You are on page 1of 18

AUDITING I

1. ASERSI DALAM LAPORAN


KEUANGAN
2. PENGENDALIAN INTERNAL
3. PENILAIAN RISIKO

Nama Kelompok 6 :

Citra Dewi 14080694015

Augy Ladyana F 14080694055

Agil Andrian 14080694067


1. ANALISIS ASERSI
DALAM LAPORAN KEUANGAN PT ANEKA TAMBANG Tbk

ISA 315 alinea A111 menjelaskan kelompok asersi yang dapat digunakan auditor untuk
mempertimbangkan berbagai salah saji dalam laporan keuangan. Kelompok asersi untuk
jenis-jenis transaksi dan peristiwa untuk periode yang diaudit. Lihat tabel berikut :

A. Asersi untuk Jenis Transaksi


Asersi Penjelasan
Occurrence Transaksi dan peristiwa yang sudah dicatat, memang terjadi dan merupakan
transaksi dan peristiwa dari entitas yang bersangkutan.
Completeness Semua transaksi dan peristiwa yang harusnya dicatat, memang sudah
dicatat.
Accuracy Angka-angka, jumlah-jumlah, dan data lain yang terkait dengan transaksi
dan peristiwa yang dicatat, sudah dicatat dengan akurat
Cut-off Transaksi dan peristiwa dicatat dalam periode akuntansi yang benar
Classification Transaksi dan peristiwa dicatat dalam akun yang benar

Kelompok asersi untuk saldo akun (account balance) pada akhir periode yang diaudit, Lihat
tabel berikut:
B. Asersi untuk Saldo Akun
Asersi Penjelasan
Existence Aset,kewajiban, dan ekuitas benar ada.
Rights and obligations Entitas memiliki dan menguasai aset, dan utang merupakan
kewajiban entitas.
Completeness Semua aset, kewajiban, dan ekuitas yang seharusnya dicatat, sudah
dicatat
Valuation and Aset, kewajiban, dan ekuitas dicantumkan dalam laporan keuangan
allocation dalam jumlah yang benar (appropriate amounts), dan semua
penyesuaian untuk penilaian (valuation) dan alokasi (allocation)
telah dicatat dengan benar.
Kelompok asersi yang berhubungan dengan penyajian (presentations) dan pengungkapan
(disclosures) dalam laporan keuangan, dijelaskan dalam tabel berikut:

C. Asersi tentang Penyajian & Pengungkapan


Asersi Penjelasan
Occurrence, rights and Transaksi, peristiwa, dan hal-hal lain yang sudah diungkapkan
obligations dalam laporan keuangan, memang terjadi dan berkaitan dengan
entitas yang bersangkutan.
Completeness Semua pengungkapan yang seharusnya dicantumkan, memang
sudah dicantumkan dalam laporan keuangan.
Classification and Informasi keuangan disajikan dan dijelaskan dengan tepat, dan
understandability pengungkapan dinyatakan dengan jelas.
Accuracy and Informasi keuangan dan informasi lainnya diungkapkan dengan
valuation wajar dan dalam jumlah yang benar.

ANALISIS ASERSI dalam LAPORAN KEUANGAN


PT Aneka Tambang Tbk Laporan Tahunan 2014

A. Asersi untuk Jenis Transaksi


 Occurrence
Transaksi dan peristiwa yang sudah dicatat dalam Laporan Laba Rugi Komprehensif
Konsolidasian untuk tahun yang berakhir 31 Desember 2014, transaksi-transaksi
tersebut merupakan peristiwa dari entitas bersangkutan yang telah terjadi.
Pengungkapan atas transaksi-transaksi yang ada dapat di lihat pada Catatan Atas
Laporan Keuangan.
 Completeness
Semua transaksi yang terkait dengan perusahaan telah dicatat dengan benar sesuai
Standar Akuntansi Keuangan di Indonesia. Kelengkapan dari transaksi tersebut
dilaporkan di dalam laporan keuangan PT Aneka Tambang Tbk yang terdiri dari
Laporan Posisi Keuangan, Laporan Laba Rugi Komprehensif, Laporan Perubahan
Ekuitas, Laporan Arus Kas, dan Catatan Atas Laporan Keuangan.
 Accuracy
Laporan Keuangan Tahunan PT Aneka Tambang Tbk yang dimuat dalam laporan
tahunan telah disusun sesuai dengan Standar Akuntansi Keuangan di Indonesia yang
telah diaudit oleh Akuntan. Hal tersebut dapat diketahui dari adanya laporan audit
perusahaan yang telah memastikan bahwa laporan keuangan tersebut telah di audit
serta dinyatakan telah sesuai dengan Standar Akuntansi Keuangan di Indonesia dan
telah di uji keakuratan dari laporan keuangan PT Aneka Tambang Tbk tersebut.
 Cut-off
Kebijakan akuntansi telah diterapkan secara konsisten dengan laporan keuangan
tahunan untuk tahun yang berakhir 31 Desember 2013 yang telah sesuai dengan
Standar Akuntansi Keuangan di Indonesia. Jadi laporan keuangan konsolidasian PT
Aneka Tambang Tbk disusun secara periodik yaitu tahunan.

