You are on page 1of 6

LAPORAN PENDAHULUAN

PERILAKU HIDUP BERSIH DAN SEHAT (PHBS) CUCI TANGAN DAN


JAJANAN SEHAT

A. Latar Belakang
Kebersihan merupakan suatu keadaan yang terbebas dari kotoran,
termasuk debu, sampah dan bau. Masalah kebersihan di Indonesia selalu
menjadi polemik yang berkembang, dimana kasus yang berkaitan dengan
masalah kebersihan setiap tahunnya selalu meningkat (Alfarisi, 2008).
Kebersihan merupakan kunci dari kesehatan. Manusia perlu menjaga
kebersihan diri agar tubuh menjadi sehat, sehingga tidak menyebarkan kotoran
dan tidak menularkan penyakit, baik bagi diri sendiri ataupun bagi orang lain.
Kebersihan diri merupakan suatu proses pertahanan dan pemeliharaan
kebersihan serta kesehatan tubuh. Langkah-langkah dalam pemeliharaan
kebersihan dan kesehatan antara lain dengan mandi yang teratur,
menjagakerapian, menggosok dan merawat gigi, berganti pakaian secara teratur
dan mencuci tangan (Timmreck, 2004).
Mencuci tangan adalah proses membuang kotoran dan debu secara mekanis
dari kulit kedua belah tangan dengan memakai sabun dan air. Tujuan mencuci
tangan adalah untuk menghilangkan kotoran dan debu secara mekanis dari
permukaan kulit dan mengurangi jumlah mikroorganisme (Tietjen, 2003). Mencuci
tangan dengan menggunakan sabun terbukti secara ilmiahefektif untuk mencegah
penyebaran penyakit-penyakit menular seperti diare, Infeksi Saluran Pernapasan
Atas (ISPA) dan Flu Burung (Depkes, 2010).
Mencuci tangan dengan menggunakan sabun dapat mencegah penyakit
yang menyebabkan kematian jutaan anak setiap tahunnya, seperti diare dan
Infeksi Saluran Pernapasan Atas (ISPA) yang dilaporkan telah membunuh 4juta
anak setiap tahun di negara-negara berkembang. Karena tangan merupakan
pembawa utama kuman penyakit dan praktek mencuci tangan dengan
menggunakan sabun dapat mencegah 1 juta kematian anak. Perilaku mencuci
tangan menggunakan sabun yang tidak benar masih tinggi ditemukan pada
anak, sehingga dibutuhkan peningkatan pengetahuan dan kesadaran mereka
akan pentingnya mencuci tangan dengan menggunakan sabun dan dapat
diterapkan dalam kehidupan sehari-hari. Anak-anak merupakan kelompok yang

1
paling rentan terhadap penyakit sebagai akibat perilaku yang tidak sehat.
Padahal anak-anak merupakan asset bangsa yang paling berperan untuk
generasi yang akan datang. Dengan merebaknya penyebaran penyakit seperti
diare yang mulai menjangkau Indonesia, maka peningkatan kesadaran tentang
mencuci tangan dengan menggunakan sabun ditujukan kepada mereka yang
berisiko tinggi untuk terjangkit antara lain anak-anak di sekolah
(Depkes,2009).

