Audiometri adalah alat yang digunakan untuk membuat audiogram
pendengaran seseorang. (Hendarmin et al., 2017) Nada murni (pure tone) adalah bunyi yang hanya empunyai satu frekuensi, dinyatakan dalam jumlah getaran per detik. Bising adalah bunyi yang mempunyai banyak frekuensi, terdiri dari (narrow band) dengan spektrum terbatas dan (white noise) dengan spektrum luas. Frekuensi adalah nada murni yang dihasilan oleh getaran suatu benda yang sifatnya harmonis sederhana (simple harmonic motion). Jumlah getaran per detik dinyatakan dalam Hertz. (Hendarmin et al., 2017) Bunyi (suara) yang dapat didengar oleh telinga manusia mempunyai frekuensi antara 20-18.000 Hertz. Bunyi yang mempunyai frekuensi di 20 Hertz disebut infrasonik, sedangkan bunyi yang frekuensinya di atas 18.000 Hertz disebut suprasonik (ultrasoik). Intensitas bunyi dinyatakan dalam dB (decibell). Dikenal dB HL (hearing level), dB SL (sensation level), dB SPL (sound pressure level). (Hendarmin et al., 2017) dB HL dan dB SL dasarnya adalah subyektif, dan inilah yang biasanya diunakan pada audiometer, sedangakan dB SPL digunakan apabila ingin mengetahui intensitas bunyi yang sesungguhnya secara fisika (ilmu alam). (Hendarmin et al., 2017) Ambang dengar ialah bunyi nada murni yang terlemah pada frekuensi tertentu yang masih dapat didengar oleh telinga seseorang. Terdapat ambang dengar menurut konduksi udara (AC) dan menurut konduksi tulang (BC). Bila ambang dengar ini dihubung-hubungkan dengan garis, baik AC maupun BC, maka akan didapatkan audiogram. Dari audiogram dapat diketahui jenis dan derajat ketulian. (Hendarmin et al., 2017) Nilai nol audiometrik (audiometric zero) dalam dB HL dan dB SL, yaitu intensitas nada murni yang terkecil pada suatu frekuensi tertentu yang masih dapat didengar oleh telinga rata-rata orang dewasa muda yang normal (18-30 tahun). Pada tiap frekuensi intensitas nol audiometrik tidak sama. (Hendarmin et al., 2017) Telinga manusia paling sensitif terhadap bunyi dengan frekuensi 1 000 Hz yang besar nilai nol audiometriknya kira-kira 0,0002 dyne/cm². Jadi pada frekuensi 2000 Hz lebih besar dari 0,0002 dyne/cm². Standar yang dipakai yaitu standar
59 60
International Standard Organization (ISO) dan American Standard Association