 Classification
Berdasarkan informasi pada Laporan Keuangan Tahunan PT Aneka Tambang Tbk
pada tahun 2014, terdapat Surat Pernyataan Direksi tentang “tanggung jawab atas
laporan keuangan konsolidasian”. Dalam surat pernyataan tersebut, Dewan Direksi
yang bertanda tangan menyatakan bahwa :
Poin 2 : “Laporan keuangan konsolidasian interim Perusahaan dan Entitas anak
telah disusun dan disajikan sesuai dengan Standar Akuntansi Keuangan
Indonesia”.
Poin 3.a : “semua informasi dalam laporan keuangan konsolidasian interim
Perusahaan dan Entitas Anak telah dimuat secara lengkap dan benar”.

Bukti dari pernyataan tersebut adalah laporan keuangan yang lengkap yaitu Laporan
Posisi Keuangan (Neraca), Laporan Laba Rugi Komprehensif, Laporan Perubahan
Ekuitas, Laporan Arus Kas, dan pengungkapannya dapat dilihat di Catatan Atas
Laporan Keuangan.

B. Asersi untuk Saldo Akun


 Existence (asset, liabilitas, dan ekuitas benar ada)
Untuk mengetahui jumlah asset, liabilitas, dan ekuitas dari PT Aneka Tambang Tbk
dapat dilihat pada laporan keuangan tahunan pada tahun 2014 yaitu pada Laporan
Posisi Keuangan. Asset tetap yang dimiliki oleh PT Aneka Tambang Tbk antara lain
yaitu prasarana, bangunan, pabrik, mesin dan peralatan, kendaraan, peralatan dan
perabotan kantor. Terkait jenis asset tetap yang dimiliki oleh PT Aneka Tambang Tbk
dapat dilihat pada Catatan Atas Laporan Keuangan bagian asset tetap.
Informasi Asset Tetap

 Rights and Obligations


PT Aneka Tambang Tbk memiliki asset yang dikuasai dan utang yang menjadi
kewajibannya. Jumlah asset, liabilitas, saham dan utang obligasi dari PT Aneka
Tambang Tbk pada tahun 2014 dapat dilihat di Laporan Posisi Keuangan seperti
gambar berikut.
 Completeness
Informasi terkait semua asset, liabilitas dan ekuitas PT Aneka Tambang Tbk yang
seharusnya dicatat telah dicatat dalam Laporan Posisi Keuangan. Untuk informasi
terkait arus kas perusahaan PT Aneka Tambang Tbk disajikan dalam Laporan Arus
Kas yang berakhir pada tahun 2014.

 Valuation and Allocation


Berdasarkan informasi dari Laporan Posisi Keuangan yang telah di audit, jumlah
asset, liabilitas, dan ekuitas dicantumkan pada Laporan Posisi Keuangan dalam
jumlah yang benar.
C. Asersi tentang Penyajian dan Pengungkapan