Menurut Djauzi (2008) Kuman ada dimanapun, mencuci tangan


merupakan salah satu cara untuk menghilangkan kuman dan untuk
menghindari penularan penyakit. Di sekolah anak tidak hanya belajar, tetapi
banyak kegiatan lain yang dapat dilakukan oleh anak di sekolah seperti
bermain, bersentuhan ataupun bertukar barang-barang dengan teman-teman
selain itu Jajanan anak sekolah sedang mendapat sorotan khusus, karena selain
banyak dikonsumsi anak sekolah yang merupakan generasi muda juga banyak
bahaya yang mengancam dari konsumsi pangan jajanan. Keamanan pangan
jajanan sekolah perlu lebih diperhatikan karena berperan penting dalam
pertumbuhan dan perkembangan anak sekolah. Makanan yang sering menjadi
sumber keracunan adalah makanan ringan dan jajanan, karena biasanya
makanan ini merupakan hasil produksi industri makanan rumahan yang kurang
dapat menjamin kualitas produk olahannya (Adriani dan Wirjatmadi, 2012).
Makanan jajanan sering kali lebih banyak mengandung unsur karbohidrat
dan hanya sedikit mengandung protein, vitamin, atau mineral. Karena
ketidaklengkapan gizi dalam makanan jajanan, maka pada dasarnya makanan
jajanan tidak dapat mengganti sarapan pagi atau makan siang. Anak-anak yang
banyak mengkonsumsi makanan jajanan perutnya akan merasa kenyang karena
padatnya kalori yang masuk dalam tubuh. Sementara gizi seperti protein,
vitamin, dan mineral masih sangat kurang. Dampak positif

2
dari makanan jajanan itu sendiri dapat menggatinkan energi yang hilang saat
beraktifitas disekolah, adapun dampak negatif dari makanan jajanan yaitu
timbulnya diare dan keracunan akibat kebersihan kurang terjamin. (Khomsan,
2006).
Jajan merupakan hal yang lumrah dilakukan oleh anak-anak. Dalam satu
segi jajan mempunyai aspek positif dan dalam segi lainnya jajan juga bisa
bermakna negatif. Rentang antara makan pagi dan makan siang relatif panjang
sehingga anak-anak memerlukan asupan gizi tambahan diantara kedua waktu
makan tersebut. Pemilihan makanan jajanan merupakan perwujudan perilaku
yang mencerminkan ke arah perilaku baik dan tidak baik. Faktor-faktor yang
mempengaruhi terbentuknya perilaku berupa faktor intern dan ekstern. Faktor
yang mempengaruhi perilaku di bagi menjadi tiga kelompok yaitu faktor
terkait, faktor personal berkaitan dengan pengambilan keputusan, dan faktor
sosial ekonomi (Notoatmodjo, 2007 dan Khomsan, 2006).
Salah satu faktor intern yang mempengaruhi perilaku adalah pengetahuan.
Pengetahuan ini khususnya meliputi, kecerdasan, persepsi, emosi, dan motivasi
dari luar. Pendidikan dan pengetahuan merupakan faktor tidak langsung yang
mempengaruhi perilaku seseorang. Pengetahuan yang diperoleh seseorang
tidak lepas dari pendidikan. Pengetahuan yang ditunjang dengan pendidikan
yang memadai, akan menanamkan kebiasaan yang baik. Ibu yang mempunyai
pengetahuan luas, maka dapat memilih dan memberi pengarahan kepada
anaknya untuk memilih makanan jajanan yang baik. Pengetahuan gizi juga
sangat berpengaruh terhadap sikap dan perilaku dalam memilih makanan,
khususnya dalam memilih makanan yang tepat, bergizi, 3 seimbang dan
memberikan dasar bagi perilaku gizi yang baik dan benar yang menyangkut
kebiasaan makan seseorang (Notoatmodjo, 2007 dan Sediaoetama, 2000).
B. Rencana Keperawatan
1. Diagnosa Keperawatan
Kurangnya pengetahuan siswa SD tentang gerakan dan pentingnya cuci
tangan dengan baik dan benar menggunakan sabun, jajanan sehat di desa
Babakan.
2. Tujuan Instruksional Umum (TIU)

