You are on page 1of 5

Diagnosa 1: nyeri akut

Noc:

1. Kontrol nyeri

• mengenali kapan terjadi nyeri (1)

• menggambarkan faktor penyebab (1)

• menggunakan tindakan pencegahan (5)

• menggunakan tindakan pengurangan (nyeri) tanpa analgesik (5)

• menggunakan analgesik yang direkomendasikan (5)

Skala:

1. Tidak lernah menunjukkan

2. Jarang menunjukkan

3. Kadang-kadang menunjukkan

4. Sering menunjukkan

5. Secara konsisten menunjukkan

2. Tingkat nyeri

• nyeri yang dilaporkan (5)

• panjangnya episode nyeri (5)

• mengerang dan menangis (5)

• tidak bisa istirahat (5)

• berkeringat berlebihan (5)

• ketegangan otot (5)

Skala:

1. Berat

2. Cukup berat

3. Sedang
4. Ringan

5. Tidak ada

Nic:

• manajemen nyeri

~ lakukan pengkajian nyeri komprehensif yang meliputi lokasi, karakteristik, onset/durasi, frekuensi,
kualitas, intensitas atau beratnya nyeri dan faktor pencetus.

~ observasi adanya petunjuk non verbal mengenai ketidaknyamanan terutama pada mereka yang tidak
dapat berkomunikasi secara efektif

~ dorong pasien untuk menggunakan obat-obatan penurun nyeri yang adekuat

• terapi relaksasi

~ ciptakan lingkungan yang tenang

~ dorong klien untuk mengambil posisi yang nyaman dengan pakaian longgar dan mata tertutup

~ dapatkan perilaku yang menunjukkan terjadinya relaksasi, misalnya bernafas dalam, menguap,
pernafasan perut atau bayangan yang menenangkan

~ gunakan relaksasi sebagai strategi tambahan dengan (penggunaan) obat-obatan nyeri

Rasional:

1. Pasien mengatakan nyeri di bagian dada dan menjalar ke daerah bahu dengan durasi cukup lama

2. Saat nyeri terjadi, pasien terlihat gelisah, cemas dan berkeringat

3. Pasien menggunakan obat-obat penurun nyeri yang adekuat seperti nitrogliserin dan morfin

4. Lingkungan pasien di buat senyaman mungkin dan jauh dari keramaian

5. Posisi pasien fowler dengan menggunakan pakaian yang longgar

6. Pasien melakukan teknik nafas dalam untuk mengurangi nyeri

7. Teknik relaksasi dilakukan tindakan tambahan setelah pasien mendapatkan obat penurun nyeri

Diagnosa 2: kerusakan pertukaran gas


Noc:

Status pernafasan: pertukaran gas

• sianosis (5)

• gangguan kesadaran (5)

Skala:

1. Sangat berat

2. Berat

3. Cukup

4. Ringan

5. Tidak ada

Nic:

1. Manajemen asam basa

• pertahankan kepatenan jalan nafas

• posisikan klien untuk mendapatkan ventilasi yang adekuat

• monitor pola pernafasan

• monitor adanya gejala kegagalan pernafasan

2. Terapi oksigen

• monitor aliran oksigen

• amati tanda-tanda hipoventilasi induksi oksigen

• monitor kecemasan pasien yang berkaitan dengan kebutuhan mendapatkan terapi oksigen

Rasional:
1. Pasien dapat mempertahankan kepatenan jalan nafas

2. Posisi pasien semifowler atau fowler

3. Pola pernafasan pasien cepat dan dangkal

4. Pasien tidak menunjukkan gejala gagal nafas

5. Pasien mendapatkan terapi oksigen sesuai dengan kebutuhan

6. Tanda-tanda hipoventilasi menurun seiring dengan pemberian terapi oksigen

7. Kecemasan pasien berkurang setelah mendapatkan terapi oksigen

Diagnosa 3: resiko penurunan perfusi jaringan jantung

Noc:

Perfusi jaringan: kardiak

• angina (5)

• aritmia (5)

• takikardia (5)

• bradikardia (5)

• banyak berkeringat (5)

Skala:

1. Banyak

2. Cukup banyak

3. Sedang

4. Ringan

5. Tidak ada
Nic:

• skrining pasien mengenai kebiasaan yang beresiko yang berhubungan dengan kejadian yang tidak
diharapkan pada jantung

• identifikasi kesiapan pasien untuk mempelajari gaya hidup yang dimodifikasi

• instruksikan pasien dan keluarga mengenai tanda dan gejala penyakit jantung dini dan perburukan
penyakit jantung, sebagaimana mestinya

• berikan dukungan akan olahraga yang diindikasikan untuk pasien yang memiliki faktor resiko jantung

Rasional:

1. Pasien mengetahui kebiasaan apa saja yang dapat menjadi faktor resiko penyakit jantung

2. Pasien siap untuk mempelajari gaya hidup yang sehat

3. Pasien dan keluarga dapat mengidentifikasikan tanda dan gejala penyakit jantung dini

4. Pasien dapat melakukan olahraga ringan dalam jangka waktu tertentu

You might also like