 Occurrence, Rights and Obligations


Berdasarkan informasi pada Catatan Atas Laporan Keuangan PT Aneka Tambang
Tbk, transaksi, peristiwa, dan hal-hal lain yang sudah diungkapkan dalam laporan
keuangan PT Aneka Tambang Tbk, memang terjadi dan berkaitan dengan entitas yang
bersangkutan. Transaksi tersebut dapat dilihat pada informasi yang disajikan dalam
Laporan Arus Kas PT Aneka Tambang Tbk dan informasi dalam Annual Report tahun
2014 terkait saham dan obligasi.
 Clasification and Understandability
Informasi keuangan PT Aneka Tambang Tbk disajikan dan dijelaskan dengan tepat
dalam laporan keuangan lengkap yang terdiri dari Laporan Posisi Keuangan, Laporan
Laba Rugi Komprehensif, Laporan Perubahan Ekuitas, Laporan Arus Kas, dan
pengungkapannya dinyatakan dengan jelas dalam Catatan Atas Laporan Keuangan.
 Accuracy and Valuation
Pelaksanaan audit pada PT Aneka Tambang Tbk mencakup pengevaluasian atas
ketepatan kebijakan akuntansi yang digunakan dan kewajaran estimasi akuntansi yang
dibuat oleh manajemen, serta pengevaluasian atas penyajian laporan keuangan
konsolidasian secara keseluruhan. Auditor dari PT Aneka Tambang Tbk dalam
Laporan Auditor Independen Kepada Pemegang Saham menyatakan bahwa bukti
audit yang diperoleh telah cukup dan tepat untuk menyediakan suatu basis bagi opini
auditnya. Dari informasi tersebut dapat disimpulkan bahwa Laporan Keuangan PT
Aneka Tambang Tbk telah disajikan secara akurat dan telah dievaluasi oleh auditor.
 Completeness
Semua pengungkapan PT Aneka Tambang Tbk yang seharusnya dicantumkan
memang sudah dicantumkan dalam laporan keuangannya. Auditor juga telah
menyampaikan opininya dalam laporan audit bahwa laporan konsolidasian terlampir
telah menyajikan secara wajar, dalam semua hal yang material, posisi keuangan
konsolidasian tahun 2014, serta kinerja keuangan dan arus kas konsolidasiannya
untuk tahun yang berakhir pada 31 Desember 2014, sesuai dengan Standar Akuntansi
Keuangan di Indonesia. Kelengkapan terkait transaksi dan peristiwa dalam
perusahaan disajikan dalam laporan posisi keuangan dan laporan arus kas PT Aneka
Tambang Tbk. Berikut ini ikhtisar keuangan dari PT Aneka Tambang Tbk yang
disajikan dalam Annual Report PT Aneka Tambang Tbk tahun yang berakhir pada
2014.
2. ANALISIS PENGENDALIAN INTERNAL
PT ANEKA TAMBANG Tbk

a. Struktur Organisasi PT Aneka Tambang Tbk


b. Evaluasi Pengendalian Internal Operasional dan Pelaporan Keuangan
Pada Annual Report PT Aneka Tambang Tbk tahun 2014 telah disajikan
informasi terkait evaluasi pengendalian internal operasional dan pelaporan keuangan.
Pengendalian internal adalah proses yang dirancang dan dijalankan oleh Dewan
Komisaris, Direksi dan anggota manajemen lainnya serta seluruh personil perusahaan,
yang ditujukan untuk memberikan keyakinan yang memadai atas tercapainya
efektivitas dan efisiensi operasi, keandalan pelaporan keuangan serta kepatuhan
terhadap hukum dan peraturan yang berlaku. Pengendalian internal dalam pelaporan
keuangan (internal control over financial reporting/ICOFR) adalah proses yang
dirancang dan dijalankan oleh manajemen perusahaan untuk memberikan keyakinan
yang memadai atas keandalan pelaporan keuangan dan penyiapan laporan keuangan
yang ditujukan untuk keperluan eksternal sesuai dengan prinsip akuntansi yang
berlaku.
Evaluasi Pengendalian internal atas operasional Perusahaan (Internal Control
Review/ICR) dan Pelaporan Keuangan Perusahaan (Review terhadap Internal Control
over Financial Reporting/ICOFR) telah dilakukan oleh Audit Internal dengan
mengacu pada kerangka yang diakui secara internasional yaitu COSO – Internal
Control Framework. Menurut framework COSO tersebut terdapat 5 (lima) komponen
yang dievaluasi yaitu lingkungan pengendalian (control environment), penilaian risiko
(risk assessment), kegiatan pengendalian (control activities), informasi dan
komunikasi (information and communication), dan pemantauan (monitoring).
Evaluasi Pengendalian atas operasional Perusahaan dan penerapan ICOFR telah
dilakukan Audit Internal mulai tahun 2010.
3. ANALISIS PENILAIAN RISIKO
PT ANEKA TAMBANG Tbk.