3
Setelah mengikuti kegiatan penyuluhan diharapkan siswa SD dapat
mengetahui gerakan dan manfaat cuci tangan dengan baik dan benar
menggunakan sabun dan jajanan sehat.
3. Tujuan Instruksional Khusus (TIK)
Setelah mengikuti penyuluhan pertama tentang PHBS cuci tangan 1 x 30
menit peserta diharapkan mengetahui :
a) Pengertian PHBS cuci tangan
b) Tujuan PHBS cuci tangan
c) Manfaat PHBS cuci tangan
d) Waktu melakukan cuci tangan
e) Langkah-langkah mencuci tangan
Setelah mengikuti penyuluhan kedua tentang Jajanan Sehat 1 x 30 menit
peserta diharapkan mengetahui:
a) Pengertian jajanan sehat
b) Tujuan jajanan sehat
c) Manfaat jajanan sehat

C. Rencana Kegiatan
1. Topik
Pokok Bahasan : Cuci tangan dan jajanan sehat
Sub pokok bahasan :
a. Pengertian cuci tangan dan jajanan sehat
b. Tujuan cuci tangan dan jajanan sehat
c. Manfaat cuci tangan dan jajanan sehat
d. Waktu melakukan cuci tangan dan jajanan sehat
e. Langkah-langkah mencuci tangan yang baik dan benar
2. Metode
a. Ceramah
b. Diskusi( Tanya Jawab)
c. Demonstrasi
2. Media dan Alat
a. Sabun
b. Tissue
3. Waktu dan Tempat
b. Hari/Tanggal : Sabtu, 3 November 2018
c. Waktu : 08.00 WIB
d. Tempat : MIM 2 Babakan
4. Pengorganisasian

4
a. Susunan Organisasi
Penyaji : Dwi Septi Sulistiana
Moderator : Syfa Listiani
Observer : Rizky Aulia Mahdi
Fasilitator :Hendra Widiana ,Llis trisiamiah, Umi Kurnia,
Nelly Pujiastuti , Naila Fajriati, Juliani Ida Rahayu,
Siti Mariya, Winda Munajad,Ovi Tri Rahayu

b. Setting Tempat :

Keterangan :
Penyuluh :
Peserta :
Fasilitator :
Meja :
Moderator :
Observer :

c. Pengorganisasian
Pembimbing : Ns. Diyah Yulistika. Skep .Mkep
Penyaji : Dwi Septi Sulistiana
Moderator : Syfa Listiani
Observer : Rizky Aulia Mahdi

5
Fasilitator :Hendra Widiana ,Llis trisiamiah, Umi Kurnia,
Nelly Pujiastuti , Naila Fajriati, Juliani Ida Rahayu,
Siti Mariya, Winda Munajad,Ovi Tri Rahayu

Tugas :
 Penyaji : Menyajikan materi penyuluhan
 Moderator : Mengatur jalannya penyuluhan
 Fasilitator : Memfasilitaskan audiens agar berpartisipasi aktif
 Observer : Mengamati proses pelaksanaan kegiatan dari awal
sampai akhir
D. Evaluasi
1. Evaluasi struktur
a. Kelompok penyuluh dan peserta berada pada posisi yang sudah
direncanakan
b. Tempat dan alat tersedia sesuai perencanaan
c. Pre planning telah disetujui
d. Media pengajaran telah tersedia
2. Evaluasi Proses
a) Pelaksanaan kegiatan sesuai dengan waktu yang telah direncanakan
b) Peserta dapat mengikuti acara atau kegiatan penyuluhan sampai selesai
c) Peserta berperan aktif selama kegiatan berjalan

3. Evaluasi Hasil
Evaluasi menggunakan pertanyaan-pertanyaan secara lisan
a. Apakah siswa mengetahui apa itu cuci tangan dan jajanan sehat
b. Apakah siswa mengetahui tujuan dilakukan cuci tangan dan jajanan
sehat
c. Apakah siswa mengetahui manfaat dilakukan cuci tangan dan jajanan
sehat
d. Apakah siswa mengetahui kapan dilakukan cuci tangan dan jajanan
sehat
e. Apakah siswa mengetahui apa akibat apabila tidak melakukan cuci
tangan dengan baik dan benar dan jajanan sehat
f. Apakah siswa dapat mempraktekan langkah-langkah cuci tangan

You might also like