You are on page 1of 4

Kanamycin: Sedian, Indikasi dan Efek Samping

Nama Generik
Kanamycin

Nama Dagang
Kanamycin Kapsul Meiji, Kanamycin Sulphate Meiji, Kanamycin Hansen, Kanamycin Sanbe,
Kanarco

Pengertian
Kanamycin adalah obat antibiotik yang masuk dalam golongan aminoglikosida yang berguna
untuk mengatasi berbagai macam infeksi bakterial. Mekanisme kerjanya adalah dengan
menghambat sintesis protein bakteri dengan mengikat ribosom 30S. Termasuk dalam golongan
obat yang sudah tua, banyak efek samping yang dapat timbul pada konsumsi kanamycin terutama
pada jangka waktu panjang dan supervisi, sehingga kanamycin lebih banyak digunakan sebagai
terapi lini ke-2 untuk berbagai penyakit seperti peritonitis, infeksi pasca pembedahan, pengobatan
post irigasi abses dan gonorea.

Golongan
Aminoglikosida

Golongan Obat
K (Obat Keras)

Sediaan
Kapsul – 250mg
Injeksi – 1g, 2g

Indikasi
 Oral - Supresi bakteri di usus sebelum pembedahan – 1g/jam selama 4 jam kemudian 1g/6
jam selama 36-72 jam. Anak-anak: 150-250mg/KgBB dibagi dalam 4 dosis per hari
 Oral – Disentri basiler / diare akut- 50-100mg/KgBB dibagi menjadi 4 dosis per hari
 IM – TBC (Kombinasi dengan obat lain) – 2g per hari dalam 2 dosis (pagi dan sore), 2x
seminggu atau 1g dalam 1 dosis, 3x seminggu
 IM – Gonore 2g single dose
 Berbagai macam infeksi saluran pernafasan akibat infeksi Staphylococcus, Pneumococcus,
Streptococcus viridans, Haemophillus infiuenzae seperti: pneumonia, bronkopneumonia,
pertussis, faringitis, tonsilits – 15mg/KgBB dibagi dalam 2-4 dosis selama 7-10 hari
dengan dosis maksimal 1,5g/hari
 Sistitis akut dan kronik, pyelitis, urethritis - 15mg/KgBB dibagi dalam 2-4 dosis selama 7-
10 hari dengan dosis maksimal 1,5g/hari
 Otitis yang rekuren - 15mg/KgBB dibagi dalam 2-4 dosis selama 7-10 hari dengan dosis
maksimal 1,5g/hari
 Adnexitis - 15mg/KgBB dibagi dalam 2-4 dosis selama 7-10 hari dengan dosis maksimal
1,5g/hari
 Weil’s Disease - 15mg/KgBB dibagi dalam 2-4 dosis selama 7-10 hari dengan dosis
maksimal 1,5g/hari
 Peritonitis atau infeksi peritoneum akibat pembedahan – 500mg dengan dosis maksimal
1,5g

Kontraindikasi
Sampai saat ini, kontraindikasi absolut hanya pada orang-orang yang hipersensitif dengan
kanamycin atau obat golongan aminoglikosida

Efek Samping
Kanamycin atau obat dalam golongan aminoglikosida pada umumnya adalah obat dengan banyak
efek samping sehingga penggunaanya hanya diberikan pada penyakit-penyakit tertentu dimana
keuntungan pemakaianya lebih besar daripada efek sampingnya. Obat ini bersifat nefrotoksik yang
artinya mengganggu fungsi ginjal dan neurotoksik yang merusak persarafan terutama pada telinga
(ototoksik) menyebabkan telinga berdenging (tinnitus) dan penurunan pendengaran. Obat ini juga
bisa memblokade persarafan di otot terutama pada pasien dengan kelainan otot seperti myasthenia
gravis sehingga bisa menimbulkan depresi pernafasan dan gagal nafas. Obat ini juga dapat
menyebabkan sakit kepala sehingga harus hati-hati penggunaanya pada pasien vertigo. Selain itu
dapat pula menyebabkan gejala gastrointestinal seperti diare dan anoreksia.