a. Manajemen Risiko

Dalam melakukan pengawasan dan pengelolaan risiko bisnis yang material,


ANTAM memiliki Kebijakan Manajemen Risiko berdasarkan Surat Keputusan No.
317.K/02/DAT/2012. Kebijakan tersebut bertujuan untuk memberikan pedoman
kepada pegawai Perusahaan untuk secara efektif melakukan proses dan kegiatan
manajemen risiko, sehingga sesuai dengan peraturan yang berlaku. Selain itu,
kebijakan Manajemen Risiko tersebut juga bertujuan untuk memastikan bahwa
manajemen dan seluruh pegawai memiliki persepsi serta pemahaman yang sama
mengenai konsep manajemen risiko, dan menumbuhkan kesadaran mengenai
pentingnya manajemen risiko yang berkelanjutan di perusahaan. Salah satu fungsi
lainnya dari manajemen risiko adalah melindungi perusahaan dari risiko yang
berdampak negative terhadap pencapaian tujuan dan mengeksplorasi peluang untuk
meningkatkan benefit. Divisi Risk Management memberikan rekomendasi atas
analisis risiko berdasarkan informasi terbaik yang ada untuk menunjang pengambilan
keputusan oleh manajemen yang bersifat strategis. Analisis risiko dibuat berdasarkan
permintaan manajemen maupun atas inisiatif Divisi Risk Management untuk
memberikan insight kepada stakeholders internal terkait agar dapat memberikan nilai
tambah. Analisis risiko terkait proyek strategis perusahaan dilakukan sebagai
pelengkap dalam melakukan proses seleksi, prioritasi dan balancing inisiatif
portofolio strategis ANTAM. Divisi Risk Management juga menangani faktor
ketidakpastian pada RJPP dan faktor risiko baik jangka panjang maupun jangka
pendek pada seluruh kebijakan ANTAM.
b. Kinerja Divisi Manajemen Risiko
Divisi Manajemen Risiko dalam memenuhi tugas dan tanggungjawab, menyampaikan
laporan kinerjanya kepada Direktur Keuangan yang dibahas melalui rapat internal
Direktorat Keuangan maupun melalui rapat dengan Komite Manajemen Risiko.
Selanjutnya Divisi Manajemen Risiko menentukan risiko-risiko yang berpengaruh
signifikan terhadap arah perusahaan yang terangkum dalam RTM (Risk That Matter).
RTM diperoleh dari pendekatan bottom up yaitu dari unit/ unit bisnis dan pendekatan
top down yang merupakan helicopter view Direksi. Sesuai dengan arah bisnis
perusahaan 2014 yaitu Daya Tahan Finansial Menghadapi Tantangan (Financial
Endurance Beyond Challenges) sehingga diperoleh 12 risiko yang menjadi perhatian
utama perusahaan.
c. Evaluasi Manajemen Risiko
Evaluasi proses manajemen risiko di perusahaan tahun 2014 dilakukan oleh Audit
Internal dengan tujuan untuk menilai tingkat kecukupan dan kematangan penerapan
manajemen risiko perusahaan. Evaluasi ini dilakukan mengacu pada Enterprise Risk
Management Framework yang dikeluarkan oleh COSO yang telah disesuaikan oleh
Audit Internal sesuai dengan framework manajemen risiko di Perusahaan. ERM
Framework COSO mencakup 8 (delapan) komponen yang mendukung pelaksanaan
manajemen risiko di Perusahaan yang terdiri dari:

1. Lingkungan Pengendalian)
2. Penetapan Sasaran
3. Identifikasi Peristiwa
4. Penilaian Risiko
5. Respon Risiko
6. Aktivitas Pengendalian
7. Informasi dan komunikasi
8. Monitoring

Hasil evaluasi ICOFR dan Manajemen Risiko digunakan oleh Direksi sebagai dasar
dalam membuat pernyataan mengenai efektivitas sistem manajemen risiko dan
pengendalian internal terkait risiko pelaporan keuangan dalam “Surat Pernyataan
Direksi tentang Tanggung Jawab atas Manajemen Risiko dan Pengendalian Internal
Perusahaan”. Surat pernyataan ini telah disampaikan kepada Dewan Komisaris.
Berdasarkan evaluasi untuk periode tahun 2014, tingkat kecukupan dan efektifitas
ICOFR atas setiap komponen yang dinilai pada Perusahaan berada pada tingkat
efektivitas Baik. Evaluasi terhadap penerapan manajemen risiko tahun 2014 yang
dilakukan Internal Audit menunjukkan bahwa penerapan Manajemen resiko di
Perusahaan berada pada tingkat kecukupan Baik serta tingkat Kematangan Managed.
d. Evaluasi Efektivitas Sistem Manajemen Risiko
Evaluasi efektivitas sistem manajemen risiko ANTAM dilakukan oleh Divisi Internal
Audit melalui penilaian tingkat maturitas penerapan manajemen risiko. Penilaian
tingkat maturitas dilaksanakan dengan mencakup 8 (delapan) komponen Manajemen
Risiko yaitu Lingkungan Internal, Penetapan Sasaran, Identifikasi Peristiwa,
Penaksiran Risiko, Respon Risiko, Aktivitas Pengendalian, Informasi dan
Komunikasi dan Monitoring.
Berdasarkan hasil evaluasi pada periode tahun 2014, kondisi penerapan manajemen
risiko di ANTAM berada pada tingkat efektivitas BAIK dan capaian tingkat
kematangan sebesar 3,91 atau tingkat kematangan MANAGED.

You might also like