupun lateral mempunyai permukaan yang
datar, dihubungkan oleh bagian tengah klavikula yang berbentuk seperti tabung
dan tipis. Area transisi pertengahan tulang klavikula menunjukkan struktur
penghubung yang lemah. Pertengahan klavikula, merupakan daerah yang paling
sering terjadi fraktur. Pada akhirnya, jika terlihat pada potongan sagital, luas
daerah transisi tulang klavikula dari anterior ke posterior dapat terlihat dengan
jelas.2
Ligamen trapezoid dan conoid merupakan ligamen yang tebal, dan kuat
yang berjalan dari dasar dari processus coracoid dari scapula sampai bagian
inferior dari lateral klavikula. Ligamen trapezoid menempel pada tonjolan tulang
yang spesifik, sedangkan ligamen conoid yang lebih medial berinsersi pada
conoid tubercle. Ligamen-ligamen ini memberikan fungsi yang penting sebagai
suspensi dari korset bahu pada klavikula.
Kapsul dari sendi acromioclavicular membentuk ligamen-ligamen
acromioclavicular. Pada bagian superior, dan pada bagian posterosuperior,
ligamen tersebut menahan pergeseran anteroposterior dari distal klavikula. Studi
biomekanis yang terbaru menyebutkan bahwa kapsul acromioclavicular menahan
translasi anterior-posterior.4
Anatomi Otot
Anatomi Neurovaskular
Dari segi sudut pandang untuk kepentingan bedah, anatomi neurovaskular dibagi
menjadi anterior dan posterior. Pada bagian anterior, struktur yang paling utama
yaitu saraf supraclavicular. Percabangan dari pleksus cervical, saraf tersebut
berorigo sebagai trunkus pada batas posterior dari sternocleidomastoid. Trunkus
tersebut dibagi menjadi anterior, pertengahan, dan saraf posterior yang melintasi
permukaan superfisial dari bagian dalam klavikula sampai platysma. Jupiter dan
Ring merekomendasikan lokasi dan preservasi saraf supraclavicular selama
pendekatan bedah pada pertengahan klavikula.2
V. KLASIFIKASI
Pada tahun 1990 Craig memperkenalkan klasifikasi yang lebih detilpada fraktur
klavikula berdasarkan pembagian lebih mendalam dari tiap grup pada klasifikasi
Allman. Adapun subgroup dari grup III menurut klasifikasi Craig adalah:6
VIII. PENATALAKSANAAN
Tatalaksana Nonoperatif
Pemeriksaan foto rontgen tidak perlu selama proses perawatan, tetapi akan
lebih baik dilakukan pada saat proses penyatuan tulang yang biasanya dapat
dilihat pada minggu ke 4 sampai minggu ke 6 (pada saat fase remodeling pada
proses penyembuhan tulang). Tanda klinis penyatuan tulang adalah berkurangnya
rasa sakit atau rasa sakit hilang, dapat melakukan gerakan bahu secara penuh, dan
kekuatan kembali normal.8
Terapi medikamentosa pada kasus patah tulang dapat dilakukan untuk
mengurangi rasa nyeri. Terapi medikamentosa yang dapat digunakan adalah obat
kategori analgesik antiinflamasi sepertiacetaminophen dan codeine dapat juga
obat golongan NSAIDs seperti ibuprofen.8
Tatalaksana Operatif
Plate fixation
Klavikula memiliki suplai darah marginal yang seluruhnya periosteal
sehingga plate fixation mungkin bukan pilihan terbaik. Walaupun
demikian, plate fixation dapat menyediakan kontrol rotasi yang baik
dibandingkan intramedullary fixation.8
Intramedullary fixation
Kelebihan utama dari intramedullary fixation adalah dapat dilakukan
melalui insisi kulit yang kecil pada garis Langer’s. Fiksasi dapat dilakukan
dengan insisi jaringan yang minimal dan dapat dikeluarkan hanya dengan
anestesi lokal.8
IX. KOMPLIKASI
Cedera pembuluh darah, hal ini jarang terjadi, biasanya terjadi karena
trauma awal atau tekanan sekunder dari kallus atau deformitas yang
tersisa.
Pneumouthoraks
Haemothoraks
Cedera pleksus Brachialis
Komplikasi Lanjut
Malnunion
Nonunion