Kehamilan dan Laktasi


Kanamycin adalah obat dengan kategori D oleh FDA, yang artinya sudah ada bukti penelitian
bahwa penggunaanya akan menyebabkan kecacatan pada janin sehingga tidak boleh digunakan
saat hamil dan menyusui atau hanya digunakan pada keadaan yang mengancam jiwa ibu dan bila
tidak tersedia obat alternatif lainya.

Peringatan
 Sampaikan kepada dokter sebelum Anda mengkonsumsi obat ini apabila Anda alergi
dengan kanamycin atau obat golongan aminoglikosida
 Jika Anda memiliki riwayat alergi terhadap obat, makanan atau zat lainya, sampaikan
gejala apa yang muncul saat Anda mengalami alergi
 Sampaikan kepada dokter jika Anda sedang hamil
 Hati-hati penggunaan pada bayi prematur karena ginjal yang belum matang
 Sampaikan kepada dokter apabila Anda mengalami masalah pada ginjal
 Sampaikan kepada dokter apabila Anda memiliki riwayat penyakit neuromuscular seperti
myasthenia gravis, Parkinson atau botulisme
 Jangan konsumsi obat ini bersamaan dengan obat yang bersifat nefrotoksik dan neurotoksik
 Konsumsi air dalam jumlah banyak untuk meminimalisir efek terhadap ginjal
 Sebelum konsumsi obat ini ada baiknya dilakukan pemeriksaan pada ginjal dan audiometri
pada telinga

Interaksi Obat
Dua atau lebih obat yang diberikan pada waktu yang bersamaan dapat memberikan efek masing-
masing dan saling berinteraksi. Efek tersebut dapat berupa penambahan efek salah satu obat,
penurunan efek salah satu obat, atau bahkan dapat meningkatkan resiko efek samping obat. Efek
ini disebut juga dengan interaksi obat.
Mengkonsumsi obat-obat dibawah ini dengan bersamaan dengan cefixime diketahui telah
memunculkan interaksi obat. Dokter mungkin akan meminta Anda untuk berhenti mengkonsumsi
salah satu obat atau menyesuaikan dosisnya bila digunakan bersamaan dengan ambroxol. Obat
tersebut adalah:
 Obat-obat bersifat nefrotoksik dan neurotoksik seperti amfoteresin B, polimiksin B,
basitrasin, vankomisin, kolistin, cisplatin dan golongan aminoglikosida lainya
 Meningkatkan nefrotoksisitas dengan penggunaan bersamaan obat golongan sefalosporin
 Diuretik poten seperti furosemid dan mannitol akan meningkatkan toksisitas
 Penggunaan dengan NSAID dapat meningkatkan kadar kanamycin

Penyimpanan
Simpan obat di tempat yang kering dan tidak lembab dengan suhu 15-30oC.. Jauhkan dari
jangkauan anak-anak dan hewan peliharaan.
Bila obat yang disimpan telah mencapai masa kadaluarsa hindari membuang obat ini secara
sembarangan. Tanyakan kepada apoteker atau petugas sarana pengelola limbah di lingkungan
Anda dimana dan bagaimana cara paling aman untuk membuang sisa produk ini.

Daftar Pustaka
1. Pindell MH. The pharmacology of kanamycin – a review and new developments.
ANNALS of The New York Academy of Sciences. 1966;132:805-10
2. Kanamycin. Diunduh dari:
https://www.mims.com/indonesia/drug/info/kanamycin/?mtype=generic. Diakses pada 20
November 2018
3. Kanamycin Sulphate Meiji. Diunduh dari:
https://www.mims.com/indonesia/drug/info/kanamycin%20sulphate%20meiji/?type=full
#Cautions. Diakses pada 20 November 2018
4. Kanamycin. Diunduh dari: https://reference.medscape.com/drug/kantrex-kanamycin-
342693#5. Diakses pada 20 November 2018
5. Guidelines for the management of sexual transmitted disease. Diunduh dari:
http://www.who.int/hiv/topics/vct/sw_toolkit/guidelines_management_sti_treatment_spe
cific_infections.pdf. Diakses pada 20 November 2018

You might also like